Istri Pilihan Mama Ku.
Semenjak kecelakaan itu,Aditya Rendra Admaja.
pemuda 24 tahun yg baru saja meniti karir menjadi seorang manager di salah satu perusahaan yg di pimpin oleh Ayah nya.
Tuan Hadianto Admaja.
Atau kerap di sapa Pak Hadi.beliau adalah sosok yg disegani, ramah, dan memiliki jiwa sosial yg tinggi.
Beliau tak pernah sungkan menyumbangkan sebagian penghasilan nya untuk anak yatim dan kaum duafa.
Dua bulan terakhir Aditya hanya mampu duduk di kursi roda.
ia tak pernah menyangka jika kecelakaan itu akan membuat kaki nya mati rasa dan tak dapat berjalan.pengobatan terus saja di lakukan bahkan higga keluar negri.
Bukan tanpa sebab.kecelakaan itu terjadi bermula saat Aditya pulang dri pesta salah satu teman kantor nya,saat itu Aditya mengendarai mobil dalam keadaan mabuk berat.
Pemuda yg kerap di cap sebagai playboy itu sangat berbeda jauh kepribadian nya dengan sang Ayah.
Aditya memiliki jiwa yg brutal dan pesimis sedikit angkuh, ia memiliki sifat tersebut yang di wariskan dri sang Ibu.
Nyonya Anabel admaja.atau akrab di panggil Ana.
wanita paruh baya yang hanya menghambur hamburkan uang suami dan gemar berkumpul bersama beberapa istri konglomerat lain nya.
Nayra Andini.
Gadis dengan kepribadian lugu,sopan,dan ramah.ia merupakan anak pertama dri kedua adik nya.
Memiliki wajah cantik dengan postur badan mungil tak jarang banyak orang menyebut nya sebagai boneka hidup.
Meski gadis tersebut memiliki keberuntungan pada wajah nya, ia sama sekali tak memiliki ke beruntungan dalam segi ekonomi.
Gadis yang hanya bekerja sebagai pelayan toko tersebut hanya mampu mencukupi kebutuhan hidup kluarga nya dengan pas-pasan.
Hidup dan tinggal di perkotaan,lebih tepat nya di pinggiran IBU KOTA, membuat Nayra dan kluarga nya harus banting tulang dengan keras demi mencari sesuap nasi dan mencukupi hidup yang lebih layak.
beberapa tahun lalu Ayah Nayra meninggal,penyebab nya ia lah kanker otak yg sudah menjalar sampai merenggut nyawa nya.
Gadis yatim yang hanya berpendidikan sampai di tingkat SMP tersebut.ia harus lebih giat bekerja demi mencukupi kebutuhan hidup mereka dan sekolah kedua adik nya.
Nayra kini sudah menjadi tulang punggung, ia harus menopang segala kebutuhan hidup ibu dan kedua adik nya.
Nadia dan Steven.
mereka kini sudah duduk di bangku sekolah dasar, setiap hari kedua kakak beradik ini harus berjalan kaki sejauh 1 kilo meter demi mengirit ongkos pengluaran.
Nadia dan Steven tau betul tentang keadaan kluarga nya. mereka berdua harus menyisihkan uang jajan dan memilih di tabung ketimbang harus mengluarkan uang sekedar membeli siomay di kantin sekolah.
yang mungkin harga nya hanya beberapa ribu.
Bu Ayu yang bekerja sebagai buruh cuci dari rumah kerumah menawarkan tenaga nya yang tersisa untuk membantu kebutuhan ketiga anak-anak nya.
"Buk..,Nay pulang.!"
Suasana kontrakan begitu sepi,
Nayra berulang kali mengetuk pintu kayu yg mulai usam termakan usia.bahkan warna cat hijau yg menghiasi setiap sudut nya pun mulai memudar.
"Kemana mereka?"
Nayra mengintip dari balik jendela kaca yang
letak nya tepat berada di samping pintu.
Nayra duduk di kursi lapuk yg berada di teras rumah.mata nya menatap kearah jalan menuju gang depan.
kebetulan kontrakan nya berada di ujung gang sempit yang menyatu dengan pembatas.
beberapa menit kemudian Bu Ayu tiba.
langkah nya terburu-buru mengikuti gerak kaki yan kian cepat.
melihat Ibu nya datang,Nayra langsung beranjak dari tempat duduk menyambut ibunya yang baru saja tiba.
"Nadia dan Steven kemana Bu?"
Melihat kedua adik nya tak ada dirumah, Nayra merasa khawatir.
"Adik mu tadi pergi les.kata nya ada pelajaran tambahan di sekolah,lusa mereka harus ujian."
Nayra mengaguk pelan, ia berdiri di belakang Ibu nya yang tengah membuka kunci pintu.
"Nay."
Bu Ayu sempat berbalik badan seblum masuk kedalam rumah.
"emm..."
Nayra hanya bergumam sembari mengangkat kedua alis mata nya,
pikiran nya kali ini tengah buyar kemana-mana.
"Besok adikmu harus bayar SPP, Ibu blom ada uang."
Bu Ayu menujukan wajah was-was.
beliau takut jika Nayra enggan menanggapi ucapan nya.
"Besok Nay yangg bayar Bu. "
Senyum terpaksa itu harus di tunjukan oleh Nayra di depan Ibu nya.
gaji yang pas-pasan membuat nya berfikir ulang tentang cita-cita nya menggapai mimpi menjadi sarjana ekonomi di usia muda.
Nayra sempat berkeinginan melanjutkan sekolah nya.mengejar impian nya menjadi seorang sarjana.tapi apalah daya? semenjak meninggal nya sang Ayah, segela mimpi itu harus ia pupuskan.
****
Seorang wanita paruh baya datang dan mengetuk pintu rumah mewah dengan gaya eropa, memiliki beberapa asisten rumah tangga dan para pekerja lain nya.
Rumah dengan 3 lantai tersebut merupakan hak milik Tuan Hadianto Admaja.
"Maaf cari siapa?"
Nina membuka pintu dengan gelagat bingung.
Nina merupak asisten rumah tangga di rumah kluarga Admaja.ia sudah bekerja selama beberapa bulan ini.
Wanita yang berdiri di depan nya dengan seorang lelaki kira-kira berusia 40 thn.
di pandangi nya oleh Nina.
"Bu Ana ada?"
tanya Pak Anton.beliau adalah pemiliki yayasan yang menyalurkan para asisten rumah tangga ataupun perawat balita dan lansia.
"Bu Ana? ada pak.! tungu sebentar saya panggil."
jawab Nina yang langsung pergi menemui Nyonya rumah.
beberapa menit kemudian, Bu Ana keluar menemui pak Anton yang masih berdiri di depan pintu bersama dengan wanita yang akan bekerja dirumah tersebut.
"Dit..!!! sini deh..!! "
Bu Ana memanggil Aditya yang sibuk di kamar nya, entah apa yang di kerjakan Aditya hingga dirinya betah berdiam diri seharian di dalam kamar.
"Nina.!!"
triak Bu Ana dengan nada meninggi.
Nina segera berlari tergopoh-gopoh menemui Bu Ana yang berdiri di depan pintu utama.
"Iya nyonya,ada apa?"
"Panggil Aditya.! dan bawa kemari."
perintah Bu Ana ketus.
"Baik."
Nina segera pergi menemui Aditya yang sejak tadi sama sekali tidak keluar dari kamar.
"tok, tok, tok. " suara ketukan pintu terdengar lirih.
"Permisi Tuan. "
nina mengetuk pintu dengan sopan.
"siapa?!!"
Jawab Aditya dri dalam kamar nya.
" Saya Nina, Tuan muda."
Ia mengepalkan tangan nya kearah pintu.
meluapkan emosi nya karna seharian ini Bu Ana selalu memarahi nya karna hal sepele.
tpi apalah daya,Nina memang merupakan wanita yg cuek dan tak terlalu mendengarkan ocehan Nyonya Admaja itu.
Nina merupakan Ibu muda tunggal yang ditinggal suami nya dan memilih bekerja di Ibukota.
"Masuk deh nin.!"
Nina membuka pintu dan masuk.
kamar Aditya begitu berantakan,ada beberapa bungkus makanan yang berserakan di lantai berceceran di mana-mana.
"Astaga Tuan.! ini apa..!!"
Nina yang memang pada dasar nya cukup akrab dengan Tuan muda Aditya,ia tak pernah segan mengomel atas tindakan Aditya.
"Kenapa sih Nino.? marah terus.!!"
Aditya sering sekali mengejek Nina yang gaya nya sangat centil,ia bahkan sesuka hati mengganti Nama Nina sesuai yang tercetus di otak nya.
di depan Nina,Aditya tak sungkan menggoda nya.meski semua di lakukan atas dasar bercanda.Nina pun tak segan menanggapi gurauan Aditya dengan lawakan konyol nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments