Hari sudah mulai sore, semua karyawan kantor akan pulang ke rumah mereka masing-masing. Putri telah sampai di rumah. Ia melihat suaminya yang asik-asiknya menonton televisi.
"Woi." Panggil Putri ketus.
Risal pun menoleh ke arah Putri. Ia menunggu kata-kata selanjutnya yang di lontaran dari mulut istrinya.
"Kamu kerja gak tadi? " Tanya Putri.
"Kerja kok." Jawab Risal yang kembali fokus menonton film kesukaannya.
"Kerja apa?" Tanya Putri lagi.
"Tadi aku sholat dan berdoa supaya kamu mendapatkan uang yang banyak saat pulang ke rumah." Jawab Risal dengan santainya.
"Apa! itu bukan kerja bambang!" Emosi Putri kembali meradang.
"Itu juga termasuk kok maimunah." Jawab Risal.
"Sebenarnya kamu itu kerja apaan sih?" Tanya Putri.
"Dulu sih kerja di sebuah kantor, tapi kena phk." Jujur Risal.
"Jadi sekarang? " Ucap Putri.
"Ya sekarang ini aku pengangguran yang sukses." Ucap Risal santai.
"Kenapa ayah sama ibu menikahkan aku dengan lelaki tak ada jiwa usaha kerja kerasnya. Bahkan untuk bertanggung jawab pun si kampret ini tak terbesit dalam otaknya." Batin Putri menepuk jidatnya.
Ia seperti menyesal menikah dengan Risal. Kedua orang tuanya bilang, Risal adalah anak yang baik, bertanggung jawab, dan pekerja keras. Tapi nyatanya berbanding terbalik dengan yang dikatakan.
Putri menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya yang lengket.
Hari pun mulai gelap.Putri menuju dapur untuk memindahkan makanan yang ia beli ke piring. " Kamu beli apaan?" Tanya Risal berjalan menuju dapur.
"Liat aja sendiri." Ketus Putri.
Mereka pun makan malam bersama. "Besok-besok kamu beli lagi nih ayam rica-rica. Enak tau." Ucap Risal di sela-sela makan.
"Cari kerja dulu baru beli." Ucap Putri menatap tajam Risal.
Sudah satu bulan pernikahan mereka. Tidak ada perubahan dari Risal, ia hanya berdiam di rumah tanpa ada kegiatan. Putri lah yang menjadi tulang punggung dalam keluarga. Risal seperti benalu yang hanya menyusahkan hidupnya.
"Ngapain?" Tanya Risal melihat Putri yang sedang memasukkan beberapa lembar uang ke dalam celengan.
"Nabung." Jawab Putri singkat.
"Wah hebat." Ucap Risal menenteng kan jari jempolnya sebagai bentuk apresiasi untuk istrinya.
"Diam lah kau! " Ketus Putri.
"Sal, kamu cari dong kerjaan. Masa aku terus sih yang diandelin. Kalau kamu gini-gini terus kita udahan aja." Ucap Putri merasa kecewa dengan pernikahan ini.
Sebenarnya ia tidak apa-apa kalo harus hidup harus sederhana, karena ia di besarkan dengan kesederhanaan. Tapi yang jadi masalahnya adalah suaminya yang tak ada niatan untuk membantu bekerja.
"Kamu mau udahan? kamu bakal nyesel Put." Ucap Risal.
"Ko mau cari yang bagaimana
ko mau dapat juga dimana
Biar sampai ke ujung dunia
Yang mengerti kau tu cuma saya
Yang mengerti kau tu cuma saya.... "
Risal malah menyanyikan sebuah lagu yang berjudul cuma saya.
"Apan sih gaje." Ucap Putri melihat Risal rada-rada tak karuan.
"Apaan tuh gaje? " Tanya Risal.
"GAK JELAS!" Jelas Putri dan membaringkan tubuhnya di atas kasur. Risal langsung memeluk Putri dari samping.
"Apa-apaan ini, jangan sentuh-sentuh." Ucap Putri melepaskan pelukan Risal.
"Kenapa? aku ini suamimu." Ucap Risal.
"Baru sekarang kau menyadari kalau adalah seorang suami.Tapi nyatanya kau tak pernah ada niatan untuk bertanggung jawab untuk keluarga. Seperti itukah suami?" Timpal Putri dan membelakangi suaminya.
Jangan lupa like, komen, dan vote.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Haura
kayaknya aslinya Risal kaya deh ... cuma ngiju putri aja..
2021-03-21
1
Ani
Dasar laki"anjing kyk gtu enakx di racunin aja biar cpt nati trus cari ganti dong biar g nyusahin
2021-02-14
0
Ainur Cutee
kok Risal ny bgitu sih
2021-02-01
2