Sejak saat dimana Nicale dijadikan ketua. Maka dia selalu menjadi ketua karena bakatnya yang muncul dengan sendirinya saat dia membayangkan wajah ayahnya.
Kini empat tahun telah berlalu, dimana seluruh anak-anak akan di jemput oleh orang tua mereka. Pada saat itu Nindy juga ingin ikut suaminya untuk menjemput putrinya. Namun saat dia melihat seluruh anak-anak keluar dan berjumpa dengan orang tuanya hanya Nicale yang tidak ada.
"Bram, dimana dia. Apakah dia tidak selamat" ujar Michael.
"Dia sudah pergi ke tempat yang seharusnya sejak dua tahun lalu" ujar Bram membuat Nindy menangis.
"Kenapa kau mengambil putraku Nicho dan memberikan Nindy kepadaku dan saat kau memberikan aku putri lain. Tapi kau mengambil putri pertamaku. Kenapa apa salahku" ujar Nindy dengan sedikit berteriak.
"Dia tidak selamat itu berarti dia tidak pantas menjadi putriku" ujar Michael membuat seluruh murid lainnya memandang dirinya dengan mata yang penuh dengan kebencian.
"Ada apa" tanyanya.
"Kini aku tau, kenapa saat pelatihan pertama kami dia bisa sangat membencimu" ujar Mety.
Semua orang kembali kerumah masing-masing begitupun dengan Nindy dan Michael. Saat mereka sampai mereka di kejutkan dengan semua lampu mati dan para pembantu dan penjaga yang handal yang di rekrut langsung oleh Michael diikat dan di mulutnya ditutup dengan kain.
Saat melihat hal itu Nindy langsung berlari ke kamar putri kecilnya yang baru berumur lima bulan. Tapi, dia tidak menemukan putrinya dan berlari dengan meneriaki kata-kata putriku berulang-ulang hingga dia sampai di kamar putri tertuanya. Ketika dia masuk ke kamar putrinya disana juga tidak ada.
"Ini gara-gara dirimu kenapa kau memiliki banyak musuh" ujar Nindy sambil menunjuk ke arah Michael yang dengan santainya sedang meminum kopinya.
"Kenapa kau sama sekali tidak khawatir kepada putri kecilku" sambung Nindy lagi.
"Kenapa aku harus khawatir disaat seluruh permainan yang barusan terjadi di rumah ini ulah putri tertuamu" ujar Michael membuat Nindy bingung.
"Nyonya yang dikatakan tuan benar bahwa semua kejadian yang terjadi di rumah ini ulah nona pertama. Dia kembali setelah lima menit tuan dan nyonya pergi untuk menjemputnya" ujar bibi Mai selaku pembantu disana.
"Jika dia kembali lalu dimana mereka kenapa aku tidak melihat keduanya" tanya Nindy.
"Sepertinya kedua nona ada di gudang. Karena tadi saat nona tertua memasuki kamar nona termuda untuk menjatuhkan beberapa barang dan mematikan lampu seperti ruangan lainnya. Tapi di sana kami tidak mendengar suara benda jatuh. Setelah lama kami mendengar tidak ada suara dari dalam. Kami melihat nona tertua keluar dengan sedikit tersenyum dan mengarah ke arah gudang dan disanalah kami mendengar suara seperti seseorang sedang berbenah, dan sesekali kami mendengar suara seperti seseorang bersin sepertinya itu nona tertua yang sedang berbenah dan bersin. Mungkin karena debunya" ujar bibi Mai.
"Apakah benar bahwa mereka berdua disana" ujar Nindy sambil berlari ke arah gudang.
"Tidak bisa dibuka" ujar nya lagi.
"Sayang, apakah kalian di dalam. Jika iya, izinkan ibu masuk sayang. Ibu sungguh merindukanmu. Di dalam pasti sangat dinginkan izinkan ibu memeluk kalian ya" ujar Nindy dengan merayu agar putrinya membuka pintu. Pasalnya tidak mungkin pintu gudang di kunci dari dalam jika tidak ada orang biasanya akan dikunci dari luar.
"Hahahah" tawa balita yang tidak terlalu besar tapi bisa di dengar oleh semua orang dirumah Alexand House karena sedang hening.
"Bibi Mai ini sudah jam makan malam bukan" tanya Nindy.
"Ya nyonya dan makanannya sudah siap" ujar bibi Mai.
"Apakah ada diantara kalian yang melihat kedua putriku sudah makan" tanya Nindy.
"Sepertinya belum nyonya, karena kami diikat oleh nona pertama di dekat dapur. Sedangkan seluruh makanan ringan dan bahan makanan ada di dapur dan juga tadi saat nyonya pergi nona muda masih tidur. Sedangkan tadi saat nona tertua pulang nona mudapun masih tidur" ujar bibi Mai mewakili semua pembantu berbicara.
"Baiklah kalau begitu bibi siapkan makanan di meja" ujarnya.
"Laksanakan nyonya" ujar semua orang.
"Sayang kelu,,," ujar Nindy terpotong karena pintu gudang yang terbuka dan memperlihatkan dua gadis yang cantik keluar dari gudang.
"Sayang empat tahun ibu tidak bertemu denganmu kau sudah terlihat berbeda kau sangat cantik sayang" ujar Nindy sambil mengelus kepala Nicale.
"Namanya" tanya Nicale dingin.
"Mixella Alexand" jawab Michael.
"Hallo Mixella Alexand perkenalkan namaku Nicale Wilzamber senang berkenalan denganmu" ujar Nicale membuat semua orang terkejut kenapa Nicale mengubah nama belakangnya.
"Nicale apa maksudnya ini" ujar Michael.
"Maaf tuan nama anda siapa" tanya Nicale.
"Nicale Alexand,,,,," ujar Michael marah namun dihentikan oleh Nindy.
"Michael cukup" ujar Nindy tidak kalah marah.
"Sayang, kenapa kau mengubah nama belakangmu" tanya Nindy kepada Nicale.
"Bibi Mai, boleh aku bertanya" ujar Nicale dengan memandang ke arah Mai.
"Tentu nona tertua" ujar bibi Mai.
"Bibi, pada saat hari pertama diriku di antar ke sekolah. Apakah ibuku ada mencariku ketika aku tidak pulang dan apakah ibuku ada bertanya pada ayahku dimana putrinya berada. Jika ada, lalu apa jawaban yang diberikan oleh ayahku" ujar Nicale membuat bibi Mai serba salah antara jawab atau tidak.
"Jawab saja karena dia bertanya" ujar Michael.
" Anda benar nona, pada saat dimana nona tidak pulang. Malamnya nyonya bertanya kepada tuan dan jawaban tuan bahwa nona telah di sekolahkan di Kill School. Jadi, tuan menyuruh nyonya agar menganggap nona telah tiada. Pada saat itu, nyonya sangat histeris saat mendengar ucapan tuan. Lalu saat nyonya protes dan mengatakan bahwa tuan telah gila, tuan mengatakan maka berdoalah agar nona selamat ketika empat tahun kemudian" ujar bibi Mai.
" Benarkah ibu" ujar Nicale.
"Ya kurang lebih begitu nak" ujar Nindy.
"Baik, dengarkan aku baik-baik. Nicale Alexand putri dari keturunan Michael Alexand telah tiada empat tahun yang lalu saat dirinya tidak di jemput oleh ayahnya. Kini empat tahun kemudian anak perempuan yang memasuki rumah ini bukan anak dari keturunan Alexand melainkan dari keturunan Wilzamber dan untukmu tuan Alexand selama ibuku Nindy Wilzamber masih berada di rumahmu ini, aka aku juga akan di sini. Tapi, jika ibuku keluar dari rumah ini maka akupun akan keluar. Jadi, aku tidak ingin kalian memanggil aku dengan nama belakang Alexand ingatlah baik-baik namaku Nicale Wilzamber. Jangan pernah buat kesalahan denganku karena kalian tidak akan tau apa yang bisa kulakukan terutama untukmu tuan Michael Alexand. Kau juga tidak bisa lagi menindas diriku jika kau masih melakukannya maka jangan salahkan aku kalau aku bisa membunuhmu" ujar Nicale dengan memancarkan kebencian dimatanya membuat semua mematung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Diah Susanti
kenapa dari tadi aq bacanya axeland bukan alexand😁😁😁😁
2024-06-03
0
Dinda Natalisa
Hai author aku mampir nih kasih like jangan lupa mampir di novel ku "menyimpan perasaan" mari saling mendukung.
2021-03-10
0
Le Po
saya harap kedepannya tidak ada bucin
2021-02-20
0