Selesai makan Duta kembali berkutat dengan tumpukan laporan yang harus diperiksanya. Ia memanggil Farid sekertaris nya untuk datang ke rumah dan membantunya mengkoreksi laporan yang masuk.
"Mah, nanti kalau Farid datang suruh langsung masuk aja ya. Duta tunggu di ruang kerja. Mamah juga cepetan istirahat. Gak usah mengkhayal yang gak jelas lagi" ucap Duta yang sudah selesai mencuci piring.
Itulah Duta, dia terlalu mandiri. Dia mempekerjakan asisten rumah tangga. Tapi jika mereka sudah beristirahat di kamar mereka Duta akan dengan senang hati membantu pekerjaan mereka.
"Iya bawel ah, kamu itu gak usah khawatirkan mamah. Yang perlu dikhawatirkan itu diri kamu sendiri. Mau kamu jadi bujang lapuk kayak si Farid? Udah kepala 4 masih aja sendiri" ujar mamah Aini kepada Duta.
"Ya Allah si mamah, malah ngebandingin aku sama Farid. Kepala Farid cuma satu mah, kalau 4 Duta ngeri lihatnya. Hiiii" balas Duta sambil bergidik ngeri.
"Bukan itu maksud mamaaaahhhh, maksudnya umurnya Dutaaaaa, dia itu seharusnya udah punya keluarga. Kalian ini kenapa susah sekali mencari istri sih? Heran mamah. Padahal enak lho menikah"
"Pojokin aja terooooosss, udah ah, Duta mau ke ruang kerja. Dah mamah" Duta mengecup kening mamah nya dan berlalu meninggalkan mamahnya yang masih ingin mengomel dengan wajah kesal.
Tak lama berselang, Farid datang dan menyapa mamah Aini yang masih setia dengan khayalannya. Senyum-senyum sendiri membayangkan Duta dan Laras berjodoh.
"Assalamualaikum mamah Aini yang cantik" Farid memberikan salam sembari menyalami tangan mamah Aini.
"Waalaikum salam. Tau aja kalau mamah masih cantik. Ih, bisa deh godain mamah. Hahaha. Eh Farid, bos mu sedang dekat dengan perempuan apa tidak?" tanya mamah Aini centil
(Karakter mamah Aini disini centil ya gaes 😁)
"Gak ada sih setahu Farid. Memang kenapa mah?"
"Mamah mau....." ucapan mamah terpotong ketika Duta berteriak dari atas.
"Mamah, udah dong Faridnya jangan diajak nge ghibah. Dosa mah"
"Idih, siapa yang nge ghibah coba. Mamah itu lagi tanya soal Farid kapan mau nikahnya"
Farid melotot. lhah kok jadi aku yang kena. Hadeeeehhh, iyain aja lah daripada riweh. batin Farid dalam hati.
"Ayo bang ngerjain laporan, akhir bulan nih! Keburu malam nanti!"
"Iya siap pak. Mah, Farid tinggal dulu ya. Nanti dilanjutin cerita nya kalau Farid sudah selesai" Farid meninggalkan mamah Aini dan menuju ruabg kerja Duta.
"Ishh dasar sama aja dua pria itu! Kapan mereka bisa punya istri coba, kalau tiap hari yang dikelonin itu kertas sama map?? Gak bosen apa??" Mamah Aini kesal dengan Duta dan Farid.
Di ruang kerja Duta, dia sudah sibuk dengan beberapa laporan. Farid menghidupkan laptopnya dan mulai memeriksa laporan yang masuk dengan pengeluaran.
"Bang, tadi mamah cerita apa?" tanya Duta penasaran.
Farid mengingat kembali perbincangannya dengan mamah. "Gak ada sih pak, hanya salaman terus bapak manggil"
"Owh, gak cerita tentang perjodohan kan?"
"Jadi bapak mau dijodohkan sama mamah? Sama siapa? Jadi penasaran saya pak"
"Deuuuuhhhh bang, ampun deh. Jangan ikut-ikutan mamah yang kepo maksimal deh. Udah kerjain saja itu laporannya. Oh ya, jadwal saya besok kemana saja?"
Farid membuka agendanya dan membacakan kepada Duta jadwalnya untuk besok.
"Besok jadwal bapak apel jam 7 di pendopo, jam 8 meeting dengan bagian BPK, jam 11 meeting lagi dengan bagian perijinan. Jam 13 meeting dengan BKKBN, jam 15 peninjauan proyek revitalisasi sungai"
"Full banget besok. Ya sudah lah. Jalani saja"
"Kenapa bapak gak mau membuka hati sih pak? Mbak Dini itu sudah tenang disana. Cobalah membuka hati untuk yang lain"
"Abaaaannnggg, malah bahas itu lagi. Udah sih kerjain aja itu laporannya. Mau sampai larut?"
"Hehehe, jangan dong pak. Iya deh saya diam"
Mereka larut dalam keheningan memeriksa laporan dari bawahan mereka satu per satu. Jika Duta menemukan kejanggalan siap-siap saja diciduk oleh tim Duta.
Kring kring kring. Ponsel Duta berbunyi. Duta yang tadi nya serius sekarang celingukan mencari keberadaan ponselnya. Setelah mendapati nya dia segera menjawab telpon itu. Dilihat nya nama yang tertera dan menggeser tombol hijau di layar ponselnya.
"Halo Assalamualaikum"
Waalaikum salam om Duta. Jawab suara anak kecil itu di ujung telepon. Siapa lagi jika bukan Kinan. Keponakan Duta. Usianya sekitar 6 tahun.
"Gadis kecil om apa kabar? Ayah sama Bunda mana sayang?"
Baik dong, om, Kinan besok mau main ke tempat eyang uti. Jemput Bunda sama Kinan di bandara ya
"Siap bos cantik! Sekarang kasihkan ponselnya dulu ke Ayah atau Bunda ya. Om mau ngobrol"
Bundaaaaa, om Duta mau ngobrol. Teriak Kinan di ujung telepon memekakkan telinga Duta.
Halo dek, Assalamualaikum. Sekarang suara itu berganti perempuan. Kakak ipar Duta, Yuna, istri dari Agus Wicaksana
"Waalaikum salam. Kakak besok mau kesini? Mau dijemput jam berapa?"
Iya, kangen kakak sama mamah. Mamah juga bilang kangen sama Kinan. Disuruh kesana. Mumpung Kinan libur semester ya udah langsung kesana aja.
"Mas Agus gak ikut? Besok mau dijemput jam berapa?"
Nanti nyusul kalau udah selesai urusannya katanya. Jemput kakak jam 4 sore ya di bandara Jogja. Bisa kan?
"Bisa kak, ya sudah. Besok kabari saja ya. Salam buat mas Agus"
Iya, ya sudah kakak tutup telpon nya dulu. Assalamualaikum
"Waalaikum salam" tut. Duta mengakhiri panggilan nya tersebut. Dan meletakkan ponselnya kembali.
"Bang, peninjauan proyeknya bisa dimajukan gak? Jam 14 gitu, jam 16 saya sudah harus di bandara Jogja"
Farid melihat agendanya kembali dan berpikir.
"Bapak jam 13 meeting dengan BKKBN, mau sampai selesai atau hanya sebentar saja?"
Giliran Duta yang berpikir. "Ya sudah ikut sebentar saja"
"Siap pak"
Mereka kembali berkutat dengan pekerjaan nya hingga pukul 21.30.
"Astaghfirullah, bang. Kita belum sholat Isya. Udah malem aja. Sholat dulu yuk"
"Mari pak, saya juga sudah selesai. Nanti selesai sholat saya langsung pamit ya"
"Ngopi dulu lah bang, saya mau cerita"
Farid menautkan alisnya dan tersenyum heran. "Mau cerita tentang perjodohan itu ya?"
"Hahaha, ketahuan ya? Ayolah sholat dulu"
Mereka bergegas mengambil wudhu dan melaksanakan sholat berjamaah dengan Duta sebegai imam. Selesai sholat mereka berdzikir sebentar dan berdoa. Lalu Farid yang telah selesai terlebih dulu membuatkan kopi untuk nya dan Duta.
Farid sudah berada di taman belakang rumah Duta. Duta yang sudah selesai pun langsung menyusul Farid.
"Bang"
"Eh, pak. Sudah selesai?"
"Sudah"
"Ini punya bapak, kopi hitam dengan 1 sendok gula"
"Wiihh, makasih. Hapal banget kesukaan saya. Srruuuupp. Aaaahhh, nikmat" ucapnya sambil tersenyum
"Jadi gimana pak? Kenapa bisa segalau ini mau dijodohkan? Biasa juga bapak selow, santai"
"Kelihatan banget saya galau nya ya? Mamah itu mau menta'arufkan saya dengan dokter jiwa nya"
"Yang membuat bapak galau apa?"
"Srruuuupp, alasan saya menolaknya. Saya sudah kehabisan alasan. Hehehehe"
"Hahahah, bapak ini. Kalau sudah habis alasannya ya berarti harus diterima pak. Kecuali kalau sana nya nolak bapak"
"Kalau sana nya juga menerima bagaimana?"
"Ya sudah, tinggal dijalani aja rumah tangga nya. Cinta itu bisa hadir kapan saja. Inget pepatah Jawa kan? Witing tresno jalaran soko kulino. Cinta itu tumbuh karena dari kebiasaan"
"Ahahahah, gayamu bang"
"Emang kapan mau ketemu nya pak? Nanti saya kosongkan jadwal biar lebih lama ketemunya. Hahai"
"Abang nih, bisaaa kalau suruh kompromi sama mamah" ucap Duta tersenyum memandang ke depan.
"Udah pak, jangan dibuat susah. Saran saya ya, terima saja perjodohan ini. Gak usah pakai ribet cari alasan"
"Hmm, lihat nanti lah. Abang sendiri kapan nikah?"
"Uhuk uhuk uhuk, ehem kok jadi saya lagi sih pak kena nya? Hmmm, nunggu orang yang pas dan mau nerima saya di umur saya yang segini tua nya"
Keduanya larut dalam keheningan. Menyesap kopi hingga habis.
.
.
.
Untuk visualnya bayangin sendiri ya gaes. Kalo author sih Duta itu Dimas Seto, Laras itu Laudya cintya bella, Farid itu Didi Riyadi.
Like
Komen
Vote
Tip (gak wajib. Yang wajib 3 diatas. Heheheh)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Mbah Edhok
aduh p. bupati yang jadi ibu ketua tim penggerak pkk ... ibu ketua dharma wanita ... kosong dong pak ...
2022-04-29
1
Aryani Disa
salah...kl witing tresno jalaran Soko kulino MB...tp witing tresno jalaran Soko glibet😆😆😆😆😆😆
2021-12-24
1
Santi Haryanti
oke juga tuh visualnya kak ..
2021-12-10
1