Saya Dosen kamu

Seorang mahasiswa sedang duduk di ruang tunggu. Melipat tangannya dan sesekali melihat kearah luar. Sepertinya ia sedang menunggu seseorang. Lalu seorang gadis berjilbab datang dan menuju ke ruangannya. Seketika mahasiswa itu berdiri sambil menundukkan kepalanya.

"Selamat pagi, Bu! " sapanya ramah.

"Pagi, kamu menunggu saya?" jawab Rena juga dengan hangat.

"Iya Bu, saya Nono Ardiansyah Putra." Dia memperkenalkan dirinya

"Oh iya, saya lupa, mari ke ruangan saya!" ajak Nono untuk mengikutinya. Dia adalah salah satu mahasiswa yang ditugaskan untuk dibimbingnya. Nono mengikuti dosennya masuk ke ruangan dan menuju mejanya. Ia mempersilahkan mahasiswanya itu untuk duduk. Ada semburat cemas tersirat di wajah Nono.

"Santai aja, saya di sini bukan ingin mengintrogasi kamu kok!" ucap Rena sambil tersenyum berusaha membuat mahasiswanya lebih relax. Nono akhirnya tersenyum. Ia mulai mendengarkan penjelasan dosen cantik itu dengan lebih santai.

"Oke begini Nono, ada beberapa masalah dalam Akademik kamu yaitu ada beberapa nilai yang dibawah standar. Ini nanti berpengaruh saat kamu mau menentukan berapa SKS yang akan kamu ambil di semester berikutnya. Semakin baik nilai kamu maka jumlah IPK kamu juga akan semakin bagus dan kamu bisa mengambil semua SKS di semester berikutnya. Apa kamu paham sampai disini?" jelas Rena secara detail. Nono menganggguk tanda mengerti.

"Kamu bisa menghubungi dosen yang bersangkutan. Saya akan membantu kamu, ini daftar nilai-nilai kamu yang kurang, kamu bisa meminta bantuan Bu Amanda di Bagian Administrasi untuk mendapatkan nomor kontak masing-masing dosennya." Rena memberikan selembar kertas pada Nono.

"Terima kasih Bu, kalau begitu saya permisi mau ke meja Bu Amanda" Nono berdiri hendak berlalu ke meja Amanda.

"Eh, jangan lupa hubungi saya bila ada kendala ya, jangan sungkan, kamu bisa hubungi saya kapan aja!"

Rena mengakhiri sambil tersenyum manis.

"Baik Bu!" Nono balas tersenyum dan beranjak pergi.

Setelah kepergian Nono, Rena mengambil ponselnya dan menekan nomor yang ada di dalam kertas. Panggilannya terhubung.

"Hallo," jawab suara serak di seberang sana terdengar seperti seorang yang baru bangun.

"Assalamu'alaikum." Rena memberi salam.

"Wa'alaikum salam, siapa ini?"

"Apa ini Yori?"

"Iya, kamu siapa?" tanyanya dengan nada dingin.

"Saya dosen kamu, lebih tepatnya Dosen Penasehat Akademik kamu!" jawab Rena tegas.

"Oh .. kamu! Ada apa?" tanyanya acuh.

Suara datar, cuek, nggak punya sopan santun. Fix dia mahasiswa nggak ada akhlak!

"Bukankah Bu Amanda sudah mengirimimu pesan untuk menemui saya," tanya Rena kesal, terdengar suaranya mulai meninggi.

"Oh itu ... saya lupa!" jawabnya cuek. Gadis itu menghela nafasnya, mencoba meredakan emosinya yang mulai menggerogoti kesabarannya.

"Jadi kapan kamu bisa menghadap saya?"

"Sekarang juga bisa, tunggu ya!" ujarnya santai.

"Oke, saya kasi waktu 30 menit, lewat dari itu saya tinggalkan!" tegas Rena, dia tidak mau lagi membuang-buang waktu menghadapi bocah itu.

"APA! Kenapa cepat betul, kamu nggak sabaran, ya? Ya udah aku ke sana sekarang!" protesnya dengan panik.

Tuutt tuutt tuutt

Huuft! Rena menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan. Mencoba menenangkan hatinya sambil mengelus dada. Baru saja dua kali menghadapi bocah itu rasanya tekanan darahnya sudah melonjak naik. Gimana nanti kelanjutannya saat ia terus berhadapan dengannya? Rena tidak bisa membayangkan. Sabar adalah jalan satu-satunya agar ia bisa melewati Yori dengan selamat. Ya, Yori benar-benar cobaan terberatnya kali ini.

"Hey ... ngelamunin apa?" tepukan Amanda mengagetkan Rena.

"Itu.. makhluk gaib dari kutub utara," jawabnya asal.

"Hah ... emang ada? Jangan ngomong gitu Ren! Bikin merinding aja kamu!" Amanda bergidik ngeri.

"Kalau aku bukan merinding tapi lapar."

"Hah kok bisa, kamu aneh deh," protes sahabatnya heran.

"Iya rasanya pengen makan orang!" Kalimat Rena malah semakin membuat Amanda semakin bingung. Kening Amanda berkerut, dan ia menjauh sedikit dari Rena.

"Woy.. bikin tambah merinding kamu, kesurupan kamu kah Ren?" Amanda makin panik.

"Ya ampun Manda kamu oon banget sih. Aku nih lagi bete sama itu mahasiswa yang namanya Yori, masa dia yang butuh dia yang mau ditungguin, seperti orang penting saja dia, mana bicaranya kasar tidak ada sopan-sopannya sedikitpun!" omel Rena panjang lebar menumpahkan kekesalannya.

"Oo ..Yori Nalendra itu .. kirain kenapa, ngobrol kek dari tadi." Akhirnya Amanda merasa lega.

"Iya, gara-gara dia aku jadi pengen makan orang!" kata Rena pelan. Amanda malah tertawa kecil sambil mencolek hidung mancung Rena. Dia tahu sahabatnya itu paling sulit untuk marah dengan seseorang.

"Tapi beruntung kamu Ren bisa ketemu terus nanti, dia itu Mahasiswa Populer di kampus ini. Kata mahasiswa di sini orangnya cakep pake banget loh Ren bikin penasaran, mana ortunya tajir melintir," jelas Amanda memulai gibahannya demi mengalihkan kekesalan Rena.

"Beruntung apaan yang ada malah buntung waktu aku sia-sia nungguin mahluk unfaedah gitu. Memangnya kamu tahu dari mana kalau orangtuanya tajir?" Akhirnya Rena penasaran juga.

Amanda lalu menjelaskan dengan gamblang semua tentang Yori yang ia dapat dari mahasiswa ataupun dari data yang ada di kampus. Mulai dari biaya kuliahnya yang dibayar lunas dari awal kuliah, outfit yang dipakai saat kekampus bernilai puluhan juta dan kenyataan bahwa Papanya adalah Donatur Utama kampus mereka. Amanda benar-benar detektif terbaik kalau soal informasi cogan.

"Akhirnya terjawab kenapa dia bisa songong begitu dan tidak punya tata krama." kata Rena menyimpulkan.

"Bukan songong tapi gayanya dia memang begitu Ren, kata mahasiswa yang lain sih, aku juga belum pernah ketemu. Memang kamu udah pernah ketemu?" tanya Amanda dengan polos.

"Lah iya dong Amanda Prisilia ... dia kan mahasiswaku memangnya dia artis!" jawabnya sambil mencubit pelan pipi sahabatnya itu.

"Hehe ... yah kan dia jarang ke kampus, siapa tahu saja dia tidak pernah masuk pas kamu mengajar."

"Malah dia masuk terus kalau aku ngajar tapi telatnya kebablasan," ujar Rena sambil membereskan berkas-berkasnya.

"Masa sih? Jadi tambah penasaran gimana sih orangnya." kata Amanda sambil mulai menghayal.

Tok tok tok!

Tiba-tiba pintu ruangan di ketuk dari luar. Sebelum mereka mempersilahkan masuk, pintu ruangan itu terbuka dan tampak seorang pemuda jangkung dengan pakaian casual dan celana jins sambil menenteng jaket hitam. Rambut acak-acakan agak kecoklatan dan kulit bersih merupakan perpaduan yang pas dengan wajahnya yang blasterannya. Matanya yang tajam dan garis wajahnya yang tegas membuatnya sangat terkesan cool. Siapapun yang melihatnya tidak menyangkal perihal ketampanan pemuda itu.

Amanda seketika terpana melihat kedatangan pemuda itu bahkan bibirnya terbuka lebar karena pesonanya.

Dia manusia atau malaikat sih.

Amanda bergumam dalam hatinya.

"Aku belum telat kan?" Suara pemuda itu memecah keheningan.

Bersambung.

...****************...

...Mohon tinggalkan jejak setelah membaca ya Readersku tercinta, LIKE, KOMEN, VOTE ATAU RATE 5!...

...Jangan matikan tombol favorite agar updatenya tidak terlewatkan....

...Terima kasih atas dukungannya....

...Love you all....

...❤️❤️❤️...

...****************...

Terpopuler

Comments

Tama

Tama

Malas kuliah tapi pas mata kuliahnya selalu datang meski terlambat 😅😅😅

2023-10-13

1

Aiza➢‮

Aiza➢‮

Sabar Ren jangan kesel² nanti malah suka lagi, karena karakter seperti itu banyak disukai kaum hawa, eh...

2022-12-17

1

R⃟acunᵍᵏ♕mati☠ᵏᵋᶜᶟ

R⃟acunᵍᵏ♕mati☠ᵏᵋᶜᶟ

sifat dingin cuek seperti diriku saat berkenalan dengan seorang pria 😳😳😳

2022-12-17

1

lihat semua
Episodes
1 Awal terlibat dengannya
2 Aldi Bramantyo
3 Saya Dosen kamu
4 Biang masalahku
5 Bertemu Yanti
6 Kesepakatan dengan Yori
7 Cuma Teman?
8 Makan bersama di kantin
9 Pak Rian
10 Cerita Yori
11 Hubungan Aldi dan Rena
12 Sindiran papa Yori
13 Pertandingan Futsal
14 Kekesalan Nindi
15 Ke Acara Yanti
16 Erika
17 Kesalapahaman
18 Studio Musik
19 Rencana Pak Rian
20 Kejadian Tragis
21 Rahasia Rena
22 Menginap Di Rumah Erika
23 Alasan Yori membenci Nindi
24 Wisata Pantai (Part 1)
25 Wisata Pantai (Part 2)
26 Erika sakit
27 Aku sudah bertunangan
28 Kedatangan Rena di Tokyo (Part 1)
29 Kedatangan Rena di Tokyo (Part 2)
30 Aku membecimu
31 Yori datang untuk Rena
32 Siapa Yori?
33 Apa Salahku?
34 Hakku atas dirimu
35 Kecemburuan Aldi
36 Memaafkannya
37 Rela meski harus terluka
38 Teman rasa pacar
39 Guru privat gratis
40 Tomoya menyesal
41 Ayah bertemu Papa Yori
42 Haruskah sesakit ini?
43 Rindu yang curang
44 Yori menginap
45 Nyamuk Usil
46 Duri dalam daging
47 Cinta yang mulai memudar
48 Romansa cinta segitiga
49 Masih abu-abu
50 Loving you is losing game
51 Terjebak cintanya.
52 Yang waras ngalah
53 Jodoh tak kan kemana
54 Masa percobaaan
55 Bersabarlah
56 Sakit tapi tak berdarah.
57 Meminjamnya sebentar
58 Raja Api dan Avatar
59 Obsesi dan cinta sejati
60 Pernikahan atau perpisahan ?
61 Amanda atau Yori
62 Three words for you
63 Meragu
64 Surprise!
65 Lengket kaya tokek
66 Jaka sembung bawa golok
67 Pasangan Aneh
68 Pemangsa wanita
69 Akal bulus Evan.
70 Calon anggota keluarga
71 Persiapan dan panjar
72 The wedding day
73 Malam pertama??
74 Ajaran sesat
75 Test pack ??
76 Pasti ada alasannya
77 Pembohong!
78 Mystery Box
79 Digigit Vampir
80 PENGUMUMAN
81 Kunjungan mantan.
82 Honeymoon (part 1)
83 Honeymoon (Part 2)
84 Bertingkah Aneh
85 Segaris atau Dua garis?
86 Ngidam Aneh
87 Ngidam dan Mantan
88 Spoiler menyebalkan
89 Wanita siluman
90 Aku mengenalmu
91 Perhatian extra
92 Mantanmu jodohku
93 Wisuda
94 Terbukti tokcer
95 Amanda dan Aldi.
96 Suami siaga
97 Jelang Harinya
98 Braxton Hicks
99 Wedding Aldi & Amanda
100 Cemburu
101 Wellcome my Twin babies
102 Young Daddy
103 Happy ending (End)
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Awal terlibat dengannya
2
Aldi Bramantyo
3
Saya Dosen kamu
4
Biang masalahku
5
Bertemu Yanti
6
Kesepakatan dengan Yori
7
Cuma Teman?
8
Makan bersama di kantin
9
Pak Rian
10
Cerita Yori
11
Hubungan Aldi dan Rena
12
Sindiran papa Yori
13
Pertandingan Futsal
14
Kekesalan Nindi
15
Ke Acara Yanti
16
Erika
17
Kesalapahaman
18
Studio Musik
19
Rencana Pak Rian
20
Kejadian Tragis
21
Rahasia Rena
22
Menginap Di Rumah Erika
23
Alasan Yori membenci Nindi
24
Wisata Pantai (Part 1)
25
Wisata Pantai (Part 2)
26
Erika sakit
27
Aku sudah bertunangan
28
Kedatangan Rena di Tokyo (Part 1)
29
Kedatangan Rena di Tokyo (Part 2)
30
Aku membecimu
31
Yori datang untuk Rena
32
Siapa Yori?
33
Apa Salahku?
34
Hakku atas dirimu
35
Kecemburuan Aldi
36
Memaafkannya
37
Rela meski harus terluka
38
Teman rasa pacar
39
Guru privat gratis
40
Tomoya menyesal
41
Ayah bertemu Papa Yori
42
Haruskah sesakit ini?
43
Rindu yang curang
44
Yori menginap
45
Nyamuk Usil
46
Duri dalam daging
47
Cinta yang mulai memudar
48
Romansa cinta segitiga
49
Masih abu-abu
50
Loving you is losing game
51
Terjebak cintanya.
52
Yang waras ngalah
53
Jodoh tak kan kemana
54
Masa percobaaan
55
Bersabarlah
56
Sakit tapi tak berdarah.
57
Meminjamnya sebentar
58
Raja Api dan Avatar
59
Obsesi dan cinta sejati
60
Pernikahan atau perpisahan ?
61
Amanda atau Yori
62
Three words for you
63
Meragu
64
Surprise!
65
Lengket kaya tokek
66
Jaka sembung bawa golok
67
Pasangan Aneh
68
Pemangsa wanita
69
Akal bulus Evan.
70
Calon anggota keluarga
71
Persiapan dan panjar
72
The wedding day
73
Malam pertama??
74
Ajaran sesat
75
Test pack ??
76
Pasti ada alasannya
77
Pembohong!
78
Mystery Box
79
Digigit Vampir
80
PENGUMUMAN
81
Kunjungan mantan.
82
Honeymoon (part 1)
83
Honeymoon (Part 2)
84
Bertingkah Aneh
85
Segaris atau Dua garis?
86
Ngidam Aneh
87
Ngidam dan Mantan
88
Spoiler menyebalkan
89
Wanita siluman
90
Aku mengenalmu
91
Perhatian extra
92
Mantanmu jodohku
93
Wisuda
94
Terbukti tokcer
95
Amanda dan Aldi.
96
Suami siaga
97
Jelang Harinya
98
Braxton Hicks
99
Wedding Aldi & Amanda
100
Cemburu
101
Wellcome my Twin babies
102
Young Daddy
103
Happy ending (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!