Salah Tingkah

2 Minggu telah berlalu seperti biasa Kania dan Clarissa melewati hari mereka seperti biasa.

"Kania hari ini aku pulang duluan, habis pelajaran pak Dewo aku langsung pergi" ucap Clarissa.

"memang ada acara apa pakai bolos segala?" tanya Kania Penasaran.

"mami dan papi aku hari ini pulang jadi aku harus bertemu mereka hampir 1 tahun tidak bertemu rasanya rindu ini menggunung" jelas Clarissa.

"titip salam ku untuk orang tuamu Cla, dan ingat besok kamu harus masuk agar aku ada yang menemani di kelas" ucap Kania jujur.

"siap my princess" goda Clarissa.

"ya sudah ayo ke kelas sebentar lagi pak Dewo datang" ajak Kania.

"iya ayo" balas Clarissa.

kelas dimulai Clarissa dan Kania fokus mendengarkan penjelasan mata pelajaran dari pak Dewo.

selesai kelas pak Dewo, Clarissa langsung pergi meninggalkan kelas.

kini Kania hanya sendiri ia memutuskan untuk pergi ke perpustakaan.

"permisi, pak tempat buku tentang sejarah disebelah mana?" tanya Kania.

"sebelah situ dik, kamu lurus aja belok kanan terus nanti ada banyak buku warna coklat sama merah nah yang paling atas itu warna coklat buku-buku sejarah" terang salah satu penjaga perpustakaan.

"terima kasih banyak ya pak" ucap kania.

"iya dik sama-sama".

Kania kemudian bergegas menuju tempat yang ditunjuk oleh penjaga perpustakaan tidak butuh waktu lama buku yang ia cari dapat juga hanya saja letak buku tersebut sangat tinggi Kania tidak bisa menjangkaunya.

"haduh.. susah sekali mengambil buku. apa aku manjat saja ya" batin Kania kemudian memanjat lemari buku tersebut.

Afdhal yang baru saja mengembalikan buku tentang bisnis sedikit kaget dengan tingkat laku seseorang yang memanjat lemari sebesar itu, kemudian ia sadar bahwa gadis itu adalah gadis yang ia cari selama ini. saat akan menghampiri Kania, Kania terpeleset sontak Afdhal membantunya.

" aww.... sakit" pekik Kania.

" kamu tidak apa-apa?" tanya Afdhal khawatir.

" tampan" ucap Kania keceplosan.

deg.. deg.. deg..

mereka kini saling pandang, Kania yang malu akan mulutnya sementara Afdhal tersipu malu dengan ucapan Kania.

" hmm. hmm.. ma..ksud ku ta..di" ucap Kania terbata-bata.

" maksud kamu aku tampan" balas Afdhal sok keren.

" bukan kamu yang aku maksud tapi itu" tunjuk Kania pada salah satu mahasiswa.

" hai.. bro kamu tampan kata gadis ini" ucap Afdhal tanpa rasa bersalah.

" kamu ini apa-apaan buat aku malu saja" ucap Kania sambil menutup wajahnya.

" jangan ditutup cantiknya tidak kelihatan olehku" ucap Afdhal jujur.

wajah Kania langsung berubah seperti kepiting rebus antara malu dan terbang dipuji lelaki yang selama ini dipikirkan olehnya.

" kenapa dengan wajah mu kenapa merah seperti itu, apa karena ucapanku tadi" goda Afdhal lagi.

" menyebalkan" ucap Kania kemudian bergegas pergi.

namun sebelum pergi, tangan kanan Kania sudah ditarik Afdhal sedikit kencang Kania pun langsung berbalik dan kini posisi mereka saling berpelukan.

deg .. deg . deg.

suara jantung mereka kini saling beradu satu sama lain. mereka pun dapat merasakan jantung mereka secara bergantian.

" ehem.. kalau pacaran jangan disini" ucap salah satu penjaga perpustakaan.

" kami tidak pacaran" ucap mereka bersamaan.

" sudah ketangkap basah masih saja mengelak pindah tempat lain" usir penjaga perpustakaan.

" bawel" ucap mereka bersamaan lagi.

penjaga perpustakaan hanya diam kemudian pergi meninggalkan mereka.

" sebelumnya maaf soal tadi, nama kamu siapa?" tanya Afdhal serius sambil mengulurkan tangannya.

" iya lupakan, nama aku Kania Tamara" ucap Kania sambil membalas jabat tangan Afdhal.

" nama yang cantik, secantik orang nya" goda Afdhal.

" bisa tidak kamu bicara jangan seperti itu membuat"

" membuat kamu malu" potong Afdhal.

" Bu..Bu..kan itu" jawab Kania namun ia sedikit kesal dengan bibirnya ini seolah gemetar menjawab pertanyaan lelaki itu.

" suaramu saja seperti itu, jangan gugup didepan ku lagian aku tidak akan memakan mu aku masih doyan nasi " terang Afdhal.

" aku hanya tidak terbiasa bicara dengan orang yang baru aku kenal" jujur Kania.

" lain kali kamu Kana terbiasa Kania bertemu denganku" ucap Afdhal yakin.

" mungkin" balas Kaniaa lirih namun masih bisa didengar oleh Afdhal.

" boleh aku meminta nomor ponselmu Kania" pinta Afdhal.

" boleh" balas Kania malu-malu.

" kalau begitu catat nomor ponselmu" ucap Afdhal kemudian memberikan ponsel kepada Kania.

Kania langsung mengetik nomor ponselnya, kemudian memberikan kepada si empunya.

" baik sudah aku save, lihat aku memberikan namamu Kania Love" ucap Afdhal kemudian menunjukkan nama Kania dengan tambahan love. Kania yang melihat nama tersebut seakan terbang melayang ia terlalu bahagia.

" kalau begitu aku pamit ke kelas" balas Kania.

" oke, hati-hati" balas Afdhal.

jangan lupa klik like, favorit, komen dan kritik saran kalian guys...

see you next time..

Terpopuler

Comments

Eyza Pranaja

Eyza Pranaja

hahahaha, sesimple ituu..
inget masa2 sklh pdkt ny di perpus.. wkwkwk😅

2021-04-11

0

🐾♎🕸️ Alaska 12🕸️⚖️🐾

🐾♎🕸️ Alaska 12🕸️⚖️🐾

Uwwwuuu so sweet 😍😍😍

2020-10-25

1

Becky D'lafonte

Becky D'lafonte

afdal gombal😁

2020-10-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!