Bab 2 Lexa yang manja

Lexa pun pulang kerumah dengan wajah murung semua pembantu yang merawat nya dari kecil itu tau kalo Nona nya sedang ada masalah Lexa masuk ke kamar dia mengambil sapu tangan dari lembarinya air matanya terjatuh dengan deras sekali kenapa hidupnya seperti ini salahkah bila dia ingin dicintai.

Tuk tuk tuk.

Ketukan dipintu kamarnya mengalihkan mata Lexa dia menatap pintu kamarnya dengan malas sementara dari luar pintu seorang pembantu yang sudah cukup umur menunggu Nona nya membuka kan pintunya.

"Non, ini Bi Iim." ucap Bi Iim.

Lexa pun berdiri melangkah menuju Pintu itu dia membuka nya saat melihat Nona nya menangis Bi Iim langsung menatap nya khawatir.

"Non sakit." ucap Bi Iim dia langsung memegang wajah Lexa.

"Bi." ucap Lexa dia memeluk Bi iim yang sudah membesarkanya.

"Non, beritahu Bibi siapa yang membuat Non seperti ini." ucap Bi Iim dia marah sekali.

Lexa pun tertawa karna sikap Bi iim yang sangat lucu menurutnya Bi Iim yang melihat senyuman dari majikan nya ikut bahagia sekali.

"Non, mau Bibi masakan apa." tanya Bi Iim.

Lexa seperti sedang berfikir dia pun lalu berbicara yang membuat Bi iim kaget sampe mengelengkan kepala.

"Bi, Mau rujak." ucap Lexa dengan tingkah manja nya.

"Tidak Non, Tuan melarang saya memberikan makan pedas itu." ucap Bi Iim dia teringat pesan Tuan Mudanya.

"Tapi kan Abang." belum sempat Lexa berbicara muncul lah pria yang sangat tampan sekali dia adalah Alexander kakak dari Lexander.

"Kau mau membantah perintah ku." ucap Alex dengan senyum nya.

Lexa pun berhambur memeluk Abang nya dia sangat merindukan nya sekali sudah lama Lexa tak melihat nya karna dia sibuk dengan pekerjaan nya semenjak orang tuanya meninggal Alex menjadi dingin sekali bahkan dia hanya berbicara pada adiknya dan berjanji akan membuatnya bahagia.

"Abang, Lexa kangen." ucap Lexa manja Alex pun tersenyum lalu membawa Lexa ke keluar dari kamarnya.

Mereka pun berbincang Alex sangat hangat dan jahil sekali kalo meledek adiknya ini.

"Kata Bi Iim kamu sakit." ucap Alex memegang pipi Lexa dengan lembut memeriksa suhu badanya tidak demam menurutnya.

Lexa pun mengeleng dia sebenarnya ingin bercerita tentang Bayu tapi Lexa mengurung kan nya dia takut Abangnya membuat Bayu terluka.

"Lexa cuma kangen sama Papa dan Mama." ucap Lexa air matanya sudah menetes.

Alex menghapusnya dia tidak tega melihat adik nya ini menangis seperti itu baginya hatinya begitu sakit sekali.

"Sudah nanti besok kita pergi ke mereka." ucap Alex.

Lexa pun memeluk Alex dia merasa sangat beruntung memiliki Abang yang sangat perduli padanya dan selalu ada disaat dirinya terluka.

Dilain tempat Laras sedang membantu Sonya membersihkan kosan didekatnya sebelahan sambil mendengarkan musik yang ada di handphone Laras.

"Akhirnya selesai juga yah." ucap Sonya merebahkan dirinya di kasur Laras pun ikut merebahkan dirinya.

Keesokan harinya dikampus Laras sedang menyelesaikan tugas di perpus sendirian karna Sonya sedang ada kelas siang Laras melihat Bayu dia wajahnya sangat khawatir saat Laras ingin memanggilnya Bayu sedang bicara dengan seorang wanita sepertinya teman kelasnya tapi yang membuat Laras hampir terjatuh Bayu mengatakan Tunangan.

"Nessa." panggil Bayu dia tidak tau kalo di belakang lemari buku itu ada Laras.

"Kau lihat Lexa." ucap Bayu lagi wajahnya benar benar khawatir takut terjadi apa apa.

"Sorry Bay, aku gak tau lagian tunangan macam apa kamu ini, Lexa tidak masuk kampus kamu tidak mengetahuinya." ucap Perempuan yang dipanggil Nessa itu sepertinya teman Lexa.

Lexa siapa dia. Laras.

Bayu pun terdiam dengan jawaban Nessa sementara Laras membeku dia antara tidak percaya dan percaya Nessa yang melihat Bayu diam.

"Yaudah aku mau pergi banyak tugas." ucap Nessa dia meninggalkan Bayu sendirian.

Laras berusaha tidak bersuara dia menahan tangis nya sebenarnya apa saja yang tidak diketahui olehnya bahkan dia dirinya satu kampus dengan Bayu dia masih bisa berbohong dan lebih parah nya lagi tunangannya satu kampus.

"Laras." tangan lembut Sonya menganggetkan Laras dia pun menatap Sonya menyuruhnya jangan bersuara.

Bayu pun pergi dari perpus dia menuju kelasnya sambil menelfon Lexa tapi nomernya tidak aktif.

Sementara Lexa dan Alex dia sedang berziarah kemakam orang tuanya Lexa pun menangis mengingatkan kepergiannya sudah sangat lama dia tidak mendengar ocehan rewel dari mamanya.

"Lexa kangen larangan Mamah." ucap Lexa dia menangis dengan deras seperti air hujan.

Alex memeluknya menguatkan adiknya ini dia anak tertua dikeluarga nya saat sudah merasa lelah Lexa dan Alex pun pergi dari makam itu dengan hati nyaman sudah mengeluarkan semua masalah nya.

"Apa Bayu menyakiti mu." ucap Alex sambil menyetir.

Lexa menatap Abang nya dia seperti menahan amarah Lexa masih tidak menjawab ucapan Alex dia berharap Alex tak melukai Bayu.

"Tidak Abang, malah Bayu selalu membuat Lexa tersenyum." ucap Lexa berbohong.

"Baiklah, tapi ingat jika dia menyakiti mu kamu bisa mengatakan pada Abang mu ini." ucap Alex tegas.

Lexa pun mengangguk dia matanya memandang jalan yang berlari seiring perginya mobil.

Laras menangis di wc sendiri dia tidak salah dengarkan dengan ucapan wanita itu, sejak kapan Bayu bertunangan dan kenapa dia tidak bercerita.

Handphone Laras berbunyi Laras pun melihat handphone nya tertulis Bayu memanggilnya ragu Laras mengangkat.

"Hallo." ucap Bayu diseberang sana.

"Iyah Bay." jawab Laras berusaha tidak bergetar suaranya.

"Laras, kamu ada dimana aku sudah menunggu kamu dari tadi." ucap Bayu.

"Ini aku mau keluar." ucap Laras.

"Jangan lama lama, aku tunggu di parkiran." suara telfon pun terputus Laras mengambil nafas.

"Mungkin aku salah dengar, mereka kan sering becanda, yah mereka pasti becanda." ucap Laras berfikir positif saja.

Laras menghapus air matanya dia langsung keluar dari wc menuju parkiran disana Bayu sudah menunggu nya dengan tersenyum Laras pun mendekati Bayu.

"Lama banget sih aku nya kan kangen." ucap Bayu.

Laras pun tersenyum sepertinya dia berfikir yang tidak tidak dengan Bayu dari kejauhan Sonya ingin pulang dia melihat Laras dan Bayu dia pun tersenyum pasangan yang serasi banget.

Laras dan Bayu pun pergi dari perpus diperjalanan entah kenapa mereka saling diam berfikir dengan pikiran nya masing masing sunyi.

Bayu pun mengantar Laras ketempat kerja nya dia pelayan cafe di tempat itu Laras keluar dari mobil Bayu begitu juga Bayu.

"Makasih Bay." ucap Laras.

"Hati hati kerja nya." ucap Bayu mengelus rambut Laras.

Bayu pun pergi meninggalkan Laras yang masih berdiri menunggu nya pergi sementara dari kejauhan Laras ditatap dengan tajam oleh wanita yang duduk direstoran tempatnya bekerja.

Lexa pun kesal dengan Laras dengan sikap nya yang sok baik tapi niatnya dia ingin merebut kekayaan Bayu Alex yang menatap adiknya seperti ada sesuatu pun melihat yang dilihat adiknya seorang perempuan cantik yang berdiri di reatorannya dia pun lalu masuk lewat pintu belakang.

"Kau mengenalnya." tanya Alex.

"Tidak." ucap Lexa ketus.

Alex pun curiga dengan sikap adiknya itu Lexa pun berdiri dia merasa tak berselera lagi makan di tempat restoran Abang nya.

"Aku kenyang." ucap Lexa.

Alex pun berdiri mengikuti Lexa yang keluar dari restoran itu menuju mobilnya disana Lexa terlihat kesal tapi Alex diam saja tak menanyakannya nanti Lexa akan memberitahu nya seperti biasa kalo keinginan nya belum terwujud sikap bayi nya keluar merengek menangis.

Episodes
1 Bab 1 Pahitnya kehidupan
2 Bab 2 Lexa yang manja
3 Bab 3 Perilaku kasar.
4 Bab 4 Mengaduh.
5 Bab 5 Awal penderitaan Laras.
6 Bab 6 Amarah Alex.
7 Bab 7 Air mata.
8 Bab 8 Pikiran yang kacau.
9 Bab 9 Keputusan yang buruk.
10 Bab 10 Tamparan keras.
11 Bab 11 Undangan.
12 Bab 12 Pernikahan.
13 Bab 13 Pembantu atau Istri .???
14 Bab 14 Rahasia itu bagai bom waktu.
15 Bab 15 Mulai terungkap.
16 Bab 16 Perilaku Lexa.
17 Bab 17 Lexa sakit.
18 Bab 18 Amarah Alex.
19 Bab 19 Kau milik ku.!!
20 Bab 20 Rasa sakit.
21 Bab 21 Salah masuk tempat magang
22 Bab 22 Ketauan
23 Bab 23 Ungkapan hati
24 Bab 24 Perubahan Lexa.
25 Bab 25 KKN
26 Bab 26 Terbongkar.
27 Bab 27 Cinta mulai tumbuh.
28 Bab 28 Undangan
29 Bab 29 Hati hampa
30 Bab 30 Pernikahan
31 Bab 31 Menunggu
32 Bab 32 Hilang nya Laras.
33 Bab 33 Perasaan gundah
34 Bab 34 pengusuran
35 Bab 35 Marah nya Alex.
36 Bab 36 Pertemuan yang tidak disengaja.
37 Bab 37 Suami.
38 Bab 38 Menyatakan perasaan.
39 Bab 39 Perubahan Alex.
40 Bab 40 Senyuman
41 Bab 41 Angry Birds.
42 Bab 42 Kabar baik.
43 Bab 43 Keadaan Lexa.
44 Bab 44 Harus kah menyerah.
45 Bab 45 ketauan.
46 Bab 46 Masa lalu Vando.
47 Bab 47 Hati Yang Aneh.
48 Bab 48 Datang nya Nessa.
49 Bab 49 Pingsan nya Lexa.
50 Bab 50 Konflik.
51 Bab 51 Mulai Beraksi.
52 Bab 52 Tangan Ini Mulai Jahil.
53 Bab 53 Ayah Dari Anak Ku.
54 Bab 54 Apa Arti Semua Ini.
55 Bab 55 merajut kembali
56 Bab 56 Saingan sudah datang.
57 Bab 57 Biarkan Dia Pergi.
58 Bab 58 Akhirnya Tau Perasaan Itu.
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61 Minuman itu terasa Manis.
62 Bab 61 Detak Jantung ini membuat sesak nafas ku
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 Pahitnya kehidupan
2
Bab 2 Lexa yang manja
3
Bab 3 Perilaku kasar.
4
Bab 4 Mengaduh.
5
Bab 5 Awal penderitaan Laras.
6
Bab 6 Amarah Alex.
7
Bab 7 Air mata.
8
Bab 8 Pikiran yang kacau.
9
Bab 9 Keputusan yang buruk.
10
Bab 10 Tamparan keras.
11
Bab 11 Undangan.
12
Bab 12 Pernikahan.
13
Bab 13 Pembantu atau Istri .???
14
Bab 14 Rahasia itu bagai bom waktu.
15
Bab 15 Mulai terungkap.
16
Bab 16 Perilaku Lexa.
17
Bab 17 Lexa sakit.
18
Bab 18 Amarah Alex.
19
Bab 19 Kau milik ku.!!
20
Bab 20 Rasa sakit.
21
Bab 21 Salah masuk tempat magang
22
Bab 22 Ketauan
23
Bab 23 Ungkapan hati
24
Bab 24 Perubahan Lexa.
25
Bab 25 KKN
26
Bab 26 Terbongkar.
27
Bab 27 Cinta mulai tumbuh.
28
Bab 28 Undangan
29
Bab 29 Hati hampa
30
Bab 30 Pernikahan
31
Bab 31 Menunggu
32
Bab 32 Hilang nya Laras.
33
Bab 33 Perasaan gundah
34
Bab 34 pengusuran
35
Bab 35 Marah nya Alex.
36
Bab 36 Pertemuan yang tidak disengaja.
37
Bab 37 Suami.
38
Bab 38 Menyatakan perasaan.
39
Bab 39 Perubahan Alex.
40
Bab 40 Senyuman
41
Bab 41 Angry Birds.
42
Bab 42 Kabar baik.
43
Bab 43 Keadaan Lexa.
44
Bab 44 Harus kah menyerah.
45
Bab 45 ketauan.
46
Bab 46 Masa lalu Vando.
47
Bab 47 Hati Yang Aneh.
48
Bab 48 Datang nya Nessa.
49
Bab 49 Pingsan nya Lexa.
50
Bab 50 Konflik.
51
Bab 51 Mulai Beraksi.
52
Bab 52 Tangan Ini Mulai Jahil.
53
Bab 53 Ayah Dari Anak Ku.
54
Bab 54 Apa Arti Semua Ini.
55
Bab 55 merajut kembali
56
Bab 56 Saingan sudah datang.
57
Bab 57 Biarkan Dia Pergi.
58
Bab 58 Akhirnya Tau Perasaan Itu.
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61 Minuman itu terasa Manis.
62
Bab 61 Detak Jantung ini membuat sesak nafas ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!