bertemu sahabat lama.

"Tuan di panggil Nyonya tuh..!!"

dengan gaya nya yang centil, Nina memungut sampah yang berserakan di lantai,lalu memasukan nya ke dalam tong sampah yang berada di pojok ruangan.

"kenapa? kenapa mama manggil gue."

Aditya masih saja sibuk bermain game online di hanphone nya, sementara tubuh nya berbaring santai di atas kasur.

"Gak tau deh." jawab Nina

"Bantu gue turun.!"

Aditya merangkak meraih kursi roda nya yg cukup jauh dri sisi tempat tidur.

Nina menopang tubuh Aditya dan membantu nya duduk di kursi roda.

"Tuan jangan malas-malasan nanti jdi gemuk.

sekarang saja sudah berat." ujar Nina seolah mengejek.

"Eh mulut mu bicara apa.! gue masih tetap idel curut.!" gerutu Aditya sambil berusaha mencomot bibir Nina.

"Ih sembarangan bibir seksi Nina mau di comot. " ejek Nina lagi.

"Udah buruan antar gue keluar.! " titah Aditya yang kini sudah duduk di kursi roda nya.

Nina lantas menurut sembari mendorong nya keluar kamar.

Aditya kini sudah berada di belakang Ibu nya yang sedang berdiri di depan pintu utama.

"Ada apa ma manggil aku? " tanya Aditya sungkan.

Bu Ana menoleh lalu memperlihatkan dua orang yang kini sedang berhadapan dengan beliau. satu orang laki-laki berbaju batik coklat satu lagi wanita berperawakan tinggi semampai, usia kedua nya juga terlihat sama, mungkin hanya selisih beberapa tahun.

"Siapa mereka ma.? " Aditya menunjuk kearah mereka berdua yang melempar senyum ke arah nya.

"Ini Buk inah orang yang akan merawat mu,Mama membayar nya untuk membantu mu dalam segala hal.! " ujar Bu Ana menjelaskan.

"Apa?! Mama yang benar aja?! gak mau ah.! ngapain sih Mama bayar suster buat rawat aku?!

^^^aku bisa rawat diri aku sendiri.! lagian kalau aku butuh apa-apa kan ada Nina yang bisa bantu.!!"^^^

^^^Nina terdiam, dalam hati nya berbisik.^^^

"ah males amat ngurusin kamu, udah cerewet, berisik lagi. "

^^^.^^^

Nina berdiri di belakang Aditya sambil memegangi ujung kursi roda.

"Gak bisa gitu dong.! Nina kan punya kerjaan sendiri.!" jawab Bu Ana.

"Ma..aku gk mau.!! lagian perawat nya udah tua,gak asik banget."

Aditya memelankan suara nya.

mendegar ucapan Aditya,Nina tertawa lirih karena diam-diam Nina mendengar perkataan tuan muda nya itu.

"kamu kenapa ketawa.!!" Bu Ana melirik Nina yang berada di samping nya.

"Ma.,! gak mau ah..! mana perawat nya udah berumur lgi."

"Hus...,ngomong apa sih kmu.!" bentak Bu Ana.

"Pokok nya tetap gak mau.!"

Aditya memutar kursi roda nya dan pergi meninggalkan Bu Ana yang masih berbincang dengan Pak Anton.

"Maaf deh pak.seperti nya anak saya gak mau.mungkin dia mau yg lebih muda."

"Tidak apa-apa Buk bisa di mengerti."

jawaban pak Anton yang justru membuat Bu Ana ter pelongok heran.

"Apa nya yang bisa dimengerti? tanya Bu Ana masih dengan tanda tanya.

"Pikiran pria memang selalu sama."

ucap pak Anton lirih.

"Euh...baik lah Bu kalau begitu kami permisi.lain kali akan saya carikan gadis muda yang cantik."

Gurau pak Anton yang kemudian pergi menuju pintu pagar bersamaan dengan wanita paruh baya yang di bawa nya tadi.

Penolakan Aditya bukan tanpa sebab,

fikiran kotor nya mulai meronta,ia menginginkan perawat yang cantik dan anggun untuk bisa di ajak nya bermain-main.

Kelumpuhan itu tak bisa membuat nya bergerak bebas.apalagi mencari kesenangan di luar sana bersama wanita wanita penghibur.

*****

Bella baru saja tiba di toko kue yang berada di sisi jalan raya.

kedua nya saling mengenal, Nayra dan Bella merupakan teman sekolah semasa duduk di bangku SMP dulu. tapi semenjak kepergian Bella ke makassar untuk melanjukan pendidikan nya di tingkat SMA. Nayra tak lagi bertemu Bella sejak saat itu.

"Nayra?! kamu kerja di sini? " Bella menunjuk Nayra yang berdiri di depan etalase.

"Ehhh.,kamu..? Bella?"

Mereka berpisah 3 tahun lalu, saat itu Bella dan Nayra masih berusia 16tahun.

"Iya aku Bella. " jawab nya lalu memeluk Nayra dengan erat.

"Astaga akhir nya kita ketemu lgi."

Senyum bahagia itu tergurat dari wajah Nayra dan Bella.dua sahabat yg sama-sama saling merindukan.

"Wah kmu tambah cantik aja Bell. "

Puji Nayra menatap wajah Bella yang memang lebih merona.dahulu Bella memang gadis yang kumel penampilan nya,dan kini sangat berbanding terbalik dengan penampilan nya sewaktu duduk di bangku SMP.

"Kamu ngapain di sini?kerja atau??"

"Aku kerja Bell. " Nayra melebarkan senyuman manis.

"Btw lanjut kuliah dimana?"

Tanya Nayra,sebenar nya ia ingin sekali bisa kembali bersekolah melanjutkan pendidikan nya setinggi mungkin.

"uhh..,gue sih minta nya di makassar.tapi kata Papa di jakarta aja, soal nya Mama gak ada teman,nenek juga udah meninggal.kalau gue tinggal di makassar,cuma bertiga sama Om dan Tante."

"Ohh..,syukurlah kamu masih bisa kuliah."

Nayra menahan pilu dalam hati nya.gadis malang itu tak tau harus bersikap apa ketika telinga nya mulai mendengar kata pendidikan.

"Kamu gak lanjutin pendidikan kamu di tingkat SMA? kenapa.?"

Ada rasa sesal di benak Bella, mengapa Nayra tak melanjutkan sekolah nya, sedangkan Nayra gadis yang cukup berprestasi di sekolah.

"Kamu gak dapat beasiswa?" tanya Bella lagi.

Nayra menggelengkan kepala.

"Eh kmu mau beli kue kan? lain kali kita ngobrol lgi ya? gak enak ngobrol lama-lama di sini."

Nayra dengan cekatan mengambilkan penampan dan memberikan nya pda Bella.

"Pilih aja mana yang mau kamu beli." ujar Nayra.

Nayra bekerja sebagai pelayan sudah beberapa tahun ini.gaji nya yang hanya satu setengah juta perbulan masih cukup untuk membiayai sekolah adik-adik nya.

ia tetap bertahan dengan pekerjaan ini.sebab dari sini lah ia bisa mendapat penghasilan.meski dengan gaji pas-pasan.

"Nay, lain kali kita ngobrol ya, kamu ada waktu libur enggak.?"

Bella menyodorkan kue ke kasir kemudian di susun oleh Nayra, setelah mengecek seluruh harga kue yang di patok.

kue-kue yang di beli oleh Bella di masukan kedalam bag karton kecoklatan berukuran sedang, Nayra langsung memberikan nya pda Bella.

"Iya Bell,lain kali kita ngobrol kalau aku lagi gak sibuk."

"ok.,aku balik dulu ya, bye."

Bella melambaikan tangan kearah Nayra yang disambut lambaian tangan kembali oleh Nayra.

"Teman kamu ya?" tanya kak Indri yang merupakan kasir di toko tersebut.

"iya kak." angguk Nayra.

**

Beberapa kali Nayra mencoba untuk melupakan Diano, mantan kekasih nya dulu yang sudah putus selama tiga bulan dengan nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!