"Begini... maksud saya.. ehm, dengan menyatakan bahwa anda melepaskan segala tanggung jawab atas diri bayi tersebut, berarti anda juga melepaskan semua hak yang seharusnya anda miliki terhadapnya", kata David William.
" Aku? ", tanya Richard menyangsikan dengan nada kering.
"Aneh... aku kok tidak mengingat pernah membuat keputusan sepenting itu! ", Lanjutnya.
" Begini, memang tidak! waktu itu anda sedang berada di luar negeri, anda mungkin ingat bahwa anda dengan tegas memerintahkan agar jangan di hubungi, kecuali bila ada urusan mendesak", kata David William.
"Begitu! Dan kau, tentu saja, menganggap bahwa kematian saudara sepupuku dan istrinya bukan termasuk urusan yang mendesak begitu kan? terlepas dari kenyataan bahwa sepupuku telah menunjukku sebagai wali dari anak nya", kata Richard Kenzie.
" Almarhum hanyalah saudara sepupu misan anda", bisik David William tidak berdaya.
"Sepanjang pengetahuan kami, anda tidak pernah berhubungan dengannya", lanjutnya.
David William tidak menambahkan bahwa seisi kantor juga tahu, kalau Richard Kenzie tidak suka orang yang menempel demi keuntungan pribadinya.
Jadi karena alasan itulah David lantas beranggapan bahwa kliennya, tidak menginginkan bayi tersebut.
"Jadi telah terjadi kesalahan penilaian, sekarang apa yang harus kita lakukan adalah mengkoreksi kesalahan itu. Kau pernah menghubungi wanita itu? siapa namanya?," tanya Richard.
"Fransisca Houston", jawab David, lalu mengakui.
" Baik, saya belum pernah menghubunginya. Waktu itu kami tidak yakin bagaimana perintah anda", kata David dengan takut-takut berdehem lagi .
"Begini, akan sulit sekali untuk mengklaim anak itu kembali sekarang, kita harus bisa membuktikan bahwa fransisca Houston sebagai wali bersama telah melakukan kelalaian. Tapi masih ada lagi karena fransisca seorang wanita, sementara anda seorang pria maka Ia tentu berada pada posisi yang lebih menguntungkan.. tapi tentu saja kita bisa mencoba merundingkannya", katanya David lagi.
David mengutarakan dengan nada sangat ragu-ragu , membuat Richard mengerutkan kening.
"Apa saja yang kau ketahui tentang wanita itu? ," tanya Richard kasar.
Tanpa berkata apa-apa David mengeluarkan sebundel kertas dan mengulurkan kepada Richard.
"Biar aku baca berkas ini dulu, dan setelah itu aku akan menghubungimu", kata Richard.
"Sementara itu jangan lakukan apa-apa, kalau perlu aku sendiri yang pergi menemui nona fransisca itu. Mungkin aku bisa membujuknya melihat keuntungan apa saja yang dia dapat peroleh bila menyerahkan anak itu kepadaku", lanjutnya dengan wajah muram.
Beberapa jam kemudian
David sedang menceritakan hal itu kepada istrinya, yang sedang sibuk menyiapkan makan malam.
Istrinya menoleh dan bertanya dengan nada sungguh-sungguh" menyogok wanita itu? begitukah maksud nya? ".
David meringis, tapi dalam hati mengakui kalau kemungkinan besar memang begitu.
"Semoga saja wanita tersebut menolak", tukas Sandra tegas.
" Kasihan bayi itu... untuk apa Richard menginginkan bayi itu? menurutku Ia bukan lelaki yang bersedia memikul tanggung jawab sebesar itu. Ya ampun dia juga tidak pernah berada dalam satu tempat yang lama untuk membesarkan seorang anak", lanjutnya.
"Ia menginginkan ahli waris mungkin", kata David kepada istrinya.
"Oh begitu, jadi dari pada repot-repot mencari seorang istri, Ia memutuskan lebih suka memungut anak lelaki yang tersedia tanpa di recoki wanita yang mungkin menuntut hal macam-macam dari nya. Biasa memang hal seperti itulah yang kuharapkan dari lelaki seperti nya", kata Sandra pedas.
David menepuk tangan istrinya, memaklumi kemarahan wanita itu sebagai bawaan bayi dalam kandungan yang memasuki usia lima bulan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments