"Kemana gadis itu?" Tanya Lora.
"Ti-tidak tahu nyonya, Tuan Syam juga tidak ada" Kata Dora.
"Kalian semua ini tidak becus sekali, cepat cari dia" Kata Lora.
"Baik nyonya" Kata Dora dan beberapa pengawal lainnya.
"Hmmm, aku penasaran, kenapa kak Surya sangat menginginkan anak jalang itu, tapi bagus juga, aku bisa sekalian membalaskan dendamku pada si jalang itu. Sekali mendayung dua pulau terlampaui, haha" Kata Lora.
Drrttt Drrtt
"Aduh mati aku, kak Surya pakai acara menelpon segala lagi" Kata Lora sambil bolak balik. Selang beberapa lama berpikir dia akhirnya mengangkat telpon dari Surya.
"Hallo, bagaimana?" Tanya Surya.
"Hmmm, maaf kak, saat anak buah ku mengecek kamar mereka, mereka berdua sudah tidak ada" Kata Lora.
"Bagaimana bisa?" Tanya Surya.
"Aku juga tidak tahu kak, setelah Syam masuk, aku langsung meninggalkan hotel itu, namun saat aku meminta anak buahku untuk mengecek mereka, mereka sudah tidak ada, dan sekarang anak buahku sedang mencari keberadaan gadis itu" Kata Lora.
"Hmmm, ya sudah biarkan saja. Jangan ganggu gadis itu lagi, jika mereka sudah bertemu, itu sudah awal yang bagus untuk hubungan mereka. Setelah ini, biarkan aku yang selesaikan. Terima kasih atas bantuanmu" Kata Surya.
"Tentu kak, oya jangan lupa hadiahku kak" Kata Lora dengan senyum mengembang.
"Tentu, aku sudah mentransfer nya. Oya, aku tahu bagaimana hubunganmu dengan ibu angkat dari gadis itu. Dia tidak tahu apa-apa, jadi jangan ganggu dia" Kata Surya menegaskan.
"Hmmm, iya kak" Kata Lora dan panggilan telpon pun terputus.
"Hmmm, apa sih bagusnya gadis itu sampai kak Surya begitu melindunginya. Aku harus cari tahu" Kata Lora.
***
"Assalammualaikum, Ma" Teriak Kirana saat baru sampai rumah.
"Waalaikummussalam, sayang, Alhamdulillah, kamu kemana saja? Mama sudah cari kamu kemana-mana, mama khawatir sekali, kamu baik-baik saja kan?" Tanya Sofi kemudian memeluk Kirana.
"Kirana baik-baik saja Ma, ada nenek sihir iseng yang culik Kirana. Tapi tenang saja, Kirana sudah menghabisi dia" Kata Kirana.
"Nenek sihir?" Tanya Sofi.
"Hehe, bercanda Ma, Kirana ketemu teman Mama yang pernah kesini itu, dia memberikan Kirana baju ini" Kata Kirana berpura-pura bahagia.
"Teman mama yang mana? dan baju apa ini, Mama tidak suka kamu pakai baju ini sayang, mama kan sudah bilang, kamu harus jaga diri kamu, jangan sampai berakhir seperti mama sayang" Kata Sofi.
"Hehe, Maaf Ma, sekali-sekali tidak apa-apa, kalau untuk temen mama itu, Kirana tidak bertanya namanya Ma. Kirana tidak berani, dia galak seperti nenek sihir, makan yuk Ma, Kirana sangat laper" Kata Kirana sambil bergelayut manja menarik tangan Sofi.
"Dasar kamu, ya udah sana ganti baju terus makan, ingat pesan mama, jangan pernah pakai baju seperti itu lagi" Kata Sofi.
"Iya Mamaku sayang" Kata Kirana kemudian lari ke kamarnya.
"Aku penasaran, siapa nenek sihir yang dia maksud. Apa Lora? Astaga jangan sampai, ya Allah lindungilah anakku" Kata Sofi.
Setelah masuk ke kamarnya, Kirana langsung membaringkan tubuhnya di kasur. Setetes air mata mulai membasahi pipinya. Di masih memiliki trauma tersendiri akan kejadian yang menimpanya itu. Dia terus mengucap syukur karena masih dilindungi hari ini.
"Setidaknya dia begitu baik padaku, aku harus berterima kasih pada dia. Mungkin kalau bukan dia laki-laki yang masuk ke kamar itu, aku mungkin akan kehilangan mahkota yang selalu aku jaga untuk Rian" Kata Kirana.
Rian adalah pacar Kirana saat ini. Rian begitu baik dan Soleh. Dia berasal dari keluarga baik-baik dan anak dari seorang kyai. Dia memang tidak direstui oleh kelurga Rian. Tapi mereka tetap menjalin hubungan diam-diam.
"Tapi Rian saja tidak pernah berani memegang tanganku. Bagaimana bisa Om itu bahkan sampai ingin mengambil mahkotaku. Aku tidak jadi mau berterima kasih lah" Kata Kirana kemudian bangkit untuk membersihkan dirinya.
***
"Bagaimana? apakah kamu sudah mendapatkan informasi tentang gadis itu?" Tanya Syam pada Leon.
"Sudah Tuan, ini" Kata Leon sambil menyerahkan sebuah map coklat pada Syam. Tanpa basa basi Syam langsung membukanya.
"Gadis kecilku" Kata Syam sambil tersenyum saat melihat foto gadis kecil yang dia yakini sebagai Kirana.
"Ternyata dia satu sekolah dengan Alya" Kata Syam.
"Iya Tuan, dia juga bersekolah di SMA Garuda dan sekarang kelas 3 seperti nona muda" Kata Leon.
"Aku bisa baca disini, kamu tidak perlu jelaskan" Kata Syam.
Leon langsung terdiam. "Dasar tidak tahu berterima kasih, itu juga kan informasi dari saya" Batin Leon menatap Syam.
"Saya bisa dengar" Kata Syam.
"Astaga, apa tuan muda punya Indra ke 6?" Batin Leon, yang kemudian mendapatkan tatapan menyeramkan dari Syam.
"Hmmm, baiklah, kamu boleh melanjutkan pekerjaanmu, dan Terima kasih" Kata Syam.
"Sama-sama Tuan" Kata Leon.
"Aku yakin, Tuan muda pasti punya Indra ke-6" Batin Leon kemudian berlalu pergi.
"Aku penasaran, kenapa Papa mengirim gadis itu padaku. Tapi, apapun itu. Aku pastikan kamu akan menjadi milikku dan menjadikanmu bonekaku. Beraninya kamu mengusik pikiranku. Karena kamu tahu, bagikuku wanita di dunia ini yang harus aku lindungi dan sayangi hanya Alya. Dan, aku pastikan kamu bukan salah satunya. Aku sungguh tidak sabar melihatmu lulus SMA" Kata Syam dengan seringai di wajahnya kemudian meletakkan informasi tentang Kirana di lacinya.
***
Kirana terlihat berjalan sendiri ke sekolahnya dengan menggunakan jaket lengkap dengan topi dan masker. Karena dia masih trauma dengan kejadian penculikan yang dialaminya dua hari yang lalu.
"Hey, Na" Kata Rian yang ntah datang darimana.
"Kamu mengenaliku?" Tanya Kirana dengan nada berbisik.
"Astaga Kirana Salsabila Edward. Aku mengenalmu sejak kita kelas 1 SMA dan aku pacarmu. Sangat aneh jika aku tidak mengenalimu" Kata Rian.
"Hmmm, masak? Yah, penyamaranku terbongkar" Kata Kirana.
"Buat apa sih kamu menggunakan Topi dan masker ini, ditambah lagi menggunakan jaket ini" Kata Rian.
"Nantilah aku ceritakan saat kita sampai di sekolah. Ayolah, kita nanti telat" Kata Kirana.
"Hmmm, ya sudah. Ayo" Kata Rian.
Mereka pun beriringan menuju sekolah, hingga sampai di gerbang sekolah. Sebuah mobil menghentikan langkah mereka.
"Pagi Rian" Kata Alya dari mobilnya.
"Pagi Alya" Kata Rian mencoba ramah.
"Woy, cewek keganjenan, Rian udah punya pacar, ini lihat ini" Kata Kirana sambil menunjuk-nunjuk dirinya.
"Dasar anak Jalang kampungan. Mengganggu saja" Kata Alya kemudian melajukam mobilnya memasuki area parkir.
"Dasar cewek ganjen" Kata Kirana tidak mau kalah.
"Sudah-sudah, ayo masuk" Kata Rian.
"Pokoknya aku tidak ya Rian, kamu berbicara dengan wanita ganjen itu" Kata Kirana.
"Iya sayang, maaf ya, ayo masuk" Kata Rian. Kirana langsung tersenyum karena jarang sekali dia akan mendengar ucapan sayang di mulut Rian. Kata Rian, nanti mesra-mesra an nya pas sudah menikah saja. Jadi Kirana akan selalu luluh jika sudah dipanggil sayang oleh Rian.
Dari kejauhan, Kirana tidak menyadari, jika ada sepasang mata yang sedang menahan amarahnya karena memperhatikan tingkahnya sejak tadi.
"Gadis kecilku ternyata nakal juga" Kata Syam kemudian meminta Leon melakukan mobilnya.
-Bersambung-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
❄️ sin rui ❄️
alur nya SINGKAT PADAT DAN JELAS
2021-12-30
0
Nawang Ratri
sholeh kok pacaran, aneh
2021-11-23
0
Santi Eka Ghozali
makin kesini makin ok nih ceritanya..
2021-11-22
0