Kedekatan antara mereka berdua

Setelah kejadian yang mengejutkan seluruh siswa-siswi sekolah, semua kembali seperti semula dan tenang lagi tanpa ada yang ganggu.

“ Jangan seperti ini kepadaku. “ tolak Yuki dengan pandangan tertunduk, Yuta mengambil prasmanan milik Yuki dan mengembalikannya lagi ke tempat semula.

Sedangkan mataku masih tertuju kearah mereka dengan mulut yang menganga tidak percaya, tidak mungkin si iblis Yuta itu perhatian kepada perempuan lain. Dia memang selalu membantu perempuan yang kesulitan, tapi untuk menunjukan perhatian ia tidak pernah.

“ Melamun apa? “ suara berat yang tiba-tiba di sampingku membuat jantungku hampir copot, siapa lelaki yang tiba-tiba duduk di sampingku?

“ Jang... “ Aku menoleh kearah suara tersebut dan terdiam karena wajah lelaki photographer itu sangat dekat membuat aku tidak bisa berkata apa-apa.

Mataku dan matanya bertemu, terjadi keheningan sesaat.

“ Ehem! “ batuk Sayori disengaja, lamunanku buyar dan aku mendorong tubuhnya lagi karena merasa risih ia selalu berada dekat denganku. “ Tolong pergi ya. “ pintaku beranjak dari kursi dan berjalan berdampingan dengan Sayori menuju kelas.

“ Apa kamu dekat dengan dia? “ bisik Sayori yang terpana dengan ketampanan dari lelaki itu, tapi sayangnya dia memiliki reputasi yang buruk di mata para perempuan dan aku tidak tahu. “ Tidak “ jawabku cepat, Sayori mengangguk-anggukan kepala karena tidak mungkin aku dekat dengan lelaki itu.

Terlebih, di mataku hanya Yuta seorang.

Tidak ada yang lain, dan tidak boleh.

TENG-NENG-TENG-NENG

Bel pulang sekolah berbunyi, aku menghampiri Yuta untuk pulang bersama. “ Yuta, mari pulang. “ ajak ku, Yuta beranjak dari kursinya. “ Sepertinya tidak bisa, hari ini aku ada sesuatu. Maaf ya “ ia berlari keluar kelas dan meninggalkanku.

Ini pertama kalinya kami tidak pulang bersama, apalagi alasan Yuta yang tidak masuk akal.

Teng-

Pesan masuk dari Ayahku, aku membacanya. “ Jangan lupa hari ini kamu bekerja di cafe Ayah. “

Ah benar, karena hari ini pembukaan cafe milik Ayah yang kedua. Setelah cafe pertamanya terkenal di Hokkaido, ia membuat cafe lagi di dekat sekolahku dan membuatku bekerja di sana itung-itung sebagai hariku yang membosankan karena selalu di rumah.

Dan untungnya, cafe Ayah dekat dengan mini market tempat Yuta bekerja paruh waktu. Malah berhadapan, itu yang membuatku menerima tawaran Ayah untuk bekerja di cafenya.

Dengan senyum yang mengambang, aku berlari menuju Cafe Here I Am. Sebuah cafe yang di dirikan Ayah dan Ibu di Hokkaido, cafe di Hokkaido sudah menjadi tempat yang dikunjungi banyak orang dan sekarang Ayah mendirikannya lagi di dekat sekolahku agar ia bisa terus memperhatikanku.

Sampainya di sana, terlihat dua pekerja lainnya yaitu seorang pria yang baru lulus dari SMA bernama Ono Kado, satu lagi seorang perempuan yang menjadi kasir bernama Mori Mika.

Keduanya baru saja lulus dari SMA dan membutuhkan uang untuk kuliah, Ayah menerima karena wajah mereka yang menarik untuk mendatangkan banyak pelanggan serta attitude yang bagus.

“ Ayah aku datang. “ Aku memasuki cafe, cafe masih belum dibuka karena pembukaan cafe pada pukul 6 malam.

“ Haruno! “ Ayah memelukku dan memperkenalkan kepada pegawainya. “ Perkenalkan ini anakku, dia juga bekerja disini. “

“ Namaku Mitsuki Haruno, tolong jangan terlalu sopan denganku ya? Aku ini lebih muda dari kalian. “ kataku membuat kedua pegawai tersenyum.

“ Segera ganti bajumu. “ Perintah Ayah yang segera aku laksanakan, dengan memakai pakaian baju polos putih, celana hitam dan celemek pinggang bertuliskan Here I Am.

Sebelum membuka cafe, aku berfoto bersama Ayah, dan dua pekerja lainnya untuk mempromosikan lewat instagram. Aku juga memfoto dekor-dekor indah di cafe klasik tapi tetap terlihat modern.

Begitulah Ayah, dia juga bertanya kepadaku terlebih dahulu sebelum mendekor nya.

Jadi, aku juga termasuk bagian penting dalam desain cafe Here I Am.

Belum saja jam 6, sudah banyak pelanggan yang mengantre di depan cafe menunggu di buka, kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mencariku.

Walau begitu, aku merasa senang karena pembukaan cafe Ayah akan lancar.

Setelah di buka, pelanggan semakin banyak. Ada yang minta foto kepadaku, ada juga yang selalu menggangguku seperti mengambil tissue, meminta nomer dan yang lain-lainnya.

Tapi perasaanku sangat senang, apa rasanya seperti ini saat buka cafe dan dapat pelanggan banyak? Pantas saja Ayah merasa bangga memiliki cafe.

“ Permisi. “ ucap seorang lelaki yang membuatku mendekatinya, dan dia adalah lelaki photographer bersama dengan dua teman lainnya.

“ Wah benar, pelayannya sangat cantik. “

“ Aku akan sering kesini. “ kata teman dari lelaki photographer itu.

“ Aku pesan beberapa brownies lagi ya. “ ujar lelaki photographer tersebut yang segera aku ambilkan, ketika menaruhnya di atas meja aku melihat Yuta yang baru keluar dari mini market.

Jam kerjanya sudah habis, aku berlari keluar cafe dan berteriak. “ Yuta!! “ Yuta menolehkan kepala, aku mendekatinya sambil menarik lengan membawanya ke dalam cafe. “ Ayah, ada Yuta. “

“ Oh Yuta, apa kabar? “

“ Baik Paman, bagaimana dengan Paman? “ sahut Yuta kepada Ayahku.

“ Ya seperti ini, silahkan duduk Paman buatkan beberapa cake buat kamu. “

“ Tidak usah Paman, aku ada urusan terlebih dahulu. “ Yuta keluar dari cafe dan wajah senyumku menghilang sesaat, entah kenapa ada yang berbeda dari Yuta.

Biasanya ia tidak memiliki urusan apapun, kenapa sekarang memiliki banyak urusan lainnya?

“ Pelayan! “ panggil dari lelaki photographer tersebut.

Ckreak-

Dia memfoto asal, dan membuatku ingin mengambil camera nya. “ Hei, kenapa memfoto ku? “

“ Karena kamu cantik. “ jawabnya.

“ Tapi izin dulu kan? “ Aku mengambil camera nya dari tangannya, tetapi tidak ada fotoku sama sekali. “ Terus tadi suara apa? “

“ Sebelah mu. “ ia menunjuk kearah temannya yang sedang memotretnya, dengan segera aku memintanya untuk menghapus tapi katanya dia akan mempromosikan cafe karena hal itu aku menerima fotonya.

Keesokan harinya.

Bel istirahat sudah berbunyi, akhirnya waktu istirahat tiba aku sangat lapar karena kemarin malam tidak makan dan langsung tidur.

Tubuhku sangat lelah karena kerja yang tidak ada hentinya, apalagi pelanggan yang terus berdatangan tanpa henti.

“ Lelah sekali. “ aku menaruh prasmanan di atas meja dan duduk bersamaan dengan Sayori. “ Kamu bekerja keras? “ tanya Sayori sudah melahap makanannya, aku menjawab dengan anggukan kepala sangat lelah.

“ YUKI!!! “ kembalinya dua sejoli botak dan cepak, lagi-lagi mereka menjahili Yuki dengan menaruh beberapa sampah di atas makannya. Mata Yuki berkaca-kaca, aku yang begitu lelah mulai beranjak dari kursi lagi.

Namun, Yuta sudah mendatangi Yuki sambil berkata kepada dua sejoli tersebut. “ Konyol sekali “ ia duduk di kursi berhadapan dengan Yuki.

Mulutku terkatup rapat, Yuta kembali terlihat hebat.

“ Apa katamu? “ sinis dari si botak.

“ Konyol sekali. Apa kalian bocah ingusan? Bodoh, aku bilang begitu. “ ejek Yuta tanpa takut. “ Kampret kau!!! “ kesal si cepak, dan keduanya menatap sinis Yuta.

Tiba-tiba saja dari belakang, seorang guru Bk menarik baju si cepak dan botak. “ Kalian menganggu sekali, aku ingin tenang hari ini! “ Guru tersebut mendorong cepak dan botak menuju ruangannya.

Sedangkan aku mengangumi keberanian dari Yuta. “ Kamu lihat itu? Yuta sangat keren sekali!! “

“ Yang menyelamatkannya adalah Sensei, Sensei! “ kekeh Sayori tidak ingin aku berhalusinasi lebih jauh lagi.

“ Dari dulu, dia tak akan pernah meninggalkan tipe gadis membosankan yang terlibat masalah sendirian. “ kagum ku memandang Yuta, aku kembali duduk. “ Dia sangat baik kan?”

“ Aku sama sekali tidak mengerti kau bicara apa. “ datar Sayori memakan kembali.

Sementara itu, Yuta memberikan sosis kepada Yuki. “ Mau? “

“ Jangan bicara.. kepada.. “ ucapan Yuki belum selesai, Yuta sudah menaruh sosisnya di prasmanan milik Yuki " Orang sepertiku. “

Yuta tidak mendengarkan ucapan Yuki sama sekali. “ Aku kasih tomat, soalnya aku tidak suka. “

“ Eh. “

“ Ha? Ah, kalau daging tidak boleh ya? “ Yuta menutup makanan dagingnya.

“ Bukan itu, reputasi mu akan hancur jika bersama denganku. “ ujar Yuki menundukkan pandangan, Yuta menatap mata Yuki sambil berkata. “ Bodoh sekali “ Yuki mengangkat kepalanya tidak mengerti dengan sikap Yuta.

“ Aku tak peduli pandangan orang lain tentangmu. “ kata Yuta yang membuat Yuki terdiam menatapnya dengan hati yang goyah sebab perkataan dari Yuta.

Sayori yang melihat situasi Yuta dan Yuki membaik. “ Bukankah situasi di sana terlihat baik? Benar kamu tidak masalah? “

Aku menoleh memperhatikan Yuta dan Yuki. “ Bukan masalah “ percaya diriku meningkat karena Yuta memang baik dan selalu membantu siapapun yang ditindas.

TENG-NENG-TENG-NENG

Seluruh siswa-siswi sudah berjalan untuk pulang kembali ke rumah, dan aku ingin mengajak Yuta kembali pulang bersama. “ Yuta, ayo pulang bersama “ ajak ku.

“ Maaf, hari ini aku ingin pulang bersama Yuki. “ jawabnya melangkahkan kaki keluar dari kelas.

Alisku mengerut tidak mengerti, apa ini? Kenapa Yuta pulang bersama dengan Yuki?

Dari belakang aku mengikuti keduanya, dan suasana di sana benar-benar terlihat begitu memancar.

Apa Yuta jatuh cinta? Tidak, itu tidak mungkin.

Tapi kalau mungkin bagaimana? Tidak, Yuta hanya jatuh cinta kepadaku.

Itu yang harus aku yakini.

Tidak boleh meyakini yang lain.

Terpopuler

Comments

Zaxx_

Zaxx_

klo dijafiin anime,film ato komik bagus ni kyknya

2021-02-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!