Ibu Tiriku Materialistis

"Dia itu bukan Pangeran Dewa Hujan, walau cuma anak petinggi yang paling dipercaya Dewa Hujan saja dia bisa jadi orang yang paling ditakuti di mana saja. Benar-benar beruntung." keluh Yen Li.

Kelopak mata Zhen Xi meneduh mendengar celotehan kakak tirinya. Kakak paling baik yang sangat menyayanginya tanpa pamrih, padahal ia hanya anak pungut.

"Kalau saja aku lahir di keluarga bermartabat begitu." guman Yen Li.

"Kak, jangan begitu. Paman dan Bibi adalah orang yang baik."

Yen Li melebarkan matanya dan menatap Zhen Xi serius. "Baik? Mereka selalu memarahimu. Apa kau masih menyayangi mereka?"

Zhen Xi mengangguk. "Walau begitu, tanpa mereka... mungkin aku sudah mati. Tak ada yang merawat."

"..."

Zhen Xi menoleh pada Yen Li yang tak kunjung menjawab. Rupanya pandangannya masih melayang jauh mengikuti pantat kuda Pangeran Wen Hua yang sudah sangat jauh dan terlihat kecil dari sini.

"Tapi... dia itu tampan sekali kan." Yen Li benar-benar melayang ke langit ke tujuh puluh tujuh saat membayangkannya.

"Lumayan." Tanpa sadar Zhen Xi menjawabnya pelan.

"Apa? Lumayan?? Astaga! Adikku yang tomboi dan tak pernah mengagumi laki-laki ini mengagumi Pangeran Wen Hua!"

Zhen Xi menggeleng keras. "Aku tidak pernah mengagumi laki-laki? Aku masih normal kok! Tapi kali ini kakak salah dengar!" elaknya.

Yen Li masih menggeleng dan bersikeras dengan antusias. "Tidak, tidak, kau barusan-"

Bak!

Sebuah pukulan mendarat di paha Zhen Xi. "Diam!!"

Zhen Xi langsung menunduk menatap jari kakinya sendiri sambil menyentuh pahanya yang terasa sakit. Sementara Yen Li menatap protes pada ibunya.

"Ibu, jangan memarahinya terus." cegah Yen Li.

"Apa kau tidak tahu seberapa berharganya Pangeran Wen Hua?? Toko ini akan bangkrut sebentar lagi!" bentak Ji Yue.

Zhen Xi dan Yen Li menoleh ke arah toko yang semula ramai itu menjadi sepi. Beberapa orang yang lewat terus menatap pada Zhen Xi dan mulai membicarakan kelakuan bodohnya pada Pangeran Wen Hua barusan.

"Setidaknya jangan merusak reputasi toko ini! Haa?!" Ji Yue tampak begitu marah sampai air matanya menetes mengaliri pipi keriputnya.

"Ibu..." Yen Li menyentuh pundak ibunya.

Zhen Xi mengepalkan tangannya, bibirnya melipat ke dalam.

"Sejak awal, kau memang membawa sial. Entah kenapa aku masih mau merawatmu..." Ji Yue mulai terisak.

"Ji Yue! Jangan mengatakan hal buruk itu padanya!" Pria yang lelah bekerja keras, seharian memukuli logam untuk membuat pedang itu datang dengan raut cemas yang ditujukan pada Zhen Xi.

Zhen Xi semakin merasa bersalah melihat kedua orang baik dihadapannya ini. Keringat dan bekas luka bakar pada tubuh ayah angkatnya yang bernama Se Lik itu menambah sayatan di hati Zhen Xi.

"Ayah, Kakak. Ini salahku." ucap Zhen Xi.

"Ini memang kesalahanmu! Apa kau baru sadar??!" sahut Ji Yue sambil menunjuk wajah Zhen Xi dengan mata mencuat saking marahnya.

"Hanya ini harta kita satu-satunya Zhen Xi! Hanya ini!" Ibunya menekankan lagi.

"Pembuatan pedang dan ramuan bahannya, semua ini harta karun kami satu-satunya. Kalau ini sampai habis tak bersisa hanya karena kebodohanmu barusan... aku bisa mati!" Ji Yue mengambil salah satu pedang yang ada di etalase toko dengan kasar, ia menodongkannya pada lehernya sendiri.

"Tidak! Ibuuu!" Yen Li langsung berteriak panik sambil menangis.

"Ji Yue!" Se Lik menahan dan menarik tangan Ji Yue.

Zhen Xi tak pernah menyangka, hari ini akan begitu sial sampai ia ingin menangis sekeras-kerasnya. Adegan kepanikan barusan membuat syarafnya tegang hingga traumanya terus datang menghujami pikirannya. Entah bagaimana masalah keuangan bisa jadi bahan untuk memojokkan dirinya lagi.

"Sejak awal memang aku selalu membuat kalian susah." desis Zhen Xi.

Yen Li menggeleng, air matanya menetes. "Zhen Xi, bukan begitu..."

"Aku sangat merepotkan. Aku membawa sial. Aku memang sangat sial, sejak awal tidak punya ayah. Ibuku juga meninggal secepat itu. Lalu sejak aku kecil, kalian juga selalu bertengkar karenaku."

"Kalau dari lahir sudah sial, kenapa aku harus dirawat kalian dan menularkan kesialan?" Zhen Xi membuang muka untuk menyembunyikan tangisnya.

"Zhen Xi..." Se Lik, pria yang menemukan bayi malang yang menangis di malam yang dingin setelah kekacauan akibat serangan Istana Naga Langit itu merasa sedih mendengar keputus asaan anak angkatnya ini.

"Zhen Xi... Masalah ini akan segera selesai. Ji Yue akan tenang, ini hanya masalah waktu. Kita masih bisa membuka toko lagi. Bagaimana kalau menjual roti hangat isi daging yang biasa kau buatkan untuk kami?" bujuk Se Lik.

Zhen Xi mengusap air matanya, lalu berusaha tersenyum tegar sambil menyentuh pundak berlapis pakaian lusuh ayahnya. "Ayah, itu buatan kak Yen Li. Sebenarnya aku diajari olehnya."

Se Lik menggeleng pelan karena bingung.

"Aku memang tidak bisa apa-apa seperti yang bibi bilang." aku Zhen Xi.

Se Lik agak kecewa dengan pernyataan Zhen Xi barusan.

Zhen Xi berjalan mendekati Ji Yue dengan wajah tertunduk. "Bibi, aku akan pergi. Zhen Xi benar-benar minta maaf. Setelah Zhen Xi punya uang, Zhen Xi akan menebus semuanya. Zhen Xi berjanji."

"Tidak, kau mau kemana?! Zhen Xi, jangan begini!" Yen Li terlihat panik seketika, karena adik angkatnya itu belum pernah bercanda.

Zhen Xi tak menghiraukannya. Ia mendongak menatap ibu angkatnya yang selama ini tak pernah sudi dipanggil dengan sebutan ibu. "Tapi sebelum pergi, apa Zhen Xi boleh memanggil bibi dengan sebutan ibu? Sekali saja..."

Ji Yue tampak sedikit kasihan, tapi ia memaksakan raut wajahnya itu untuk tetap bersikeras membenci Zhen Xi.

"Tidak akan pernah." jawab Ji Yue dengan nada dingin.

Air mata Zhen Xi lagi-lagi jatuh beruntun membasahi pakaian hitamnya yang panjang.

"Baiklah. Sekali lagi Zhen Xi minta maaf. Zhen Xi juga berterimakasih pada ibu. Ibu sudah merawat Zhen Xi hingga sedewasa ini." Zhen Xi membungkuk sedikit untuk syarat kesopanan sebelum berlari masuk ke dalam rumah untuk memberesi pakaiannya.

"Zhen Xi!" Yen Li berlari menyusul.

"Zhen Xi! Zhen Xi! Jangan pergi! Apa kau membenci ayah??" Se Lik hendak menyusul ke dalam juga.

"Jangan hentikan dia!" Ji Yue menggenggam tangan suaminya.

Se Lik mengibaskan tangannya dengan kasar dan berlari menyusul Zhen Xi ke dalam, meski ada tatapan dilema antara memilih istrinya atau anak angkat kesayangannya itu.

Zhen Xi mengumpulkan pakaian-pakaian kesukaannya di atas sebuah kain lebar yang ia beber di atas lantai, lalu mengikatnya dengan kuat.

"Zhen Xi! Tenanglah! Zhen Xi! Pikirkan ini dengan kepala dingin!!" Yen Li mengguncang pundak adik tirinya dengan air mata.

"Kakak, terimakasih sudah menjadi kakak yang sangat menyayangiku. Kakak adalah kakak terbaik."

"Kak, tolong jaga ayah. Jangan biarkan ayah kelelahan atau terkena cetakan logam yang panas lagi. Aku tidak bisa lagi menjaganya. Ah iya, jangan lupa buatkan ibu teh herbal setiap pagi, kepalanya sering pusing. Apa dia terkena tekanan darah tinggi?"

Yen Li menggeleng pelan.

"Zhen Xi, kau akan tinggal dimana? Setelah masalah ini mereda, kakak akan menjemputmu..." tawar Yen Li dengan raut serius.

Terpopuler

Comments

Lina Atiek Budiarti

Lina Atiek Budiarti

bapak sama kakaknya baik,, emaknya yg ga tulus 😭
sedih bacanya

2021-03-04

4

eLysha💕

eLysha💕

😥😥😥Nyeseg

2021-03-02

1

Irawati Pek

Irawati Pek

waduh ibunya @)$-*%&#+#+*$-@

2021-02-08

1

lihat semua
Episodes
1 Si Tampan Itu Menggendong Pelayan Laki-lakinya
2 Ibu Tiriku Materialistis
3 Sahabatku Bilang Dia Sedang Tidak Diet Hari Ini
4 Dikira Penyusup, Mereka Menyergapku
5 Asisten Ketua Yang Manis Mengobati Lukaku
6 Perempuan Lugu Ini Terus Saja Merepotkan
7 Akhirnya Aku Bertemu Dengan Gadis Tak Sopan Ini Lagi
8 Aku Terjatuh, Perempuan Tak Sopan Menyelamatkanku
9 Dia Menerima Pisau Api Itu Untuk Melindungiku
10 Aku Cemas, Dia Tidak Segera Bangun
11 Dia Bilang, Aku Gagah Tapi Ringan
12 Aku Takut Dia Tidak Tertolong, Aku Menciumnya
13 Tuan Muda Mencium Gadis Rendahan, Aku Cemburu
14 Apa Yang Terjadi Semalam?
15 Kakek Tabib Ini Merawat Si Gadis Semalaman, Aku Curiga
16 Ketua Keamanan Menuturi Agar Aku Jadi Ibu Rumah Tangga Saja
17 Ayah Ibu Menderita Karenaku, Aku Ingin Pergi
18 Gadis Ini Anak Dewi, Aku Harus Mengambil Hati Atasanku Ini
19 Tokoh Pria Mulai Merasa Canggung Memikirkan Soal Ciuman Kemarin
20 Tokoh Pria Menyesal Meninggalkan Tokoh Wanita Disaat Tokoh Wanita Sakit Keras
21 Dia Putrinya Dewi, Bagaimana Aku Bisa Menghinanya Selama Ini?
22 Aku Tidak Suka Melihat Keakrabannya Dengan Pria Lain
23 Tokoh Pria Merasa Malu dan Menutupi Ketertarikannya
24 Aku Dipecat Tanpa Alasan, Apa Aku Menyinggungnya?
25 Ketua Keamanan Sangat Emosional, Dia Terus Berceramah
26 Ketua Keamanan Sangat Emosional, Dia Terus Berceramah (2)
27 Tokoh Pria Tidak Bisa Melupakan Tokoh Wanita Hingga Susah Tidur
28 Benar-benar Cinta Segitiga Yang Utuh
29 Asisten Ketua Tak Bisa Berkedip Melihatku Memakai Pakaian Berwarna Cerah
30 Aku Terusik Melihat Senyuman Bahagianya Ketika Bersama Dengan Pria Lain
31 Dia Menindih dan Melindungiku Dari Serangan Warga
32 Lagi-lagi Dia Bersikap Aneh, Aku Tidak Bisa Memahaminya
33 Aku Cantik dan Kaya, Apa Itu Artinya Aku Adalah Jal*ng?
34 Murid Kesayanganku Mundur Dari Promosi Hanya Karena Seorang Gadis
35 Bagaimana Menjodohkan Gadis Tak Feminim Ini Pada Tuan Muda? Mustahil
36 Aku Mapan, Aku Tampan, Apa Kurangku?
37 Menyukainya Adalah Hal Yang Kurang Masuk Akal, Mengapa Aku Jadi Begini
38 Musuh Bebuyutan Di Tempat Kerja Mencoba Mempermalukanku
39 Kesalahpahaman Ini Membuatku Gila!
40 Pemilik Akademi Sangat Berprinsip, Tapi Dia Terjebak Oleh Prinsipnya Sendiri
41 Aku Merasa Lega Karena Kau Bukan Kekasihnya
42 Gadis Ini Sudah Gila, Dia Menyerangku Dengan Kekuatan Penuh
43 Kukira Aku Terkena Usus Buntu Karena Mie Kerang Rebus Yang Kurang Matang
44 Channel Ilustrasi Visual (Channel ini diupdate setiap akhir bulan)
45 Dia Memuji-muji Pria Lain Di Depanku, Aku Sangat Kesal
46 Ada Orang Tamak Yang Berkhianat Demi Iming-iming Kekuasaan
47 Bagaimana Bisa Seekor Betina Masuk Ke Sarang Para Jantan Begini
48 Aku Sengaja Mempersedikit Materinya Agar Zhen Xi Tidak Banyak Tertinggal
49 Dia Lebih Tertarik Pada Pria Lain Ketimbang Diriku, Aku Harus Melakukan Sesuatu
50 Tidak Perlu Belajar Tahap Dasar, Gadis Ini Sangat Cerdas
51 Sepertinya Ibu Mertua Yang Tak Kelihatan Merencanakan Perjodohan Ini
52 Sama-sama Dianggap Anak Sial, Aku Sangat Memahamimu Tuan Muda
53 Ming Wei Memang Jenius, Bahkan Sang Majikan Jadi Tunduk Padanya
54 Karakternya Berubah Di Setiap Detik, Tapi Aku Menyukainya
55 Terlambat Sekolah Di Hari Minggu, Lucunya Gadis Ini
56 Nona Kembaran Sudah Cinta Mati Pada Calon Perjodohan
57 Sang Ayah Kandung Menangis Bahagia, Sementara Saudara Kandung Menangis Sedih
58 Dia Mengakuiku Sebagai Kekasih
59 Beraninya Dia Memberikan Cincin Pada Wanitaku
60 Beraninya Dia Memberikan Dress Cantik Untuk Calon Istriku!
61 Aku Tidak Mau Tahu, Pakai Pakaian Cantik Pemberianku!
62 Saudari Kembarku Merenggut Kebahagiaanku!
63 Kenapa Sekarang Tidak Cemburu Lagi? Dia Memang Punya Dua Kepribadian
64 Dia Pernah Mencium Gadis Yang Belum Ia Nikahi
65 Perempuan Memang Sangat Rumit, Aku Tak Bisa Memahami Jalan Otaknya
66 Rumah Kami Bertolak Belakang, Ternyata Selama Ini Pangeran Adalah Tetanggaku
67 Dosa Apa Lagi Ini Ayah, Tokoh Pria Benar-Benar Polos
68 Kesalah Pahaman Yang Rumit, Kak Wen Hua Mengira Aku Sedang Hamil?
69 Kejutan Bertubi-tubi, Kesalah Pahaman, dan Berita Panas Soal Restu Orang Tua
70 Dia Berusaha Menghiburku Karena Kami Memang Tidak Bisa Bersatu
71 Pernikahan Dadakan, Ayah Mertua Tidak Marah Mendengar Calon Menantunya Hamil
72 Keterlaluan! Saudari Tiriku Sudah Sangat Kejam Merebut Semuanya Dariku!
73 Sebagai Ayah Aku Juga Tidak Ingin Melihat Putriku Kecewa, Ini Serba Salah
74 Kami Bertukar Penderitaan, Saling Menyembuhkan dan Menguntungkan Satu Sama Lain
75 Ketua dan Wakil Keamanan Yang Payah, Mereka Terus Menyerukan Kalau Aku Hamil
76 Aku Akan Segera Datang, Ayah
77 Jangan Dengarkan Ucapan Mereka, Cinta Kita Tidak Boleh Goyah
78 Ternyata Ada Dua Anak Yang Hilang
79 Dia Adalah Penyebab Kematian Menantuku, Tapi Sekarang Dinikahkan Dengan Cucuku?
80 Tokoh Wanita Dikira Hamil dan Sengaja Diberi Makanan Asam Yang Berlebihan
81 Aku Salah Mengenali Istriku, Aku Malah Menyentuh Kembarannya
82 Suamiku Menciumku di Depan Ayah dan Ayah Mertua Tanpa Rasa Malu
83 Ayah Menganggapku Membesar-besarkan Masalah, Padahal Aku Memang Jatuh Cinta
84 Saudara Kembarku Sampai Muntah Darah Karena Sangat Menginginkan Suamiku
85 Atmosfer Langit Ke Tujuh Menolak Energi Negatif Yang Kuat, Chen Ai Bisa Tiada
86 Aku Akan Dinobatkan Menjadi Dewi Tanpa Seleksi?
87 Gadis Galak Berani Memelototiku Si Pria Tampan, Ia Berbeda dan Sangat Menarik
88 Lagi-lagi Aku Kalah Walau Sudah Berlatih Berat Setelah Sekian Lama
89 Orang Yang Dingin dan Depresi Ini Sembuh Setelah Mengenal Cinta
90 Penghianat Kembali Memblokir Energi Bola Kristal Suci Untuk Memancing Dewa Agung
91 Aku Ingin Wen Hua Bertekuk Lutut di Hadapanku!
92 Ikatan Takdir Yang Membuatnya Tetap Hidup Untuk Bertemu Dengan Zhen Xi
93 Puncak Penentuan Akhir Kisah Cinta Kami Akan Dimulai
94 Saudari Kembarnya Menebasnya dengan Pedang dan Hendak Merebut Kursi Pengantin
95 Aku Harus Memastikannya Sendiri, Terpaksa Berduaan Dengannya Di Kamar Pengantin
96 Bubuk Bunga Tidur Seribu Tahun Yang Ilegal Digunakan Untuk Menghianati Negara
97 Mengapa Aku Tidak Boleh Bahagia Sebentar Saja, Mengapa...
98 Tokoh Utama Pria Dipukuli Oleh Anak Buah Penghianat Negara
99 Dewa Agung Akhirnya Bangun dengan Bantuan Jarum Pengeluar Racun Milik Ming Wei
100 Bagaimana Bisa Cewek Ini Adalah Jodoh Seorang Ketua Keamanan Sebaik Aku?
101 Ikatan Takdir Ini Masih Berjalan Meski Harus Mengulang Sedikit Lagi
102 Tunggu Aku Di Sana, Aku Pasti Akan Menjemputmu
103 Kabar Baik Untuk Kita Semua
104 Chen Ai Menggantikan Anak Angkat Yang Sudah Tiada
105 Energi Baik Tertinggi Ini Mampu Mengalahkan Energi Jahat Seburuk Apapun
106 Dewa Agung dan Energi Positif
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Si Tampan Itu Menggendong Pelayan Laki-lakinya
2
Ibu Tiriku Materialistis
3
Sahabatku Bilang Dia Sedang Tidak Diet Hari Ini
4
Dikira Penyusup, Mereka Menyergapku
5
Asisten Ketua Yang Manis Mengobati Lukaku
6
Perempuan Lugu Ini Terus Saja Merepotkan
7
Akhirnya Aku Bertemu Dengan Gadis Tak Sopan Ini Lagi
8
Aku Terjatuh, Perempuan Tak Sopan Menyelamatkanku
9
Dia Menerima Pisau Api Itu Untuk Melindungiku
10
Aku Cemas, Dia Tidak Segera Bangun
11
Dia Bilang, Aku Gagah Tapi Ringan
12
Aku Takut Dia Tidak Tertolong, Aku Menciumnya
13
Tuan Muda Mencium Gadis Rendahan, Aku Cemburu
14
Apa Yang Terjadi Semalam?
15
Kakek Tabib Ini Merawat Si Gadis Semalaman, Aku Curiga
16
Ketua Keamanan Menuturi Agar Aku Jadi Ibu Rumah Tangga Saja
17
Ayah Ibu Menderita Karenaku, Aku Ingin Pergi
18
Gadis Ini Anak Dewi, Aku Harus Mengambil Hati Atasanku Ini
19
Tokoh Pria Mulai Merasa Canggung Memikirkan Soal Ciuman Kemarin
20
Tokoh Pria Menyesal Meninggalkan Tokoh Wanita Disaat Tokoh Wanita Sakit Keras
21
Dia Putrinya Dewi, Bagaimana Aku Bisa Menghinanya Selama Ini?
22
Aku Tidak Suka Melihat Keakrabannya Dengan Pria Lain
23
Tokoh Pria Merasa Malu dan Menutupi Ketertarikannya
24
Aku Dipecat Tanpa Alasan, Apa Aku Menyinggungnya?
25
Ketua Keamanan Sangat Emosional, Dia Terus Berceramah
26
Ketua Keamanan Sangat Emosional, Dia Terus Berceramah (2)
27
Tokoh Pria Tidak Bisa Melupakan Tokoh Wanita Hingga Susah Tidur
28
Benar-benar Cinta Segitiga Yang Utuh
29
Asisten Ketua Tak Bisa Berkedip Melihatku Memakai Pakaian Berwarna Cerah
30
Aku Terusik Melihat Senyuman Bahagianya Ketika Bersama Dengan Pria Lain
31
Dia Menindih dan Melindungiku Dari Serangan Warga
32
Lagi-lagi Dia Bersikap Aneh, Aku Tidak Bisa Memahaminya
33
Aku Cantik dan Kaya, Apa Itu Artinya Aku Adalah Jal*ng?
34
Murid Kesayanganku Mundur Dari Promosi Hanya Karena Seorang Gadis
35
Bagaimana Menjodohkan Gadis Tak Feminim Ini Pada Tuan Muda? Mustahil
36
Aku Mapan, Aku Tampan, Apa Kurangku?
37
Menyukainya Adalah Hal Yang Kurang Masuk Akal, Mengapa Aku Jadi Begini
38
Musuh Bebuyutan Di Tempat Kerja Mencoba Mempermalukanku
39
Kesalahpahaman Ini Membuatku Gila!
40
Pemilik Akademi Sangat Berprinsip, Tapi Dia Terjebak Oleh Prinsipnya Sendiri
41
Aku Merasa Lega Karena Kau Bukan Kekasihnya
42
Gadis Ini Sudah Gila, Dia Menyerangku Dengan Kekuatan Penuh
43
Kukira Aku Terkena Usus Buntu Karena Mie Kerang Rebus Yang Kurang Matang
44
Channel Ilustrasi Visual (Channel ini diupdate setiap akhir bulan)
45
Dia Memuji-muji Pria Lain Di Depanku, Aku Sangat Kesal
46
Ada Orang Tamak Yang Berkhianat Demi Iming-iming Kekuasaan
47
Bagaimana Bisa Seekor Betina Masuk Ke Sarang Para Jantan Begini
48
Aku Sengaja Mempersedikit Materinya Agar Zhen Xi Tidak Banyak Tertinggal
49
Dia Lebih Tertarik Pada Pria Lain Ketimbang Diriku, Aku Harus Melakukan Sesuatu
50
Tidak Perlu Belajar Tahap Dasar, Gadis Ini Sangat Cerdas
51
Sepertinya Ibu Mertua Yang Tak Kelihatan Merencanakan Perjodohan Ini
52
Sama-sama Dianggap Anak Sial, Aku Sangat Memahamimu Tuan Muda
53
Ming Wei Memang Jenius, Bahkan Sang Majikan Jadi Tunduk Padanya
54
Karakternya Berubah Di Setiap Detik, Tapi Aku Menyukainya
55
Terlambat Sekolah Di Hari Minggu, Lucunya Gadis Ini
56
Nona Kembaran Sudah Cinta Mati Pada Calon Perjodohan
57
Sang Ayah Kandung Menangis Bahagia, Sementara Saudara Kandung Menangis Sedih
58
Dia Mengakuiku Sebagai Kekasih
59
Beraninya Dia Memberikan Cincin Pada Wanitaku
60
Beraninya Dia Memberikan Dress Cantik Untuk Calon Istriku!
61
Aku Tidak Mau Tahu, Pakai Pakaian Cantik Pemberianku!
62
Saudari Kembarku Merenggut Kebahagiaanku!
63
Kenapa Sekarang Tidak Cemburu Lagi? Dia Memang Punya Dua Kepribadian
64
Dia Pernah Mencium Gadis Yang Belum Ia Nikahi
65
Perempuan Memang Sangat Rumit, Aku Tak Bisa Memahami Jalan Otaknya
66
Rumah Kami Bertolak Belakang, Ternyata Selama Ini Pangeran Adalah Tetanggaku
67
Dosa Apa Lagi Ini Ayah, Tokoh Pria Benar-Benar Polos
68
Kesalah Pahaman Yang Rumit, Kak Wen Hua Mengira Aku Sedang Hamil?
69
Kejutan Bertubi-tubi, Kesalah Pahaman, dan Berita Panas Soal Restu Orang Tua
70
Dia Berusaha Menghiburku Karena Kami Memang Tidak Bisa Bersatu
71
Pernikahan Dadakan, Ayah Mertua Tidak Marah Mendengar Calon Menantunya Hamil
72
Keterlaluan! Saudari Tiriku Sudah Sangat Kejam Merebut Semuanya Dariku!
73
Sebagai Ayah Aku Juga Tidak Ingin Melihat Putriku Kecewa, Ini Serba Salah
74
Kami Bertukar Penderitaan, Saling Menyembuhkan dan Menguntungkan Satu Sama Lain
75
Ketua dan Wakil Keamanan Yang Payah, Mereka Terus Menyerukan Kalau Aku Hamil
76
Aku Akan Segera Datang, Ayah
77
Jangan Dengarkan Ucapan Mereka, Cinta Kita Tidak Boleh Goyah
78
Ternyata Ada Dua Anak Yang Hilang
79
Dia Adalah Penyebab Kematian Menantuku, Tapi Sekarang Dinikahkan Dengan Cucuku?
80
Tokoh Wanita Dikira Hamil dan Sengaja Diberi Makanan Asam Yang Berlebihan
81
Aku Salah Mengenali Istriku, Aku Malah Menyentuh Kembarannya
82
Suamiku Menciumku di Depan Ayah dan Ayah Mertua Tanpa Rasa Malu
83
Ayah Menganggapku Membesar-besarkan Masalah, Padahal Aku Memang Jatuh Cinta
84
Saudara Kembarku Sampai Muntah Darah Karena Sangat Menginginkan Suamiku
85
Atmosfer Langit Ke Tujuh Menolak Energi Negatif Yang Kuat, Chen Ai Bisa Tiada
86
Aku Akan Dinobatkan Menjadi Dewi Tanpa Seleksi?
87
Gadis Galak Berani Memelototiku Si Pria Tampan, Ia Berbeda dan Sangat Menarik
88
Lagi-lagi Aku Kalah Walau Sudah Berlatih Berat Setelah Sekian Lama
89
Orang Yang Dingin dan Depresi Ini Sembuh Setelah Mengenal Cinta
90
Penghianat Kembali Memblokir Energi Bola Kristal Suci Untuk Memancing Dewa Agung
91
Aku Ingin Wen Hua Bertekuk Lutut di Hadapanku!
92
Ikatan Takdir Yang Membuatnya Tetap Hidup Untuk Bertemu Dengan Zhen Xi
93
Puncak Penentuan Akhir Kisah Cinta Kami Akan Dimulai
94
Saudari Kembarnya Menebasnya dengan Pedang dan Hendak Merebut Kursi Pengantin
95
Aku Harus Memastikannya Sendiri, Terpaksa Berduaan Dengannya Di Kamar Pengantin
96
Bubuk Bunga Tidur Seribu Tahun Yang Ilegal Digunakan Untuk Menghianati Negara
97
Mengapa Aku Tidak Boleh Bahagia Sebentar Saja, Mengapa...
98
Tokoh Utama Pria Dipukuli Oleh Anak Buah Penghianat Negara
99
Dewa Agung Akhirnya Bangun dengan Bantuan Jarum Pengeluar Racun Milik Ming Wei
100
Bagaimana Bisa Cewek Ini Adalah Jodoh Seorang Ketua Keamanan Sebaik Aku?
101
Ikatan Takdir Ini Masih Berjalan Meski Harus Mengulang Sedikit Lagi
102
Tunggu Aku Di Sana, Aku Pasti Akan Menjemputmu
103
Kabar Baik Untuk Kita Semua
104
Chen Ai Menggantikan Anak Angkat Yang Sudah Tiada
105
Energi Baik Tertinggi Ini Mampu Mengalahkan Energi Jahat Seburuk Apapun
106
Dewa Agung dan Energi Positif

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!