"Akibat mengerjai suami seorang istri terkena azab di demo ibu-ibu blok sebelah," ejek Skala sambil menatap Bianca yang tengah mengeringkan rambut seusia mandi.
"Azab seorang laki-laki yang cemburuan tubuhnya basah disemprot truk damkar," balas Bianca tak mau kalah.
Skala terkekeh geli, Ia berjalan mendekat ke arah sang istri, mengambil handuk Bianca dan mulai membantu mengeringkan surai panjang gadis itu yang masih basah.
"Jadi Ibu Bianca Prawira, apa yang akan anda lakukan sekarang? Produk anda dinilai meningkatkan kasus perselingkuhan." Skala tersenyum geli mengingat ucapan para ibu-ibu blok kenanga tadi.
Bianca mendecih mendengar Skala menyelipkan nama keluarga miliknya di belakang namanya, menatap wajah sang suami dari cermin Bianca tiba-tiba mengehentikan tangan Skala yang sibuk mengusap-usap bagian kepalanya.
"Aku suka nama Nataniasunny, jadi sebut namaku sekarang Bianca Nataniasunny Prawira," ucapnya.
Skala memandang wajah elok sang istri dari bayangan cermin, meletakkan dagunya ke pucuk kepala Bianca, bibirnya tersenyum lalu menyambar pipi pujaan hatinya itu.
"Terserah mau pakai nama apa yang penting kamu tetap Bianca ku." Skala mengambil hairdryer, bak penata rambut profesional Ia mulai mengeringkan rambut Bianca.
"Soal produk anuable Niel Fashion, aku tidak akan peduli dengan alasan subyektif seperti itu, bukankah terkadang kita tidak perlu mendengarkan alasan yang terkesan tak masuk akal?"
"Hem ... Iya, aku sadar bahwa dirimu pebisnis hebat saat mendengar jawabanmu tadi, apa mungkin tahun ini kita akan bersaing lagi di ajang penghargaan pengusaha muda berprestasi?" tanya Skala penasaran.
"Menarik juga berebut posisi itu denganmu." Bianca mendongak, mengetuk keningnya meminta ciuman ke sang suami.
Skala melakukan apa yang Bianca inginkan kemudian mencium ubun kepala sang istri, bibirnya lalu beralih ke pundak Bianca. "Mau melanjutkan yang tadi ga?" bisiknya.
"Aku udah keramas," ucap Bianca manja.
"Ya sudah tinggal keramas lagi." Skala tertawa karena sang istri langsung berdiri memeluk pinggangnya sambil berjalan meringsek ke arah ranjang.
***
Keesokan paginya Bianca langsung melakukan rapat darurat dengan semua staff nya, membicarakan perihal masalah produk anuable mereka yang ternyata distigma negatif oleh beberapa masyarakat.
"Tapi penjualan produk itu meningkat setiap harinya Bu,bahkan bagian jahit sampai kuwalahan," ucap staff marketing.
"Aku tahu bahwa masyarakat kita tipikal kepo dan ingin tahu, produk atau apapun yang mendapat cibiran atau kritikan malah membuat mereka penasaran, semakin ingin tahu sudah pasti semakin ingin memilikinya." Bianca berucap sambil membaca lembaran laporan penjualan.
"Jadi maksud ibu?" tanya Bayu yang juga mengikuti rapat itu.
"Cari supplier bahan baku lagi, jika butuh rekrut penjahit dan beli mesin baru, oh ya dan jangan lupa dua puluh persen penjahit kita harus para saudara kita yang difabel, ingat itu!"
Semua staff nya mengangguk paham. Ada kekaguman tersendiri di hati mereka kepada sang direktur, bahkan di situasi yang dianggap orang lain tak menguntungkan, Bianca bisa menangkap peluang.
Seusai rapat, Istri Skala Prawira itu masih disibukkan dengan tumpukan pekerjaan, Ia menatap Bayu sang sekretaris yang duduk di sofa sibuk dengan deretan neraca laporan penjualan.
"Oh ya Bu, saya dengar the magazine beauty London ingin bertemu dengan anda, sepertinya mereka tertarik bekerja sama," ucap Bayu disela kesibukannya.
"Jadwalkan saja, yang pasti aku tidak ingin mengadakan pertemuan saat weekend, karena hari Sabtu dan Minggu adalah hari khusus untuk suamiku."
"Ibu bikin iri," gumam Bayu.
"Oh ya Bay, keponakanku tiba-tiba saja meminta nomor ponselmu, kira-kira untuk apa si Nuna meminta nomor ponselmu?" Bianca memandang ke arah Bayu yang langsung menegakkan badannya.
Sekretarisnya itu menggeleng," Tidak tahu Bu."
"Apa kamu pernah dipalak Nuna?" Tanya Bianca penasaran.
Bayu lagi-lagi menggeleng. "Terakhir bertemu Nuna saat saya mengantarkan bucket uang dari anda."
Bianca tertawa sepertinya dia tahu maksud Nuna meminta nomor Bayu. "Bay, sepertinya Nuna menyukaimu."
"Hah apa?" ucapan Bianca membuat Bayu terperanga.
"Wah apa setelah Jungkok BTS KW dia mulai tertarik pada Chi Jangwook ?"
"Apa Bu?"
"Tidak aku tidak bicara apa-apa, lanjutkan pekerjaanmu!"
Bianca tersenyum, Ia baru sadar bahwa sekretarisnya itu memang memiliki sedikit kemiripan wajah dengan pacar halu Bu Eli.
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
Otor : dua Minggu ini panjang babnya disunat tapi sehari dua kali ya, kalau bisa malah tiga kali kek minum obat
Reader :
...Add favorite...
...Like...
...Komen yang banyak...
...Stop jadi reader cidaha yes...
...Love you sekebon toge 😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Jumiroh Miroh
joong kook punya kembaran lho lebih banyak lagi penggemar nya 😄😄😄😄............................b.....e.....r.....d.....i.....ry
2023-02-04
2
Jumiroh Miroh
hahaha rupanya nuna play girl ya😄😄
2023-02-04
1
AwesomeMoon
CHi Jangwook , abang kissable jadi berubah nama ... 🤣
2022-10-25
0