BERMAIN

Kegiatan MOS sekolah sudah selesai , Hans tetap masuk sekolah seperti biasa. Jadwal pelajaran belum keluar sehingga belum terikat dengan waktu. Namun demikian dia tetap berangkat pagi seperti biasa jadwal belajar.

Andika,Hans ,Febri dan ditambah Andi berjanji sepulang sekolah akan ke rumah kosong tempat berteduh kemarin.Dia penasaran dengan nenek yang tinggal di rumah itu yang sudah menolong Andi sehingga tersadar dari  pingsan dan sehat sehingga dapat bangun lagi untuk pulang ke rumahnya.

“Hari ini belum ada pelajaran kan Ndi ? kita mungkin pulang  lebih awal ya” kata Hans berjalan beriringan masuk gerbang sekolah.

“Kelihatannya sih iya ,soalnya kita belum dapat jadwal kemarin” Andi menyenderkan sepedanya di parkir belakang. Mereka beriringan jalan ke papan pengumuman yang tempel di dinding. Sambil menunggu dari cat grub yang dibuatkan sekolah.

“Kog lama ya? kita mau ngapain nongkrong-nongkrong begini“ ucap Hans bosan.

“Keliling saja yuk mungkin ada cewek yang mampir ha ha..”Andi menggandeng tangan Hans diajak berjalan mengelilingi gedung sekolah. Tiba di lantai dua mereka berhenti dan memandang ke bawah dari teras atas” hem bagus kalau dilihat dari sini ya ?”ucap Hans.

“Iya tapi serem di sini , tuh lorongnya sepi banget padahal seperti bangunan baru ya ?”ucap Andi.

Mereka melihat beberapa siswa perempuan melewatinya cuek. “cantik ...”kata Andi.

“Hus ...”Hans menutup mulut Andi. Mereka kemudian berjalan turun dari tangga, ditengah tangga berpapasan lagi dengan beberapa siswa laki dan perempuan  sedang  berbincang mesra.

“Kog gak ada pengawas ya? bagaimana kalau terjadi sesuatu“ ucap Andi.

“Gak usah mikir aneh-aneh ayo cepet turunnya!” bergegas menuju aula tempat biasa yang digunakan untuk pertemuan MOS.

“Andi ini jadwalnya baru ditempel“ Hans menghampiri papan pengumuman di samping pintu masuk.

Mereka meneliti jadwal sebelum banyak anak yang datang” Sayangnya kog tidak di beritahukan di grup ya jaman sudah canggih begini bisa telat info kalau tidak di Share di grup "

“Gak usah dipikirkan sekarang kita bisa pulang cepat  “celetuk Hans menggandeng tangan Andi mengajaknya pulang. Sampai diparkiran mereka berencana bermain karena hari masih siang .

“Kita ke air terjun yuk panas-panas begini segar rasanya main air” Ajak Hans.

“Oke lests go ...”mereka mengayuh sepeda beriringan dengan cepat. Letak air terjun tak jauh dari rumah kosong yang mereka singgahi kemarin .

“Hai Hans kita mampir dulu yuk ke rumah kosong itu “

Andi sudah memarkirkan sepedanya lebih dahulu di depan rumah itu. Mereka celingukan mencari nenek yang sudah menolong Andi hingga kembali pulih dari pingsannya, Tapi rumah itu kosong tidak ada orang sama sekali.

” Kemana si nenek itu ya Hans ?aku mau ngucapin terimakasih sudah ditolong”

“Katanya kemarin sih dia Cuma numpang juga ,apa gak punya rumah ya kita buka yuk !“kata Hans dengan memegang gagang pintu.

Kriett...sepi.

“Gak ada orang kayaknya ,apa sudah pergi ya ?” Andika memandang ke dalam rumah.

“Sudah ayo kita ke air terjun saja biarkan sepedanya disini  “ajak Hans menaruh sepeda di samping rumah itu

agar tidak terlihat orang karena maling selalu ada setiap ada kesempatan .

**

Menyusuri jalan setapak yang dibelakang rumah kosong, mereka  sampai di air terjun dan  menaruh tas dan sepatu di pinggir agar tidak terkena air. Suasana di dekat air terjun itu sangat adem. Bahkan orang lain tidak akan menyangka di belakang rumah yang tidak berpenghuni ada air terjun yang sangat tenang.

Awalnya Hans tidak mengetahui kalau di situ ada air terjunnya, tapi ketika lewat pulang sekolah pernah melihat ada dua orang muncul dari gang belakang rumah kosong dan ia mendengar bau saja mandi di air terjun itu.

“Hai lihat itu ! “ucap Hans menunjuk kearah air terjun melihat seseorang di sana sedang melakukan aktivitas berendam.

“Ayo kita dekati “perlahan mereka mendekat pada sosok yang membelakangi mereka.

“Hai, sedang berendam ya ?“kata Hans mendekati sosok itu. Dia agak terkejut ternyata seorang gadis manis ,Hans terpana melihatnya.Gadis itu pun terkejut dengan kedatangan dua orang pemuda di depannya.

“Hai kalian siapa jangan mendekat “ kata gadis itu menjauhi Hans dan Andi yang berada ditepi air terjun.

“Jangan takut kita Cuma lewat tadi pengen ngadem juga “kata Andi

Air terjun itu kecil arusnya dan  memang masih alami tak terawat ,bukan seperti air terjun wisata yang ramai dikunjungi orang-orang.Hanya orang yang mampir dari sawah dan mau membasuh diri saja yang mampir ke sana. Gadis itu pergi menjauh dari tempat itu dan berjalan menyusuri aliran sungai itu entah kemana. Hans dan Andi hanya memandang gadis yang menjauh dari tempat itu. Mereka tetap  melakukan aktifitas mereka berendam karena memang cuacanya sedang panas sekali, padahal lagi musin hujan.

Segarnya mereka menghabiskan hari itu sampai hari beranjak sore baru beranjak dari tempat itu. Berjalan beriringan menuju sepeda mereka . Krieet ...tiba-tiba pintu rumah kosong itu terbuka.

***

“Nenek !!!..“ucap mereka berbarengan. Maju menghampiri nenek yang berdiri di tengah pintu rumah kosong .

“Kenapa cari nenek ya he he..?anak baik jam segini kog belum pulang nanti orang tuanya nyari !!” kata nenek

“Kita tadi main di air terjun belakang nek, sekolahnya sudah pulang awal “ Hans menjelaskan.

“Nenek kalau boleh tahu nama nenek siapa ?” tanya Andi penasaran .

Nenek tertawa terkikih mengingat dia sudah lupa siapa nama dan rumahnya. Hanya ingat dia  sudah ada didekat daerah itu dan hari sudah malam mencari tempat berteduh.

“Nenek tidak tahu nama nenek sudah pikun he he ... panggil saja sesuka kalian “.

“Sudah tidak ingat sama sekali ya nek, trus nenek makannya bagaimana disini gak ada orang“ kata Hans.

Mengingat daerah itu hanya ada satu rumah kosong itu yang lain jaraknya jauh sekitar lima ratus meter baru ada rumah lagi,dan mustahil ada orang yang tahu bahwa ada orang di dalam rumah kosong itu.Kasiahan bagaimana ia bisa makan?

“Nenek jalan ke  sana “sambil menunjuk arah pom bensin  yang jaraknya tiga ratus meter mencari makan  karena banyak kendaraan  yang berhenti di sana.

“Nek ini ada sedikit kue untuk nenek dan ini minumnya ,maaf ya nek Cuma ada ini “ Wajah nenek bersinar melihat itu ternyata masih ada anak yang berbaik hati mengerti kondisi seorang nenek tua.

“He he ... terimakasih nak nenek sangat lapar dan haus “menerima kue dari Hans dan langsung membawanya masuk kedalam rumah menutup pintu.

“Kasihan ya nenek dimana keluarganya ya? apa tidak pada nyari ?” ucap Andi meraih sepedanya.

Mereka berjalan saling memandang memperhatikan rumah kosong lagi ketika hari sudah beranjak petang. Menoleh ke arah gedung tua itu ketika sudah berpisah dengan temannya Andi di pertigaan jalan.

*Tidak serem seperti kemarin ,terlihat terang  mungin efek cuaca juga ya. Besuk libur aku akan mengajak teman –teman main kesini  *batinnya.

***

Sampai di rumah ayah dan ibu belum pulang ,dia memutar kunci pintu dan terkejut tiba-tiba kucing melompat depannya .

“Ahhh...” teriaknya dari mana tuh kucing .Hans selama ini tidak punya peliharaan kucing apalagi tetangganya juga kayaknya juga tidak ada yang punya kucing. Masuk ke dalam menyalakan lampu karena hari beranjak petang segera membersikan diri karena pakaiannya basah sehabis berendam tadi.

Tok..tok ... pintu diketuk dari luar Hans yang baru saja selesai sholat  bergegas membuka pintu ternyata orang tuanya.

“Ayah ,ibu capek ya ? “membawa barang bawaan ibu masuk ke dalam rumah.

“Lupa gak bawa kunci tadi tertinggal dimeja makan “ kata ayah selesai bersih -bersih badannya.

Hans membantu kedua orang tuanya membereskan dagangan dan merapikannya kembali. Kemudian membantu ibunya untuk menyiapkan makan malam mereka, Setelah selesai makan malam, Hans berbincang-bincang dengan ayah dan ibunya seperti kebiasaanya setiap hari menceritakan hal-hal yang ia lakukan hari itu.

“Yah tadi Hans ketemu nenek di rumah kosong dekat pom bensin, kayaknya dia lupa ingatan “

“Kamu sudah tanya neneknya “ sambil mengunyah makanan ringan di meja

“Sudah dan nenek itu tidak ingat apa-apa ,kasihan yah tadi ku beri kue karena kelihatan kelaparan sekali“

Hans menceritakan pertemuannya dengan nenek dari awal berteduh hingga tadi siang. Ayah yang

mendengarkan menganggukkan kepalanya ,mengerti arah pembicaraan Hans karena tahu sifat putranya ini yang selalu belas kasih terhadap orang lain. Tiba-tiba  ia juga ingat dengan anak perempuan yang di temuinya di air terjun .Bergegas setelah sholat ia menghubungi teman-temannya untuk bermain esok hari.

Menghubungi temannya memastikan agar tidak lupa.

“Hallo brow,kita janjian di depan gedung tua jam 8 ya biar gak panas “

Hans pun minta ijin kepada orang tuanya besuk main dengan teman-temannya .

Karena capek dia tertidur pulas.

***

Tinggalkan jejak

Like √

Vote √

Komen √

Semoga kalian suka  dengan cerita ini ...Terimakasih

Terpopuler

Comments

Budi Saputra

Budi Saputra

Boom Like thorr👍

2021-11-02

2

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

semangat selalu 💕

2021-10-23

2

Anniissa

Anniissa

like

2021-10-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!