Bertemu Yanti

Sebuah taxi online membelah kemacetan kota menuju sebuah alamat yang disematkan di aplikasinya . Seorang gadis yang duduk didalamnya dengan jilbab berwarna chic terracota nampak semakin bersinar.

Namun tidak dengan perasaannya yang diliputi kegelisahan. Dia menatap ponselnya dengan sedih, sambil terus berpikir.

Kenapa dari kemarin tidak ada kabar? Bahkan pesanku tidak ada yang dibaca.

"Mbak, sudah sampai!" Sapaan sopir membuyarkan lamunannya. Ia melihat keluar sebentar.

"Oh iya, ini Pak!" Rena menyerahkan lembaran uang. Kemudian berujar, "kembaliannya untuk Bapak aja!"

"Terima kasih banyak, Mbak!" Sopir itu terlihat sangat senang.

"Sama-sama Pak."

Rena membuka pintu mobil dan segera keluar. Taxi itu pun melaju meninggalkannya seorang diri. Sebuah rumah minimalis yang asri dengan pagar rendah tampak di hadapannya.

Sebuah lingkungan yang nyaman untuk di tinggali. Tak ada kerumunan ibu-ibu yang bergibah dan juga tak ada suara bising dari tetangganya. Mereka sepertinya sibuk dengan kehidupan masing-masing persis seperti lingkungan rumah Rena.

Dosen muda itu mencocokkan nomor rumah dengan alamat yang diberi ibunya. Ia membunyikan pagar besi itu dengan gantungan kuncinya karena tidak menemukan bel di sana.

"Assalamu'alaikum!" Sedikit berteriak ia memberi salam agar terdengar oleh penghuninya.

"Wa'alaikum salam!" Seorang gadis keluar dari rumah dan membuka pagar.

"Loh Bu Rena kok bisa ada di sini?" Gadis itu nampak mengenali Rena.

"Kamu Mahasiswa saya, ya? Maaf saya tidak mengenali kamu tadi." Rena merasa tidak enak dengan gadis itu.

"Saya Yanti, Bu ... Yanti Arfiani!" gadis itu menyalami Rena dan menyambutnya dengan ramah. Yanti mempersilahkan dosennya masuk. Lalu ia mengikuti Yanti masuk ke dalam rumah itu.

Tampak ruang tamu yang bersambung dengan ruang tengah yang tertata rapi. Yanti mempersilahkan dosennya duduk dan dia pun ikut duduk di kursi yang bersebrangan.

"Kamu tinggal sendiri di sini?" Rena mengedarkan pandangan di sekitar rumah.

"Tidak Bu, saya tinggal dengan teman dan sepupu saya, mereka juga mahasiswa Ibu."

"Oh ya! Pasti rame dong! Bisa ke kampus bareng juga."

Yanti kemudian bercerita panjang lebar. Bahwa mereka berbeda Jurusan. Yanti yang mengambil Jurusan Manajemen, sedangkan sepupu dan temannya mengambil Jurusan Akutansi.

Hingga jadwal kuliah mereka berbeda dan karena itulah ia sekarang sendirian berada di rumah. Terlihat dari gaya bicaranya Yanti anak yang ceria dan mudah akrab dengan orang lain.

"Kamu Jurusan Manajemen? Kenal sama Yori?" Entah bagaimana tiba-tiba Rena ingat bocah itu.

"Iyalah Bu, siapa yang gak kenal Yori. Teman-teman julukin dia 'Cogan Misterius'. Ibu aja ingat sama Yori kan?" Yanti sepertinya penasaran mengapa dosennya ini mengingat Yori tapi tidak dirinya padahal mereka di kelas yang sama.

"Oh itu, kebetulan saya PA-nya Yori jadi saya ingat dia." Rena berusaha menjelaskan agar mahasiswanya tidak salah paham.

"Cogan Misterius?" Rena bergumam pelan.

"Iya Bu, soalnya dia cakep banget sih ... sebenarnya orangnya dingin, gak ramah juga sih sama orang lain. Tapi gara-gara tampangnya yang bikin meleleh kita jadi penasaran ... gayanya ituloh cool abis dah."

Antusias gadis itu bercerita tentang Yori, kalau bisa terlihat mungkin emotion love akan nampak di matanya.

"Ternyata kamu salah satu fans Yori yah!" Rena menggoda Yanti. Dia tersipu malu, merasa seperti pencuri yang tertangkap basah oleh dosennya.

"Oh iya ... Ibu kok bisa tau rumah saya?" Gadis itu mengalihkan pembicaraan, berusaha mengingatkan Rena akan maksud dan tujuannya datang kesini.

"Waduh saya hampir lupa, gara-gara keasikan ngobrol. Ini saya diminta Ibu saya datang kesini untuk mengambil titipan dari ibumu." Akhirnya Rena mengemukakan tujuannya datang kerumah Yanti.

"Loh Ibu ini anaknya Tante Lisa?"

"Iya benar, Ibumu siapa namanya?"

"Ibu Mira ... wah ternyata Kakak yang dulu sering main sama saya itu Ibu yah. Saya pangling soalnya Ibu tambah cantik sih." kata Yanti dengan senang.

"Oh ternyata kamu Yayan anaknya Tante Mira. Maaf ya, Yan saya nggak ngenali kamu, saya lupa nama panjangmu, yang saya ingat hanya nama panggilanmu aja." Rena pun tak kalah senang mengetahui Yanti adalah teman kecilnya meskipun mereka berbeda usia.

Terdengar suara langkah kaki beberapa orang yang masuk ke pekarangan rumah.

"Assalamu'alaikum!" Seseorang berdiri di pintu dan memberi salam.

"Wa'alaikum salam!" Sambil menjawab salam secara spontan Rena dan Yanti menoleh ke arah pintu yang terbuka.

"Bu Rena!" Serempak kedua orang yang baru datang berkata lantang. Mereka sedikit terkejut mendapati dosennya ada di rumah mereka. Seperti biasa Rena tersenyum.

"Bu ini Echa sama Nono!" Yanti memperkenalkan temannya. Mereka menundukkan kepala memberi salam pada Rena. Kemudian mereka masuk dan duduk bersebelahan dengan Yanti .

"Nono Ardiansyah?" Rena mencoba mengingat wajah mahasiswanya itu.

"I-iya, bu." Nono sedikit gugup bila berhadapan dengan dosennya ini.

"Dia sepupu saya Bu!" Yanti kembali menjelaskan. Rena mengangguk-angguk tanda mengerti

"Gimana Nono, apa ada kendala?" tanya Rena lagi.

"Tidak Bu, saya sudah menemui dosen yang Ibu maksud, mereka hanya memberi tugas tambahan aja!"

"Alhamdulillah, mudahan bisa cepat selesai, ya!"

"Aamiin, makasih Bu." Mereka melanjutkan pembicaraan sampai tak terasa waktu hampir menjelang sore.

"Kalau begitu saya permisi dulu yah."

Rena pamit setelah taxi online yang dipesannya datang. Mereka mengantar Rena sampai di depan pagar rumah. Selama perjalanan Rena kembali teringat Aldi yang tidak menghubunginya. Ia memegang ponselnya dengan ragu.

Apa dia sakit? Apa sesuatu yang buruk terjadi padanya? Bagaimana kalau dia sakit tapi nggak ada yang tahu! Aduh Aldi kamu kenapa, Sayang? Semoga aja gak terjadi apa-apa sama kamu

Nampak kecemasannya mulai mengusik hatinya.

Sebuah pesan masuk, Rena membukanya.

Sebuah foto seorang pria tampan mengenakan pakaian safety yang sedang berada di lokasi konstruksi terpampang disana dengan caption : "I'm sorry ... I miss you a little to much, a little too often and a little to more with each passing day ."

Senyum Rena pun terkembang. Akhirnya dia mendapat jawaban atas semua keraguannya sejak dua hari terakhir ini. Ternyata Aldi hanya sedang sibuk dengan pekerjaannya.

Ia lega kekasihnya itu baik-baik saja. Bagaimanapun saat mereka memutuskan untuk menerima hubungan jarak jauh ini hati mereka udah siap untuk saling mengerti.

Bahwa kabar tak selalu bisa tersampaikan setiap saat. Bahwa kerinduan akan selalu setia menemani setiap waktu. Entah mengapa Rena makin merasa rindu setiap kali kekasihnya menghubunginya.

...Rindu itu adalah rasa yang curang,...

...dimana rindu selalu bertambah....

...Tanpa pernah tau caranya untuk berkurang...

...- Rena Arista -...

Bersambung.

...****************...

...Ayo dukung Author agar lebih semangat lagi updatenya. LIKE, COMENT, VOTE dan FAVORITE ya!...

...Terimakasih atas dukungannya....

...Love you all....

...❤️❤️❤️...

...****************...

Terpopuler

Comments

Rawai hiatus ✅

Rawai hiatus ✅

Rindu itu berat, sangat berat, bikin sesak

2023-10-13

2

R⃟acunᵍᵏ♕mati☠ᵏᵋᶜᶟ

R⃟acunᵍᵏ♕mati☠ᵏᵋᶜᶟ

cewek itu juga suka sama yori kayaknya tapi yori gak mihak perasaan sama yanti
jadi penasaran

2022-12-17

0

❣️ JɄⱠłɆ ❣️

❣️ JɄⱠłɆ ❣️

apakah tetep setia thor tu cowok
aku ragu dh thor 🤗

2022-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 Awal terlibat dengannya
2 Aldi Bramantyo
3 Saya Dosen kamu
4 Biang masalahku
5 Bertemu Yanti
6 Kesepakatan dengan Yori
7 Cuma Teman?
8 Makan bersama di kantin
9 Pak Rian
10 Cerita Yori
11 Hubungan Aldi dan Rena
12 Sindiran papa Yori
13 Pertandingan Futsal
14 Kekesalan Nindi
15 Ke Acara Yanti
16 Erika
17 Kesalapahaman
18 Studio Musik
19 Rencana Pak Rian
20 Kejadian Tragis
21 Rahasia Rena
22 Menginap Di Rumah Erika
23 Alasan Yori membenci Nindi
24 Wisata Pantai (Part 1)
25 Wisata Pantai (Part 2)
26 Erika sakit
27 Aku sudah bertunangan
28 Kedatangan Rena di Tokyo (Part 1)
29 Kedatangan Rena di Tokyo (Part 2)
30 Aku membecimu
31 Yori datang untuk Rena
32 Siapa Yori?
33 Apa Salahku?
34 Hakku atas dirimu
35 Kecemburuan Aldi
36 Memaafkannya
37 Rela meski harus terluka
38 Teman rasa pacar
39 Guru privat gratis
40 Tomoya menyesal
41 Ayah bertemu Papa Yori
42 Haruskah sesakit ini?
43 Rindu yang curang
44 Yori menginap
45 Nyamuk Usil
46 Duri dalam daging
47 Cinta yang mulai memudar
48 Romansa cinta segitiga
49 Masih abu-abu
50 Loving you is losing game
51 Terjebak cintanya.
52 Yang waras ngalah
53 Jodoh tak kan kemana
54 Masa percobaaan
55 Bersabarlah
56 Sakit tapi tak berdarah.
57 Meminjamnya sebentar
58 Raja Api dan Avatar
59 Obsesi dan cinta sejati
60 Pernikahan atau perpisahan ?
61 Amanda atau Yori
62 Three words for you
63 Meragu
64 Surprise!
65 Lengket kaya tokek
66 Jaka sembung bawa golok
67 Pasangan Aneh
68 Pemangsa wanita
69 Akal bulus Evan.
70 Calon anggota keluarga
71 Persiapan dan panjar
72 The wedding day
73 Malam pertama??
74 Ajaran sesat
75 Test pack ??
76 Pasti ada alasannya
77 Pembohong!
78 Mystery Box
79 Digigit Vampir
80 PENGUMUMAN
81 Kunjungan mantan.
82 Honeymoon (part 1)
83 Honeymoon (Part 2)
84 Bertingkah Aneh
85 Segaris atau Dua garis?
86 Ngidam Aneh
87 Ngidam dan Mantan
88 Spoiler menyebalkan
89 Wanita siluman
90 Aku mengenalmu
91 Perhatian extra
92 Mantanmu jodohku
93 Wisuda
94 Terbukti tokcer
95 Amanda dan Aldi.
96 Suami siaga
97 Jelang Harinya
98 Braxton Hicks
99 Wedding Aldi & Amanda
100 Cemburu
101 Wellcome my Twin babies
102 Young Daddy
103 Happy ending (End)
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Awal terlibat dengannya
2
Aldi Bramantyo
3
Saya Dosen kamu
4
Biang masalahku
5
Bertemu Yanti
6
Kesepakatan dengan Yori
7
Cuma Teman?
8
Makan bersama di kantin
9
Pak Rian
10
Cerita Yori
11
Hubungan Aldi dan Rena
12
Sindiran papa Yori
13
Pertandingan Futsal
14
Kekesalan Nindi
15
Ke Acara Yanti
16
Erika
17
Kesalapahaman
18
Studio Musik
19
Rencana Pak Rian
20
Kejadian Tragis
21
Rahasia Rena
22
Menginap Di Rumah Erika
23
Alasan Yori membenci Nindi
24
Wisata Pantai (Part 1)
25
Wisata Pantai (Part 2)
26
Erika sakit
27
Aku sudah bertunangan
28
Kedatangan Rena di Tokyo (Part 1)
29
Kedatangan Rena di Tokyo (Part 2)
30
Aku membecimu
31
Yori datang untuk Rena
32
Siapa Yori?
33
Apa Salahku?
34
Hakku atas dirimu
35
Kecemburuan Aldi
36
Memaafkannya
37
Rela meski harus terluka
38
Teman rasa pacar
39
Guru privat gratis
40
Tomoya menyesal
41
Ayah bertemu Papa Yori
42
Haruskah sesakit ini?
43
Rindu yang curang
44
Yori menginap
45
Nyamuk Usil
46
Duri dalam daging
47
Cinta yang mulai memudar
48
Romansa cinta segitiga
49
Masih abu-abu
50
Loving you is losing game
51
Terjebak cintanya.
52
Yang waras ngalah
53
Jodoh tak kan kemana
54
Masa percobaaan
55
Bersabarlah
56
Sakit tapi tak berdarah.
57
Meminjamnya sebentar
58
Raja Api dan Avatar
59
Obsesi dan cinta sejati
60
Pernikahan atau perpisahan ?
61
Amanda atau Yori
62
Three words for you
63
Meragu
64
Surprise!
65
Lengket kaya tokek
66
Jaka sembung bawa golok
67
Pasangan Aneh
68
Pemangsa wanita
69
Akal bulus Evan.
70
Calon anggota keluarga
71
Persiapan dan panjar
72
The wedding day
73
Malam pertama??
74
Ajaran sesat
75
Test pack ??
76
Pasti ada alasannya
77
Pembohong!
78
Mystery Box
79
Digigit Vampir
80
PENGUMUMAN
81
Kunjungan mantan.
82
Honeymoon (part 1)
83
Honeymoon (Part 2)
84
Bertingkah Aneh
85
Segaris atau Dua garis?
86
Ngidam Aneh
87
Ngidam dan Mantan
88
Spoiler menyebalkan
89
Wanita siluman
90
Aku mengenalmu
91
Perhatian extra
92
Mantanmu jodohku
93
Wisuda
94
Terbukti tokcer
95
Amanda dan Aldi.
96
Suami siaga
97
Jelang Harinya
98
Braxton Hicks
99
Wedding Aldi & Amanda
100
Cemburu
101
Wellcome my Twin babies
102
Young Daddy
103
Happy ending (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!