3. Kotak Musik

Azarena mengambil kotak persegi itu. Terlihat rapi, di bungkus dengan kertas kado bergambar kartun. Ia mengerutkan kedua alis nya, seakan bertanya apa isi di dalam kotak itu. Dengan gerak tangan nya perlahan-lahan mengambil kotak itu dari tangan Alvin.

"Apa ini?" tanya Azarena yang terlihat penasaran.

"Aku rasa, ini bukan hari ulang tahun ku, apa lagi hari jadian kita." sambungnya.

Azarena mengingat ingat, mungkin saja ia melupakan salah satu dari hari spesial itu.

"Bukalah, kau akan tahu sendiri apa isi nya," ujar Alvin membiarkan agar gadis itu membuka kado pemberiannya itu, agar rasa penasaran terjawab.

Perlahan lahan ia mulai membuka nya, tampak lah bagian dari hadiah itu berwarna hitam dengan bentuk bundar dan kaca transparan menampakan sepasang boneka kecil seperti hendak berdansa. Azarena menarik perlahan benda itu keluar dari dalam kotak sehingga tampak keseluruhan isi hadiah itu.

Ternyata itu adalah sebuah kotak musik berukuran sedang.

Terpancar wajah bahagia dari wajah cantik Azarena dan menarik sudut bibir nya sehingga menampakan sederetan gigi yang rapi dari sebuah senyuman nya.

"Ini sangat indah!" sahut Azarena tanpa ia menyadari kata itu keluar dengan sendirinya. Ia tahu jika penutupnya dibuka, maka akan keluar nada dengan irama yang sangat syahdu diiringi gerakan boneka kecil di dalamnya. Dan benar saja, dengan cepat nya tangan azarena meraih penutup itu, Masih terpaku dengan suara yang ia dengar. Seakan menikmati alunan musik yang masih terdengar jelas oleh nya.

Suara Alvino membuyar kan lamunan nya "Kau suka dengan hadiah itu?" tanya Alvino yang secara langsung dengan mata nya melihat betapa gadis itu sangat senang dan masih menatapi benda yang ia pegang.

"Sangat, aku sangat menyukai ini" jawab Azarena dengan cepat seolah olah dia tidak mau jika Alvin menunggu lama jawaban atas pertanyaan nya.

Alvin pun tersenyum seakan dia merasakan hal yang sama. Ternyata mama Alvin benar, jika gadis itu akan menyukai hadiah pemberian nya.

Flashback On

Alvin keluar dari kamar nya dengan pakaian rapi stelan baju sekolah. Ia menuruni anak tangga melangkah mengayun kan kaki nya setengah berlari menuju meja makan.

Di atas meja sudah tertata roti, selai dan susu yang menjadi menu serapan pagi ini.

"Al sini, duduk lah. Serapan dulu sebelum berangkat" perintah dari mama Susi

"Iya ma" jawab Alvin. Dia pun mendekat ke arah meja menarik satu bangku untuk ia tempati. Alvin mengambil roti dioles dengan selai dan susu segelas.

Hanya ada mama Susi dan Alvin di meja makan. Karena papa Alvin lagi ada perjalanan bisnis di luar negri yang tidak bisa di tinggal kan. Mama Alvin juga mempunyai butik yang di kelola,sehingga tidak bisa terus menerus mengikuti papa nya. Alvin anak tunggal dari mama Susi Sri Mayang dan papa Herianto Hartono.

Hanya suara piring dan sendok terdengar beradu. Menikmati setiap suapan yang ia masuk kan ke mulut.

Setelah selesai,"Al bagaimana hubungan kamu dengan Rena nak?." Tanya mama Susi kepada Alvin. Ia berharap Anak nya akan benar benar mencintai gadis itu.

Dengan santai nya tanpa melihat sang mama ,"seperti yang mama lihat, Semua nya baik baik saja." jawab Alvin dengan malas.

Mama Susi sangat tau atas jawaban dari Alvin, namun dia mungkin perlu bersabar memberikan sedikit waktu untuk mereka agar Alvin tidak menyesali perbuatan nya suatu hari nanti.

Setelah selesai serapan, Alvin pamit ke pada mama nya untuk pergi ke sekolahan.

"Ma, Alvin berangkat dulu yha, sambil mengecup punggung tangan sang mama." ucap Alvin meminta izin ke pada mama nya.

"Al, tunggu sebentar!" kata mama Susi menghentikan langkah sang anak.

Seketika Alvin berbalik badan ketika kalimat terakhir sang mama terdengar jelas oleh nya. Alvin melihat mama Susi beranjak dari duduk nya semula. Melangkah demi langka menuju lemari kecil di dekat kamar milik mama Susi. Ia menarik satu laci yang ada di dekat nya. Lalu mengambil barang berbentuk persegi, dan menutup nya kembali. Ia melangkah ke arah Alvin dan memberi kan kotak persegi itu ke tangan nya.

Alvin menyeringitkan dahi nya, "apa ini ma?" tanya nya pada sang mama.

"bawa lah nak, berikan lah ke pada Azarena, mama yakin dia akan menyukai nya." jawab nya pada sang anak. Dengan senyuman di wajah nya dan di balas satu anggukan oleh Alvin.

Tanpa berkata lagi Alvin melangkah kan kaki nya menuju pintu keluar dari rumah nya. Setelah sang anak masuk ke dalam mobil lalu melajukan mobil keluar dari gerbang membelah jalanan di pagi hri itu.

Flashback Of

" Jika kamu mau, kamu bisa kok bawa pulang. Setidak nya, kamu anggap aku yang menemani mu disaat kamu terlelap. Mungkin juga kamu bisa setiap saat mendengarkan nya. Kalau untuk mu itu gratis kok. Tenang saja," kata Alvin yang masih melihat ke arah gadis itu.

" Kamu yakin? tapi tenang saja, barang yang semua kamu kasih masih tersimpan dengan baik kok. Termasuk ini juga." Ucap Azarena dengan semangat.

Tampak bahagia di raut wajah Azarena. Dengan sangat senang tanpa menyadari Azarena memeluk Alvin dengan erat. Seketika Alvin kaget atas apa yang di lakukan Azarena. Alvin hanya biasa terdiam tanpa membalas peluk kan Azarena.

" Kenapa begitu hangat rasanya, saat setiap kali iya merangkul tubuh ku seperti ini. Bahkan kehangatan ini tidak aku temui sebelumnya." Batin Alvin

"Terima kasih Alvin, aku pasti menyimpan nya dengan baik." kata Azarena dengan begitu senang.

"Bisakah kamu melonggarkan pelukan mu sedikit, Takut nya aku lupa cara bernafas." Ucap Alvin sedikit sulit.

" Oh..Sorry, aku ngga sengaja. mungkin aku terlalu senang. Jadi peluknya agak kekencangan. Emang, Apa aku sekuat itu ya?. Bahkan tangan mu lebih besar dari ku, badan kamu juga." Kata Azarena. Mengingat bahwa Alvin sering nge-gym dan beberapa jenis olah raga lainnya.

"Kamu tau ngga ketika kamu peluk aku seperti itu tadi, Kekuatan monster mu keluar. mengalah kan semua otot- otot besar ku ini. Emang kamu lupa? Kan kamu sering juga olah raga!" ucap Alvin

"Ah, yang benar saja Kamu!" timpal Azarena. Ia memukul dada bidang Alvin. Entah bagaimana suasana itu mencair dengan begitu nya.

Alvin pun ketawa terbahak bahak liat ekspresi Azarena.

Karena yang dia tahu, itu pemberian dari sang kekasih yang dua tahun ini menjalin hubungan pacaran. Tanpa Azarena menyadari sedikit pun bahwa hanya perasaan nya saja yang ada untuk sang kekasih. Cinta yang hanya bertepuk sebelah tangan.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Ade Yayuk

Ade Yayuk

lanjut...kk

2021-02-03

0

herman

herman

lanjut lanjut

2021-01-20

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!