Sahabatku Bilang Dia Sedang Tidak Diet Hari Ini

"Tidak Kak, jangan jemput Zhen Xi. Zhen Xi sudah cukup merepotkan kalian. Zhen Xi bisa mandiri." Zhen Xi menepuk-nepuk pundak Yen Li lalu berlari kencang sebelum ayah dan kakaknya itu menahannya lagi.

"Zhen Xi!! Zhen Xi!!"

Se Lik berlari kencang sekuat tenaga hendak mengejar putri angkatnya.

Swuzh! Swush!

Tapi lari Zhen Xi benar-benar cepat, melebihi angin. Ia bahkan bisa melompat setinggi atap dan kabur dari sana.

Yen Li segera menahan tangan ayahnya.

"Ayah, tidak ada gunanya mengejar Zhen Xi." kata Yen Li dengan tatapan kosong.

Se Lik menyentuh pundak anaknya dan menatapnya dengan serius bercampur takut. "Yen Li. Sejak kecil anak itu tidak biasa. Dia berlari secepat kuda bahkan pernah menolong ayah yang lebih tua ini untuk mengejar perampok."

Yen Li mengangguk membenarkan.

"Walaupun dia memang sering membuat kekacauan, dia itu sudah ada di hati Ayah..." tangis Se Lik.

Yen Li mengerjap pelan, sedikit ada desiran cemburu dari sang anak kandung walau tipis. Yah wajar sekali.

"Dia juga yang mempromosikan pedang Ayah selama ini. Dia selalu memakai pakaian hitam pendekar dan membawa pedang keluaran terbaru Ayah di pundaknya walau berat."

"Ibumu itu tau apa?? Anak itu memang tidak pernah mencuci piring atau memasak seperti wanita pada umumnya... Tapi dia itu.. hiks. Dia itu... berharga bagi Ayah..." Se Lik jatuh berlutut ke tanah sambil menangis sejadinya.

Yen Li hanya mengangguk-angguk sambil mengelus punggung ayahnya, berusaha menghayati perasaan ayahnya walau sedikit merasa iri.

"Dia bercita-cita menjadi pendekar, ayah bahkan belum sempat membayarinya sekolah jadi pendekar..." keluh Se Lik lagi.

Yen Li memutar bola matanya pelan. "La-lagi pula pendekar wanita itu tidak lazim."

Se Lik masih tak menghiraukan pemikiran putri kandungnya, ia sibuk dengan pemikirannya mengenai Zhen Xi. "Walaupun tokoku akan hancur setelah dia membuat masalah dengan seorang bermartabat, aku yakin Pangeran Wen Hua itu bukan orang jahat yang akan memakai kekuasaannya untuk menindas musuh kecil."

"Huuuuhuuu..." tangis Se Lik semakin keras.

"Sudah Yah. Yen Li yakin, Zhen Xi tidak akan pergi jauh. Dia dua tahun lebih muda dariku. Aku yakin dia tidur di rumahnya Ci Hui, teman dekatnya. Besok, setelah tenang... kita jemput dia." saran Yen Li.

Akhirnya Se Lik mengangguk seakan lebih lega meski masih menatap ke ujung atap tempat Zhen Xi menghilang dengan tak rela.

.

.

"Hhh astaga... ternyata kabur dari rumah itu sangat menyedihkan." gerutu Zhen Xi.

Ci Hui menatap melas sahabat dekatnya seakan merasakan penderitaan Zhen Xi. "Zhen Xi..."

"Hm?" Zhen Xi menoleh.

"Kamu diusir?" Suara feminim yang sangat lembut itu benar-benar menggelikan bagi telinga Zhen Xi. Ya, Zhen Xi dan Ci Hui memang sama-sama perempuan. Tapi keduanya nyaris berkebalikan hanya karena kebiasaan sok tegar Zhen Xi yang membuatnya terlihat tomboi.

Zhen Xi menggeleng. "Aku memang ingin pergi." jawab Zhen Xi singkat seakan tak ada beban di pikirannya.

"Tapi aku dengar, kau memang membuat masalah dengan anak Petinggi Dewa Hujan ya?? Kamu ini memang selalu berulah..." keluh Ci Hui yang sudah sangat hafal dengan sifat Zhen Xi.

"Aku tahu kau memang sangat blak-blakan dan adil orangnya. Tapi sesekali pikir dulu sebelum melakukan sesuatu..." nasehat Ci Hui dengan raut peduli.

Zhen Xi menghela nafas sambil tersenyum datar. "Sejak kecil... Ayah dan Ibu selalu bertengkar karenaku. Ayah sangaaat memanjakanku. Sedangkan ibu selalu merasa aku bukan anaknya."

"Kalau bukan soal ayah yang membelaku, Ayah dan Ibu tidak akan bertengkar. Aku benar-benar sudah mengacaukan keluarga indah Kak Yen Li." Zhen Xi terkekeh.

Mata Ci Hui meredup, ia benar-benar menghayati cerita Zhen Xi. "Masalahnya sesimpel itu?"

"Itu sama sekali tidak simpel. Ah sudahlah. Tidurlah, jangan beri tahu paman dan bibi kalau aku baru saja kabur dari rumah. Katakan kalau aku hanya mampir sebentar."

"Ngomong-ngomong, makasih makanannya." lanjut Zhen Xi sambil meneguk segelas air lagi dan meletakkan tempayannya kembali ke atas meja kayu yang ada di depannya.

"Ehh kamu mau pergi kemana??" Ci Hui langsung beranjak dari tempatnya.

"Menginap saja dulu disini..." pinta Ci Hui lagi.

"Ke suatu tempat." Zhen Xi tersenyum, senyumannya benar-benar membuat Ci Hui tenang. Dia begitu menguasai gerak-gerik wajah, Zhen Xi ingin membuat kesan bahwa ia memang akan baik-baik saja dan sudah punya rencana.

"Zhen Xi...! Zhen Xi...!"

Zhen Xi dan Ci Hui terperanjat kaget.

"Bodoh ya? Kalau mencariku jangan berteriak begitu, aku pasti sembunyi." gumam Zhen Xi.

Zhen Xi menatap tajam sekaligus serius mata Ci Hui. "Ci Hui, katakan kalau aku tidak menemuimu. Percaya padaku, aku akan menemuimu lagi suatu saat. Kau tidak usah khawatir, kau juga tahu kalau aku ini jenius, aku sangat bisa bertahan hidup." pesan Zhen Xi bertubi-tubi.

Ci Hui menatap Zhen Xi dilema, ia tak tahu harus menjawab apa. "T-tapi, kau akan pergi kemana?? Lebih baik kau pulang dengan mereka. Ini bukan lelucon Zhen Xi!"

"Zhen Xi...!" Suara Kak Yen Li yang memanggil-manggil itu semakin dekat. Zhen Xi dan Ci Hui semakin panik.

Zhen Xi yang merasa terdesak itu pun menarik telapak tangan Ci Hui dan menggenggamnya. "Kalau kau berjanji untuk mengatakan itu pada Ayah dan Yen Li, aku juga akan berjanji untuk tetap hidup!"

"Aku tidak mau pulang, aku tidak bisa hidup Ci Hui..."

Ancaman terakhir itu berhasil membuat Ci Hui mengangguk cepat karena takut. "Ba-baiklah. Berjanjilah kau akan kembali menemuiku. I-ini, bawa ini!" Ci Hui melepas kalung emasnya, satu-satunya perhiasan yang ia punya.

"Tidak perlu!" Zhen Xi mengembalikannya, lalu melompat cepat ke atap sebelum ayah dan kakak tirinya itu menemukan dirinya.

Yen Li berlari ke arah Ci Hui dan menatapnya serius. "Ci Hui, apa Zhen Xi datang kemari??"

Ci Hui menggeleng. "Hng... emm tidak. Memangnya ada apa?"

"Dia kabur dari rumah." sahut Se Lik sambil menangis menutupi wajahnya.

"Paman bercanda?! Kok bisa??"

Mendengar akting Ci Hui barusan, Zhen Xi tersenyum lega dari atas sana.

Pandangan Yen Li berhasil menangkap sebulir air mata di pipi Ci Hui. "Tunggu, kenapa kau menangis??"

Ci Hui tersentak kecil, lalu mengusap sisa air matanya. "Tidak. Barusan anginnya sangat kencang, mungkin aku kelilipan."

"Angin? Tidak ada tuh." Yen Li menyipitkan matanya tak percaya, lalu menoleh pada dua piring kosong di atas meja Ci Hui.

"Makanan ini..." Yen Li menunjuk ke arah piring.

"Aku memang lapar, jadi aku makan dua piring kali ini. Aku belum pernah diet!" sahut Ci Hui cepat dengan raut tak tenang, disusul cengiran aneh yang membuat Yen Li agak curiga.

Akhirnya Yen Li menggeleng menepis pemikirannya, ia mencoba mempercayai walau merasa kikuk. "Ba... iklah..."

Terpopuler

Comments

Diana Yulita

Diana Yulita

topppp

2021-05-29

1

Olivia

Olivia

top

2021-05-24

1

Silla Mita

Silla Mita

oke

2021-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 Si Tampan Itu Menggendong Pelayan Laki-lakinya
2 Ibu Tiriku Materialistis
3 Sahabatku Bilang Dia Sedang Tidak Diet Hari Ini
4 Dikira Penyusup, Mereka Menyergapku
5 Asisten Ketua Yang Manis Mengobati Lukaku
6 Perempuan Lugu Ini Terus Saja Merepotkan
7 Akhirnya Aku Bertemu Dengan Gadis Tak Sopan Ini Lagi
8 Aku Terjatuh, Perempuan Tak Sopan Menyelamatkanku
9 Dia Menerima Pisau Api Itu Untuk Melindungiku
10 Aku Cemas, Dia Tidak Segera Bangun
11 Dia Bilang, Aku Gagah Tapi Ringan
12 Aku Takut Dia Tidak Tertolong, Aku Menciumnya
13 Tuan Muda Mencium Gadis Rendahan, Aku Cemburu
14 Apa Yang Terjadi Semalam?
15 Kakek Tabib Ini Merawat Si Gadis Semalaman, Aku Curiga
16 Ketua Keamanan Menuturi Agar Aku Jadi Ibu Rumah Tangga Saja
17 Ayah Ibu Menderita Karenaku, Aku Ingin Pergi
18 Gadis Ini Anak Dewi, Aku Harus Mengambil Hati Atasanku Ini
19 Tokoh Pria Mulai Merasa Canggung Memikirkan Soal Ciuman Kemarin
20 Tokoh Pria Menyesal Meninggalkan Tokoh Wanita Disaat Tokoh Wanita Sakit Keras
21 Dia Putrinya Dewi, Bagaimana Aku Bisa Menghinanya Selama Ini?
22 Aku Tidak Suka Melihat Keakrabannya Dengan Pria Lain
23 Tokoh Pria Merasa Malu dan Menutupi Ketertarikannya
24 Aku Dipecat Tanpa Alasan, Apa Aku Menyinggungnya?
25 Ketua Keamanan Sangat Emosional, Dia Terus Berceramah
26 Ketua Keamanan Sangat Emosional, Dia Terus Berceramah (2)
27 Tokoh Pria Tidak Bisa Melupakan Tokoh Wanita Hingga Susah Tidur
28 Benar-benar Cinta Segitiga Yang Utuh
29 Asisten Ketua Tak Bisa Berkedip Melihatku Memakai Pakaian Berwarna Cerah
30 Aku Terusik Melihat Senyuman Bahagianya Ketika Bersama Dengan Pria Lain
31 Dia Menindih dan Melindungiku Dari Serangan Warga
32 Lagi-lagi Dia Bersikap Aneh, Aku Tidak Bisa Memahaminya
33 Aku Cantik dan Kaya, Apa Itu Artinya Aku Adalah Jal*ng?
34 Murid Kesayanganku Mundur Dari Promosi Hanya Karena Seorang Gadis
35 Bagaimana Menjodohkan Gadis Tak Feminim Ini Pada Tuan Muda? Mustahil
36 Aku Mapan, Aku Tampan, Apa Kurangku?
37 Menyukainya Adalah Hal Yang Kurang Masuk Akal, Mengapa Aku Jadi Begini
38 Musuh Bebuyutan Di Tempat Kerja Mencoba Mempermalukanku
39 Kesalahpahaman Ini Membuatku Gila!
40 Pemilik Akademi Sangat Berprinsip, Tapi Dia Terjebak Oleh Prinsipnya Sendiri
41 Aku Merasa Lega Karena Kau Bukan Kekasihnya
42 Gadis Ini Sudah Gila, Dia Menyerangku Dengan Kekuatan Penuh
43 Kukira Aku Terkena Usus Buntu Karena Mie Kerang Rebus Yang Kurang Matang
44 Channel Ilustrasi Visual (Channel ini diupdate setiap akhir bulan)
45 Dia Memuji-muji Pria Lain Di Depanku, Aku Sangat Kesal
46 Ada Orang Tamak Yang Berkhianat Demi Iming-iming Kekuasaan
47 Bagaimana Bisa Seekor Betina Masuk Ke Sarang Para Jantan Begini
48 Aku Sengaja Mempersedikit Materinya Agar Zhen Xi Tidak Banyak Tertinggal
49 Dia Lebih Tertarik Pada Pria Lain Ketimbang Diriku, Aku Harus Melakukan Sesuatu
50 Tidak Perlu Belajar Tahap Dasar, Gadis Ini Sangat Cerdas
51 Sepertinya Ibu Mertua Yang Tak Kelihatan Merencanakan Perjodohan Ini
52 Sama-sama Dianggap Anak Sial, Aku Sangat Memahamimu Tuan Muda
53 Ming Wei Memang Jenius, Bahkan Sang Majikan Jadi Tunduk Padanya
54 Karakternya Berubah Di Setiap Detik, Tapi Aku Menyukainya
55 Terlambat Sekolah Di Hari Minggu, Lucunya Gadis Ini
56 Nona Kembaran Sudah Cinta Mati Pada Calon Perjodohan
57 Sang Ayah Kandung Menangis Bahagia, Sementara Saudara Kandung Menangis Sedih
58 Dia Mengakuiku Sebagai Kekasih
59 Beraninya Dia Memberikan Cincin Pada Wanitaku
60 Beraninya Dia Memberikan Dress Cantik Untuk Calon Istriku!
61 Aku Tidak Mau Tahu, Pakai Pakaian Cantik Pemberianku!
62 Saudari Kembarku Merenggut Kebahagiaanku!
63 Kenapa Sekarang Tidak Cemburu Lagi? Dia Memang Punya Dua Kepribadian
64 Dia Pernah Mencium Gadis Yang Belum Ia Nikahi
65 Perempuan Memang Sangat Rumit, Aku Tak Bisa Memahami Jalan Otaknya
66 Rumah Kami Bertolak Belakang, Ternyata Selama Ini Pangeran Adalah Tetanggaku
67 Dosa Apa Lagi Ini Ayah, Tokoh Pria Benar-Benar Polos
68 Kesalah Pahaman Yang Rumit, Kak Wen Hua Mengira Aku Sedang Hamil?
69 Kejutan Bertubi-tubi, Kesalah Pahaman, dan Berita Panas Soal Restu Orang Tua
70 Dia Berusaha Menghiburku Karena Kami Memang Tidak Bisa Bersatu
71 Pernikahan Dadakan, Ayah Mertua Tidak Marah Mendengar Calon Menantunya Hamil
72 Keterlaluan! Saudari Tiriku Sudah Sangat Kejam Merebut Semuanya Dariku!
73 Sebagai Ayah Aku Juga Tidak Ingin Melihat Putriku Kecewa, Ini Serba Salah
74 Kami Bertukar Penderitaan, Saling Menyembuhkan dan Menguntungkan Satu Sama Lain
75 Ketua dan Wakil Keamanan Yang Payah, Mereka Terus Menyerukan Kalau Aku Hamil
76 Aku Akan Segera Datang, Ayah
77 Jangan Dengarkan Ucapan Mereka, Cinta Kita Tidak Boleh Goyah
78 Ternyata Ada Dua Anak Yang Hilang
79 Dia Adalah Penyebab Kematian Menantuku, Tapi Sekarang Dinikahkan Dengan Cucuku?
80 Tokoh Wanita Dikira Hamil dan Sengaja Diberi Makanan Asam Yang Berlebihan
81 Aku Salah Mengenali Istriku, Aku Malah Menyentuh Kembarannya
82 Suamiku Menciumku di Depan Ayah dan Ayah Mertua Tanpa Rasa Malu
83 Ayah Menganggapku Membesar-besarkan Masalah, Padahal Aku Memang Jatuh Cinta
84 Saudara Kembarku Sampai Muntah Darah Karena Sangat Menginginkan Suamiku
85 Atmosfer Langit Ke Tujuh Menolak Energi Negatif Yang Kuat, Chen Ai Bisa Tiada
86 Aku Akan Dinobatkan Menjadi Dewi Tanpa Seleksi?
87 Gadis Galak Berani Memelototiku Si Pria Tampan, Ia Berbeda dan Sangat Menarik
88 Lagi-lagi Aku Kalah Walau Sudah Berlatih Berat Setelah Sekian Lama
89 Orang Yang Dingin dan Depresi Ini Sembuh Setelah Mengenal Cinta
90 Penghianat Kembali Memblokir Energi Bola Kristal Suci Untuk Memancing Dewa Agung
91 Aku Ingin Wen Hua Bertekuk Lutut di Hadapanku!
92 Ikatan Takdir Yang Membuatnya Tetap Hidup Untuk Bertemu Dengan Zhen Xi
93 Puncak Penentuan Akhir Kisah Cinta Kami Akan Dimulai
94 Saudari Kembarnya Menebasnya dengan Pedang dan Hendak Merebut Kursi Pengantin
95 Aku Harus Memastikannya Sendiri, Terpaksa Berduaan Dengannya Di Kamar Pengantin
96 Bubuk Bunga Tidur Seribu Tahun Yang Ilegal Digunakan Untuk Menghianati Negara
97 Mengapa Aku Tidak Boleh Bahagia Sebentar Saja, Mengapa...
98 Tokoh Utama Pria Dipukuli Oleh Anak Buah Penghianat Negara
99 Dewa Agung Akhirnya Bangun dengan Bantuan Jarum Pengeluar Racun Milik Ming Wei
100 Bagaimana Bisa Cewek Ini Adalah Jodoh Seorang Ketua Keamanan Sebaik Aku?
101 Ikatan Takdir Ini Masih Berjalan Meski Harus Mengulang Sedikit Lagi
102 Tunggu Aku Di Sana, Aku Pasti Akan Menjemputmu
103 Kabar Baik Untuk Kita Semua
104 Chen Ai Menggantikan Anak Angkat Yang Sudah Tiada
105 Energi Baik Tertinggi Ini Mampu Mengalahkan Energi Jahat Seburuk Apapun
106 Dewa Agung dan Energi Positif
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Si Tampan Itu Menggendong Pelayan Laki-lakinya
2
Ibu Tiriku Materialistis
3
Sahabatku Bilang Dia Sedang Tidak Diet Hari Ini
4
Dikira Penyusup, Mereka Menyergapku
5
Asisten Ketua Yang Manis Mengobati Lukaku
6
Perempuan Lugu Ini Terus Saja Merepotkan
7
Akhirnya Aku Bertemu Dengan Gadis Tak Sopan Ini Lagi
8
Aku Terjatuh, Perempuan Tak Sopan Menyelamatkanku
9
Dia Menerima Pisau Api Itu Untuk Melindungiku
10
Aku Cemas, Dia Tidak Segera Bangun
11
Dia Bilang, Aku Gagah Tapi Ringan
12
Aku Takut Dia Tidak Tertolong, Aku Menciumnya
13
Tuan Muda Mencium Gadis Rendahan, Aku Cemburu
14
Apa Yang Terjadi Semalam?
15
Kakek Tabib Ini Merawat Si Gadis Semalaman, Aku Curiga
16
Ketua Keamanan Menuturi Agar Aku Jadi Ibu Rumah Tangga Saja
17
Ayah Ibu Menderita Karenaku, Aku Ingin Pergi
18
Gadis Ini Anak Dewi, Aku Harus Mengambil Hati Atasanku Ini
19
Tokoh Pria Mulai Merasa Canggung Memikirkan Soal Ciuman Kemarin
20
Tokoh Pria Menyesal Meninggalkan Tokoh Wanita Disaat Tokoh Wanita Sakit Keras
21
Dia Putrinya Dewi, Bagaimana Aku Bisa Menghinanya Selama Ini?
22
Aku Tidak Suka Melihat Keakrabannya Dengan Pria Lain
23
Tokoh Pria Merasa Malu dan Menutupi Ketertarikannya
24
Aku Dipecat Tanpa Alasan, Apa Aku Menyinggungnya?
25
Ketua Keamanan Sangat Emosional, Dia Terus Berceramah
26
Ketua Keamanan Sangat Emosional, Dia Terus Berceramah (2)
27
Tokoh Pria Tidak Bisa Melupakan Tokoh Wanita Hingga Susah Tidur
28
Benar-benar Cinta Segitiga Yang Utuh
29
Asisten Ketua Tak Bisa Berkedip Melihatku Memakai Pakaian Berwarna Cerah
30
Aku Terusik Melihat Senyuman Bahagianya Ketika Bersama Dengan Pria Lain
31
Dia Menindih dan Melindungiku Dari Serangan Warga
32
Lagi-lagi Dia Bersikap Aneh, Aku Tidak Bisa Memahaminya
33
Aku Cantik dan Kaya, Apa Itu Artinya Aku Adalah Jal*ng?
34
Murid Kesayanganku Mundur Dari Promosi Hanya Karena Seorang Gadis
35
Bagaimana Menjodohkan Gadis Tak Feminim Ini Pada Tuan Muda? Mustahil
36
Aku Mapan, Aku Tampan, Apa Kurangku?
37
Menyukainya Adalah Hal Yang Kurang Masuk Akal, Mengapa Aku Jadi Begini
38
Musuh Bebuyutan Di Tempat Kerja Mencoba Mempermalukanku
39
Kesalahpahaman Ini Membuatku Gila!
40
Pemilik Akademi Sangat Berprinsip, Tapi Dia Terjebak Oleh Prinsipnya Sendiri
41
Aku Merasa Lega Karena Kau Bukan Kekasihnya
42
Gadis Ini Sudah Gila, Dia Menyerangku Dengan Kekuatan Penuh
43
Kukira Aku Terkena Usus Buntu Karena Mie Kerang Rebus Yang Kurang Matang
44
Channel Ilustrasi Visual (Channel ini diupdate setiap akhir bulan)
45
Dia Memuji-muji Pria Lain Di Depanku, Aku Sangat Kesal
46
Ada Orang Tamak Yang Berkhianat Demi Iming-iming Kekuasaan
47
Bagaimana Bisa Seekor Betina Masuk Ke Sarang Para Jantan Begini
48
Aku Sengaja Mempersedikit Materinya Agar Zhen Xi Tidak Banyak Tertinggal
49
Dia Lebih Tertarik Pada Pria Lain Ketimbang Diriku, Aku Harus Melakukan Sesuatu
50
Tidak Perlu Belajar Tahap Dasar, Gadis Ini Sangat Cerdas
51
Sepertinya Ibu Mertua Yang Tak Kelihatan Merencanakan Perjodohan Ini
52
Sama-sama Dianggap Anak Sial, Aku Sangat Memahamimu Tuan Muda
53
Ming Wei Memang Jenius, Bahkan Sang Majikan Jadi Tunduk Padanya
54
Karakternya Berubah Di Setiap Detik, Tapi Aku Menyukainya
55
Terlambat Sekolah Di Hari Minggu, Lucunya Gadis Ini
56
Nona Kembaran Sudah Cinta Mati Pada Calon Perjodohan
57
Sang Ayah Kandung Menangis Bahagia, Sementara Saudara Kandung Menangis Sedih
58
Dia Mengakuiku Sebagai Kekasih
59
Beraninya Dia Memberikan Cincin Pada Wanitaku
60
Beraninya Dia Memberikan Dress Cantik Untuk Calon Istriku!
61
Aku Tidak Mau Tahu, Pakai Pakaian Cantik Pemberianku!
62
Saudari Kembarku Merenggut Kebahagiaanku!
63
Kenapa Sekarang Tidak Cemburu Lagi? Dia Memang Punya Dua Kepribadian
64
Dia Pernah Mencium Gadis Yang Belum Ia Nikahi
65
Perempuan Memang Sangat Rumit, Aku Tak Bisa Memahami Jalan Otaknya
66
Rumah Kami Bertolak Belakang, Ternyata Selama Ini Pangeran Adalah Tetanggaku
67
Dosa Apa Lagi Ini Ayah, Tokoh Pria Benar-Benar Polos
68
Kesalah Pahaman Yang Rumit, Kak Wen Hua Mengira Aku Sedang Hamil?
69
Kejutan Bertubi-tubi, Kesalah Pahaman, dan Berita Panas Soal Restu Orang Tua
70
Dia Berusaha Menghiburku Karena Kami Memang Tidak Bisa Bersatu
71
Pernikahan Dadakan, Ayah Mertua Tidak Marah Mendengar Calon Menantunya Hamil
72
Keterlaluan! Saudari Tiriku Sudah Sangat Kejam Merebut Semuanya Dariku!
73
Sebagai Ayah Aku Juga Tidak Ingin Melihat Putriku Kecewa, Ini Serba Salah
74
Kami Bertukar Penderitaan, Saling Menyembuhkan dan Menguntungkan Satu Sama Lain
75
Ketua dan Wakil Keamanan Yang Payah, Mereka Terus Menyerukan Kalau Aku Hamil
76
Aku Akan Segera Datang, Ayah
77
Jangan Dengarkan Ucapan Mereka, Cinta Kita Tidak Boleh Goyah
78
Ternyata Ada Dua Anak Yang Hilang
79
Dia Adalah Penyebab Kematian Menantuku, Tapi Sekarang Dinikahkan Dengan Cucuku?
80
Tokoh Wanita Dikira Hamil dan Sengaja Diberi Makanan Asam Yang Berlebihan
81
Aku Salah Mengenali Istriku, Aku Malah Menyentuh Kembarannya
82
Suamiku Menciumku di Depan Ayah dan Ayah Mertua Tanpa Rasa Malu
83
Ayah Menganggapku Membesar-besarkan Masalah, Padahal Aku Memang Jatuh Cinta
84
Saudara Kembarku Sampai Muntah Darah Karena Sangat Menginginkan Suamiku
85
Atmosfer Langit Ke Tujuh Menolak Energi Negatif Yang Kuat, Chen Ai Bisa Tiada
86
Aku Akan Dinobatkan Menjadi Dewi Tanpa Seleksi?
87
Gadis Galak Berani Memelototiku Si Pria Tampan, Ia Berbeda dan Sangat Menarik
88
Lagi-lagi Aku Kalah Walau Sudah Berlatih Berat Setelah Sekian Lama
89
Orang Yang Dingin dan Depresi Ini Sembuh Setelah Mengenal Cinta
90
Penghianat Kembali Memblokir Energi Bola Kristal Suci Untuk Memancing Dewa Agung
91
Aku Ingin Wen Hua Bertekuk Lutut di Hadapanku!
92
Ikatan Takdir Yang Membuatnya Tetap Hidup Untuk Bertemu Dengan Zhen Xi
93
Puncak Penentuan Akhir Kisah Cinta Kami Akan Dimulai
94
Saudari Kembarnya Menebasnya dengan Pedang dan Hendak Merebut Kursi Pengantin
95
Aku Harus Memastikannya Sendiri, Terpaksa Berduaan Dengannya Di Kamar Pengantin
96
Bubuk Bunga Tidur Seribu Tahun Yang Ilegal Digunakan Untuk Menghianati Negara
97
Mengapa Aku Tidak Boleh Bahagia Sebentar Saja, Mengapa...
98
Tokoh Utama Pria Dipukuli Oleh Anak Buah Penghianat Negara
99
Dewa Agung Akhirnya Bangun dengan Bantuan Jarum Pengeluar Racun Milik Ming Wei
100
Bagaimana Bisa Cewek Ini Adalah Jodoh Seorang Ketua Keamanan Sebaik Aku?
101
Ikatan Takdir Ini Masih Berjalan Meski Harus Mengulang Sedikit Lagi
102
Tunggu Aku Di Sana, Aku Pasti Akan Menjemputmu
103
Kabar Baik Untuk Kita Semua
104
Chen Ai Menggantikan Anak Angkat Yang Sudah Tiada
105
Energi Baik Tertinggi Ini Mampu Mengalahkan Energi Jahat Seburuk Apapun
106
Dewa Agung dan Energi Positif

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!