Hingga Akhir Nafas
Fairuz Humaira Al Farizi adalah seorang gadis pintar, cantik dan baik tapi sayangnya ia seorang yang introvert. Saat ini kuliahnya sudah hampir selesai. Karena kecantikan dan kepintaran yang dimilikinya, tidak sedikit dari mahasiswa kampus yang mencoba untuk mendekatinya. Tapi semua harus menelan rasa kecewa karena semua itu tidak ditanggapi oleh Fairuz.
Tidak sedikit pula diantara lelaki yang memujanya itu menganggap Fairuz adalah wanita yang sombong, dan sok jual mahal. Tapi semua anggapan itu tidak pernah Fairuz ambil pusing, ia masih enjoy dengan semua aktifitasnya seperti biasa. Toh orang hanya menilai dari apa yang ia lihat, pedahal apa yang di lihat dan di dengar belum tentu seauai dengan kenyataannya.
Fairuz memiliki teman dekat bernama Aisyah Putri, ia sangatlah dekat dengannya hampir kemana mana pergi pasti saja berdua. Aisyah dan Fairuz layaknya saudara kembar, hanya saja berbeda ayah dan ibu.
" hai Syah !" sapa Maira saat melihat sahabatnya datang mendekat ke arahnya
" hai juga Mai ! oh iya, hati ini kita harus bimbingan untuk yang terakhir katanya gak jadi besok. dosen pembimbing kita katanya ada halangan kalau harus bimbingan besok !" kata Aisyah panjang lebar
" oh, jam berapa kita bimbingannya Syah ?" tanya Maira
" habis dzuhur Mai, ya sekitar jam 12.30 an deh !" jawab Aisyah
" oh, oke ! thanks infonya !" kata Maira
oh iya, Fairuz lebih akrab di sapa Maira oleh orang orang terdekatnya, jadi tidak asing lagi kalau Aisyah memanggilnya Mai.
Waktu terus berjalan hingga waktu bimbingan pun telah usai. Maira pulang dengan Aisyah karena rumah keduanya memang satu arah, walaupun jaraknya agak jauh.
" Mai, aku nebeng ya pulangnya !" kata Aisyah saat memasuki parkiran kampus
" iya, tenang aja ! tapi hari ini aku bawa motor bukan mobil, tadi takut kesiangan jadi bawa motor deh, tahu sendiri kan kalau bawa mobil macetnya gimana ?" jawab Maira
" kalo buat aku nih ya, mau mobil mau motor sama aja ! yang penting kita bisa pergi ke tempat yang kita tuju dengan selamat pastinya !" jawab Aisyah
" ya sudah, kamu tunggu dulu di depan sana aku ambil dulu motornya ya !" kata Maira sambil melangkah ke arah parkiran motor
Maira dan Aisyah pulang bersama itu sudah biasa. pasalnya mereka berdua itu selalu bersama, kadang Aisyah yang jemput Maira untuk pergi ke kampus, begitu pula sebaliknya. dan seperti saat ini Maira yang mengantar Aisyah pulang.
" thanks ya Mai udah anterin aku ! besok pagi aku yang jemput kamu deh !" kata Aisyah
" iya deh... eh, emang mobil kamu udah beres d service nya gitu ?" tanya Maira
" katanya sore ini beres Mai, jadi nanti sore aku mau ambil kesana !" jawab Aisyah
" perlu aku temenin gak nih ?" tanya Maira
" gak perlu Mai, soalnya aku mau bareng ayah. sekalian ayah mau ke luar kota, jadi sekalian aku nebeng deh !" jawab Aisyah
" oh, ya sudah kalau begitu aku pulang dulu ya ! sampein salam buat ayah dan bunda ya, maaf gak mampir dulu !" kata Maira
" iya, ntar aku sampein deh ! ya udah, kamu hati hati bawa motornya ya !" kata Aisyah
" iya Syah ! aku pamit ya, assalamualaikum !" pamit Maira
" waalaikumsalaam !" jawab Aisyah
Setelah mengantar Aisyah pulang, Maira melajukan motornya untuk pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, ia melihat mobil milik papa nya sudah terparkir di tempatnya.
" Assalamualaikum !" ucap Maira saat masuk kedalam rumah
" waalaikumsalaam !" jawab mama, papa dan bang Azka
" waaah, formasi lengkap nih ceritanya !" kata Maira langsung menyalami ketiga orang yang sedang asik mengobrol di ruang tamu
" tumben baru pulang sayang ?" tanya papa
" iya pa ! habis bimbingan dulu, katanya dosennya besok ada urusan jadi di majuin hari ini !" jawab Maira
" wah, sebentar lagi kuliahmu beres jadi bisa dong bantu bantu di kantor !" kata Azka dengan sumringah
" insya Allah bang !" jawab Maira
" wah, kalau datang bantuan pasti kerjaan abang sama papa gak bakal numpuk terus menerus nih ! iya kan pah ?" tanya Azka
" iya bener tuh !" jawab papa
Mama hanya tersenyum mendengar percakapan ketiga orang kesayangannya itu.
" oh iya Mai, kamu gak mau bersihin badan kamu dulu, biar seger ?" tanya mama
" iya ma ! jadi lupa deh, soalnya tumben banget kan bang Azkan sama papa ngumpul bareng dengan kita seperti ini !" jawab Maira
" ya sudah, sana mandi dulu bau tahu !" canda bang Azka
" ih, enak aja bau masih wangi begini juga dibilang bau !" jawab Maira
" makanya cepetan mandi, sebentar lagi maghrib ! kita shalat berjamaah !" kata papa
" iya pah !" jawab Maira lalu melangkahkan kakinya ke kamar nya yang ada di lantai atas.
Rumah orang tuanya ini memang luas, di lantai pertama ada dua kamar salah satunya kamar utama yang di tempati oleh mama dan papa. satu kamar tamu . sedangkan di sebelah kamar utama adalah mushala yang letaknya tepat di bawah tangga. Sedangkan untuk di lantai dua, terdapat dua kamar yaitu kamar Azka dan kamar Maira, satu ruang untuk olah raga, dan satu ruangan yang luasnya dua kali lipat dari kamar milik Maira, itu adalah ruang kerja papa dan bang Azka yang di satukan.
.
.
.
.
.
.
TBC
hai readers, ini karya ke tiga Rose, swmoga readers menikmatinya ya..
selamat membaca dan jangan lupa dukungannya ya...
terima kasih🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments