Milikku

Kirana terlihat sedang menulis rumus-rumus dibukunya. Dia sedang berusaha menyelesaikan soal matimatika di depannya Sedangkan Rian yang saat ini disampingnya, juga melakukan hal yang sama.

"Na" Panggil Rian.

"Katakanlah" Kata Kirana saat melihat sebuah keraguan di mata Rian.

"Hmmm, aku minta maaf sebelumnya Na" Kata Rian.

"Kenapa?" Tanya Kirana dengan wajah yang begitu penasaran.

"Aku akan menjadi guru les Alya mulai hari ini sampai lulus nanti, jadi kita tidak akan bisa pulang bersama lagi" Kata Rian.

"Hmmm, aku tidak setuju Yan, aku tidak suka kamu dekat-dekat dengannya, batalkan itu" Kata Kirana dengan wajah cemberut.

"Aku sedang butuh uang Na untuk melanjutkan sekolahku nanti, aku tidak ingin merepotkan Abi dan umi ku lagi Na, Aku harus belajar mandiri, demi masa depan kita juga, tolong mengertilah Na" Kata Rian tertunduk.

"Angkat kepalamu, aku sungguh tidak suka. Hmmm, baiklah, Asalkan kamu harus jaga jarak dari dia" Kata Kirana.

"Alhamdulillah, terima kasih Nana sayang" Kata Rian kemudian berniat memeluk Kirana, namun diurungkan.

"Hmmm, selalu saja" Batin Kirana kecewa. Karena sejak pacaran dia bahkan tidak pernah kontak fisik kecuali karena tidak sengaja, yang paling jauh hanya sebatas pegangan tangan, dan pastinya itu tidak lama. Karena Rian hanya berani menentang perkataan Abinya sebatas sampai pacaran dengan Kirana.

***

"Bagaimana?" Tanya Syam.

"Bagaimana apanya tuan?" Tanya Leon.

"Bagaimana kabar gadis kecilku?" Tanya Syam.

"Gadis kecil, sebentar gadis kecil yang mana? astaga, apa karena aku terlalu banyak pekerjaan sehingga aku menjadi begitu pikun begini" Batin Leon.

"Maaf Tuan, apa maksud anda Nona Kirana?" Tanya Leon.

"Hmmm" Kata Syam.

"Nona Kirana saat ini masih di sekolah Tuan, begitu kata bodyguard suruhan saya" Kata Leon.

"Oke, pantau dia terus, aku tidak ingin terjadi apapun dengannya, pastikan jangan sampai ada laki-laki yang menyentuhnya, karena dia milikku, sekalipun bodyguard itu" Kata Syam.

"Lalu bagaimana cara bodyguard itu melindungi nona jika dia dilarang untuk menyentuhnya" Kata Leon.

"Terserah, pikirkan saja sendiri. Oya, jangan sampai bodyguard itu diketahui dia" Kata Syam.

"Siap Tuan" Kata Leon.

"Iya sudah, kamu pergilah" Kata Syam. Leon keluar dari ruangan itu sambil terus mengomel dalam hati.

"Bagaimana bisa aku melakukan semua perkataannya itu. Terkadang apa yang dia mau diluar logika" Kata Leon dalam hati.

Kirana terlihat sedang menunggu angkot untuk pulang. Seperti yang dikatakan Rian, mereka tidak pulang bersama sejak hari ini sampai kelulusan. Kirana tertunduk lesu sambil memainkan HPnya, berharap bisa mengurangi rasa kesalnya hari ini.

Tit Tit

"Hey anak kampung" Teriak Alya dari dalam mobilnya. Kirana langsung menoleh dan melihat Alya sekarang sedang di mobilnya, dan siapa laki-laki yang ada di sampingnya. Hatinya semakin sakit sekarang karena laki-laki yang begitu dicintainya sedang duduk tersenyum padanya di samping wanita yang begitu dia benci.

"Na, aku dan Alya berniat belajar di Cafe Flora, apakah kamu mau ikut?" Tanya Rian. Kirana berpikir sejenak, Kirana melihat Alya yang sekarang menatapnya penuh kebencian seperti mengisyaratkan agar Kirana tidak menerima ajakan Rian. Kirana menarik nafasnya sejenak, mencoba menguatkan diri.

"Tidak Yan, aku harus membantu mama memasak" Kata Kirana bohong.

"Hmm, ya sudah, kamu hati-hati ya" Kata Rian dengan wajah kecewa. Kirana membalasnya dengan senyuman walaupun terlihat jelas bahwa dia sedang tidak baik-baik saja.

"Bye anak kampung" Kata Alya dengan senyuman penuh arti kemudian melajukan mobilnya.

"Kenapa sakit sekali" Kata Kirana sambil memegang dadanya.

Beberapa menit kemudian, angkot yang ditunggu akhirnya sampai. Dia pun langsung memasukkan Hp nya dan masuk ke angkot.

"Mba, habis diputusin ya?" Tanya seorang ibu di depan Kirana.

"Tidak buk" Kata Kirana sambil menghapus air matanya.

"Mba, jangan mau disakiti sama laki-laki. Wanita itu berharga mba. Kalau disakiti ya udah tinggalin saja. Cowok seperti itu jangan dikasi hati mba, nanti malah minta jantung" Kata Ibu Susi

"Iya buk, tapi serius buk, saya tidak putus dengan pacar saya" Kata Kirana mencoba bersikap sopan.

"Keliatan begitu habis diputusin, jangan ngelak gitu mba. Kita sama-sama wanita. Ibu pernah mengalaminya, jadi jangan malu begitu" Kata Ibu Susi.

"Astaga ibu, saya serius buk, saya tidak putus dengan pacar saya, ibu doain saya putus dengan pacar saya?" Kata Kirana.

"Ya sudah, terserah kamu saja nak" Kata Ibu itu kemudian memalingkan wajahnya.

"Dasar ibu-ibu kepo" Batin Kirana.

Saat sampai dirumah, Kirana langsung membaringkan tubuhnya di kasur. Hari terasa lebih berat dari biasanya. Dia bahkan enggan untuk membayangkan hari esok dimana dia akan jarang bertemu Rian lagi.

"Alya menyebalkan" Teriak Kirana memenuhi kamarnya.

***

"Bagaimana kabar gadis itu?" Tanya Syam.

"Dia sudah pulang ke rumah dengan aman. Tapi sepertinya dia ada masalah dengan nona Alya Tuan. Seperti informasi yang saya dapatkan, nona Alya menyukai kekasih nona Kirana. Bisa dibilang cinta segitiga begitu Tuan" Kata Leon menjelaskan.

"Hmmm, Jadi gadisku punya kekasih dan lelaki itu disukai juga oleh adikku. Wah, setampan apa sih dia. Belum bertemu saja aku sudah membenci lelaki itu" Kata Syam

"Tidak hanya tampan, dia juga sangat pintar. Dia selalu menjadi juara umum di sekolahnya Tuan" Kata Leon.

"Sudah, aku tidak ingin mendengar tentang dia lagi. Tidak ada yang bisa mengalahkan ketampananku, dan tidak ada yang bisa mengambil milikku. Gadis itu adalah milikku, jadi aku harap kamu menjauhkannya dari si kunyuk itu" Kata Syam.

"Baik Tuan" Kata Leon.

"Aku tiba-tiba merindukan gadisku. Antar aku kesana" Kata Syam.

"Baik tuan" Kata Leon.

Saat keluar dari ruangannya, Syam langsung disambut oleh seorang wanita yang berpakaian sangat Sexy. Dia memandang wanita itu sekilas kemudian melanjutkan langkahnya.

"Syam, anda berhutang pada saya" Kata Jenny yang membuat Syam berbalik dan menatap Jenny dari atas sampai bawah.

"Siapa dia Leon?" Tanya Syam.

"Dia wanita yang menemani anda terakhir kali di club" Kata Leon.

"Kamu urus dia, aku tidak punya waktu mengurus jalang ini" Kata Syam.

"Siap Tuan" Kata Leon. Syam pun berlalu pergi meninggalkan Leon berdua dengan Jenny.

Setelah selesai dengan urusannya, Leon langsung bergegas menyusul bosnya.

Jenny terlihat membulatkan matanya ketika melihat cek di depannya.

"Wah, banyak sekali. Tapi aku tidak akan tergoda. Aku akan memberikan cek ini kembali, dan aku akan mendapatkanmu Tuan Syam. Setelah aku menjadi Nyonya Syam, aku bisa mendapatkan lebih dari ini, setidaknya kamu sudah mengenalku sedikit demi sedikit. Aku pastikan kamu akan bertekuk lutut di dekapanku sebentar lagi" Kata Jenny dengan seringai diwajahnya.

-Bersambung-

Terpopuler

Comments

no name 💜

no name 💜

astaga astaga emang syam mau buk??

2021-11-22

1

Calya Adiba

Calya Adiba

nenek peyott mimpi jadi putriii🥰🤣🤣🤣 pasti klah dngan kiraba donk🤣🤣🤣

2021-11-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!