Selena sudah bertahun-tahun mengenal Sisca, kenyataannya malah waktu pertama kali tiba di Inggris dulu Sisca bekerja di perusahaannya.
Beberapa tahun lalu Selena menjual bagian sahamnya di perusahaan humas miliknya sendiri, untuk fokus membantu suaminya mengurus perusahaannya juga membesarkan putri kembarnya.
Ia bangga kepada Sisca karena merasa dirinya yang menemukan bakat Sisca, dan merasa simpati karena masalah yang dihadapinya.
Selena dan suaminya baru kembali dari America setelah berada di sana selama setengah tahun untuk urusan dinas , dan ini lah kesempatan pertama untuk mengetahui apa saja yang terjadi dalam hidup Sisca selama ini.
" Kurasa sebaiknya kau bercerita dari awal, dan menceritakan secara lengkap kepadaku", kata Selena tegas.
"Kecuali pesan putus asa di mesin penjawab teleponku, aku tidak tahu apa-apa tentang bayi yang sudah merubah hidupmu tentu saja bayi itu bukan milikmu bukan? ", tanya Selena.
"Tentu saja bukan tetapi Ia anak Baptisku", jawab Sisca.
Mulailah dari awal begitu kata Selena tadi tetapi dia merasa tidak ingin bercerita, karena Ia sudah mengubur dalam-dalam kenangan di panti asuhan yatim piatu dengan perasaan yang tidak nyaman yang dirasakan dulu.
"Kedua orang tua nya meninggal dalam kecelakaan mobil , dan mereka tidak memiliki kerabat dekat", kata Sisca.
"Tidak ada sama sekali? tetapi Sisca, tentu saja.. "
"Andy punya saudara sepupu, tetapi mereka jarang bertemu", jawab Sisca dengan suara begitu kaku.
Sehingga walaupun tidak melihat ,Selena merasakan keengganan sahabat nya membicarakan peristiwa itu.
Kadang- kadang Sisca memang bisa bersikap seperti ini, membangun tembok dan menghilang di baliknya.
Mereka bersahabat cukup lama, tetapi Sisca jarang membicarakan masa lalunya.
Selena tahu sebaiknya tidak mendesak Sisca sekarang, dan hanya berkata" oh begitu jadi kau tidak akan menyerahkan bayi itu kepada pengasuhan orang lain? ."
"Tidak", jawab Sisca berapi-api .
Kemudian Sisca sadar kalau Ia sudah membiarkan isi hatinya terlihat , merasa berkewajiban menjelaskan dengan perasaan enggan", aku tidak bisa melakukannya Selena.. "
"Aku tidak dapat menjelaskan kepadamu, tetapi aku merasa berhutang budi kepada Jenny ibu Michael untuk membesarkan anak ini sendiri ",
"Begini ...aku tahu pasti Ia ingin anaknya memiliki semua yang tidak kami miliki dulu, hidup di rumah yang sesungguhnya Ia dan aku dulu tidak memiliki rumah ."
"Kehidupan rumah yang sesungguhnya...keluarga..", tiba-tiba Sisca berhenti.
Ia sudah membeberkan isi hatinya, terlalu banyak mengungkapkan perasaan.
Badannya mulai bergetar sedikit, sementara tangannya mencengkeram gagang telepon.
Ini lah sebabnya Ia tidak suka membicarakan masa lalunya , pembicaraan itu membuka kembali kenangan .
Terlalu banyak daerah rawan menimbulkan banyak kepedihan hatinya, yang tidak pernah pulih secara sempurna.
" Begitu," timpal Selena dengan perasaan iba.
"Baiklah sayang hanya ada satu jalan keluar , kalau begitu kau harus mencari suami", kata Selena.
Sejenak tidak terdengar suara apa-apa, tetapi kemudian Sisca menukas dengan nada kasar.
" Kau kan tahu pandanganku mengenai perkawinan Selena, aku wanita karir yang ingin hidup mapan tanpa bergantung kepada lelaki yang bisa meninggalkanku begitu saja kapan pun dia mau."
"Oh Sisca," Selena merasa ingin menangis mendengar kata -kata Sisca itu.
Darimana datangnya pemikiran seperti itu, ketakutan yang begini dalam dan tidak kunjung hilang yang membuat Sisca u takut akan terikat secara emosional.
Mandiri sih boleh saja, tapi kemandirian bisa sangat berlebihan.
"Sisca, perkawinan tidak mesti begitu", protes Selena perlahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments