Pernikahan dadakan

"Abang benar benar nggak tahu mi, kenapa dia ada di kamar abang." Ucap lelaki itu.

Faris Ar - rayyan Yudistira nama lengkap lelaki yang berusia 34 tahun itu, Faris adalah putra sulung dari Risa dan Hisyam. Seorang pengusaha muda yang cukup sukses meneruskan perusahaan milik keluarga nya, terbukti dengan banyaknya anak cabang perusahaan yang berdiri di luar negeri seperti di Hongkong, Jepang , Korea dan Taiwan. Namun, di usia nya yang sudah berkepala tiga itu ia masih betah melajang, tertinggal jauh dari kedua adik perempuan nya yang sudah menikah dan memiliki anak.

Saat ini Maira dan Faris seperti dua orang dalam persidangan yang siap menunggu hukuman pancung. Sejak tadi mereka berdua terus di interogasi oleh mami Risa dan Papi Hisyam. Sementara Ghea , Sarah dan suami nya Alfaro hanya diam menyaksikan.

"Pada saat abang masuk ke kamar, kondisi kamar sangat gelap. Abang juga nggak menyalakan lampu, karena lelah jadi langsung tidur. Demi Allah Mi, abang juga baru sadar saat mami masuk ke kamar abang tadi dan mendapati gadis itu." Faris menunjuk Maira dengan dagu nya saat mengatakan " gadis itu "

"Penjelasan kalian benar - benar nggak masuk akal ! kalau kalian nggak ngapa - ngapain, kenapa kondisi kalian tanpa mengenakan pakaian yang lengkap?" Tanya mami Risa

"Karena Mai tidak terbiasa dengan udara AC yang dingin saat tidur Mi." Ucap Maira.

"Karena abang pun terbiasa tidur tanpa mengenakan baju."

"Abang, sudah cukup ! Papi tidak menyangka kamu bisa melakukan hal sehina itu." Papi Hisyam berbicara dengan tegas. Mereka semua diam tidak ada yang berani berbicara.

"Abang sudah satu kamar dengan wanita yang bukan makhram, sadar atau tidak kalian sudah bersentuhan. Di tambah aurat kalian yang sangat terbuka, hanya Allah saja lah yang tahu apa yang sudah kalian lakukan sebenar nya." Ucap papi Hisyam lagi.

"Demi Allah, Om. Kami nggak ngapa ngapain." Jelas Maira lagi dengan kedua matanya yang terus mengeluarkan air mata.

"Papi benar benar kecewa padamu bang." Ucap papi Hisyam, lalu menghela nafas nya dengan kasar.

Keheningan menyelimuti mereka, Faris pun hanya diam lalu menghela nafas dalam.

"Baiklah, abang akan bertanggungjawab." Ucap Faris mengakhiri keheningan mereka.

"Dengan Cara ?" Tanya papi Hisyam.

"Abang akan menikahi nya." Ucap Faris.

Maira membelalakan kedua matanya, tidak menyangka Faris akan berkata seperti itu.

"Apa ? " Pekik Maira

"Tapi, Om... mi..."

Maira menggelengkan kepalanya, air mata masih setia membasahi pipinya.

"Mai, Dengarkan Om. Ini semua demi kebaikan dan kehormatan kamu sebagai seorang wanita, sedikit banyak nya Faris sudah melihat tubuh kamu dan juga Faris pun mungkin tidak tahu sewaktu dia tidur sudah sejauh apa dia menyentuh kamu." Jelas papi Hisyam .

"Iya Mai, itu benar apa yang papi katakan." Ucap Faris.

"Baiklah, kalau begitu pernikahan akan segera di laksanakan nanti malam."

"Apa? kenapa secepat itu Om?"

"Mai , nanti malam hanya akan di adakan ijab kabul nya saja, dan untuk resepsinya nanti bisa menyusul saat pekerjaan Faris sudah tidak terlalu banyak dan sibuk."

"Baiklah, abang setuju Pi."

Maira diam tidak bisa menyela lagi, ia menatap mami Risa mencoba meminta pertolongan. Tapi mami Risa hanya tersenyum pada nya sambil menganggukkan kepala nya.

Maira menundukan kepala nya.

"Apakah hidupku akan seperti cerita cerita novel yang sering ku baca, menikah dengan terpaksa lalu ada surat perjanjian pernikahan dan pernikahannya tidak akan bertahan lama kemudian setelah tempo waktunya habis mereka akan bercerai, Astagfirullahal'adzim Mai ngga mau seperti itu ya Allah." Ucap Maira membatin.

*****************

Kedua orang tua Maira abah Hasan dan ambu Suriah sudah tiba di rumah mami Risa dari tiga jam yang lalu, sementara kakak dan adik Maira tidak bisa datang karena kakak iparnya akan melahirkan anak keduanya, adiknya tengah ujian nasional jadi tidak bisa izin untuk tidak masuk sekolah.

Ambunya dan mami Risa sedang sibuk menyiapkan segala keperluan untuk acara pernikahan yang serba dadakan itu. Awalnya Maira takut penyakit jantung abahnya akan kambuh setelah mendengar kabar pernikahannya yang mendadak itu karena kaget, Namun saat baru sampai tadi abahnya baik - baik saja bahkan terlihat raut kebahagiaan dalam wajahnya. Setahunya orang kepercayaan Faris yang datang menemui ayahnya untuk memberi kabar pernikahannya dan sekaligus menjemput kedua orang tuanya, entah apa yang sudah orang itu bicarakan. Tapi Maira bersyukur karena abahnya baik baik saja.

Maira sedang di dandani oleh Ghea, ia mengenakan gamis cantik berwarna putih yang sangat pas di kenakan oleh Maira dan kepalanya di berbalut hijab pashmina dengan warna yang senada. Polesan make up natural menghiasi wajahnya, meski sederhana namun Maira terlihat sangat manis dan cantik.

"Masyaallah Mai, cantik banget sih kamu. Abang Faris beruntung banget sih nikah sama kamu, kamu nya manis gini pasti betah terus tuh di rumah abang Faris." Puji Ghea sekalian menggoda sahabat nya itu.

Pipi Maira memanas mendengar pujian dari Ghea.

"Ist.... kak Ghea apaan sih." Maira tersenyum sambil menundukan kepalanya, menyembunyikan wajahnya yang memerah mungkin sudah seperti kepiting rebus.

"Acie.... Cie malu malu kamu Mai. Duh , gemesh banget sih aku." Ucap Ghea sambil mencubit pelan pipi Maira.

"Mai, tapi aku lega sekaligus bahagia karena abang Faris nikah sama kamu. Abang Faris pasti akan selalu buat kamu bahagia Mai, begitu pun kamu Mai tolong jaga abang Faris dengan baik ya Mai." Ucap Ghea menatap Maira dalam, selama ini ada sesuatu hal yang ia Rahasia kan dari semua orang. Ghea saksi bahwa Faris sudah jatuh cinta pada Maira, tanpa gadis itu ketahui. Bahkan keluarganya pun tidak ada yang tahu, karena Faris begitu pandai menutupi perasaannya.

Mungkin Takdir Allah memang berpihak pada abangnya, sehingga tidak ada yang menduga bagaimana cara Allah menyatukan mereka.

Beberapa tamu undangan sudah Mulai berdatangan untuk menghadiri pernikahan Faris dan Maira. Tidak banyak yang mereka undang hanya kerabat dekat dan beberapa rekan bisnis saja.

Pak penghulu dan beberapa orang dari kelurahan pun sudah datang.

Acara ijab kabul pun akan segera di mulai.

Faris , pak Hisyam , abah Hasan , dan Alfaro pun sudah duduk di tempat nya begitu juga dengan pak penghulunya.

Mami Risa duduk bersama ambu Suriah di temani dengan si kembar Kayra dan Keyra menyaksikan Faris melafadzkan ijab kabul.

Ghea dan Sarah menemani Maira di dalam kamar yang sudah di sulap seperti kamar pengantin pada umum nya. Meski di lakukan secara dadakan, Tapi semuanya dapat di selesaikan dengan cepat.

Abah Hasan mulai membaca basmalah, istighfar kemudian berlanjut syahadat.

"Ya Faris Ar-rayyan Yudistira bin Hisyam Yudistira, uzawwijuka ' ala ma amarallahu min imsukin Bima ' rufin aw tasriihim bi ihsanin, Ya Faris Ar-rayyan Yudistira ?"

"Na'am"

"Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka Aisyah Humaira Nazwa binti Hasan Al-Hanif bi mahri mushaf Al-Quran wa alatil ' ibadah wa khomsuun qith ' atun minal dinar haalin."

"Qabiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyu taufiq."

"Sah?"

"SAH... "

"Alhamdulillah...."

Maira meneteskan air matanya menyaksikan ijab kabul di handphone milik Ghea, Maira tidak menyangka ternyata Faris begitu Fasih mengucapkan ijab kabul berbahasa Arab.

"Benar benar sangat mempesona abang Faris kan Mai? aku yakin kamu pasti akan mudah jatuh cinta sama dia." Ucap Ghea kemudian menepuk pundak Maira pelan. Maira hanya tersenyum menanggapi perkataan Ghea lalu menghapus bulir air mata di pipinya.

"Ya sudah, Ayo Mai kita ke bawah." Ucap Sarah, Maira pun mengangguk.

Lalu mereka pun berjalan keluar meninggalkan kamar dengan Maira yang berjalan di himpit oleh Sarah dan Ghea.

Setelah menuruni anak tangga terakhir, Mereka pun membawa Maira menghampiri Faris. Sementara Faris sejak tadi sudah terpesona dengan kecantikan Maira yang natural, Faris pun berdiri lalu menyambut Maira untuk duduk di sampingnya.

Setelah selesai menandatangani semua berkas - berkas pernikahan mereka pun menyambut dan menyalalami tamu undangan.

Pukul 22.00 malam acara pun sudah selesai.

kemudian mereka berkumpul sejenak di ruang tamu, dan berbincang bincang ria sambil di selingi candaan. Mereka asyik terus menggoda Maira.

Sedangkan abah dan ambu Maira setelah memberi wejangan dan nasihat untuk Maira, mereka langsung pamit untuk pulang ke hotel yang sudah di pesan untuk kedua orang tua mereka.

Maira yang merasa malu karena terus di goda ia pun beralasan sudah ngantuk dan pamit ke kamar.

Di dalam kamar Maira duduk di tepi ranjang sambil memainkan handphonenya, dan mengecek Whatsappnya. Ternyata ada banyak pesan dari kak Manda 20 pesan, kak Rena 30 pesan dan juga Koh Jonathan 2 pesan.

✥KAK MANDA...

Maira kamu dimana????

Maira kamu kemana???

Maira kenapa belum pulang ???

Maira kakak khawatir???

Kenapa nggak balas Mai???

dan beberapa pesan nya yang lain juga sama, kak Manda yang mengkhawatirkan nya.

✣KAK RENA...

Maira loe dimana???

Maira loe kemana sih itu si Manda nyariin tuh .

Mai, kata Manda loe belum pulang?? loe dimana sih Mai ???

Mai, loe kenapa hari ini ngga masuk ????

Mai, emang bener yaa abangnya kak Sarah mau nikah hari ini???

Mai, kamu pasti di rumah tante Risa ya ikut bantu bantu??

Mai , loe kemana sih ???

Mai, loe sibuk banget yaa sampe ga bales pesan gue ???

Itulah isi sebagian pesan dari Kak Rena, satu - satunya sahabatnya yang paling cerewet di antara mereka bertiga. Maira hanya tersenyum membaca isi pesan dari Rena.

Lalu ia pun membuka pesan dari koh Jonathan.

✧KOH JONATHAN. . .

Hai Mai. . .

Tunggu saya ya, minggu depan saya pulang ke Indonesia. ..

Maira terdiam hanya melihat dua pesan itu.

**************

Terpopuler

Comments

Ika Sartika

Ika Sartika

cinta dalam diam ya Faris ...

2021-08-30

1

Adelina Simatupang

Adelina Simatupang

kayaknya cinta terpendam ini thor Farisnya....

2021-08-17

1

Tiah Sutiah

Tiah Sutiah

semoga faris dan maira bahagia

2021-08-17

1

lihat semua
Episodes
1 Kedekatan Maira dengan si kembar
2 Menginap
3 Pernikahan dadakan
4 Kecanggungan Maira
5 Kembali bekerja
6 Kekhawatiran Faris
7 Bertemu kembali dengannya?
8 Mengingat kenangan saat bersamanya
9 KeGalauan Maira
10 Kepulangan Faris yang mendadak
11 Tentang Maira...
12 Menyiapkan sarapan untuk Faris
13 Si Kembar Yang Perhatian
14 Lunch bersama
15 Memberi penjelasan ke Rena
16 Cast/Visual
17 Pertemuan tak sengaja Ko Jonathan dan Manda
18 Alergi Maira Kambuh
19 Masa Lalu Alena
20 Perhatian Faris
21 Manda Dan Orang Masa Lalunya
22 Menemani Membeli Hadiah
23 Keponakan apa perangko?
24 Membuat Dedek Bayi
25 Bertemu Malika
26 Sayang Abang
27 Mencoba menculik Maira
28 Tentang Rena
29 Rena
30 R.A.M
31 Kemesraan Faris & Maira
32 R.A.M moment
33 Fitting baju pengantin Rena
34 Menjemput Si Kembar Kayra & Keyra
35 Pertolongan Malika
36 Pernyataan Cinta Koh Jonathan
37 Kemarahan Koh Jonathan
38 Terciduk
39 Mengunjungi Rumah Mertua
40 Momen Maira dan Fani
41 Menginap di rumah Mertua I (Nyinyiran Ibu Ibu Rempong)
42 Menginap Di Rumah Mertua I (Nyinyiran ibu ibu Rempong II)
43 Nyinyiran Pedas Mak Lampir Cabe Cabe'an
44 Kembali ke Jakarta
45 Moment Manda & Ko Jonathan "Apakah Manda sudah mulai jatuh Cinta???"
46 Moment Manda & Ko Jonathan II "Rasa Kagum Ko Jonathan kepada Manda'
47 Moment Manda & Ko Jonathan III 'Ku Telah Jatuh Cinta'
48 Sebuah Fakta Yang Mengejutkan
49 Pesan Dari Seseorang Yang Tak Di Kenal
50 Ternyata Semua Hanya Tipuan belaka
51 Obsesi Cinta Yang Membahayakan Nyawa...
52 Di balik kesulitan akan selalu ada Pertolongan
53 Kabar Duka
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Kedekatan Maira dengan si kembar
2
Menginap
3
Pernikahan dadakan
4
Kecanggungan Maira
5
Kembali bekerja
6
Kekhawatiran Faris
7
Bertemu kembali dengannya?
8
Mengingat kenangan saat bersamanya
9
KeGalauan Maira
10
Kepulangan Faris yang mendadak
11
Tentang Maira...
12
Menyiapkan sarapan untuk Faris
13
Si Kembar Yang Perhatian
14
Lunch bersama
15
Memberi penjelasan ke Rena
16
Cast/Visual
17
Pertemuan tak sengaja Ko Jonathan dan Manda
18
Alergi Maira Kambuh
19
Masa Lalu Alena
20
Perhatian Faris
21
Manda Dan Orang Masa Lalunya
22
Menemani Membeli Hadiah
23
Keponakan apa perangko?
24
Membuat Dedek Bayi
25
Bertemu Malika
26
Sayang Abang
27
Mencoba menculik Maira
28
Tentang Rena
29
Rena
30
R.A.M
31
Kemesraan Faris & Maira
32
R.A.M moment
33
Fitting baju pengantin Rena
34
Menjemput Si Kembar Kayra & Keyra
35
Pertolongan Malika
36
Pernyataan Cinta Koh Jonathan
37
Kemarahan Koh Jonathan
38
Terciduk
39
Mengunjungi Rumah Mertua
40
Momen Maira dan Fani
41
Menginap di rumah Mertua I (Nyinyiran Ibu Ibu Rempong)
42
Menginap Di Rumah Mertua I (Nyinyiran ibu ibu Rempong II)
43
Nyinyiran Pedas Mak Lampir Cabe Cabe'an
44
Kembali ke Jakarta
45
Moment Manda & Ko Jonathan "Apakah Manda sudah mulai jatuh Cinta???"
46
Moment Manda & Ko Jonathan II "Rasa Kagum Ko Jonathan kepada Manda'
47
Moment Manda & Ko Jonathan III 'Ku Telah Jatuh Cinta'
48
Sebuah Fakta Yang Mengejutkan
49
Pesan Dari Seseorang Yang Tak Di Kenal
50
Ternyata Semua Hanya Tipuan belaka
51
Obsesi Cinta Yang Membahayakan Nyawa...
52
Di balik kesulitan akan selalu ada Pertolongan
53
Kabar Duka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!