Penjelasan

Happy reading ☺️

Alex yang sudah lama terbangun dari tidurnya bahkan ia sudah berpakaian rapi. dia tidak sabar lagi mendengar penjelasan Dio tentang minuman yang membuatnya masih pusing sampai sekarang, dan di tambah lagi akibat menelponnya diwaktu yang tidak tepat membuat mangsanya kabur.

Alex memandang tubuhnya sekilas di depan kaca. lalu beranjak pergi meninggalkan kamar.

Ada apa ini? batinnya bertanya karena melihat kerumunan anak SMA di depan rumahnya.tetapi dia enggan bertanya langsung pergi begitu saja.

"Siapa pria itu? wah tidak bisa dipungkiri wajahnya tampan sekali" ucap salah satu anak yang terkesima. anak-anak lain pun langsung menoleh kearah Alex yang sedang berjalan begitu saja tanpa menoleh kearah mereka.

Sama halnya dengan Nadira dia bahkan terkejut melihat pria yang di temui nya di kamar yang megah itu adalah sosok pria yang sangat tampan.

"Persetan dengan itu semua! dia hanya pria brengsek, pria mesum seperti itu tidak layak untuk di puji" makinya.

"Hei.. ucap Angel mengejutkan Nadira "kamu lagi ngapain?"melihat sahabatnya itu menatap kearah jalan sedangkan pria yang di lihatnya sudah menghilang.

"Bukan apa-apa" kata Nadira tersenyum "Yuk naik kita mau berangkat" kata Angel mengajak Nadira masuk mobil.

Alex menancap habis gas mobilnya selang beberapa menit sudah sampai di kantor.

"Pagi pak" sapa karyawan yang ada disitu Alex hanya senyum menyahuti mereka.

Alex yang masih merasakan pusing di kepalanya langsung menyandarkan tubuhnya di kursi.

sembari mengotak-atik telpon yang terletak disebelahnya

"Suruh! Dio keruangan saya sekarang!" tegasnya lalu mematikan telpon.

Ria yang belum mengeluarkan sepatah kata menjadi kesal sendiri, Sabar Ria sabar untung kamu sayang gumamnya menenangkan diri.

Sebagai sekertaris yang baik Ria langsung menyuruh Dio menjumpai bosnya itu.

"Ada apa tidak biasanya dia seperti itu?" tanya Dio tegang.

"Mana saya tahu" ucap Ria ketus

Walaupun pun mereka sahabat sejak kecil, Dio tetap mematuhi aturan yang di buat Alex sebagai bawahan.

Tok.. Tok.. suara ketukan pintu dari luar.

"Masuk!"

Tampak seorang pemuda yang masih menyandarkan tubuh nya di kursi dengan mata tertutup.

"Ada apa?"ucap Dio patuh

"apa yang kau buat ke minum ku sampai aku pusing begini?" sambil mijat kepalanya yang pusing. Dio mulai kaku walaupun mereka sahabat sejak Dio masih tidak bisa bersikap biasa saat berhadapan dengan Alex

"aku gak ada campur apa-apa! "Apa? ini masuk akal? tiba-tiba aku pusing gini" geram. "Siapa suruh kamu minum punya aku kata Dio membela diri. "Maksud kamu, aku yang salah? berdiri dari kursinya.

"aku gak ada nyalahin kamu" ucap Dio datar "terus maksud kamu ngomong gini apa? menggenggam erat kerah baju Dio

"Oo, aku udah tahu sekarang, kau juga kan yang nyuruh wanita itu tidur dikamar ku kan? untuk menjebak ku?" ucapnya emosi.

Dio menaikkan sebelah alisnya "apa? mau ngomong apa kau sekarang,?"makinya melayangkan tinju.

Dengan sigap Dio menangkis serang Alex dan berusaha melepaskan diri.

"Aku bisa jelaskan " lalu duduk manis didepan Alex, menenangkan suasana sementara Alex terus menatapnya tajam.

"kamu tahu Ria kan?" menjelaskan "kenapa kau bawa bawa dia " sinis "dengar dulu makanya Ria itu sudah lama suka sama kamu cuman kamu aja yang gak peka," "sangkut-pautnya sama minuman dan wanita itu apa?" geram. "Ria yang tahu kamu gak suka sama dia terus ngajak aku, makanya dia buat obat perangsang disitu, eh belum aku minum kamu udah habisin kan gak salah ku "ucap Dio

" Bajingan! sampai kapan kamu jadi pria brengsek?"ucap Alex merendahkan. Dio hanya diam tidak menanggapi makian Alex "Bagaimana suatu hari nanti kamu punya anak perempuan apa kau mau anak mu di buat seperti itu?"

tanya Alex datar. tetapi Dio tetap terdiam.

"Terus wanita yang tidur di kamar ku, itu siapa?

Jawab,! "setengah teriak

"Kalau itu aku berani sumpah itu bukan aku, tapi coba tanya Ujang mungkin dia tahu "ucapnya datar

"Awas saja kalau kamu ketahuan berbohong sana keluar!"

"Ria bawa Ujang kehadapan ku sekarang!" mematikan telpon. "Belum juga ngomong udah langsung di matiin nasib jadi bawahan. gumam Ria sedikit kesal.

"Eh Ujang kan cuti? telpon lagi ah, lumayan denger suaranya.

"Ada apa lagi? " bentak Alex membuat Ria terkejut "Ujang lagi cuti pak" ucapnya sedikit takut

"Aku tidak mau tahu sepuluh menit dari sekarang dia harus sudah disini" "tapi pak?"

belum sempat menerus perkataannya telpon sudah mati.

Mendengar perintah Ria,Ujang langsung bergegas menuju kantor

"Ada apa ini?"batinnya khawatir

Sesampainya dikantor Ujang langsung masuk keruangan tersebut, tubuh nya belum seutuhnya masuk tetapi Alex sudah memakinya.

"Apa ini kerjaan kamu selama cuti ?ucapnya datar. "Maaf pak"

"Apa hanya itu kata yang bisa kamu ucap kan? siapa mereka? "tanya Alex

"Mereka siapa pak"? tanya Ujang bingung, geram saat pertanyaannya di jawab kembali dengan pertanyaan Alex melemparkan vas bunga yang membuat jantung Ujang seakan berhenti berdetak

Tampak Ujang berpikir sejenak lalu ia terpikir dengan tragedi yang menimpanya bersama anak-anak saat berlibur yang mau tidak mau harus menginap di rumah tuannya itu.

Tanpa ragu Ujang pun menjelaskan semuanya kepada Alex

"Aku akui niat baik kamu" kata Alex tersenyum

Alhamdulillah batin Ujang sedikit tenang " Ujang kamu tidak tuli kan? menatap tajam.

Kenapa ini kenapa dia marah lagi gumam Ujang khawatir.

"Apa kamu tidak mendengar perintahku,? aku kan sudah bilang jangan ada seorang pun masuk ke kamar itu tanpa izin ku, dan kenapa anak itu bisa masuk ke kamar itu ha?" amarah Alex memuncak.

"Jawab! "Ujang bentaknya penuh penekanan.

"Maaf pak saya kurang tegas dalam melakukan tugas"

"Dasar ceroboh!"

"Sebagai hukuman cari anak itu bawa kehadapan ku

kalau kamu tidak membawa nya dalam waktu dekat ini bersiaplah jadi gelandangan". ancamnya

"keluar!"

Ada apa dengan ku mengapa aku malah menyuruhnya membawanya kesini gumam Alex lalu menyandarkan tubuhnya lagi.

Terpopuler

Comments

Sri MM.

Sri MM.

wahh gawattt Nadira hati"

2021-03-14

1

Kochenk Liar

Kochenk Liar

Mmpir balik ke Future Wife♡

2021-02-17

1

anggita

anggita

like👍

2021-02-12

1

lihat semua
Episodes
1 Berlibur
2 Nginap
3 Ketahuan
4 Penjelasan
5 Bertemu Lagi
6 Prasangka
7 Lebih banyak lebih baik
8 kedatangan Rossa
9 Gelisah
10 Hari sial
11 Ancaman
12 Pesta kelulusan
13 pertunangan
14 Pernikahan
15 Telat datang bulan
16 Dikantor
17 Nadira Hamil
18 Rencana Kevin
19 Berpapasan
20 Perjalanan keluar kota
21 Salah paham
22 Salah paham #2
23 Tak Romantis
24 Rumah sakit
25 Merasa kehilangan
26 Merasa bersalah
27 Malam panas
28 Amarah alex
29 Berubah
30 Pisah ranjang
31 Sengaja
32 Mulai curiga
33 Kecewa
34 Alasan berubah
35 Hal tak terduga
36 Permainan Alex
37 Perkara anak
38 Memulai rencana
39 Terbongkar
40 Terpuruk
41 Senyum Alex
42 pertengkaran
43 Jam tangan
44 Anggun
45 Tragedi malam itu
46 Pengakuan
47 Merah merona
48 Aku tidak hamil sialan
49 Nikah kontrak
50 Malam pertama dio
51 Meminta restu
52 Beralih status
53 Babak belur
54 Awal penderitaan
55 Makan malam
56 Sisi kejam Alex
57 Sisi kejam Alex #2
58 Peraturan Alex
59 Menonton
60 Cemburu
61 Jengkel
62 nasi goreng
63 Perhatian kecil Alex
64 Kontrak kerja sama
65 Rossa
66 Alex dan Nadira
67 Ada yang aneh
68 Perayaan tiga bulan kehamilan
69 Mual
70 Testpack
71 Pesan misterius
72 Hukuman Nadira
73 Meminta cerai
74 Bertemu Kevin
75 Seranjang
76 Tingkah Alex
77 Ingin marah
78 Trauma
79 Masalah
80 Melarikan diri
81 Nadira menghilang
82 Meminta bantuan
83 Sisi gelap Regan
84 Sisi gelap Regan #2
85 Janji Alex
86 Rossa tertangkap
87 Penjelasan Rossa
88 Siuman
89 Regan tertangkap
90 Permohonan Regan
91 Masa lalu
92 Pelayan baru
93 Perdebatan kecil
94 Di usir
95 Pengumuman
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Berlibur
2
Nginap
3
Ketahuan
4
Penjelasan
5
Bertemu Lagi
6
Prasangka
7
Lebih banyak lebih baik
8
kedatangan Rossa
9
Gelisah
10
Hari sial
11
Ancaman
12
Pesta kelulusan
13
pertunangan
14
Pernikahan
15
Telat datang bulan
16
Dikantor
17
Nadira Hamil
18
Rencana Kevin
19
Berpapasan
20
Perjalanan keluar kota
21
Salah paham
22
Salah paham #2
23
Tak Romantis
24
Rumah sakit
25
Merasa kehilangan
26
Merasa bersalah
27
Malam panas
28
Amarah alex
29
Berubah
30
Pisah ranjang
31
Sengaja
32
Mulai curiga
33
Kecewa
34
Alasan berubah
35
Hal tak terduga
36
Permainan Alex
37
Perkara anak
38
Memulai rencana
39
Terbongkar
40
Terpuruk
41
Senyum Alex
42
pertengkaran
43
Jam tangan
44
Anggun
45
Tragedi malam itu
46
Pengakuan
47
Merah merona
48
Aku tidak hamil sialan
49
Nikah kontrak
50
Malam pertama dio
51
Meminta restu
52
Beralih status
53
Babak belur
54
Awal penderitaan
55
Makan malam
56
Sisi kejam Alex
57
Sisi kejam Alex #2
58
Peraturan Alex
59
Menonton
60
Cemburu
61
Jengkel
62
nasi goreng
63
Perhatian kecil Alex
64
Kontrak kerja sama
65
Rossa
66
Alex dan Nadira
67
Ada yang aneh
68
Perayaan tiga bulan kehamilan
69
Mual
70
Testpack
71
Pesan misterius
72
Hukuman Nadira
73
Meminta cerai
74
Bertemu Kevin
75
Seranjang
76
Tingkah Alex
77
Ingin marah
78
Trauma
79
Masalah
80
Melarikan diri
81
Nadira menghilang
82
Meminta bantuan
83
Sisi gelap Regan
84
Sisi gelap Regan #2
85
Janji Alex
86
Rossa tertangkap
87
Penjelasan Rossa
88
Siuman
89
Regan tertangkap
90
Permohonan Regan
91
Masa lalu
92
Pelayan baru
93
Perdebatan kecil
94
Di usir
95
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!