mengingat mu adalah luka yg paling ku sengaja.

Saat itu Nayra merasa begitu hancur, hubungan yang sudah di bangun nya dengan susah payah di hancurkan oleh pihak ketiga. Renata yang memang jauh lebih segala nya di banding dirinya.membuat Diano berpaling dan memilih menjalin hubungan dengan Renata.

Diano tak pernah menepati janji nya,ia pernah berjanji pada Nayra bahwa dirinya akan selalu menerima Nayra dalam keadaan apapun, bahkan berencana akan segera melamar Nayra di usai mereka yg masih sama-sama belia.

Dua minggu terahir Nayra mendapat kabar bahwa toko kue milik Nyonya Airin terbakar, entah apa penyebab nya,? Nayra kini terpaksa harus kehilangan pekerjaan.

Menjadi penganguran bukan lah hal yang dia inginkan,apalagi melihat kondisi ekonomi yang mengharuskan nya bekerja keras.

Siang itu Nayra mencoba menghubungi Bella lewat telpon,ia mendapat nomor telpon Bella setelah bertemu seminggu yang lalu.

"Bell,kmu sibuk gak, kalau gak sibuk boleh ketemu?" pinta Nayra lewat pesan whatsapp.

"Enggak sibuk kok Nay,boleh deh. kita ketemu di tempat biasa ea?"

Balas Bella yang kemudian memberikan emoji senyum pada pesan yang dikirim nya lewat whatsapp.

"Bu,aku pergi bentar ya,mau ketemu teman tanya kerjaan." pamit Nayra lalu mencium punggung tangan Ibu nya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikum salam." Bu Ayu menatap iba wajah Nayra yang nampak lusuh.saat itu Bu Ayu tengah sibuk menyetrika pakain di didalam kamar.

Kontrakan yangg hanya memiliki dua kamar dan ruang tamu dengan dapur yg sangat sempit.

disana lah kluarga mereka tinggal menghabiskan hari-hari yg penat setelah pulang bekerja.

***

"Kak.! dimana tante?!"

Sindi membiak tirai yang masih menutupi jendela kamar Aditya.

Sindi merupakan adik sepupu Aditya,hari ini Sindi ingin meminjam komputer milik Aditya, kebetulan komputer milik nya sedang di perbaiki.

"Ngapain sih pagi-pagi udah sampai sini?"

Aditya baru saja membuka mata sambil menyipitkan pandangan,

sedangkan matahari sudah menjulang tinggi, Aditya merasakan silau pada kedua bola matanya, menatap kearah jendela kaca

yang baru saja di singkap oleh Sindi.

"Bangun dong.! udh siang. pemalas.!!"

umpat Sindi membuang selimut yang membalut tubuh Aditya.

"Ikut gue yuk..!" ajak Sindi.

"kemana?! Males banget gue pergi.ngantuk, lagi pula hari ini gue harus kerjakan tugas kantor yang di kasih sama papa." Aditya duduk memangku bantal sembari mengucek kedua mata nya.

" Hah,! kerjaan kantor?! udah lah loe rebahan aja di kamar seharian, ngapain ngurusin kerjaan. " ucapan Sindi tertawa.

"Iya mentang mentang gue gk bisa apa-apa."!

Aditya menatap jengkel kearah Sindi yang duduk di bibir tempat tidur.dengan senyum kecut.

"otak gue mesti harus bekerja meskipun gue gak pergi kekantor.! sambung nya lagi dengan nada ketus.

" Halah sok sibuk lu.! " Sahut Sindi sinis.

" Loe ngapain kesini?!" tanya Aditya,mata nya berkedip lesu sebab rasa kantuk masih menyelimuti, meski jam dinding sudah menunjukan pukul 7 pagi.

"Pinjem komputer.!"

jawab Sindi dengan santai,ia masih duduk di bibir tempat tidur sambil memainkan hanphone nya.

"Gak bisa! gue mau pake."

Aditya mengerutkan dahi memandang kearah Sindi.

"Pelit banget sih.! gue pinjem bentar doang tuyul..!"

Sindi melempar Aditya dengan guling yang di pangku nya.

"ehh..,kemarin Karin nanyain loe.kata nya gimana keadaan lho sekarang?" Tiba-tiba Sindi membahas soal perempuan yang pernah menjadi kekasih sepupu nya itu.

"perduli apa gue soal karin.! penghianat.!"

Aditya berusaha turun dri tempat tidur meraih tongkat yang berada disisi kanan nya.kemudian Sindi membantu nya berdiri, Aditya meminta Sindi agar mengambilkan handuk yang tertanggal di balik pintu, kemudian Sindi membuntuti nya hingga di depan pintu kamar mandi.

"Loe mau ikut?!"

Gurau Aditya lalu menoyor kepala Sindi dengan gemas, Sindi kini sudah memposisikan dirinya di samping Aditya,adik sepupu nya itu memang sangat cerewet.tak kalah cerewet nya dengan dirinya.

"Dih ogah amat.!"

Sindi membalas Aditya dan kembali medorong kepala nya dengan pelan

"Tutup pintu nya."

Pinta Sindi lalu pergi keruang tengah menemui tante nya yang baru saja pulang dari joging.

Karina,gadis yang baru saja di ceritakan oleh Sindi, merupakan mantan kekasih Aditya yang di putuskan nya dua bulan lalu,setelah mengetahui Aditya cacat, Karin bersikap cuek dan lebih gemar bermain sendiri dengan sahabat nya.ia sama sekali tak memperdulikan keadaan Aditya.

ditambah perselingkuhan nya dengan Revan salah satu teman kantor nya.

perselingkuhan itulah yg membuat Aditya semakin bergejolak dan marah besar pada Karin.

"Hari ini gue harus menyelesaikan pekerjaan sebanyak ini?"

Umpat Aditya kemudian ia membiarkan berkas berserak diatas meja.

"Tuhan.! kenapa gue harus mikirin ucapan Sindi tadi." Aditya meremas rambut nya sementara layar komputer menyala

di meja kerja.

"Karina? beneran dia perduli sama gue?

jika benar,lalu kenapa dulu dia tega menghianati gue.! astaga tuhan,kenapa gue harus inget dia lagi.? Sindi.! ini semua gara gara loe.!"

Aditya menyeringai geram sementara kedua telapak tangan nya mengepal penuh amarah.

"Sindi,kalau loe gk bahas Karin, gue gak bakal inget prempuan penghianat itu.! "

****

Cukup saja Tuhan yang tau tentang rasaku pada Diano, meski rasa sakit ini masih terngiang ngiang di telingaku.

saat pertama kali dirimu memutuskan hubungan degan ku,detik itu jg dunia ku hancur.!

Semua bisa kusembunyikan dari siapapun, tapi tidak dengan diriku sendiri.

ada tetes air mata yang selalu aku jatuhkan di setiap malam-malam yang penuh rindu. sementara bantal ku selalu basah menjadi saksi bisu tentang pedih dan luka karena ulah mu.

kini aku mencoba bangkit dan kembali menata kepingan hati yang sempat hancur berserakan karena perbuatan mu.andai impian dan harapan ku yang tidak terlalu tinggi tentang mu,mungkin rasa nya tak akan sesakit ini.

ini salah ku,bukan salah mu,aku yg terlalu percaya, bhwa ketulus itu ada, dan setia itu nyata.tapi pada kenyataan nya semua akan tergantikan oleh dia yang kau sebut bahagia.

pergi lah dari hidup ku dan bahagia lah bersama wanita yang kau anggap sempurna.

Batin Nayra begitu terluka,Nayra meremas bantal guling yang di peluk nya,sementara mata nya mulai meredup,akhir nya ia dapat terlelap dengan tenang membawa seluruh luka nya ke dunia mimpi.

Nayra hanya berharap setelah luka-luka ini menjadi alasan untuk lebih kuat menjalani kehidupan, tidak selalu dunia tentang cinta dan sayang, ada perjuangan yang harus di tempuh. ia harus giat bekerja demi keluarga dan masa depan, Nayra hanya berharap, adik-adik nya tidak memiliki nasib yang sama dengan dirinya. kerja kerasnya serta tekat yang kuat adalah pondasi untuk nya agar bisa tetap berdiri kokoh di tengah badai yang menerpa kehidupan nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!