Besok harinya semua berkumpul untuk sarapan dan ada beberapa hal perubahan yang dialami Nicale.
"Nicale sarapan sayang" ujar ibunya.
"Baiklah" ujar Nicale.
Nicale turun bersama adiknya Mixella ke meja makan. Tidak tau karena apa tapi Mixella tidak pernah ingin pisah dengan Nicale jadi mereka makan dengan Mixella di pangkuan Nicake. Sesekali Nicale menyuapi adiknya namun sesekali ibunya yang menyuapi makanan untuk Mixella. Setelah sarapan mereka semua tetap terdiam dengan sesekali kedua orang tua Nicale saling memandang dan sesekali ke dirinya .
"Ibu aku akan ke markas tuan Michael mulai besok hari dan seterusnya dan jika ibu mengizinkan karena Mixella tidak ingin berpisah denganku maka aku juga akan membawanya ke markas" ujar Nicale.
"Tapi untuk apa sayang kalian ke markas" ujar Nindy.
"Aku ingin merampas apapun yang menjadi milik tuan Michael Alexand termasuk nyawanya dan jika aku membawa Mixella aku bisa memperkenalkan padanya bahwa ada sisi dunia yang begitu kejam dan ada juga yang begitu keji" ujar Nicale.
"Tapi sayang Mixella masih kecil" ujar Ibunya Nicale.
"Justru karena dia masih kecil dan ingatannya masih murni aku ingin dia langsung melihat dunia yang kejam agar dia tidak di tipu" ujar Nicale.
"Paman Danur" ujar Nicale memanggil.
"Ada apa nona tertua" ujarnya seseorang yang datang.
"Paman aku ingin paman membelikan aku mobil yang khusus milikku" ujar Nicale.
"Sayang untuk apa dirimu mobil kau baru berumur sepuluh tahun belum boleh mengemudi mobil sayang, ibu tidak akan mengizinkan karena kau masih kecil" ujar ibunya Nicale.
"Maaf ibu tapi aku tidak membutuhkan izin ibu terserah ibu mau percaya atau tidak tapi aku bisa dengan mudah membeli mobil secara diam-diam tapi aku memilih untuk mengatakannya di depan kalian yang masih aku anggap keluargaku. Jadi ibu pilihlah kau ingin tetap melihat diriku berada didepanmu atau kau ingin aku menghilang dari kehidupan mu" ujar Nicale.
"Tidak sayang jangan menghilang dari kehidupan ibumu ini" ujar Nindy.
"Kalau begitu kau tidak boleh melarang apapun yang ingin kulakukan" ujar Nicale.
"Baiklah" ujar Nindy dengan wajah sendunya.
"Ok deal dan untukmu tuan Michael karena saat ini kau masih suami dari ibuku jadi hal yang kutanyakan pada ibuku juga berlaku padamu jadi hawablah" tanya Nicale.
"Sepertinya kau sudah bisa memilih jalan mu sendiri" ujar Michael.
"Ok jadi paman Danur dan paman Kelvin" ujar Nicale.
"Ya nona tertua" jawab mereka berdua kompak.
"Aku ingin membeli mobil berwarna hijau dan aku ingin model keluaran terbaru. Ini kartu hitam di dalamnya ada sekitar satu miliyar dan kartu itu tidak ada sandinya" ujar Nicale membuat semua orang terkejut.
"Nak kartu siapa itu" ujar ibunya.
"Kartu milikku sendiri entah ketika kalian menjemputku mereka ada bilang atau tidak bahwa aku telah keluar dari sana selama dua tahun yang lalu jadi selama dua tahun setelah keluar aku mencari berbagai macam pekerjaan tapi tenang saja pekerjaan yang aku lakukan adalah pekerjaan yang baik" ujar Nicale dan berlalu pergi sebelum dia masuk ke kamarnya dia berteriak "Ingat paman Danur dan paman Kelvin aku mau warna hijau".
"Baiklah nona tertua " ujar keduanya.
"Dia telah tumbuh" ujar Michael dengan sedikit suara sedih membuat sebagian merasa aneh namun tidak dengan kelvin selaku supirnya sekaligus sahabatnya yang mengikuti Michael dari mereka di Kill School.
"Kami pergi" ujar Kelvin.
.
"Ya pergilah jangan membuat dia lama menunggu" ujar Michael.
Saat mendapat izin dari tuannya keduanya langsung bergegas pergi untuk membeli apa yang diminta nona tertua mereka.
Tidak berapa lama datanglah mobil yang ditunggu2 dengan suara tittttt,,,,,tiitttt,,,,.
Saat mendengar suara klakson mobil nicale berlari keluar dengan mengendong adiknya.
"Terima kasih paman ini keren sekali" ujarnya dengan tersenyum membuat semua orang terpana karena ini kali pertama mereka melihat senyuman di wajah nona tertua mereka.
"Aku mencintai kalian paman Danur dan paman Kelvin sungguh thanks paman" ujarnya dengan mencium sebelah pipi keduanya membuat beberapa orang cemburu.
Sejak saat itu hari-hari Nicale hanya dilewati dengan dirinya datang ke markas ayahnya namun dia memakai mobilnya yang menjadi drivernya yaitu Danur.
Kini dua tahun telah berlalu pada suatu malam hari kenyataan pahit harus di terima oleh keluarga Nicale. Bahwa ayahnya Michael Alexand harus kehilangan nyawanya karena pengeboman yang dilakukan oleh musuhnya yang diletakkan di bawah mobilnya. Pada saat itu yang menjadi korbannya bukan hanya Michael saja melainkan disana juga ada Kelvin. Hanya saja Kelvin masih bisa dibawa kerumah sakit karena dia didorong lima detik sebelum bom meledak. Jadi, dia masih bisa menyampaikan sesuatu yang sangat berharga bagi tuannya Michael Alexand.
"Nyonya Nindy dan Nona tertua" ujar Danur meneriakkan suaranya.
"Ada apa" ujar Nindy.
"Tuan berada di rumah sakit karena mobil tuan dipasang peledak" ujar Danur.
"Tidak mungkin" ujar Nindy.
"Nyonya sebaiknya kita langsung kerumah sakit" ujar Danur.
"Baiklah,,, ayo sayang" ujarnya dengan menarik tangan Nicale.
Danur melajukan mobilnya dengan tergesa-gesa tapi entah kenapa di tengah perjalanan hujan turun dengan derasnya seolah sedang mengikuti tangisan dari Nindy yang tidak bisa berhenti. Karena hujan yang deras dimalam hari membuat jalanan menjadi licin dan membuat beberapa mobil dan motor mengalami kecelakaan membuat jalan kemacetan jadi membuat mereka sedikit lambat ke Rumah Sakit .
Ketika merema sampai disana mereka hanya bisa melihat Michael di Kamar Mayat karena tidak bisa diselamatkan dengan banyaknya luka bakar ditubuhnya membuat dirinya seharusnya tidak di kenali lagi namun karena ada sebuah tanda yang menjadi ciri khasnya yang dia buat agar orang mengenali dirinya sebagai Michael Alexand barulah pihak Rumah Sakit bisa dengan mudah yakin bahwa itu memang Michael Alexand.
Saat melihat keadaan suaminya yang begitu memprihatikan membuat Nindy kehilangan kesadaran nya dan dibawa ke salah satu ruangan di Rumah Sakit.
"Siapa yang bernama nona Nicale Wilzamber" ujar seorang dokter yang keluar dari ruang gawat darurat.
"Aku ada apa dokter" ujar Nicale.
"Pasien yang bernama Kelvin Alevano ingin bertemu denganmu" ujar dokter itu.
"Paman Danur tolong jaga ibuku untukku" ujar Nicale.
"Tentu nona" ujar Danur dengan mengendong Mixella di dadanya.
Nicale berjalan ke arah ranjang rumah sakit yang ditempati oleh Kelvin "paman Kelvin.
Kelvin yang mendengar suara orang yang ditunggunya membuka matanya dan berusaha memberikan senyumannya dan berkata.
"No,,,na aku tid,,,ak per,,,,nah mera,,,sa menye,,,sal men,,,jadi baw,,,,ahan dari ayahmu. Maaf maksudku dari uhuk,,uhuk" ujarnya terbata-bata namun terpotong karena batuk berdarahnya.
"Jangan berbicara lagi" ujar Nicale.
"Tid,,,ak nona, aku ha,,,rus me,,,,nga,,,ta,,,,kan se,,,mua ra,,,ha,,,sia ayah,,,mu yang ada di dal,,,,am bran,,,,kas mobil milik,,,,mu yang di ha,,,,diah,,,kan ayah,,,mu pada hari kela,,,hiran,,,mu yang ke dela,,,pan. Danur tau mo,,,bil yang ma,,na dan jaga,,lah kese,,,hatan,,,mu. Nona sela,,mat tinggal ka,,re,,na aku akan men,,,jaga ayah,,,mu untuk,,,mu" ujarnya terbata-bata lalu dia tiada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
EL CASANDRA
wow dia ada hadiah buat Nicale pas umur 8 thn
2021-04-29
0