Suara Itu!

"Assalamualaikum dokter Laras" sapa mamah Aini untuk dokter kesayangannya itu.

"Waalaikum salam bu Aini, eh sama...." ucapan Laras terpotong karena lupa nama yang akan disebutnya.

"Yuna dokter" ucap Yuna seakan tahu maksud Laras.

"Ah iya mbak Yuna. Ibu ada keluhan lagi?" tanya Laras karena seingat Laras bu Aini bilang sudah bisa tidur nyenyak tanpa obat.

"Gak ada dokter, saya hanya mau ketemu sama dokter. Kangeeennn. Dokter. Saya juga mengajak cucu saya dan anak saya lho"

Laras menautkan alis. "Oh ya? Kinan kan? Terakhir ketemu umur 5 tahun ya kalau gak salah. Sekarang dia dimana bu?"

"Ada di masjid sama anak saya. Dokter vitamin sarafnya enak sekali itu. Kalau saya beli sendiri bisa?"

"Bisa bu, tapi harus dengan resep saya. Maksud ibu beli di apotek luar gitu kan?"

"Iya"

"Bisa. Ya sudah nanti saya tambahkan untuk resepnya"

Adzan berkumandang. Semua orang diam menikmati adzan.

"Dokter, sholat yuk. Udah dipanggil" ajak mamah Aini kepada Laras.

"Mari. Nin, nanti kamu pulang duluan gak papa. Saya kan langsung pulang nanti, jadi gak usah nunggu saya. Ruangan nya biar saya yang beresin sendiri.

"Siap dokter" ucap Nina. Nina ini beragama kristiani ya. Tapi dia selalu menghormati sesama. Dia juga kalau ada orang adzan atau dokter Laras murotal dia mendengarkan dengan seksama. Malah terasa sejuk baginya.

Laras, Yuna dan mamah Aini berjalan ke masjid. Mereka sholat berjamaah. Selesai sholat, sekali lagi Laras mendengar suara itu.

"Suara itu!" pekiknya dalam gumaman. Tanpa pikir panjang lagi dia mengintip siapa pemilik suara itu.

Duta yang sedang bermurotal menghadap kiblat merasa seperti ada yang melihatnya dari arah belakang. Dia menoleh. Seketika Laras menyembunyikan wajahnya dibalik tirai pemisah.

Bu Aini dan Yuna hanya tersenyum melihat tingkah Laras.

"Dokter! Nyari siapa lagi?" Bu Aini menggoda Laras dengan menahan tawa.

"Ih, ibu. Gak nyari siapa-siapa. Bu, saya duluan ya. Ada acara di rumah. Mbak Yuna mari" Laras malu ketahuan oleh bu Aini berpura-pura kembali ke ruangannya terlebih dahulu. Padahal ingin mendengar suara itu hingga selesai.

Di depan masjid dia bertemu Kinan yang sedang bengong menunggu bunda, om, dan eyang nya sholat.

"Lhoh, Kinan. Kok sendirian sayang? Masih ingat sama tante?" Sapa Laras.

Kinan mendongak. "Tante dokter!" ucap Kinan seraya memeluk kaki Laras.

"Iya ini tante Laras. Kinan nunggu bunda?"

"Iya, tante mau main sebentar sama Kinan gak?"

"Nanti kalau mamah nyari gimana?"

"Bilang ke petugas itu aja surub jemput Kinan di ruangan tante. Ya tanteeee"

Laras tak tega menolak Kinan. Akhirnya dia tersenyum dan mengangguk. Mereka meninggalkan masjid dengan terlebih dahulu Laras memberitahukan kepada petugas kebersihan jika ada yang mencari anak kecil bernama Kinan suruh menjemput ke ruangannya.

Mamah Aini dan Yuna sudah terlebih dahulu selesai disusul Duta di belakangnya.

"Lhoh, Kinan gak sama kamu dek?" Tanya Yuna yang melihat Duta berjalan sendirian.

"Gak kak, tadi dia duduk di teras. Terus sekarang dia dimana?" Duta mulai panik melihat sekitar tak menemukan keberadaan Kinan.

Yuna dan mamah Aini mencari di toilet dan tempat wudhu juga tidak ada. Duta bertanya kepada petugas kebersihan yang ada disana. Dan mendapatkan jawaban dari hilangnya Kinan.

"Gimana? Ketemu?" tanya mamah Aini kepada Duta.

"Kata mbak nya, Kinan dibawa oleh dokter Laras dan disuruh jemput kesana" jelas Duta.

"Ya sudah kakak jemput dulu" Yuna hendak melangkah tapi dicegah oleh mamah Aini.

"Duta, peka sedikit dong sama kakak kamu. Dia lagi hamil muda kamu suruh bolak-balik. Jauh tahu. Kamu aja yang jemput sana" ucap mamah Aini yang sedang merencanakan sesuatu.

"Ha? Kakak hamil? Duta gak tahu" Duta melirik ke arah mamah nya. "Mamah gak lagi merencanakan sesuatu kan?" sambungnya.

"Ih apaan sih, mamah juga pegel Duta kalau kamu suruh kesana. Buruan gih dijemput. Nanti jam 5 kita masih ada acara lho"

"Bilang aja mamah kepingin Duta melihat dulu dokter Laras kan?"

"Nah itu peka dek, sana gih jemput Kinan. Kakak sama mamah nunggu di mobil. Kesinikan kuncinya" Yuna menengadahkan tangan meminta kunci mobil dari Duta.

"Hmm, kalah deh Duta. Ya sudah ini kuncinya. Duta jemput Kinan dulu" Duta berjalan ke arah ruangan dokter Laras dengan melihat petunjuk yang ada di rumah sakit itu.

Mamah nih, nyebelin deh. Masa ngerjain aku hanya gara-gara biar aku bisa ketemu sama dokter Laras? Tapi bagus sih, aku bisa tahu lebih dulu. Kan kalau gak sesuai kriteria aku nanti ada waktu cari alasan. Hihih

Di dalam ruangan Laras, Kinan tertawa terbaha-bahak karena sedang digelitiki oleh Laras. Sampai suara ketukan pintu Laras tak mendengarnya. Akhirnya pintu terbuka. Kedua orang disana menoleh ke arah pintu.

"Assalamualaikum dokter, maaf daritadi saya ketuk tapi tak ada jawaban. Saya ingin menjemput Kinan" ucap Duta sambil melihat penampilan Laras yang anggun dengan balutan dress dan hijab yang menutupi dadanya.

Masyaallah, benar kata mamah. Cantik, anggun. Astaghfirullah Dutaaaa, jaga mata kamu gumam Duta dalam hati.

"Oh, tidak apa-apa. Kinan mainnya sudah dulu ya. Kinan sudan dijemput tuh. Besok kalau eyang kesini lagi kita main lagi okey?"

"Janji ya tante, ayo kita buat janji kelingking" Kinan menautkan kelingkingnya dengan milik Laras.

"Janji" ucap Laras membalasnya.

Dia melihat Duta tersenyum. Eh, bukannya dia yang tadi murotal? Ooo, jadi ini ayah nya Kinan? Yaaaahhh, sudah menikah dan punya anak ternyata. Ku kira masih belum ada yang punya.

"Tante Kinan pulang dulu ya, Assalamualaikum"

"Waalaikum salam. Hati-hati ya Kinan. Cium dulu dong tante nya"

Kinan mencium pipi Laras dan menyalami tangannya.

"Dadah tante dokter"

"Kami permisi dulu dok, Assalamualaikum" Duta menggandeng tangan Kinan dan meninggalkan ruangan Laras.

"Waalaikum salam" ucap Laras sambil tersenyum

"Hmmm, mungkin belum jodoh kali ya, sudah menjadi milik mbak Yuna ternyata. Ih, apaan sih aku. Laras sadar!"

Laras mengambil tas nya dan membereskan meja nya. Menutup jendela dan tirai ruangannya dan segera berlalu menuju parkiran.

Duta dan Kinan sudah masuk dalam mobil.

"Gimana?" tanya mamah Aini dan Yuna bersamaan.

Duta yang sedang memasang sabuk pengaman sampai bengong dengan pertanyaan mereka.

"Apanya yang gimana?" tanya Duta balik.

"Dokter Laras"

Duta tersenyum. "Ya yang seperti mamah sebutkan. Cantik, berhijab, anggun"

"Tuh kan, mamah bilang juga apa? Pasti sesuai sama selera kamu. Nanti sore kita ketemu. Udah kalo ini sih fix mamah punya mantu"

Duta hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Atur aja lah mah"

"Alhamdulillah dek, akhirnya kamu mau juga kenal sama perempuan selain Dini" ucap Yuna bersyukur karena Duta mau untuk dijodohkan.

.

.

.

Like

Komen

Vote

Tip (seikhlasnya aja. Yang wajib 3 diatas. Hahahaha)

Dilanjut nanti lagi ya gaes. Author mau beberes dulu. Dibaca juga Tunangan Bayaran nanti up nya agak siang ya... Happy weekend

Terpopuler

Comments

✨️ɛ.

✨️ɛ.

Pak Bupati sudah dalam mode pasrah.. 😌

2022-10-13

1

Mbah Edhok

Mbah Edhok

mulai ngandang ini p. bupatinya ... tapi b. dokternya salah paham ini ... menyimak terus ..m

2022-04-29

0

Sintia Dewi

Sintia Dewi

haaahh akhirnya pak bupati otw kawin..klol jdoh gk kemana yaa

2022-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Jangan-jangan Beneran Jodoh
3 Cerita Tentang Perjodohan
4 Umi Datang!
5 Suara Itu!
6 Pak Bupati Ya?
7 Ta'aruf
8 Menerima dan Menolak
9 Ay
10 Calon Istri
11 Jalan-jalan
12 Badmood
13 Kecanggungan
14 Trauma
15 Maaf Menyentuhmu
16 Biarkan Takdir Yang Bekerja
17 Minta Sama Allah
18 Menjadi Bucin
19 Salah Paham
20 Mengantar Mamah Aini
21 Takdir Sedang Bekerja (1)
22 Takdir Sedang Bekerja (2)
23 Orang Yang Lebih Pantas Menerima Cintamu
24 Takdir Sedang Bekerja (3)
25 Mulai Terbuka
26 Sarapan
27 Laras Cemburu
28 Laras Marah
29 Takdir Sedang Bekerja (4)
30 Kencan
31 Salam Sebelum Tidur
32 Abang Duta Sayang
33 Menemani
34 Kau Gila!
35 Kejutaaaan
36 Romantis Ya Kalian
37 Kado
38 Es Itu Meleleh
39 Persiapan Lamaran
40 Lamaran (1)
41 Lamaran (2)
42 Kain dan Batik
43 Kenangan Dini
44 Membujuk Rama
45 Daftar Tamu Undangan
46 Perkembangan Riana
47 Astaghfirullah, mulut Arjun
48 Cincin Emas
49 Papah dan Dini
50 Diam Saja
51 Es Krim dan Coklat
52 Wejangan
53 Berkas Nikah
54 Akad
55 Minta Hak
56 Aku Milikmu
57 Belajar Memasak
58 Pindahan
59 Honeymoon
60 Dirga?
61 Abang Kenapa?
62 Cerita Tentang Dirga
63 Lamaran (3)
64 Bohay
65 Welcome Home
66 Rutinitas
67 Si Dia
68 Masa Lalu
69 Foto Ini
70 Sopir dan Ajudan
71 Permintaan Maaf
72 Hari Jadi
73 Teman
74 Undangan
75 Dokter Cinta
76 Kencan (2)
77 Sedang Diinterogasi
78 Teror
79 Hati Ke Hati
80 Teror (2)
81 Tertangkap
82 Segitu Gampangnya
83 Rindu dan Tespack
84 Hari H
85 Malam Pertama
86 USG
87 PDKT
88 Ketemu Camer
89 Ekspektasi Vs Realita
90 Bertemu Partai
91 Semakin Sibuk
92 Butuh Perhatian
93 4 Bulanan
94 Memberi Perhatian
95 Salah Sasaran
96 Amira
97 Ada Rasa
98 Paslon
99 Akal Licik
100 Sakit
101 Berita Duka
102 Ikhlas
103 Kecelakaan
104 Terungkap
105 Bebas
106 Bahagia atau Sedih?
107 Kerjasama
108 Kerjasama Membangun Rumah Tangga
109 Karma
110 Mundur
111 Sang Mantan
112 Sang Mantan (2)
113 Kesetiaan dan Kejujuran
114 Dijebak
115 Diskualifikasi
116 Menang Mutlak
117 PPDS
118 Terbongkar
119 Akal Licik (2)
120 Unboxing
121 It's Show Time
122 Hukuman
123 Pelantikan
124 Rujak Serut Tiga Bungkus
125 Jenguk Zafran
126 Maafin Mamah Ya
127 Dokter Baru
128 Sampai Lupa
129 Anniversary
130 Hamil Bareng
131 Khawatir
132 Hiperemesis Gravidarum
133 Resign
134 Lahiran
135 Cerita Memalukan
136 Harus SC
137 Assalamualaikum A Squad
138 Repot
139 Sepantaran
140 Rebutan Status
141 Tim
142 Jenuh
143 Sang Penggoda
144 He Is Back!
145 Klinik Bersama (THE END)
146 Hamil Lagi (Bonus 1)
147 Renata Lazuardi (Bonus 2)
148 Jalan Yuk (Bonus 3)
149 Kepergok (Bonus 4)
150 Proposal (Bonus 5)
151 Bikin Gempar (Season 2)
152 Tarik Ulur (Season 2)
153 Lima Maret (Season 2)
154 Mencetak Gol (Season 2)
155 Hadiah Untukmu (Season 2)
156 Barongsai Magic Com (Season 2)
157 Lem BiRu (Season 2)
158 Kasih Salam (Season 2)
159 Cita-cita (Season 2)
160 Spidol Permanent (Season 2)
161 Permen Karet (Season 2)
162 Tutup Mulut (Season 2)
163 Teka Teki (Season 2)
164 Baby Humai (Season 2)
165 Failed (Season 2)
166 Surat Cinta Presiden (Season 2)
167 Pesta Kostum (Season 2)
168 Melepas Rindu (Season 2)
169 Pindah (Season 2)
170 Pelantikan (Season 2) END
171 Pengumuman Karya Baru
172 Pengumuman Karya Baru (lagi)
173 Pengumuman Karya Baru (Lagi)
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Prolog
2
Jangan-jangan Beneran Jodoh
3
Cerita Tentang Perjodohan
4
Umi Datang!
5
Suara Itu!
6
Pak Bupati Ya?
7
Ta'aruf
8
Menerima dan Menolak
9
Ay
10
Calon Istri
11
Jalan-jalan
12
Badmood
13
Kecanggungan
14
Trauma
15
Maaf Menyentuhmu
16
Biarkan Takdir Yang Bekerja
17
Minta Sama Allah
18
Menjadi Bucin
19
Salah Paham
20
Mengantar Mamah Aini
21
Takdir Sedang Bekerja (1)
22
Takdir Sedang Bekerja (2)
23
Orang Yang Lebih Pantas Menerima Cintamu
24
Takdir Sedang Bekerja (3)
25
Mulai Terbuka
26
Sarapan
27
Laras Cemburu
28
Laras Marah
29
Takdir Sedang Bekerja (4)
30
Kencan
31
Salam Sebelum Tidur
32
Abang Duta Sayang
33
Menemani
34
Kau Gila!
35
Kejutaaaan
36
Romantis Ya Kalian
37
Kado
38
Es Itu Meleleh
39
Persiapan Lamaran
40
Lamaran (1)
41
Lamaran (2)
42
Kain dan Batik
43
Kenangan Dini
44
Membujuk Rama
45
Daftar Tamu Undangan
46
Perkembangan Riana
47
Astaghfirullah, mulut Arjun
48
Cincin Emas
49
Papah dan Dini
50
Diam Saja
51
Es Krim dan Coklat
52
Wejangan
53
Berkas Nikah
54
Akad
55
Minta Hak
56
Aku Milikmu
57
Belajar Memasak
58
Pindahan
59
Honeymoon
60
Dirga?
61
Abang Kenapa?
62
Cerita Tentang Dirga
63
Lamaran (3)
64
Bohay
65
Welcome Home
66
Rutinitas
67
Si Dia
68
Masa Lalu
69
Foto Ini
70
Sopir dan Ajudan
71
Permintaan Maaf
72
Hari Jadi
73
Teman
74
Undangan
75
Dokter Cinta
76
Kencan (2)
77
Sedang Diinterogasi
78
Teror
79
Hati Ke Hati
80
Teror (2)
81
Tertangkap
82
Segitu Gampangnya
83
Rindu dan Tespack
84
Hari H
85
Malam Pertama
86
USG
87
PDKT
88
Ketemu Camer
89
Ekspektasi Vs Realita
90
Bertemu Partai
91
Semakin Sibuk
92
Butuh Perhatian
93
4 Bulanan
94
Memberi Perhatian
95
Salah Sasaran
96
Amira
97
Ada Rasa
98
Paslon
99
Akal Licik
100
Sakit
101
Berita Duka
102
Ikhlas
103
Kecelakaan
104
Terungkap
105
Bebas
106
Bahagia atau Sedih?
107
Kerjasama
108
Kerjasama Membangun Rumah Tangga
109
Karma
110
Mundur
111
Sang Mantan
112
Sang Mantan (2)
113
Kesetiaan dan Kejujuran
114
Dijebak
115
Diskualifikasi
116
Menang Mutlak
117
PPDS
118
Terbongkar
119
Akal Licik (2)
120
Unboxing
121
It's Show Time
122
Hukuman
123
Pelantikan
124
Rujak Serut Tiga Bungkus
125
Jenguk Zafran
126
Maafin Mamah Ya
127
Dokter Baru
128
Sampai Lupa
129
Anniversary
130
Hamil Bareng
131
Khawatir
132
Hiperemesis Gravidarum
133
Resign
134
Lahiran
135
Cerita Memalukan
136
Harus SC
137
Assalamualaikum A Squad
138
Repot
139
Sepantaran
140
Rebutan Status
141
Tim
142
Jenuh
143
Sang Penggoda
144
He Is Back!
145
Klinik Bersama (THE END)
146
Hamil Lagi (Bonus 1)
147
Renata Lazuardi (Bonus 2)
148
Jalan Yuk (Bonus 3)
149
Kepergok (Bonus 4)
150
Proposal (Bonus 5)
151
Bikin Gempar (Season 2)
152
Tarik Ulur (Season 2)
153
Lima Maret (Season 2)
154
Mencetak Gol (Season 2)
155
Hadiah Untukmu (Season 2)
156
Barongsai Magic Com (Season 2)
157
Lem BiRu (Season 2)
158
Kasih Salam (Season 2)
159
Cita-cita (Season 2)
160
Spidol Permanent (Season 2)
161
Permen Karet (Season 2)
162
Tutup Mulut (Season 2)
163
Teka Teki (Season 2)
164
Baby Humai (Season 2)
165
Failed (Season 2)
166
Surat Cinta Presiden (Season 2)
167
Pesta Kostum (Season 2)
168
Melepas Rindu (Season 2)
169
Pindah (Season 2)
170
Pelantikan (Season 2) END
171
Pengumuman Karya Baru
172
Pengumuman Karya Baru (lagi)
173
Pengumuman Karya Baru (Lagi)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!