5. Taman

Bel berbunyi menandakan pelajaran berakhir. Semua siswa siswi berhamburan keluar kelas. Begitu juga dengan Azarena dan dua sahabat nya. Mereka bertiga melangkah keluar dari kelas menuju ke parkiran.

"Rena, kita kemana nih? Gue lagi malas di rumah sendirian. Palingan mama gue juga belom pulang," kata Echa

"Ke rumah gue aja gimana? kita ngerjain tugas!" ucap Rena.

"Sorry ya, Kayak nya gue gak bisa deh ikut kali ini!" timpal Elsa.

" Gue ada perlu soal nya." Sambung nya.

"Gak asyik lo Elsa, lo juga Rena. Dikit dikit belajar terus yang ada di otak lo, sekali sekali kita ke mall lah," Jawab Echa dengan kesal.

"Elsa kan gak bisa ikut kita kali ini, gak asyik lah kalau gak ada salah satu dari kita. Terserah lo sih, ikut gue atau tidak." Timpal Azarena.

"Sebenar nya malas gue, tapi dari pada gue pulang ke rumah, yang ada gue sendirian. Gue ikut lo aja Rena." ucap Echa yang mengerucut kan bibir nya. Orang tua Echa sama sibuk nya dengan orang tua Elsa dan Azarena yang sukses di dunia bisnis. Cabang bisnis yang berada dimana mana. Tapi mereka tidak pernah sombong dan tetap rendah hati.

Elsa dan Azarena senyum sinis melihat Wajah cemberut dari Echa. Mereka berhasil membuat Echa kesal.

Dari kejauhan tampak seseorang memanggil nama Azarena dia adalah Alvin bersama dengan teman teman nya.

"Rena, kamu mau pulang?" tanya nya pada Azarena.

"Iya nih, aku pulang sama Echa," jawab Azarena melirik Echa,"kamu gak pulang?" tanya Azarena pada Alvin.

Sejenak Alvin melirik Echa tatapan mereka bertemu tepat di bola mata. Dengan tatapan yang tidak bisa di arti kan. Seolah saling berbicara tidak secara langsung. Azarena menyadari itu namun dia tidak pernah ambil pusing, mungkin itu sebuah tatapan biasa aja menurut nya. Dia sangat yakin bahwa Alvin sangat mencintai nya. Begitu juga dengan Echa. Sedangkan Elsa hanya memperhatikan mereka saja.

"Aku ke basecamp dulu bareng teman-teman. Kamu hati-hati di jalan ya. Kabari aku kalau kamu sudah sampai." Ucap Alvin sambil mengacak- acak rambut Azarena. Azarena pun membalas nya dengan anggukan.

"Rena, aku duluan ya," ucap Elsa pamit pada Azarena dan Echa.

" lo hati hati di jalan!"timpal Echa. Melambai kan tangan ke udara.

Mereka berpisah.

******

"Aku akan selalu menjaga kamu Rena. Dari pria brengsek itu. Sampai pada saat nya tiba. Aku harap penantian ku tidak sia-sia Rena. Aku akan tetap sabar menanti mu." Ucap nya.

Seseorang yang menaruh hati pada Azarena. Hati yang tulus yang menyayangi dan mencintai apa ada nya. Walaupun untuk saat ini hanya bisa melihat Rena dari jauh, itu lebih dari cukup bagi dia. Setidak nya masih bisa menatap sang gadis itu.

******

Azarena dan Echa pun masuk ke mobil. Melajukan mobil nya ke jalan raya yang terkenal dengan hiruk pikuk kendaraan. Asap kendaraan yang mengudara. Jadi penyebab udara kotor. Indonesia sebagai Negara berkembang, tidak sedikit dari mereka membeli satu mobil bahkan lebih sekali pun. Dari harga yang fantastis sampai harga yang terjangkau pun tersedia.

Setengah jam mengendarai mobil nya di jalan raya, akhir nya sampai juga di rumah Azarena. Pintu gerbang di buka oleh pak Eko satpam di rumah Azarena umur beliau empat puluh lima tahun. Dia sudah lama bekerja dengan keluarga Azarena selama dua puluh lima tahun beserta istri nya sebagai kepala pelayan di rumah Azarena. Istri pak Eko bernama buk Sumi. Beliau sangat tau bagaimana tumbuh kembangnya Azarena, sebab beliau sendiri lah yang merawat Azarena di saat orang tua nya sibuk bekerja. Beliau sudah menganggap Azarena sebagai putri kandung nya sendiri. Karena pak Eko dan bibi Sumi tidak memiliki anak. Maka dari itu lah Azarena besar berkat campur tangan nya dalam tumbuh kembang sang anak majikan.

Azarena tumbuh menjadi anak yang baik. Dia menghormati orang yang lebih tua dari nya. Semua pelayan, Tukang kebun dan yang lain nya. Azarena anak yang mandiri dia tidak pernah merepotkan semua pelayan di rumah nya. Maka dari situ lah semua pelayan sangat menyayangi anak majikan itu.

"Terima kasih pak," ucap Azarena setelah pintu gerbang di buka kan oleh pak Eko. Pak Eko pun tersenyum ramah.

Setelah memasuk kan mobil ke garasi rumah, Azarena dan Echa pun turun melangkah masuk ke dalam rumah menuju tangga naik ke atas dan masuk ke dalam kamar Azarena.

" Hah bisa rebahan juga akhir nya," Kata Echa yang langsung menghempas kan badan dengan kasar, mata nya terpejam kan sejenak." lo gak hidupkan AC Rena, gerah gue," kata Echa.

"Emang kulit lo gak ngerasain, dasar kulit kebo. udah dingin gini di bilang belom kerasa." Jawab Azarena.

Sambil mengetik pesan mengirim kan ke seseorang, pesan itu terkirim dengan baik. Tersenyum manis tampak di wajahnya.

" Enak aja gue sering perawatan kali, lo gak liat apa kinclong gini," balas Echa yang tidak terima dengan perkataan Azarena.

"lo mau minum apa?" tanya Azarena

" Jus jeruk enak kayak nya!" jawab Echa. Seakan sudah terasa di tenggorokan, yang sudah menahan haus sedari tadi.

Azarena melangkah keluar kamar menuju dapur. Karena Azarena pengen ambil sendiri tanpa minta bantuan ke pada pelayan. Sesampai nya di dapur, bibi Sumi melihat Azarena.

" Nona mau bikin apa? biar bibi bantu," tanya bibi Sumi.

"gak usah bibi, cuma bikin minuman kok, Rena bisa bi. Bibi kerja yang lain aja ya." Jawab Azarena tidak mau di bantu oleh bibi Sumi.

Bibi Sumi hanya senyum melihat Azarena," ya udah non, bibi tinggal ke belakang dulu ya. Kalau butuh bantuan panggil bibi ya non." Ucap bibi Sumi. Azarena membalas dengan angguk kan.

******

Di dalam kamar, Echa bangun dia melihat kotak musik di meja buku milik Azarena. Echa mencoba mendekati meja itu. Di lihat nya dengan tangan di lipat di perut. Echa tersenyum sinis, senyum yang tak dapat di artikan. Seakan dia memikirkan sesuatu ntah itu apa, yang pasti ada sebuah rencana terlintas di otak nya.

"Kotak musik yang cantik. Rena aku sangat menyayangi mu, bahkan melebihi diri ku sendiri." Kata Echa masih dalam berimajinasi dengan pikiran nya.

******

Terdengar suara pintu terbuka, terlihat sepasang kaki melangkah ke dalam kamar. Reflek Echa berbalik badan.

" Cantik bukan kotak musik itu," ucap Azarena tahu bahwa Echa sedang memperhatikan benda bundar hitam itu. "Alvin sangat tahu apa yang aku suka!" sambung Azarena.

" Hmmmm...Sepertinya dia sangat menyukai lo Rena. Lo bahagia dengan nya?" Tanya Echa memastikan perasaan sahabat nya itu.

"Tentu, dia sangat mengerti dengan gue. Dia bisa membuat gue selalu tersenyum. Dia juga sangat menghargai gua." Jawab Azarena menggambar kan kebahagian dari raut wajah nya.

Echa yang melihat nya hanya bisa diam tanpa kata. Dia tau bagai mana gambaran hati Azarena sekarang ini," Baik lah, aku tau itu Rena." ucap Echa. Dia tidak ingin mengacau kan suasana hati Azarena.

Sambil mengeluarkan buku tugas rumah yang di berikan guru tadi di sekolah. Mereka berencana membahas nya sambil mengobrol ringan. Sesekali kamar itu terdengar riuh oleh suara mereka yang tertawa. Bersahabat selama ini membuat mereka cukup memahami sifat dan karakter masing-masing. Kata yang terdengar kasar itu sudah terbiasa bagi mereka. Karena pada dasar nya mereka saling menyayangi,saling peduli.

"Rena kita lanjut belajar di taman aja ya, kayak nya lebih seger gitu otak gue," kata Echa.

"Emang lo pikir lemari Es, bisa seger kan otak lo. Lo kadang nyebelin juga ya," timpal Azarena.

"Ayo lah." ucap Echa memohon dengan wajah melemas.

Mereka pun pergi ke taman depan rumah Azarena. Taman yang luas banyak di tumbuhi berbagai macam jenis tanaman dan pohon yang tumbuh menjulang tinggi. Udara yang sangat sejuk. Benar mungkin udara itu yang di inginkan Echa.

Sesampai nya di taman, Echa tampak senang di wajah nya."Hmmmm seger sekali udara nya." Ucap Echa. Ia mengambil benda pipih milik nya, lalu berpose sesuka hati dengan berbagai macam gaya.

Azarena hanya menggeleng-geleng kan kepala. Melihat tingkah sahabat nya itu. Yang terkadang terlihat konyol. Meskipun begitu Echa lah yang paling cerewet di antara ketiga nya.

Sekali kali azarena meminta Echa untuk mengambil gambar diri nya. Memegang setangkai bunga kuning pose saat ini. Senyuman manis selalu di wajah.

Azarena zoya

******

Di basecamp Alvin dan teman- teman nya asyik becanda, sekali sekali pembicaraan mereka terdengar receh.

Ting..

Alvin membuka pesan masuk di benda pipih milik nya, tersenyum manis ketika ia membaca pesan singkat itu.

"Alvin, paling lama lo pacaran sama Azarena ya. Sampai dua tahun. Salut gue,"ucap Aldi

" Gimana gak betah coba bening begitu, gue juga mau kal,." kata Leon.

" Ah lo kayak gak tau Alvin aja bro. Hahaha." Jawab Jimmy

" Berisik lo pada." ucap Alvin beranjak pergi dari duduk nya. Lalu mengambil benda pipih di kantong celana nya. Menekan beberapa tombol, Menempel kan ke telinga nya. Tampak ia nelpon seseorang dengan raut muka yang amat serius.

Setelah selesai, sorotan mata nya tajam bagai kan burung elang yang hendak menangkap mangsa nya. Senyuman menyeringai tersirat di wajah nya.

*******

Sore pun tiba, Azarena dan Echa masuk ke dalam rumah. Sebelum masuk kedalam rumah mereka sempat berpose di pinggir kolam renang.

Lalu melangkah masuk. Mereka hendak membersihkan badan terlebih dahulu sebelum turun ke bawah untuk makan malam bersama.

"Hah gerah bangat gue, Capek. Lo duluan Rena mandi. Gue mau ngadem dulu," kata Echa yang terlihat malas bergerak. Ia terlalu nyaman dengan posisi nya saat ini.

"Dasar kebo, tiduran terus kerjaan nya," ejek Azarena.

"Biarin." Jawab Echa menjulur kan lidah nya.

Sinar matahari yang sangat terik, Perlahan lahan menampakan jingga nya seolah enggan menampakan cahaya lagi. Menampakan warna kegelapan dengan pencahayaan yang berasal dari sang bintang.

Selesai mandi mereka turun untuk makan malam. Di atas meja sudah tertata beberapa menu makanan yang di sediakan oleh pelayan

Cek lek.

Bunyi suara pintu ke buka, semua perhatian orang yang ada di meja teralih kan. Menampakan sosok seorang paruh baya yang masih terlihat cantik dan anggun.

"Mama." Kata Azarena. Ia pun berdiri menyambut kedatangan sang mama dan menciumi punggung tangan.

"Tante," ucap Echa juga menciumi punggung tangan Tante Erma.

"Sudah lama kamu di sini Echa," tanya Erma mama nya Azarena.

"Sudah Tan, dari tadi siang malahan," Jawab Echa.

"Ma sekalian makan bareng kita," kata Azarena.

"Tunggu bentar, mama bersihin badan dulu. udah gak enak gerah," Ucap mama Erma.

"Iya ma kami tunggu." Jawab Azarena."Bibi minta tolong sedia kan piring buat mama satu lagi," sambung nya.

Beberapa menit kemudian mama Erma keluar dari kamar nya." maaf ya, Tante lama," ucap mama Erma mencium kepala Azarena dan senyum ke arah Echa.

"Sayang, gimana sekolah mu?," tanya mama Erma

"Alhamdulilah lancar ma," Jawab Azarena

"Kamu gimana Echa?" tanya mama Azarena

" Hammm. Jangan di tanya lagi Tante. ya gitu Tan. Kadang ngantuk, Jadi nya tidur dah." Jawab Echa.

Mama Erma dan Azarena geleng- gelang kepala mendengar ucapan Echa. Kata nya begitu polos, namun jujur. Dia berbicara apa ada nya, terlebih dengan orang yang sudah dekat.

Selesai makan mereka berdiri keruang keluarga. Untuk sekedar mengobrol. Dan sekali kali terdengar suara tertawa. Mungkin saja mereka ada hal yang lucu di bicara kan.

Ting.

Suara pesan masuk, Echa merogoh saku celana mengambil benda pipih milik nya, sejenak diam tapi ada merasa sesak. Semaksimal mungkin Echa bersikap biasa. Dia berharap agar Tante Erma dan Azarena tidak menaruh curiga.

"Tan, Rena, aku pamit pulang dulu ya. hari mulai gelap, takut di cariin mama. Melirik ke tangan kiri melihat jam tangan," kata Echa meminta izin.

" Loh kenapa kamu gak nginap sini aja, besok kan libur sekolah?" Ucap Tante Erma

"Nginap sini aj Cha, biar kita bisa joging bareng" timpal Azarena.

"Lain waktu aj deh Tante, Rena. bareng Elsa sekalian." Jawab Echa

"Ya udah kamu hati- hati di jalan ya, jangan ngebut-ngebut. Kabari Rena, kalau kamu sudah sampai ya nak." Ucap mama Erma

Bersambung.

****

Saya minta maaf, sudah upload foto nya, namun gagal terus😭😭. Saya akan mencoba untuk selanjut nya. Maaf jika masih ada yang salah penulisan nya,😭. Ini novel saya baru belajar🙏🙏. semoga ada masukan yang baik dari pembaca setia.

Terima kasih🙏🙏

Terpopuler

Comments

Rendi Herman Pelangi

Rendi Herman Pelangi

tambah penasaran

2021-02-08

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!