Tokyo, 08.10 PM
Seorang pria tampan dengan kulit bersih dan postur tubuh ideal memasuki sebuah apartemen. Dia melepaskan dasi dan membuka satu kancing kemejanya sambil menatap ponselnya.
"Di sana baru jam 6, pasti dia baru sholat magrib, lebih baik aku mandi dulu," gumamnya sambil melihat jam tangannya.
Ia beranjak menuju kamar mandi, membuka bajunya dan menatap cermin, mengingat secuil kenangan saat pertama kali bertemu dengan gadis pujaannya.
Flasback On
"Aldi, kenalin nih temen sekostku!" Yuli teman seangkatan Aldi di Fakultas Teknik Arsitektur, memaksa Aldi berkenalan dengan temannya.
"Apaan sih,Yul maksa-maksa, orangnya aja nggak mau." Rena berbisik sambil menyikut Yuli.
"Kapan lagi Ren, kesempatan ketemu cowok ganteng nih!" Yuli berbalik berbisik pada teman kostnya itu.
"Aldi Bramantyo." Cowok yang dimaksud Yuli akhirnya mengulurkan tangannya pada Rena.
"Rena Arista." Sambut Rena sambil tersenyum manis. Sesaat Aldi terhipnotis dengan senyuman gadis di depannya. Tanpa sadar tangannya terus menggenggam tangan Rena.
"Ehem ... ehem ... sudah woy ... ntar gosong tuh tangan!" Yuli membuyarkan lamunan Aldi dan kemudian melepas genggaman tangannya.
"Masakan kali gosong." Aldi mendengus kesal.
"Setrikaan Al, bukan masakan." Yuli nggak mau kalah.
"Terserah kamu dah!" Akhirnya Aldi mengalah daripada meladeni keusilan Yuli. Rena hanya tersenyum melihat tingkah mereka berdua. Aldi kembali terpesona melihatnya.
Sejak hari itu Aldi rajin berkunjung ke kost Yuli dengan berbagai alasan demi bisa menyaksikan senyum manis Rena. Dan tepat tiga bulan pendekatan akhirnya Aldi menyatakan perasaannya pada Rena disaat hari ulang tahun gadis itu.
"Rena, aku jatuh cinta pada senyumanmu sejak pertama bertemu, rasanya duniaku berputar di sekitarmu, aku membutuhkanmu seperti jantung membutuhkan detak. Maukah dirimu menjadi detak bagi jantungku, berada di sisiku dan menerima segala kekuranganku?" Dengan puitisnya Aldi menyatakan cintanya sambil menggenggam bunga di tangannya.
Rena tidak mampu berkata-kata, hatinya begitu berbunga-bunga mendapat pengakuan cinta dari Presiden Mahasiswa Teknik itu. Rena hanya bisa mengangguk dan tersenyum bahagia menerima cinta Aldi.
Sejak saat itu pula mereka membina hubungan yang sehat, saling mendukung, saling membantu dan menyemangati satu dengan yang lainnya dalam urusan kuliah juga masalah lain. Jarang sekali mereka bersitegang bahkan hampir tidak pernah mereka bertengkar meskipun mereka sering berbeda pendapat. Hingga akhirnya mereka bisa lulus bersama dengan waktu yang terbilang cepat. Namun kesedihan tak dapat dihindari ketika Aldi mendapat panggilan kerja di luar negeri.
"Sayang, kamu setuju kan kalau aku kerja di Tokyo?" tanya Aldi pada Rena meyakinkan dirinya bahwa keputusannya mendapat dukungan dari kekasihnya itu
"Tentu aja, Sayang, ini bukanlah kesempatan yang bisa didapatkan semua orang, aku yakin jarak bukanlah penghalang bagi hubungan kita," jawab gadis itu dengan mantap demi meyakinkan kekasihnya.
"Terima kasih, Sayang!" ucap Aldi kemudian. Dia sangat bersyukur memiliki kekasih yang selalu mendukungnya. Rena terus berusaha meyakinkan kekasihnya bahwa mereka akan saling percaya apapun yang terjadi, demi terjaganya hubungan mereka.
"Aku akan selalu berusaha menjaga cinta kita agar selalu kokoh apapun yg terjadi, Sayang!" janji Aldi pada gadis pujaannya itu.
"Aku percaya kamu bisa menjaga hatimu untukku , Aldiku Sayang," katanya kemudian. Itulah kata-kata terakhir Rena di bandara saat melepas kepergian Aldi sampai mereka menjalani Long Distance Relationship ini.
Flashback Off.
Aldi keluar dari kamar mandi dengan handuk yang dililit dipinggangnya. Ia mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil sambil memegang ponselnya. Sebuah panggilan video masuk. Dia menggeser ikon hijau.
"Assalamu'alaikum, Sayang!"
"Wa'alaikumsalam... aaakhh!" Spontan Rena menutup matanya. Kemudian dia melanjutkan lagi, "kenapa mesum gitu sih?" Omelan Rena pun tak terelakkan lagi.
"Siapa yang mesum sih, Sayang, aku kan baru selasai mandi, tiba-tiba kamu nelpon." Aldi menjawab sambil memakai kaos casual putih dan celana pendek.
"Iyya aku tau, maksud aku kenapa nggak pake baju dulu sih baru angkat telponnya." Sambil melanjutkan omelannya, Rena masih menutup matanya.
"Udah buka matanya dong, Sayang, aku udah nggak pake apa-apa nih!" Aldi semakin menggoda Rena.
"Iiihh, mending aku tutup aja deh telponnya," jawabnya merajuk
"Jangan dong, Sayangku, aku cuma main-main kok!" cegah Aldi merayu Rena.
Rena menurunkan tangannya dan membuka matanya. Ia pun tersenyum mendapati kekasihnya begitu tampan meski hanya dengan baju casual dan rambut basahnya yang acak acakan.
"I miss you so much, baby." Aldi menatap Rena penuh cinta.
"Me too." Mata Rena mulai berkaca-kaca.
"Udah jangan sedih gitu dong, Sayang, nanti aku gak bisa tidur kalau liat kamu nangis. Gimana kerjaanmu tadi, udah selesai?" Aldi berusaha mengalihkan kesedihan Rena.
"Alhamdulillah udah, Sayang, tapi ... baru aja mau nyantai eh tadi dapat tugas baru lagi dari Pak Riko."
"Apa itu, Sayang?"
"Diminta jadi PA tapi buat mahasiswa yang bermasalah." Rena mencurahkan kegalauannya.
"Oh ya ... bagus dong, Sayang. Itu artinya kamu dipercaya sama atasan kamu dan dianggap berkompeten dalam bidangmu." Sebisa mungkin Aldi berusaha menyemangati kekasihnya itu.
"Tapi ... aku ragu, Yang.! Apalagi salah satu mahasiswa yang kutangani itu bener-bener bocah nakal," keluh Rena. Saat mengingat salah satu mahasiswanya yang tidak punya tata krama itu.
"Apa sih yang gak mungkin, Sayang. Aku yakin kamu bisa menaklukkannya. Buktinya aku aja takluk sama kamu!" ujar Aldi sambil tertawa kecil meyakinkan kekasihnya itu. Wajah Rena bersemu.
"Gombal! Kamu sendiri bagaimana kerjaan di sana, Yang?"
"Alhamdulillah, lancar aja meskipun kadang ada sedikit masalah komunikasi. Aku belum terlalu fasih bahasa Jepang. Terkadang mereka pakai istilah-istilah yang nggak umum. Semacam bahasa gaul gitu loh sayang," jelas Aldi panjang lebar tentang kendala yang dihadapinya.
"Oh I see, kalau gitu sih kamu harus banyak nanya sama teman-temenmu yang orang Jepang, atau ... coba deh join di chat room mereka terutama yang anak-anak muda," ujar gadis itu mencoba memberi saran.
"Wow that's a good idea baby, you are the best sweety."
Aldi merasa senang mendapat masukan dari kekasihnya.
"Kalau begitu ... udah dulu ya, Sayang, aku ngantuk nih, mana belum sholat Isya," kata Rena sambil menguap.
"Oke, Sayangku, sholat dulu, see you soon honey, assalamu'alaikum!"
"Wa'alaikum salam!" jawab Rena mengakhiri panggilannya.
Aldi menutup telponnya sambil tersenyum, ia memutar lagu dan membaringkan tubuhnya di tempat tidurnya. Sayup-sayup terdengar lantunan lagu "Marry your daughter" dari Brian Mcknight
I'm gonna marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl
That I love for the rest of my life
And give her the best of me 'til the day that I die.
Bersambung.
...****************...
...Ayo dukung Author dengan memberi LIKE, COMENT, FAVORITE dan VOTE....
...Terima kasih atas dukungannya....
...Love you all....
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
𑜶ꭱɩꮪꮶɩ
lihat dikit gak apa kak
bonus lumayan
2023-12-17
0
Rawai hiatus ✅
LDR, bisa jaga hati sih tapi hati selalu punya rasa untuk memilih, semoga nggak banyak ujian sampe hatinya berpindah haluan
2023-10-13
2
Anonim
tapii aku keknya gak percaya Rena bisa mnjaga cintanya🤭
2023-07-23
0