#5

"Halloo, , Na, berkas yang aku minta udah kamu selesain, , ?!? "

"Ohh kalo gitu cepat antar ke ruangan gw sekarang. "

"Tok tok, , "

"Masuk" Nana pun memberi berkas tersebut, langsung di sambut pemiliknya.

"Eh Sin, lo tau nggak, ,??!"

Nana memang berteman dengan Sinara sewaktu mereka bergabung bekerja sama di kantor ini, Nana memang bawahan Sinara, tapi mereka kalo sudah berdua memang panggilan mereka biasa seperti layaknya seorang teman.

"Enggak" Jawab Sinara.

"Ya iyalah akukan belum cerita, ,

hahaha, ," Mata Sinara memalas "Kamu

tau nggak, Istri Pak Erik!?" Nana

membisikkan ke telinga Sinara agar tak terdengar orang lain, padahal mereka masih di dalam ruangan yang tertutup. "Istrinya sakit.! "

Sinara yang mendengar itu seketika matanya membola kaget apa yang ia dengarkan barusan.

"Ah yang bener kamu,,?!, kamu tau dari mana!?"

"Ya taulh gw kan biang gosip." Nana membanggakan dirinya.,

"Huhhh." Keluh Sinara.

Suara yang masih memelan. "Dengar-dengar Pak Erik di paksa menikahi istrinya, ,karna apa aku juga belum tau sih. tapi setelah menikah Pak Erik sering mendiamkan diri."

"Terus istrinya di mana, , ,!?" Tanya Sinara yang semakin penasaran akan tentang Pak Erik.

"Tanyakan saja sama orangnya." Nana membisik lalu mengedipkan sebelah matanya. "hahaha" Ketawa ngeledek.

Membuat Sinara replek termundur ke belakang dengan kursinya.

"Haha, , lucu wajah kamu. "

Nana yang sudah keluar dari pintu, masih sempat lagi menogolkan wajahnya kedalam.

"Lo mau meeting ya, , ,?!?"

Sinara hanya mengangguk, masih dengan expresi tak percaya, dalam hatinya ada secuil rasa bahagia. lalu ia mengeleng-gelengkan kepalanya. "Apa-apaan aku ini, bahagia di atas penderitaan orang lain." Batin Sinara

Nana melihat tingkah Sinara memincingkan matanya karena merasa bingung. Namun tidak lama ia menggeleng-gelengkan kepalanya tidak mau ambil pusing.

"Tolong bilangin ke Pak Erik ada penggemar titip salam sama bapak." lalu terdengan suara cekikikan dari luar pintu ruangan Sinara.

Sinara hanya geleng-gelengkan kepala, padahal ia juga salah satu penggemar Pak bosnya itu. Sinara teringat malam waktu di club. "Apa benar itu Pak Erik, , , tapi bisa jadi juga, mendengar cerita Nana tadi. apa jangan-jangan Pak Erik' Aaaahhhhh bikin kepala ku pusing saja.

Sinara balik lagi mempersiapkan berkas- berkas meetingnya untuk setengah jam lagi.

Di dalam ruangan meeting, Sinara duduk di samping kiri Pak Erik,. seterusnya kursi yang kosong di isi staf-staf yang akan bekerja di projeck baru mereka.

Pak Erik pun membukakan pembicaraanya mengenai meeting mereka, terlihat Sinara yang memandang Pak Erik dengan lekat.

"Di mana laporan ke uangannya ,!!?" Tanya Pak Erik sambil menunggu jawaban Sinara, yang di tanya malah melongo menatap bibir Pak Erik.

Staf yang lain bingung melihat tingkah

Sinara. yang duduk di samping Sinara

pun menyadarkannya.

"Haa ap apaa, .!?" Sinara gelagap melihat tatapan staf yang lain melihatnya dengan bingung.

Sinara beralih menatap Pak Erik, yang masih menunggu jawabannya.

"Di mana laporan keuangannya , ,!?" Mengulangi lagi pertanyaan yang sama,

mata Pak Erik tetap menatap mata Sinara.

''I ini pak,." Sinara canggung yang

menatapnya Pak Erik, lelaki yang mampu

membuatnya menghayal ke mana-mana.

Meeting pun selesai,. Kini hanya Sinara yang tertinggal sendiri di ruangan tersebut.

Sinara memicit kepalanya,."Kenapa

dengan ku ini, bikin malu saja, .Bodoh

bodoh bodohhh, ," Sinara mengutuk dirinya sendiri.

Sepasang mata yang sama, menatap lagi kebodohan wanita tersebut.

Ternyata Pak Erik sedari tadi berdiri di ambang pintu, ia belum juga keluar, karna teringat dengan suatu hal.

Sinara mengangkatkan kepalanya untuk mengemasi barang-barangnya.

"Haaaa hahh hahh Bapak, ,Kenapa bapak belum pergi. .?!?"

"Ini kan kantor saya jadi suka-suka saya,

kenapa kamu yang sewot.!?! "

Sinara baru terasa yang di katakan

Nana mengenai Pak Erik ini tidak

benar. Dia bukan hanya pendiam, tapi

juga ketus. Batin Sinara.

"Hei kenapa kamu bengong, ,!? "

"Haa ti tidak tidak, ya memang ini kantor bapak saya hanya bertanya., ya sudah saya duluan Pak, ," Sambil menunduk hormat.

Like😘😘

Terpopuler

Comments

Arin

Arin

sbnerny kurang suka ya klo peran utama itu jdi pelakor,tpi apa boleh buat Krn udh dri jdulny Kya gtu🤭

2023-06-15

0

Fhebrie

Fhebrie

seharusnya sinara kalem dikit kek.. gitu meskipun jd orang ke 3 absurd banget kayaknya haha

2021-09-04

1

Nana

Nana

Sinara kok gitu sih. mau jd pelakor ya

2021-07-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!