[ Tahu ga geng? Kemarin aku baca sebuah artikel judulnya bagaimana menghangatkan ranjang, uh panas panas panas]
Pesan dari Bu Erin di group chat geng sultininya membuat Bianca penasaran, tanpa malu-malu ia lantas bertanya bagaimana cara yang dimaksud dalam artikel yang dibaca Bu Erin.
[ Disana ditulis untuk membuat suami klojotan kita bisa berpura-pura menjadi wanita nakal dan meminta bayaran setelah anu, selain menantang, hal itu juga bisa membuat suami kita seoalah mendapat pengalaman baru supaya ga punya pikiran jajan di luar]
Bianca menggigit bibir bawahnya membaca penjelasan Bu Erin, ia mulai berpikir haruskah mencobanya ke Skala?
***
"Hajar aku Tuan Skala, apa kamu tidak ingin mencicipi aku?" ucap Bianca yang masih berlutut di tengah ranjang sambil mencampakan bajunya ke sembarang arah.
"Aku mau itu!" godanya manja sambil menunjuk ke anaconda suaminya yang sudah meronta-ronta.
Skala tertawa sambil memalingkan muka, Ia berpikir sang istri benar-benar tengah berusaha keras membuatnya tidak marah lagi.
Melihat kelakuan Bianca, Skala gemas sampai menggosok mukanya berulang kali. Ia masih tak percaya Bianca sampai memakai bahasa erotis demi merayunya, apalagi melihat bagian atas tubuh Bianca sekarang yang hanya berbalut pagar penutup bukitnya, tubuh mulus itu membuat Skala tak kuasa, Ia langsung merapat ke arah ranjang.
"Aku mau ini, boleh?" Skala terperanjat, erangan tertahan keluar dari bibirnya saat Bianca meraup si anaconda dengan tangan kanan dan sedikit meremasnya.
"Nakal!" hanya itu kata yang keluar dari bibir Skala, setelah itu hanya racauan, desahan dan pujian karena Bianca dengan telaten memanjakan pusat tubuhnya.
"Ah ... Ca."
Skala mendongak, Ia mengerang. Wajahnya benar-benar sudah seperti kepiting rebus sekarang, ancondanya sebentar lagi sukses mengeluarkan bisa.
Namun sayang sebuah teriakan dan suara berisik menggema dari luar sampai mengganggu fokus Bianca. Apalagi ketukan pintu dan suara Lydia yang memanggilnya secara berulang.
Bianca buru-buru melompat turun dan memakai kembali bajunya, gadis itu terpaksa membiarkan suaminya patah hati karena memberi harapan palsu.
"Ada apa?" tanya Bianca ke Lydia.
"Nyonya, ada demo!"
"Demo apa?"
Bianca bergegas turun ke bawah, puluhan ibu-ibu sudah berkumpul di depan rumahnya, mereka tak lain adalah para warga blok Kenanga.
Dua bodyguard Skala dan juga julian terlihat berjaga di gerbang rumah tuannya berusaha agar para ibu-ibu itu tidak sampai mendobrak masuk. Jika Bu Dewan dan kawan-kawan menamakan diri geng sultini, maka mereka adalah geng sosialita.
"Direktur Niel Fashion harus bertanggung jawab!" teriak ibu-ibu itu.
Melihat keributan di blok rumahnya, Bu Dewan dan warga blok lainnya yang merupakan anggota geng sultini pun ikut keluar rumah. Sepertinya ini akan menjadi pertempuran antar geng.
"Maaf ada apa ya Bu Siska kok tumben ribut-ribut?" tanya Bu Dewan sopan.
Bianca yang ingin meringsek mendekat dihalangi oleh Lydia, gadis itu takut sang nyonya terluka karena hampir semua ibu-ibu yang berdiri di luar pagar menampakkan wajah garang.
Skala nenyusul ke depan rumah setelah bisa menjinakkan anacondanya yang ditinggal pergi piranhanya tadi. Ia bertanya kepada sang istri apa yang sedang terjadi saat ini.
"Entahlah, aku juga tidak tahu Ska," ucap Bianca kebingungan dan masih mencoba mencerna keadaan.
"Gara-gara produk a new able alias anuable Niel fashion kasus perselingkuhan meningkat, hentikan produksi produk itu atau kami akan demo tujuh hari tujuh malam di sini," teriak Bu Siska.
"Apa hubungannya produkku dengan perselingkuhan?" gumam Bianca yang langsung mendekat ke arah kerumunan, Ia melepaskan tangan Lydia yang sedari tadi menahan lengannya.
"Maaf ibu-ibu, apa maksudnya ini? Apa tidak bisa kita bicara baik-baik?" tanya Bianca yang masih heran dengan maksud ibu-ibu yang datang berdemo ke rumahnya memakai dress code dan riasan paripurna.
Skala mengikuti sang istri. Namun, sebagai suami dan juga seorang pengusaha dirinya tak ingin ikut campur, Ia ingin melihat bagaimana cara Bianca menanggapi masalah ini.
"Anda tahu? ini data yang kami himpun selama tiga bulan, delapan puluh persen kasus penggrebekan perselingkuhan, produk anda selalu ditemukan di TKP," ucap Bu Maria sambil menunjukkan sebuah kertas dengan gambar diagram lingkaran yang menunjukkan prosentase hasil kasus yang dia maksud.
Bianca meminta pengawalnya untuk membuka gerbang, dengan santainya Ia melangkah keluar menghadapi ibu-ibu geng sosialita blok Kenanga.
Skala tersenyum sambil melipat dua tangannya ke depan dada, Ia memandangi wajah Bianca yang serius membaca lembaran kertas di tangannya.
"Maaf, apakah kemungkinan salah satu pelaku perselingkuhan adalah suami anda?" pertanyaan Bianca membuat ibu-ibu itu saling pandang dengan raut kebimbangan.
"Sepertinya saya tidak perlu mendapat jawaban," imbuh Bianca.
"Pokoknya kami minta hentikan produksi produk a new able bra itu," bentak seorang ibu-ibu geng sosialita lainnya.
"Maaf, saya tidak bisa memenuhi permintaan ibu-ibu sekalian karena alasan anda semua sangat subyektif, hasil survei perusahaan kami malah memperlihatkan bahwa produk kami semakin memperhangat hubungan pasangan suami istri."
Tidak terima dengan ucapan Bianca, seorang ibu-ibu yang sudah dipastikan bahwa suaminya lah yang berselingkuh terlihat maju dan hampir menampar Bianca, beruntung Bu Erin dengan sigap menangkis tangan wanita bernama Bu Lisa itu. Skala pun langsung maju, begitu juga ke empat bodyguard mereka.
"Eleh enak aja mau main gampar, ku sentil ginjal kau baru tahu rasa," ucap Bu Erin dengan ekpresi wajah mengancam.
Kedua geng menjadi tersulut emosi. Bu Dewan langsung menarik tangan Bianca untuk masuk ke dalam rumahnya, sementara Skala ikut membantu mencegah peperangan antar dua geng para wanita itu.
Suasana kacau, tas Chanel sampai Hermes melayang. Para satpam komplek berdatangan ikut melerai keributan puluhan ibu-ibu itu. Mereka saling baku hantam, melakukan tindakan tak terpuji yang seharusnya tidak mereka lakukan.
Suami Bu Eli yang melihat keributan dari lantai dua rumahnya mendapat ide cemerlang, Ia langsung menelpon temannya yang merupakan kepala pemadam kebakaran. Meminta satu unit truk damkar untuk segera datang ke komplek perumahannya.
Suara sirine mobil nyaring terdengar beberapa menit kemudian, semua ibu-ibu itu terlihat cuek dengan kedatangan truk damkar karena masih sibuk cekcok dan terlibat saling gampar. Mereka seketika lari tunggang langgang saat petugas menyemprotkan air dari selang tangki dengan kekuatan maksimal.
Suami Bu Eli tertawa terbahak-bahak dari balkon rumahnya melihat semua ibu-ibu itu termasuk sang istri glagapan tersiram air. Sejurus kemudian, Ia membuka ponselnya. Melihat pesan dari suami Bu Erin yang merupakan adik iparnya yaitu Pak Rhoma.
[ Mantap kau bang, tak sekalian kau kirim saja pasukan anti huru hara dan gas air mata]
Tak mau kalah pak Dewan membalas pesan di group chat nya, sedari tadi Ia mendapat update kejadian konyol itu dari suami Bu Eli, Pak Hamish.
[ Sepertinya mereka perlu ditatar]
[ Sepertinya kita sudah harus memasukkan petanya Dora itu ke geng kita]
Pak Hamish membaca pesan itu kemudian menatap Skala yang tengah berdiri di depan pagar rumahnya sambil mengibas-ngibaskan kausnya yang basah kuyup.
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
Reader : Markonah PHP
Otor : maaf ya guys, untuk masuk rank aku ga boleh nulis Hiya Hiya dulu, takut di sleeding sama NT. Terserah kalian mau bully aku, aku terima biar kalian dosa.
Reader baik hati dan tidak sombong rajin menabung:
...LIKE...
...KOMEN...
...ADD FAVORITE...
...RATE BINTANG LIMA...
...telimikicih 😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
jumirah slavina
hidup Ibu Erin...
2024-09-29
2
Jumiroh Miroh
aduuuuhhh sakit perut thor, gak ibu" nya gak bapa" nya koplak semua😂😂😂😂😂😂
2023-02-04
2
Abie Mas
damkar
2023-01-18
1