Jangan-jangan Beneran Jodoh

Duta sudah bersama dengan ibunya di dalam mobil.

"Kamu tadi kelamaan sih jemput mamah. Coba lebih awal sedikit. Pasti ketemu sama dokter Laras" ucap Bu Aini, mamah Duta.

"Iya maaf, lain kali aja ya mamah ku sayang. Tadi kan Duta masih rapat sama staff" balas Duta beralasan.

Duta melajukan mobilnya menuju ke rumah.

Duta Wicaksana, seorang bupati kota Magelang dengan umur masih terbilang muda untuk menjadi Bupati, usia nya 35 tahun. Kalau untuk usia menikah ya sudah matang ya. 😂

Duta seorang Bupati yang amat disegani bawahannya. Dia pandai dalam mengelola kota nya. Beberapa prestasi sempat diraih kota nya selama 3 tahun kepemimpinannya. Duta masih enggan menikah karena dia masih trauma kehilangan tunangannya dulu.

Dulu dia sempat mengalami kecelakaan yang mengakibatkannya dia buta dan tunangannya meninggal. Duta sempat buta tapi Allah memberi nya anugerah. Dia mendapatkan donor kornea mata yang cocok dengan nya. Dan akhirnya dia bisa melihat sampai sekarang.

Duta anak kedua dari pasangan Aini dan Dodi Kurniawan. Kakaknya seorang pengusaha di Jakarta. Ayahnya sudah meninggal dan karena itu mamah nya mengalami depresi.

Duta tidak ingin mental mamah nya semakin terganggu. Jadi yang diinginkan oleh mamah nya di iyakan semua olehnya. Termasuk ingin menjodohkannya dengan Laras yang notabene dokter jiwa mamah nya.

Baginya kebahagiaan mamah nya adalah yang utama. Tak ada yang lebih berarti selain senyuman dari mamah nya. Dia mendengar cerita tentang Laras dari mamah nya. Kata mamah nya, dokter Laras itu baik, sayang sama orang tua, berhijab, cantik, dan ceria. Duta tertarik karena hanya ingin mengetahui kebenaran cerita mamahnya.

"Mah, nanti tolong masakin Duta pecel lele ya. Kasih daun kemangi. eemmm, yummy" ucap Duta sambil tersenyum membayangkan makanan itu ada di depannya.

"Makanya, cari istri dong Duta, biar kalau pulang itu ada yang nyambut, ada yang buatin kopi, nyediain makan, sakit ada yang ngurusin. Mamah bisa gendong bayi lagi. Ah senangnya kalau punya mantu"

"Hemm, jadi kesitu lagi sih mah arahnya. Kan udah ada Kinan. Kalau mau gendong bayi tuh bayinya mbak Nur yang masih 2 bulan tuh, suruh aja ke rumah. Mamah gendong sepuasnya" jawab Duta.

"Ih kamu, Kinan kan di Jakarta. Enak juga cucu sendiri Duta, seruuuu. Eh, mau ya mamah ta'aruf kan kamu sama dokter Laras. Dia itu anak temen mamah. Satu kajian sama mamah. Ayolah Duta, mau sampai kapan kamu mengenang Dini? Sampai kamu lumutan juga Dini gak akan balik ke kamu Duta. Mau ya? Ya ya ya?" mamah Duta memohon kepada anaknya.

"Heemmm, emang Duta bisa nolak?? Emang ada opsi untuk Duta? Atur aja lah mah. Tapi nanti kalau memang belum jodoh jangan sedih lhoh ya. Duta gak mau lihat mamah terpuruk kayak kemarin lagi" Duta pasrah dengan peemintaan mamahnya.

"Yessss, itu baru anak mamah. Iya, mamah janji mamah gak akan sedih kalau kamu gak berjodoh sama dokter Laras. Yang penting mau di ta'aruf kan dulu mamah udah seneng sayang"

Duta diam tak menanggapi omongan mamahnya. Begitulah Duta, tak akan mampu menolak permintaan mamahnya.

Duta dan mamahnya sudah sampai di rumah. Mamahnya segera mandi dan akan membuatkan masakan kesukaan anaknya itu.

Duta merebahkan diri di kasur empuknya. Sebentar memejamkan mata. Pekerjaannya membuatnya lelah. Ditambah lagi keinginan mamah nya yang ingin menjodohkannya dengan perempuan bernama Laras.

"Gimana akhlak nya ya? Din, andai saja waktu bisa ku putar kembali. Mungkin saat ini kita sudah memiliki anak. Bahagia di rumah yang sudah ku persiapkan untuk keluarga kecil kita. Aaarrrggghhh Dini, terlalu cepat kamu meninggalkan ku. Aku rasa hatiku sudah mati rasa dan tak mampu merasakan cinta lagi. Ya Allah, tolong hapuskan rasa hamba untuk seseorang yang telah engkau ambil kembali. Dan gantikan dengan yang seiman dan baik akhlaknya. Aamiin"

Tak terasa mata Duta mengantuk. Dia tertidur dan bermimpi. Mimpi dimana dia kembali pada kejadian waktu itu. Waktu dimana dia kecelakaan dengan calon istrinya.

Sore sudah menjelang, Duta dan Dini yang waktu itu sedang melakukan pemotretan pre wedding mengakhirinya.

"Nanti dikirim aja ya mas ke alamat ini. Kekurangan biaya nya saya transfer ke rekening nya mas kalau fotonya sudah jadi" terang Duta kepada fotografer itu.

"Iya pak bos, tenang aja"

"Saya tinggal dulu ya, udah mau maghrib. Mendung juga. Kalian pulang nya hati-hati ya"

"Siiippp"

"Ayo yank, mau hujan nih"

"Iya sayang sebentar, bantuin dong. Gaun nya kepanjangan" ucap Dini yang kerepotan mengangkat gaunnya.

Duta membantunya dan menuju ke mobil. "Kamu mau ganti dulu?" tanya nya kepada Dini.

"Nanti aja lah sekalian di rumah"

"Ya sudah" Duta masuk ke mobil dan mengemudikannya.

Hujan turun dengan lebatnya. Membuat jarak pandang semakin pendek.

"Mas, berhenti dulu deh. Hujannya lebat banget. Jarak pandang nya makin pendek nih"

"Bentar lagi nyampe, udah maghrib juga yank. Lanjut aja ya"

"Ya sudah lah, terserah kamu. Pelan aja bawa mobilnya"

"Iya sayang"

Mobil melaju dalam lebatnya hujan. Duta semakin tidak bisa melihat apa yang di depan nya. Jalanan yang menurun membuat laju mobil semakin kencang. Duta tidak bisa melihat ada sebuah truck yang sedang menyalip mobil di depannya. Dan....

Brrraaaaaaakkkkkk ciiiiitttt.

Mobil nya ditabrak oleh truck dari arah depan. Teeseret sejauh 1 kilometer. Dari kejadian bisa dipastikan bahwa penumpang mobil itu akan meninggal di tempat. Tapi Allah berkata lain.

Duta dan Dini dibawa oleh warga ke rumah sakit daerah. Disana Dini dipastikan meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit. Sedangkan Duta mengalami kebutaan.

"Diniiiiiiiii........." Duta sadar dari mimpinya. Dadanya naik turun tak beraturan. Dia mengusap wajah nya kasar.

"Astaghfirullahal adzim. Mimpi ini lagi. Ayo Duta, lupakan. Masa iya kamu harus ke psikiater kayak mamah sih?" Duta berbicara dengan dirinya sendiri. Dia melihat jam dan sebentar lagi maghrib. Dia bergegas turun dari ranjangnya dan mandi.

Setelah selesai sholat dia bermurotal. Mamah nya sudah selesai berdzikir dan menunggui anaknya itu. Duta mengakhiri murotal nya dan dilihatnya mamahnya.

"Kenapa mah?" tanya Duta.

"Gak papa, merdu aja dengerin kamu ngaji. Eh, kamu tadi sholat di masjid rumah sakit kan?"

"Iya kenapa?"

"Kamu tahu yang murotal siapa?"

Duta mengingat-ingat lagi kejadian tadi sore.

"Seingat Duta ya cuma Duta sendiri yang murotal"

Mamahnya mengembangkan senyum dan berangan-angan.

Waahhh jangan-jangan beneran jodoh nih sama dokter Laras. Asyiiikkk dokter Laras kesempatan besar jadi mantu ku nih.

"Mah, mamah, mah, mamah melamun ya?" Duta menggoyangkan bahu mamah nya.

"Kamu ih, ganggu khayalan mamah aja!"

"Emang mamah mengkhayal apa sih? Jangan aneh-aneh deh"

"Mamah lagi mengkhayal dokter Laras jadi mantu mamah!" ucap mamah sambil terus tersenyum.

"Mamah ini, jangan ketinggian mengkhayalnya. Belum tentu dokter Laras mau sama Duta"

"Kenapa harus nolak? Anak mamah kan cakep, mapan, pinter ngaji, bisa jadi imam, bertanggung jawab, apa lagi yaaa?" mamah berpikir sambil menatap langit-langit rumahnya.

"Sudah ah, Duta lapar. Ayo makan" Duta melepas sarung dan peci nya.

"Iya-iya" mamah Aini pun melepas mukena nya dan berjalan menuju meja makan.

Mereka makan dengan tenang. Duta sangat menikmati pecel lele dengan daun kemangi itu. Sambal yang pedas membuat selera makannya meningkat.

.

.

.

Like

Vote

Komen

Tip

Kencengin dong geeeennngggggsss, biar author makin semangaaatttt

Terpopuler

Comments

CL

CL

Fyi, Pemimpin Daerah kemana2 harus ada Aspri, Ajudan, Sopir, dan Pengawalan, Walaupun urusan pribadi karena mereka adalah alat negara yg harus dilindungi.
🙏🙂

2023-04-24

1

Sofie Ilyas Ilyas

Sofie Ilyas Ilyas

Kayanya bagus ceritanya lanjut baca lah

2022-12-13

1

Hissisay

Hissisay

pertama nemu "pinangan kedua" ,,, pada part pernikahan Dani dn disa ada geng somplak,, penasaran langsung klik profil othor,,, ternyata critanya banyak,, langsung cuus,,,,marathon😁

2022-10-19

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Jangan-jangan Beneran Jodoh
3 Cerita Tentang Perjodohan
4 Umi Datang!
5 Suara Itu!
6 Pak Bupati Ya?
7 Ta'aruf
8 Menerima dan Menolak
9 Ay
10 Calon Istri
11 Jalan-jalan
12 Badmood
13 Kecanggungan
14 Trauma
15 Maaf Menyentuhmu
16 Biarkan Takdir Yang Bekerja
17 Minta Sama Allah
18 Menjadi Bucin
19 Salah Paham
20 Mengantar Mamah Aini
21 Takdir Sedang Bekerja (1)
22 Takdir Sedang Bekerja (2)
23 Orang Yang Lebih Pantas Menerima Cintamu
24 Takdir Sedang Bekerja (3)
25 Mulai Terbuka
26 Sarapan
27 Laras Cemburu
28 Laras Marah
29 Takdir Sedang Bekerja (4)
30 Kencan
31 Salam Sebelum Tidur
32 Abang Duta Sayang
33 Menemani
34 Kau Gila!
35 Kejutaaaan
36 Romantis Ya Kalian
37 Kado
38 Es Itu Meleleh
39 Persiapan Lamaran
40 Lamaran (1)
41 Lamaran (2)
42 Kain dan Batik
43 Kenangan Dini
44 Membujuk Rama
45 Daftar Tamu Undangan
46 Perkembangan Riana
47 Astaghfirullah, mulut Arjun
48 Cincin Emas
49 Papah dan Dini
50 Diam Saja
51 Es Krim dan Coklat
52 Wejangan
53 Berkas Nikah
54 Akad
55 Minta Hak
56 Aku Milikmu
57 Belajar Memasak
58 Pindahan
59 Honeymoon
60 Dirga?
61 Abang Kenapa?
62 Cerita Tentang Dirga
63 Lamaran (3)
64 Bohay
65 Welcome Home
66 Rutinitas
67 Si Dia
68 Masa Lalu
69 Foto Ini
70 Sopir dan Ajudan
71 Permintaan Maaf
72 Hari Jadi
73 Teman
74 Undangan
75 Dokter Cinta
76 Kencan (2)
77 Sedang Diinterogasi
78 Teror
79 Hati Ke Hati
80 Teror (2)
81 Tertangkap
82 Segitu Gampangnya
83 Rindu dan Tespack
84 Hari H
85 Malam Pertama
86 USG
87 PDKT
88 Ketemu Camer
89 Ekspektasi Vs Realita
90 Bertemu Partai
91 Semakin Sibuk
92 Butuh Perhatian
93 4 Bulanan
94 Memberi Perhatian
95 Salah Sasaran
96 Amira
97 Ada Rasa
98 Paslon
99 Akal Licik
100 Sakit
101 Berita Duka
102 Ikhlas
103 Kecelakaan
104 Terungkap
105 Bebas
106 Bahagia atau Sedih?
107 Kerjasama
108 Kerjasama Membangun Rumah Tangga
109 Karma
110 Mundur
111 Sang Mantan
112 Sang Mantan (2)
113 Kesetiaan dan Kejujuran
114 Dijebak
115 Diskualifikasi
116 Menang Mutlak
117 PPDS
118 Terbongkar
119 Akal Licik (2)
120 Unboxing
121 It's Show Time
122 Hukuman
123 Pelantikan
124 Rujak Serut Tiga Bungkus
125 Jenguk Zafran
126 Maafin Mamah Ya
127 Dokter Baru
128 Sampai Lupa
129 Anniversary
130 Hamil Bareng
131 Khawatir
132 Hiperemesis Gravidarum
133 Resign
134 Lahiran
135 Cerita Memalukan
136 Harus SC
137 Assalamualaikum A Squad
138 Repot
139 Sepantaran
140 Rebutan Status
141 Tim
142 Jenuh
143 Sang Penggoda
144 He Is Back!
145 Klinik Bersama (THE END)
146 Hamil Lagi (Bonus 1)
147 Renata Lazuardi (Bonus 2)
148 Jalan Yuk (Bonus 3)
149 Kepergok (Bonus 4)
150 Proposal (Bonus 5)
151 Bikin Gempar (Season 2)
152 Tarik Ulur (Season 2)
153 Lima Maret (Season 2)
154 Mencetak Gol (Season 2)
155 Hadiah Untukmu (Season 2)
156 Barongsai Magic Com (Season 2)
157 Lem BiRu (Season 2)
158 Kasih Salam (Season 2)
159 Cita-cita (Season 2)
160 Spidol Permanent (Season 2)
161 Permen Karet (Season 2)
162 Tutup Mulut (Season 2)
163 Teka Teki (Season 2)
164 Baby Humai (Season 2)
165 Failed (Season 2)
166 Surat Cinta Presiden (Season 2)
167 Pesta Kostum (Season 2)
168 Melepas Rindu (Season 2)
169 Pindah (Season 2)
170 Pelantikan (Season 2) END
171 Pengumuman Karya Baru
172 Pengumuman Karya Baru (lagi)
173 Pengumuman Karya Baru (Lagi)
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Prolog
2
Jangan-jangan Beneran Jodoh
3
Cerita Tentang Perjodohan
4
Umi Datang!
5
Suara Itu!
6
Pak Bupati Ya?
7
Ta'aruf
8
Menerima dan Menolak
9
Ay
10
Calon Istri
11
Jalan-jalan
12
Badmood
13
Kecanggungan
14
Trauma
15
Maaf Menyentuhmu
16
Biarkan Takdir Yang Bekerja
17
Minta Sama Allah
18
Menjadi Bucin
19
Salah Paham
20
Mengantar Mamah Aini
21
Takdir Sedang Bekerja (1)
22
Takdir Sedang Bekerja (2)
23
Orang Yang Lebih Pantas Menerima Cintamu
24
Takdir Sedang Bekerja (3)
25
Mulai Terbuka
26
Sarapan
27
Laras Cemburu
28
Laras Marah
29
Takdir Sedang Bekerja (4)
30
Kencan
31
Salam Sebelum Tidur
32
Abang Duta Sayang
33
Menemani
34
Kau Gila!
35
Kejutaaaan
36
Romantis Ya Kalian
37
Kado
38
Es Itu Meleleh
39
Persiapan Lamaran
40
Lamaran (1)
41
Lamaran (2)
42
Kain dan Batik
43
Kenangan Dini
44
Membujuk Rama
45
Daftar Tamu Undangan
46
Perkembangan Riana
47
Astaghfirullah, mulut Arjun
48
Cincin Emas
49
Papah dan Dini
50
Diam Saja
51
Es Krim dan Coklat
52
Wejangan
53
Berkas Nikah
54
Akad
55
Minta Hak
56
Aku Milikmu
57
Belajar Memasak
58
Pindahan
59
Honeymoon
60
Dirga?
61
Abang Kenapa?
62
Cerita Tentang Dirga
63
Lamaran (3)
64
Bohay
65
Welcome Home
66
Rutinitas
67
Si Dia
68
Masa Lalu
69
Foto Ini
70
Sopir dan Ajudan
71
Permintaan Maaf
72
Hari Jadi
73
Teman
74
Undangan
75
Dokter Cinta
76
Kencan (2)
77
Sedang Diinterogasi
78
Teror
79
Hati Ke Hati
80
Teror (2)
81
Tertangkap
82
Segitu Gampangnya
83
Rindu dan Tespack
84
Hari H
85
Malam Pertama
86
USG
87
PDKT
88
Ketemu Camer
89
Ekspektasi Vs Realita
90
Bertemu Partai
91
Semakin Sibuk
92
Butuh Perhatian
93
4 Bulanan
94
Memberi Perhatian
95
Salah Sasaran
96
Amira
97
Ada Rasa
98
Paslon
99
Akal Licik
100
Sakit
101
Berita Duka
102
Ikhlas
103
Kecelakaan
104
Terungkap
105
Bebas
106
Bahagia atau Sedih?
107
Kerjasama
108
Kerjasama Membangun Rumah Tangga
109
Karma
110
Mundur
111
Sang Mantan
112
Sang Mantan (2)
113
Kesetiaan dan Kejujuran
114
Dijebak
115
Diskualifikasi
116
Menang Mutlak
117
PPDS
118
Terbongkar
119
Akal Licik (2)
120
Unboxing
121
It's Show Time
122
Hukuman
123
Pelantikan
124
Rujak Serut Tiga Bungkus
125
Jenguk Zafran
126
Maafin Mamah Ya
127
Dokter Baru
128
Sampai Lupa
129
Anniversary
130
Hamil Bareng
131
Khawatir
132
Hiperemesis Gravidarum
133
Resign
134
Lahiran
135
Cerita Memalukan
136
Harus SC
137
Assalamualaikum A Squad
138
Repot
139
Sepantaran
140
Rebutan Status
141
Tim
142
Jenuh
143
Sang Penggoda
144
He Is Back!
145
Klinik Bersama (THE END)
146
Hamil Lagi (Bonus 1)
147
Renata Lazuardi (Bonus 2)
148
Jalan Yuk (Bonus 3)
149
Kepergok (Bonus 4)
150
Proposal (Bonus 5)
151
Bikin Gempar (Season 2)
152
Tarik Ulur (Season 2)
153
Lima Maret (Season 2)
154
Mencetak Gol (Season 2)
155
Hadiah Untukmu (Season 2)
156
Barongsai Magic Com (Season 2)
157
Lem BiRu (Season 2)
158
Kasih Salam (Season 2)
159
Cita-cita (Season 2)
160
Spidol Permanent (Season 2)
161
Permen Karet (Season 2)
162
Tutup Mulut (Season 2)
163
Teka Teki (Season 2)
164
Baby Humai (Season 2)
165
Failed (Season 2)
166
Surat Cinta Presiden (Season 2)
167
Pesta Kostum (Season 2)
168
Melepas Rindu (Season 2)
169
Pindah (Season 2)
170
Pelantikan (Season 2) END
171
Pengumuman Karya Baru
172
Pengumuman Karya Baru (lagi)
173
Pengumuman Karya Baru (Lagi)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!