setelah selesai membersihkan diri, papa, mama, Azka dan Maira berkumpul di ruang keluarga. Papa pun mulai membuka suara
" ekhem.. Azka, katanya ada yang mau kamu bicarakan dengan kami semua ?" tanya papa
" iya pa, sebelumnya Azka mau minta maaf dulu sama mama dan papa juga Mai karena mungkin ini sangat mendadak untuk kalian. Azka mau melamar wanita yang dekat dengan Azka, dan Azka mimta mama dan papa melamarkannya untuk Azka !" kata Azka dengan penuh keseriusan
" melamar ? siapa wanitanya bang ?" tanya Mai
" namanya Rizki Khairun Nisa. insya Allah orangnya baik, sebenarnya Azka dan Nisa sudah lama menjalin hubungan dan hingga akhirnya kami sepakat untuk segera menikah !" jawab Azka
" niat yang baik memang harus di segerakan, agar tidak menimbulkan kemadharatan nantinya ! kapan rencananya ?" tanya papa
" rencananya besok pa, ma ! " jawab Azka
" kalau begitu akan mama persiapkan segala keperluan kita untuk besok !" kata mama dengan senyum bahagianya
" waaah bahagianya abang bakalan cepet cepet nikah, Mai bakalan punya kakak perempuan !" kata Maira dengan sangat gembira.
Bagaimana tidak gembira, selama ini Maira mengharapkan memiliki saudara perempuan untuk bisa di ajak main, ngobrol, curhat dan lain sebagainya. yah, walaupun Maira juga dekat dengan Azka tapi tetap saja ia selalu merasa sungkan jika harus curhat masalah hati pada seorang pria, meskipun itu kakaknya sendiri.
pagi pun datang menjelang, mama masih sibuk menata barang yang akan dibawa ke rumah calon menantunya. Sedangkan papa masih mengerjakan beberapa berkas yang harus ia kerjakan sama halnya dengan Azka. Maira sendiri juga sedang sibuk mempersiapkan diri untuk sidang skripsi yang akan di laksanakan sebentar lagi.
Ba'da Dzuhur Azka dan keluarga segera meluncur ke tempat sang kekasih hati untuk melamarnya. setengah jam kemudian Azka dan keluarga telah sampai di rumah Nisa.
" assalamualaikum.." ucap Azka dan keluarga berbarengan
" waalaikumsalaam..." jawab seorang wanita paruh baya menghampiri dan mempersilahkan tamunya untuk masuk
Setelah di persilahkan masuk, wanita paruh baya itu bersalaman dengan Azka dan keluarganya kemudian memanggil suami dan anak pertamanya Nisa.
Setelah berbasa basi dan ngobrol panjang lebar akhirnya papa Salman pun membuka obrolan serius.
" maaf sebelumnya pak, bu, jika kedatangan kami kesini mengganggu waktu bapak dan ibu. sebenarnya saya dan keluarga kesini datang dengan niat baik, saya berniat untuk mengkhitbah anak ibu dan bapak untuk anak saya Azka. bagaimana pak, bu ?" tanya papa Salman
" kami dengan senang hati menerima kedatangan bapak dan ibu, tapi kami tidak bisa menerima khitbah dari nak Azka, maaf sekali pak bu !" jawab papa Nisa yang langsung membuat wajah Azka dan keluarga berubah penuh kecewa
"oh, ya sudah kalau begitu ! mohon maaf jika kami lancang telah berani untuk mengkhitbah anak bapak dan ibu !" kata papa Salman
" kami memang tidak bisa menerima khitbah dari nak Azka, tapi untuk jawabannya harus yang bersangkutan sendiri yang menjawabnya ! maaf saya tidak bisa !" kata papa Nisa yang sebenarnya menerima khitbah Azka untuk Nisa, tapi ia serahkan semua keputusan pada anaknya. dan hal tersebut berhasil membuat Azka dan keluarga tersenyum sumringah penuh bahagia
" oh, saya kira bapak dan ibu menolak Khitbah anak saya pada anak gadis bapak dan ibu, saya mohon maaf sudah ber su'udzon !" kata papa Salman
" tidak apa pak, saya faham kok ! oh iya, bagaimana jawabanmu nak ?" kini papanya Nisa bertanya pada Nisa
" insya Allah Nisa menerimanya pa !" jawab Nisa dengan malu sambil menunduk
" alhamdulillah !" jawab semua serempak, kemudian mama Azka memasangkan cincin di jari manis Nisa
" oh iya pak, bu ! setelah khitbah ini saya kira kita tidak menunda nunda hal baik untuk melangsungkan pernikahan keduanya, bagaimana ?" tanya papa Salman
" rupanya kita satu pemikiran pak ! bagaimana kalau pernikahannya kita langsungkan bulan depan saja ?" tanya papa Nisa
" saya setuju dengan anda pak ! jadi bulan depan kita laksanakan pernikahannya, untuk masalah tempat bapak dan ibu tenang saja nanti saya kabari lagi !" jawab papa Salman
" yeee, akhirnya Mai bakalan punya kakak perempuan !" celetuk Maira dengan riangnya membuat semua mata memandangnya
" maaf maaf !" kata Maira merasa malu
" tidak apa !" jawab ibu Yuni (mamanya Nisa)
Setelah ngobrol kesana kemari panjang lebar akhirnya Azka dan keluarga pamit undur diri.
" maaf pak, bu bukannya kami tidak mau berlama lama disini tapi kami harus segera pulang. Maaf sebelumnya sudah merepotkan !" kata pak Salman
" tidak apa apa pak, kami mengerti !" jawab papa Nisa
" kami permisi dulu ya bu ! maaf merepotkan !" kata mama Azka sambil bersalaman dengan mama Nisa
" tidak apa bu, kapan kapan main kesini biar kita bisa lebih saling mengenal !" jawab mama Nisa
" insya Allah bu !" jawab mama Azka
" kakak, kapan kapan mainlah ke rumah ! aku juga ingin kenal kakak lebih dekat ! " kata Maira dengan nada manja
" sudahlah, jangan manja ! sudah mau sidang skripsi saja masih manja, gak malu apa ?" kata Azka
" biarin aja, 😝 !" jawab Maira pada Azka
" biarin ya kak ! bang Azka mh gak asik orangnya !" kata Maira pada Nisa
" iya, nanti kakak usahakan main ke rumah ya ! Maira yang rajin belajarnya supaya bisa sukses. kakak doakan semoga sidangnya berjalan lancar !" kata Nisa
" aamiin " kata semua mengaminkan
Setelah drama Maira dan Nisa barusan, Azka dan keluarga pun masuk kedalam mobil dan pulang kembali ke rumahnya.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
selamat membaca, semoga terhibur dengan cerita yang Rose buat ini.
jangan lupa dukungannya ya kakak kakak😊
Terima kasiih🙏🏻🙏🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
shabiraalea
baru awal baca aja bgs bgt ceritanya thor masya allah🤗
2021-12-31
1
Dwi Alviana
masih menyimak. alurr
2021-10-07
0