Belajar Mencintai

Drrtttt

Drttttt

Ponsel Barra bergetar. Barra merogoh saku celananya dan mengambil benda pipih tersebut dari dalam sana. Jemari Barra kini dengan lihai mengotak atik layat ponsel.

Wajah Barra seketika berubah tak ramah kala mendapati sebuah pesan entah dari siapa dan entah berisikan apa.

"Kalo gitu yaudah. Kita bisa bilang ke orang tua kita tentang kita yang sebenarnya. Dan perjodohan ini nggak usah dilanjutkan!" El hendak berjalan meninggalkan Barra di sana sendirian. Namun, Barra dengan cepat kembali menarik tangan El.

"Jangan gila lo!" Ujar Barra menatap El dalam. Saat ini jarak mereka benar-benar begitu dekat. Membuat El sedikit gugup.

"Nggak usah bikin orang tua kita malu!" Sambung Barra kemudian. Detik kemudian Barra menghempaskan tangan El kasar.

El melirik Barra bingung. Dia tidak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh laki laki yang ada di hadapannya ini.

"Ya terus? mau lo kita harus gimana?" Tanya El ketus.

"Ikuti aja alurnya" Ucap Barra kemudian berlalu meninggalkan El disana sendirian.

El mengentakkan kakinya kesal. "Aishh dasar lo ya batu! tiap hari bikin gue kesel mulu!" Ucap El kemudian berjalan mengejar Barra yang sudah lebih dulu kembali ke tempat keluarga mereka.

***

Barra mendudukkan tubuhnya di kursi yang tadinya dia duduki.

"Lho, Barra kok sendiri? El nya mana?" Tanya Gita saat mendapati Barra hanya kembali ke sana seorang diri.

"Ada tante di belakang. Tadi El bilang dia mau ke ke toilet dulu" Ucap Barra sopan dan berbohong pastinya.

"Widihhh kayaknya kalian akur banget ya. Nggak nyangka loh tante ternyata kalian saling kenal. Cocok banget lagi. Yang satu cantik, yang satu ganteng" Ujar Gita antusias.

"Hehehe" Barra hanya cengengesan tanpa mengucapkan satu patah kata.

Dari jarak yang tidak terlalu jauh, Vania melihat El tengah berjalan ke arah mereka seorang diri. Ibu dua anak itu sepertinya benar benar menyukai El mulai dari pertemuan pertama ini.

"Nah, ini El. Kamu kemana aja sih sayang?" Tanya Vania saat El sudah kembali ke tempat duduknya, tepat di hadapan Barra.

El melotot ke arah Barra. "Ngadem dulu tan. Nenangin diri di luar. Disini auranya panas banget" Sindir El yang jelas ditujukan pada Barra.

Barra tentu saja paham dengan maksud dari sindirian El. Namun dia lebih memilih tidak bodo amat seolah tidak tau apa-apa.

"Panas? perasaan disini nggak panas deh. Orang itu AC nya juga idup. Apa kamu demam?" Seru Vania sembari mengusap kening El.

"Tapi nggak panas kok" Jawab Vania sendiri.

"Cuacanya memang enggak panas tante. Tapi hati El yang panas"

"Uuuu pasti karena nggak ngangka calon suami kamu Barra ya? orang yang udah kamu suka? cie-cie. Memang begitu, jodoh itu memang nggak pernah di sangka-sangka El. Dulu tante sama om juga gitu." Ujar Vania yang sontak saja membuat El melotot.

Yang benar saja El senang karena mengetahui calon suaminya Barra? yang ada juga El kesal setengah mati kenapa dari sekian banyak manusia di dunia ini harus Barra yang dijodohkan dengan dirinya. Seperti tidak ada laki laki lain saja.

"Dasar ya anak muda jaman sekarang. Harus dulu nunggu dijodohin kaya gini. Apa salahnya selama ini inisiatif sendiri gitu" Itu suara Dheo yang mulai membuka suara.

"Tau tuh. Padahal juga udah saling kenal, udah saling sayang, udah saling suka, satu kampus lagi." Timpal Bagas.

"Ukhhukkk" El yang hendak meneguk minuman tersentak mendengar apa yang diucapkan oleh orang tuanya.

"Lah kenapa El?" Tanya Vania.

"Salting itu Ma. Salting" Timpal Bunga, adik Barra membuat semua yang ada di sana tertawa.

***

Acara makan malam dan pertemuan kedua keluarga itu kini sudah selesai. Mereka sudah bercerita tentang banyak hal termasuk acara pernikahan El dan juga Barra.

Saat ini, Bagas Family dan Dheo Family sudah berada di lobby hotel hendak pulang ke rumah masing-masing.

"Bang. Kamu pulang sama El aja ya?" Ucap Vania tiba tiba pada putranya.

El melotot tidak percaya. "Nggak usah tante. El pulang sama Mama Papa aja nggak papa" Tolak El sungkan.

"Jangan gitu dong sayang. Kan kalian udah kenal lama. Udah deket juga, jadi kamu pulang sama Barra aja ya. Biar nanti nggak malu malu lagi. Lagian Mama sama Papa juga mau pacaran dulu. Nggak mau di gangguin kamu" Timpal Gita.

"Tapi Maa.."

"Udah nggak usah pake tapi tapian. Mama tau kamu itu cuma malu. Yakan? nggak usah malu juga kali Mama juga pernah muda tau" Rayu Gita.

El menghembuskan nafas pasrah. Dia sama sekali tidak pernah membayangkan hal seperti ini akan terjadi.

***

El dan Barra kini sudah berada di perjalanan menuju rumah El. Sedari tadi, hanya keheningan yang tercipta di mobil Barra. Tidak ada suara dari El maupun Barra. Mereka hanya diam dan tidak ada satu patah katapun terdengar di dalam sana.

Barra sedari tadi hanya fokus akan kemudinya. Sementara El juga fokus menatap kosong ke arah depan, memperhatikan jalanan yang masih padat oleh kendaraan di pusat kota.

Namun, detik kemudian, tangan Barra terulur menyetel musik di dashboard mobilnya. Barra memutar lagu Location Unknow hingga membuat perhatian El teralih ke arahnya.

El memperhatikan wajah Barra dengan seksama. Barra sepertinya sangat meresapi lagu tersebut. El merasa Barra hari ini sungguh berbeda. Dia tidak seperti Barra yang selama ini El kenal.

Entahlah. Entah apa yang berbeda dari pria itu saat ini. El sama sekali tidak tau. El tidak bisa menjelaskan, tapi El bisa merasakan.

Berhubung Hotel tempat acara pertemuan keluarga El dan Barra memang teletak cukup jauh dari rumah El. Tanpa sadar El ternyata sudah tertidur di atas mobil.

Barra menghentikan mobilnya saat sudah sampai di depan pekarangan rumah El. Barra menoleh ke samping, memperhatikan El dengan seksama. Barra menatap wajah El sejenak lalu kembali memalingkan pandangannya ke depan.

"Bangun woi. Udah nyampe di rumah lo!" Ucap Barra dingin tanpa mengalihkan pandangannya pada El. Dan hal itu sontak membuat El tersadar.

"Astaga. Gue ketiduran" Gumam El. Karena sebelumnya, El tidak biasa tertidur begitu lelap di mobil orang lain. Bahkan di mobil Mama dan Papanya sendiri.

"Yaudah kalo gitu gue masuk" Pamit El pada Barra.

"Hm" Sahut Barra dingin tidak seperti biasanya. Barra memperhatikan El yang baru saja turun dari mobilnya. Lantas, dia kembali menoleh ke depan. Namun, tatapan Barra kali ini terfokus pada seorang gadis yang kini tengah berdiri di depan gerbang rumah El.

Dia menatap gadis yang seusia dengan dirinya itu lekat dari dalam mobil, sebelum Barra memutuskan untuk bergegas keluar dari mobil.

"El" Panggil Barra pada El yang sudah melangkah sedikit menjauh dari mobilnya.

El menoleh ke arah belakang. Dia mentap Barra bingung. "Apa?" sahutnya.

Barra menatap gadis yang diketahui bernama Clara tersebut. Begitupun sebaliknya. Mereka saat ini tampak saling melempar tatapan yang tidak dapat diartikan satu sama lain.

"Besok pagi gue jemput lo. Gue mau mencoba mencintai lo sebelum hari pernikahan kita" Ucap Barra tiba-tiba.

Kening El tertaut mendengar apa yang diucapkan oleh Barra. "Apa Barra sedang bermimpi? Kenapa dia tiba-tiba berubah fikiran?" Fikir El.

El memalingkan pandangannya ke arah Clara yang baru saja dia sadari keberadaannya. Satu sudut bibir El terangkat, dia menatap Clara tidak suka.

"Oke. Kayanya gue juga gitu" Ujar El kemudian berjalan mendahului Clara dengan raut wajah songongnya.

Semenrara Barra bergegas kembali memasuki mobilnya. Dia menatap Clara dengan tatapan yang tidak dapat diartikan dari dalam mobil. Sebelum Barra memutuskan untuk segera pergi dari sana.

...Jangan lupa like, komen, dan vote ya. Makasih :)...

Terpopuler

Comments

Maria Magdalena Indarti

Maria Magdalena Indarti

apa Bara ada hubungan sm Clara???

2025-01-19

0

Galuhtantri Ardila Sukma

Galuhtantri Ardila Sukma

clara siapa thor? jgn2 sodaranya el dan punya hub sama el, bener gak thor?

2021-09-16

0

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

Clara Iki sopo seh?

2021-08-31

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!