Ternyata Lo!

Malam ini adalah malam dimana El akan bertemu dengan calon suaminya. Gadis itu sekarang tengah duduk melamun menatap wajahnya dari pantulan kaca dari meja rias yang ada di kamarnya.

Entah apa yang El fikirkan. Apakah dia berubah fikiran dan tidak mau menikah? entahlah.

"El" Panggil seorang wanita paruh baya yang tidak lain adalah Mama Gita, Mama El yang baru saja datang dari arah pintu kamar.

El menoleh, dia memperhatikan Gita yang kini sudah rapi berjalan ke arahnya. Gita berdiri di belakang El. Wanita yang tidak lagi muda itu menatap El dari pantulan kaca. Gita mengelus rambut El lembut.

"Udah siap sayang?" Tanya Gita.

El tersenyum ke arah Gita dari pantulan kaca diiringi dengan anggukan yang membuat Gita mengerti.

"Yaudah. Kalo gitu kita ke bawah. Papa udah nunggu" ajak Gita.

El menurut. Kemudian mereka berjalan menuju ruang tamu. Dimana Dheo-- Papa El sudah menunggu kedua wanita kesayangannya itu di bawah sana.

"Aduh anak Papa cantik banget sih" Puji Dheo saat melihat penampilan El dengan Sheat dress berwarna putih yang membuat El semakin terlihat cantik, feminim, dan anggun tersebut.

"Aa Papa bisa aja. El jadi malu" Rengek El layaknya anak kecil. Hm. Menjadi anak tunggal memang membuat El selalu dimanjakan di rumahnya.

"Udah siap? ketemu calon mantu Papa?" Rayu Dheo tersenyum genit.

"Papa jangan digodai terus ih" Rengek El malu. Membuat tawa Dheo dan Gita memecah melihat tingkah putri satu satunya itu.

***

El, Gita, dan Dheo saat ini sudah berada di sebuah hotel mewah yang menjadi tempat pertemuan antara dua keluarga tersebut.

Entah mengapa, jantung El saat ini jadi berdetak tidak karuan. Tangannya terlihat dingin. El tidak menyangka bahwa sebentar lagi dia akan segera menikah dengan orang yang sama sekali belum El kenal.

"Hai Tuan Dheo" Sapa seorang yang berusia sekitar 49 tahun tersebut pada Dheo.

Dheo menoleh ke belakang. Senyumnya merekah saat mendapati seorang laki-laki yang seusianya itu. "Hai Tuan Bagas" Sapa Dheo kembali sopan.

"Apa anda sudah lama menunggu saya?" Tanya pria yang diketahui bernama Bagas tersebut pada Dheo. Lebih tepatnya tepatnya calon mertua El.

Kening El tertaut bingung. Dia tampak memikirkan sesuatu.

"Bagas..." Guman El dalam hati.

"Bagas..." Bibir El berucap lirih. Dia merasa sangat familyar dengan nama Bagas tersebut. El meras pernah mendengarnya. Tapi dimana?

"Aishhh siapa sih Bagas" Decak El kesal sendiri.

"Ayok Tuan. Anak-anak dan istri saya sudah menunggu" Ucap Bagas pada Dheo ramah.

"Oh. Iya.." Sahut Dheo tak kalah Ramah. "Ayok sayang" Ajak Dheo sembari memeluk pinggang dua wanita kesayanganya.

Kini, keluarga kecil yang berjumlah tiga orang itu berjalan mengikuti langkah Bagas dengan style jas hitam mewah yang membut Dheo terlihat berwibawa dari belakang.

Dari kejauahan, El melihat seorang wanita yang ia rasa memiliki usia yang tidak berbeda jauh dari Mamanya sedang duduk di sebuah meja yang sudah terdapat banyaknya makanan di atas meja. Dan El tentu saja bisa memastikan bahwa wanita tersebut adalah calon mertuanya.

Di samping wanita itu El juga melihat seorang gadis perempuan yang sangat cantik dan imut yang berusia kisaran tujuh belas tahun. Dan El juga meyakini bahwa dia pasti adik dari calon suaminya alias adik ipar El nantinya.

Dan, di depan kedua wanita tersebut. El melihat seorang pria tengah duduk membelakangi dirinya dengan jas senada dengan Bagas. Dia tampak berwibawa sekali.

Namun, otak El sekarang tampak mulai berfikir keras. Dia merasa tidak asing dengan lekuk tubuh dan gaya rambut pria itu. El merasa pernah bertemu dia. Tapi dimana?

"Selamat malam Nyonya Gita. Selamat datang" Sapa wanita bernama Vania tersebut pada Gita, Mama El.

"Hello tante. Selamat malam." Sapa Bunga, gadis yang ada di samping Vania pada Gita ramah.

"Selamat malam Nyonya Vania, Bunga" Sapa Gita tak kalah ramah. Gita memang sudah pernah beberapa kali bertemu dengan Bunga di kantor Bagas. Itulah sebabnya Gita mengenal Bunga.

"Silahkan duduk" Ucap Vania pada Gita. Ibu satu anak itu tersenyum mengangguk kemudian dia duduk di kursi kosong yang ada di hadapan calon suami El.

"Hai sayang. Ini anak kamu? cantik banget deh" Puji Vania sembari cipika cipiki dengan El.

"Hehe makasih tante" Jawab El malu.

Setelah bertegur sapa dengan Vania dan Bunga, El tidak berani lagi menegakkan pandangannya. Dia hanya menunduk, duduk di depan seorang yang akan menjadi calon suaminya tersebut.

Tangan El dingin, dia gemetaran. El benar benar takut. Pasalnya, El sama sekali belum mengenalnya. Apakah dia bisa menjadi suami yang baik untuk El? dan menerima segala kekurangan El? sekarang fikiran El dipenuhi dengan tanda tanya seperti itu.

"Barra, di sapa dong calon istrinya." Ucap Vania yang sontak saja membuat El kaget. Jantungnya berdetak tidak karuan kala mendengar nama Barra.

"Barra?" Lirih El dalam hati.

El memberanikan diri untuk menegakkan pandangannya. Alhasil, gadis itu benar-benar dibuat kaget dan tidak pecaya saat mendapati pria yang sangat rapi dengan jas hitam di depannya ini adalah Barra. Sahabat sekaligus lawan adu mulutnya.

"Lo?" Ucap El tidak percaya.

Lain hal dengan El, Barra justru tampak tidak terkejut sama sekali. Barra terlihat santai-santai saja. Namun kening Barra hanya tertaut bingung sembari menatap El dingin seperti sedang berfikir sesuatu.

"Kenapa dunia se sempit ini?" Itulah kata yang diucapkan oleh Barra dalam hati.

"Lho, kalian saling kenal?" Tanya Vania sembari mempehatikan Barra dan El bergantian.

"Di-dia" Ucap El gugup.

Kening Vania tertaut bingung penasaran melihat kedua manusia yang ada di hadapannya ini. Kedua manusia yang saling menatap satu sama lain. Namun, Vania tidak bisa mengartikan apa maksud dari tatapan tajam mereka itu?

"I-iya tante. Barra teman El semasa kuliah" Jawab El gugup.

"Wah bagus dong. Berarti kalian udah dekat. Bener ya kalo jodoh itu nggak bakal kemana" Ucap Vania senang dan antusias. Sementara El hanya cengengesan. Detik kemudian dia kembali menatap Barra tajam.

"Tante, om. El bisa ngomong sebentar nggak sama Barra?" Pinta El ragu.

Namun, hal itu justru di salah pahami oleh kedua keluarga. Mereka fikir hubungan El dan Barra terjalin dengan baik. Membuat mereka semua tersenyum senang. Tapi semua tidaklah seperti ekspetasi keluarga El dan juga Barra.

"Boleh. Boleh banget" Sahut Gita antusias.

***

El menarik tangan Barra tergesa gesa menjauh dari keluarga mereka. Hingga kini mereka berada di sebuah taman yang ada di Hotel tersebut.

"Eh Batu Bara. Ini maksudnya apa apan sih? lo mau ngejebak gue?" Tanya El kesal sembari menghempaskan tangan Barra kasar.

"Yaelah elang kutilang. Siapa juga yang mau ngejebak lo?" Jawab Barra tidak terima.

"Terus ini maksudnya apa? kenapa gue bisa dijodohin sama lo? ha?" Tanya El masih kesal.

"Ya mana gue tau!." Jawab Barra santai.

"Dasar lo ya. Jadi selama ini lo boong sok-sok an bilang udah punya pacar? padahal mah jomblo karatan juga. Gayanya aja belagu, padahal juga kaga laku! pake ngejek gue segala kerjaan lo tiap hari!" Kesal El menatap Barra sinis dengan tangan yang ia lipat di dada.

Barra terlihat kesal mendengar ucapan El. "Eh lo kalo ngomong dijaga ya. Nggak usah asal ngomong!"

"Ya terus ini maksudnya apa? katanya lo udah punya pacar, cantik, lembut dan baik daripada gue? terus, ini maksunya apa?"

"Asal lo tau ya elang kutilang. Gue juga nggak ngerti kenapa dari jutaan bahkan milyaran manusia yang ada di dunia ini, gue juga nggak ngerti kenapa gue harus dijodohin sama lo! Jadi lo nggak usah kegeeran nuduh gue ngejebak lo segala! kaya kurang kerjaan aja!"

El tertawa menyeringai. "Dasar sok ganteng, sombong, belagu. Padahal mah nggak ada apa apanya juga"

"Gue memang udah punya pacar, dan jelas lebih cantik dari lo!" Ucap Barra kembali membuka suara.

"Gue ngelakuin ini semua cuma karena keluarga gue. Tapi sial, ternyata perempuannya itu adalah lo!"

...Jangan lupa like, komen, dan vote ya kalo suka. Makasih :)...

Terpopuler

Comments

Kepiting Cina

Kepiting Cina

yang katanya sahabat tapi ribut terooos😂

2022-06-01

0

Priyani 8822

Priyani 8822

nanti kalau nikah gimana dong, masa ribut terus, asyik kalau ributnya diranjang🤭🤭🤭

2021-09-21

0

Puspa Andriati

Puspa Andriati

Wkakakakakaka..... 😂😂😂😂😂😂😂

2021-09-09

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!