2. Danau

"Sumpah hari ini benar benar bikin gue pusing, pelajaran yang sangat susah masuk di kepala gue," celetuk Echa mencoba menyampaikan apa yang dirasakannya.

Echa merasa jika belajar akuntansi memang sangat susah baginya untuk mengerti sambil mengaduk aduk bakso nya.

"Emang apa si pelajar yang gak susah bagi Lo." Ejek Elsa sambil melihat kearah Echa yang kelihatan kesal dengan jawaban Elsa.

"Maka nya kalau lagi belajar itu jangan ke makanan terus yang lo pikirin, biasanya orang yang doyan makan itu bisa gemuk, nah lo tetap saja kurus. ha ha ha." Kekeh azarena yang semakin membuat Echa tambah kesel mendengarnya.

Karena kesal dengan perkataan kedua sahabatnya Echa langsung mendaratkan tangannya kepada kedua sahabat itu.

Peletak Jetak kan dari jari nya Echa mendarat ke kepala sahabatnya itu.

" Apaan si Echa main jetak aja." sewot Elsa tak terima.

"Tau ni anak berguna bangat tu tangan." timpal Azarena.

"Lagian bukan nya bantuin gue, Malah ngatain." kata Echa yang kelihatan cemberut. "Btw, hubungan lo sama Alvin lumayan lama juga ya Rena, kayak kredit motor aja. Kalau kredit motor dua tahun udah lunas paling lama." Lanjutnya.

"Ya gimana lagi, gue jalani aja dulu. Asalkan dia cinta sama gue dan bisa setia. Pacaran itu kan pakai perasaan bukan barang yang di beli pakai uang." jawab Azarena.

"Ya semoga aja dia tulus menyayangi lo." Ucap Echa.

"Kita sebagai sahabat lo cuma bisa dukung lo Rena. Selagi dia bisa membahagiakan lo, menghargai dan menyayangi lo dengan tulus. kita juga ikutan bahagia kok, benar ngga Cha?" kata Elsa

" Nah benar, gue juga dukung." Sahut Echa.

"Terima kasih ya, kalian selalu ada buat gue. Gue sayang sama kalian berdua. jangan ngomong lagi, Habis kan cepat tu makanan biar kita cepat balik kelas lagi." karena azarena memang tidak suka berlama lama duduk di kantin, dia lebih senang duduk di kelas menunggu bel berbunyi. Sebagai tanda pelajar berikut nya dimulai.

Saat telah selesai makan Azarena memanggil pemilik warung untuk membayar makan yang mereka pesan kepada pemilik warung.

Azarena lebih suka mentraktir sahabat nya itu. Bukan tanpa alasan, Azarena anak dari pengusaha kaya raya dalam bidang properti.

Dia anak semata wayang dari Bapak Bambang Pradipto dan Ibu Erma Pradipto. Namun di balik kehidupan mewah yang dia dapat, ada kesedihan yang perlahan-lahan menghampiri hidupnya. Namun tetap ceria di hadapan semua orang. Karena sesungguh nya, pura-pura bahagia itu tidak mudah.

Tanpa dia menceritakan kepada kedua sahabatnya itu. Karena dia tidak ingin ada orang lain yang tau kehidupan kedua orang tuanya,yang sering bertengkar. Termasuk sahabat dekat.

Saat hendak meninggalkan kantin,Ada seseorang menarik tangan Azarena. Seketika Azarena berbalik badan dan ternyata orang yang menarik tangan dia adalah Alvin kekasih nya.

Seketika azarena menoleh "Alvin?" ucap Azarena sambil membalas senyuman dari Alvin. Dia tampak senang saat yang menarik tangan nya ternyata Alvin.

Alvin tersenyum ke arah Azarena, senyuman itu yang sangat di suka Azarena. Karena menurut dia lebih ganteng Alvin ketika dia Senyum.

"Kamu udah mau balik ke kelas?" Tanya Alvin kepada Azarena kekasih nya itu.

Belum sempat dia menjawab, sahabat Azarena pamit ke kelas duluan dan meninggalkan Alvin bersama Azarena.

"Rena, kita balik duluan ya ke kelas? Jangan lama lama ya, takut bel bunyi." kata Elsa kepada Azarena sambil memegangi bahu Azarena dan dibalas dengan satu anggukan oleh Azarena.

Elsa dan Echa melangkah meninggalkan Azarena bersama Alvin di kantin menuju ke kelas nya.

Setelah kepergian Elsa dan Echa ke dua sahabat nya itu, tinggal lah Azarena dan Alvin yang masih sama sama terdiam dalam lamunan. Hanya angin yang berusaha melewati dua insan itu.

Tidak lama kemudian akhir nya Alvin lebih dulu tersadar dari lamunan nya, bahwa ia ingat akan mengajak Azarena ke suatu tempat. Seketika Alvin melirik ke arah jam yang ada di tangan kiri nya yang mungkin masih ada waktu untuk mereka berbicara berdua sebelum jam istirahat berakhir.

"Rena, kau bisa ikut dengan ku sebentar?" tanya Alvin kepada Azarena.

"Kita mau kemana Alvin?" tanya Azarena.

mengerinyit kan dahi nya, di tambah terik matahari yang menampakan silau nya.

"Tidak usah takut Rena, aku tidak akan menculik mu. Aku akan membawa mu sebentar, lalu aku kembali kan ke teman mu, atau bisa jadi mama mu." kata Alvin sedikit tertawa. Mungkin suatu saat nanti iya." ucap Alvin lirih. Kata terakhir yang terucap, sedikit agak pelan kan.

Tapi sayang nya masih dapat di dengar oleh Azarena." Hai. Pendengaran ku masih baik ya, aku masih dapat mendengar dengan jelas. Maksud kamu apa,kenapa kata terakhir kamu dipelan kan ha?" Kata Azarena. Sedikit agak sinis.

"Mak..maksud ku kalau kita nikah nanti kamu akan ikut aku." Jawab Alvin

"Ha ha ha. Kejauhan kamu mikirnya Alvin. Belajar yang benar aja dulu." Ucap Azarena

"Itu kan aku cuma berandai andai. Mana tau jadi kenyataan." timpal Alvin

" Jangan menghayal ketinggian Alvin. Takut kamu jatuh nanti Kan sakit jadi nya." Kata Azarena.

Alvin pun semakin menarik sudut bibir nya sehingga berbentuk sebuah senyuman, yang tidak dapat di artikan."Jadi ikut aku apa ngga nih?" tanya Alvin

Azarena terdiam sejenak, lalu menganggukkan kepala dengan satu anggukkan tegas.

"Baik lah!" ucap Alvin. Mengulurkan tangan ke arah Azarena, meminta izin untuk memberi genggaman ke arah tangannya. tepat ketika mereka melangkah perlahan lahan meninggal kan kantin dan melangkah ke tempat yang akan menjadi tujuan mereka.

*****

Dua insan manusia yang sedang di mabuk asmara, tidak dapat membedakan sebuah kebenaran atau itu adalah palsu. Bahkan menganggap setiap sikap manis yang di lakukan Alvin adalah bentuk dari perasaan nya, yang diyakini oleh Azarena itu tulus.

Sesungguh nya yang benar-benar mencintai itu, tidak mempunyai maksud terselubung dari sebuah kesempatan yang ia dapati. Namun beda dengan Alvin, Entah maksud apa dari sikap yang ia tunjukan itu." Ucap seorang gadis di balik dinding sekolah.

******

Alvin membawa Azarena ke sebuah danau yang berada tidak jauh dari sekolah, tepat nya di belakang sekolah itu. Disitu memang di sedia kan beberapa bangku untuk di duduki oleh siswa atau siswi yang hendak duduk di situ. Walau hanya sekedar bercanda gurau.

Alvin menduduki salah satu dari kursi itu, lalu memberi isyarat ke pada Azarena dengan tangan agar ia duduk di dekat nya."duduk lah Rena!" kata Alvin dengan tangan di sebelah nya sambil di tepuk tepuk ke kursi agar Rena segera duduk di dekat nya. Azarena pun menuruti nya. Ia mendekat ke arah Alvin dan duduk di dekat nya yang telah di kosong kan itu.

Angin yang berhembus dengan sejuk nya seakan menyapa dedaunan yang ikut bergoyang, matahari menampakkan terik nya, ditambah dengan kicau an burung yang terdengar merdu menambahkan keindahan danau itu. Danau yang memiliki air yang sangat jernih sehingga menampakkan makhluk hidup dan tumbuhan di dalam nya..

"Kau tau Rena, indah nya danau ini seindah senyuman di wajah mu," kata Alvin menoleh ke arah Azarena sambil ia memegang erat jari jemari tangan nya. Azarena pun tersenyum saat kata kata Alvin terdengar jelas di telinga nya.

"Apa kau mencoba merayu ku Alvin?" timpal Azarena yang menatap balik kedua bola mata sang pemilik nya itu. seakan ia sedang mencari sebuah kejujuran dari mata yang ia pandangi itu. Namun,Entah mengapa tidak dapat di baca oleh nya, atau memang dia bukan ahli nya.

Sambil tersenyum " tidak Rena, aku bicara jujur pada mu. Terus lah tersenyum Rena, aku sangat menyukai itu." ucap Alvin.

Dia tidak ingin melihat ada kesedihan di wajah sang pemilik nya itu jauh dari lubuk hati nya. Dia akan melakukan hal sekecil apa pun agar wanita itu selalu terlihat bahagia.

"Namun bagaimana dengan perkataan yang dia ucap kan ini, mengapa sangat manis di dengar. Apa aku yang terlalu berfikiran buruk tentang nya? tidak, ini tidak benar. Bukan kah dalam hubungan itu saling percaya, aku tidak boleh begini. Aku harus percaya dengan nya." Batin Azarena.

"Kau mengerti aku dengan baik Alvin. Bahkan kau lelaki kedua setelah papa ku yang membuat hari hari ku bahagia." ucap Azarena.

"Walau pun papa tidak banyak waktu untuk ku, aku yakin papa sangat menyayangi ku." Gumam Azarena dalam hati.

Setiap hari memang Azarena ngobrol dengan papa nya dan salin bertatap muka walau hanya sekedar lewat vidio call yang tersambung di benda pipih milik. Namun hanya sekedar menyapa dan menanyakan kabar nya itu cukup membuat Azarena meyakinkan bahwa papa nya masih memberikan kasih sayang untuk nya. Meski terkadang ia menginginkan lebih dari itu.

Meskipun ia sering juga harus melihat pertengkaran diantara orang tua nya. Tetapi, dia tidak ingin melihat terlalu lama. Dia lebih suka menghindari mata nya untuk melihat itu. Karena baginya terlalu rapuh untuknya.

Alvin melihat azarena, tatapan gadis itu terlihat sendu.

"Aku harap kau akan selalu seperti ini untuk ku Alvin, tanpa ada alasan untuk kau pergi jauh dari ku. Karena bagi ku tidak mudah mencintai seseorang dengan tulus seperti ini Alvin." ucap Azarena dengan penuh permohonan agar ke kasih nya tu tetap berada di sisi nya.

Deg

Apa yang Alvin dengar barusan, berhasil membuat ia berhenti menghirup nafas sejenak,ada sesak menyelimuti rongga dada nya. Seakan ada benda yang menghantam kuat dada nya "Jangan begini Azarena, Aku mohon. Jangan kau perlihatkan wajah sedih mu azarena, aku sungguh tidak kuat" batin Alvin.

Namun ia berusaha menutupi agar tak terlihat oleh Azarena. dengan cepat ia mengalihkan pembicaraan gadis itu dengan mengambil tas yang ada di dekat nya. ia merogoh tas itu dan mengambil sebuah benda berbentuk kotak hitam sesaat Alvin memandangi nya,tidak lama kemudian ia beralih pandangan ke Azarena.

"Mungkin dengan ini, bisa mengalihkan tatapan yang begitu aku tidak suka." Batin Alvin.

sambil mengulurkan tangan nya," ambil lah, ini untuk mu Rena."ucap nya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Rendi Herman Pelangi

Rendi Herman Pelangi

suka aku kak

2021-02-08

0

Syala Yaya (IG @syalayaya)

Syala Yaya (IG @syalayaya)

serrruuuu

2021-02-04

0

Az Zidan

Az Zidan

kak mampir di novelku yang di Joy lada ya,,,
🤗 Az Zidan

2021-01-26

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!