S2 : Bian-kerok

Sudah dua hari Felisya mendiamkan Tama, meskipun gadis itu masih dengan penuh perhatian menjaganya, tapi Tama merasa sang istri benar-benar masih marah akibat ocehan halu dari Bianca.

Dokter masuk ke kamar Tama lalu memeriksa tubuhnya dengan seksama, karena anak dari Viona itu mengalami patah kaki sang dokter menyarankannya untuk sementara waktu memakai kursi roda sebelum beralih ke alat bantu jalan dan melakukan terapi.

Felisya menemani berdiri di samping sang suami saat dokter melakukan pemeriksaan. Namun, setelah dokter keluar ruangan gadis itu langsung menjauh kembali. Felisya memilih membaca buku seputar kehamilan dan tidak memperdulikan Tama yang sedari tadi memperhatikan gerak-geriknya.

"Fel, mau sampai kapan kamu mendiamkan aku seperti ini? Sumpah demi apapun aku sudah jujur ke kamu bahwa semua ucapan Bianca itu hanya mengada-ada."

"Hem," jawab Felisya malas.

"Fel, aku ... "

"Istirahatlah! dari pada mengoceh tidak jelas lebih baik kamu berdoa supaya hasil test laboratorium terakhirmu menunjukkan hasil yang bagus."

Tama terdiam, Ia kembali mencari cara agar Felisya mau kembali berbicara atau setidaknya tersenyum kepadanya seperti sebelum Bianca membuat cerita bohong.

Tanpa mengetuk pintu, Bianca mengintip masuk ke dalam kamar Tama, Ia mengatupkan bibir menyadari dua kakak iparnya masih saling bersitegang semenjak dirinya menjenguk dan terjadilah peristiwa senjata makan tuan.

"Permisi!" ucap puteri Nataniel itu sambil mendorong pintu kamar agar lebih terbuka lebar.

Bianca menggandeng Skala masuk lalu meletakkan sekeranjang buah yang berada di tangan suaminya ke meja di depan Felisya. Kakak iparnya itu bersikap cuek melihat kedatangannya.

"Nah ini dia bian-keroknya," seru Tama.

Bianca melirik laki-laki yang sudah rela berkorban nyawa demi dirinya itu, Ia hampir saja terbahak mendengar Tama memplesetkan namanya dari Bianca menjadi biankerok.

"Ska, bantu aku! Lihat mantan kekasih dan sepupumu, mereka seolah ingin menelanku bulat-bulat."

Bianca mengalungkan tangannya ke lengan Skala, ucapannya pun dibuat dengan volume yang biasa, gadis itu melakukannya dengan sengaja agar Felisya dan Tama mendengar suaranya.

"Tanggung sendiri, salah siapa jahil!"

Mendengar jawaban dari sang suami, Bianca mencebik kesal. Ia melepaskan tangannya dari Skala dan langsung duduk di dekat Felisya.

"Fel, maaf! ucapanku kemarin seratus persen, em ... bukan tapi dua ratus persen hanya bohongan."

Felisya bergeming, wajahnya kaku dan dingin. Bianca kembali mencoba menjelaskan kesalah pahaman yang terjadi ke kakak iparnya lagi.

"Ayolah! masa kalian tidak bisa diajak bercanda sih?" Ada sedikit ledekan dari nada bicara Bianca.

"Felisya, kamu harus berterima kasih padaku bukannya marah seperti ini, apa kamu lupa? malam dimana Tama tersadar?"

Bianca menepuk paha Felisya lembut, Ia benar-benar ingin membuat kedua kakak iparnya itu kembali akur.

"Apa lagi?" sela Tama yang merasa dirinya tengah dijadikan sebagai obyek pembicaraan, Ia takut istri Skala Prawira itu kembali membuat onar.

Bianca memandang Tama lantas beralih ke sang suami yang masih berdiri tak jauh dari pintu, matanya berkedip-kedip seolah meminta persetujuan badak Afrika terkasihnya untuk membuka suara.

"Katakan saja, asal tidak membuatku cemburu lagi!" ucap Skala yang langsung berjalan dan duduk di kursi yang berada di sebelah Tama.

"Sore sebelum kamu sadar aku berkata akan mengajari Felisya menunggang kuda, aku yakin kamu pasti mendengar kami membicarakan hal itu, bahkan disaat kamu tak sadar otakmu masih bisa travelling, iya kan Tam?"

Felisya mengatupkan kedua bibirnya, mencoba menahan tawa yang hampir keluar dari mulutnya mendengar ucapan Bianca. Felisya lalu melirik ke arah sang suami yang terlihat menahan malu.

"Sembarangan, aku saja tidak menyangka bahwa aku akan tersadar," ucap Tama membela diri.

"La—la—gi pu—la apa itu menunggang kuda? aku tidak mengerti maksudnya," imbuh Tama sambil terbata-bata, jelas otaknya sudah berkelana kemana-mana mendengar tuduhan Bianca.

"Sok polos loe dasar Tamia." Skala ikut meledek kakak sepupunya itu.

"Aku benar-benar tidak mengerti Seketek," jawab Tama malu-malu.

"Bagus lah kalau kamu tidak mengerti, setidaknya kamu tidak akan meminta aku melakukannya saat kamu sudah diijinkan pulang nanti, lagi pula siapa yang berani naik kuda yang kakinya patah."

Bianca melebarkan manik matanya begitu juga dengan Skala, keduanya tak menyangka Felisya bisa berpikiran layaknya mereka. (Dan juga seperti para PRHH)

Tama hanya bisa melotot tak percaya, disatu sisi Ia bahagia karena Felisya sudah mau berbicara, tapi disisi lain Ia sedih dengan ucapan sang istri yang berkata tidak berani menunggangi kuda yang kakinya patah.

"Jadi aku harus puasa selama kakiku belum sembuh?" lirihnya.

Bianca tertawa terbahak-bahak, sementara Skala dengan sengaja menepuk-nepuk pundak kakak sepupunya seolah memberi kekuatan.

"Sabar ya!" ucap Skala.

"Fel ... " panggil Tama ke sang istri.

"Apa?" Jawab Puteri menteri perdagangan itu ketus.

"Lumutan donk ntar," ucap Tama mengiba.

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

...Biar ga lumutan aku crazy up, jangan lupita...

...LIKE...

...KOMEN...

...VOTE...

...RATE BINTANG LIMA...

...ADD FAVORITE 🥰...

Terpopuler

Comments

jumirah slavina

jumirah slavina

ati-ati Tamiya.. bukan cm bs lumutan tp jg bs karatan 🤣🤣🤣🏃🏃

2024-09-29

2

Jumiroh Miroh

Jumiroh Miroh

😂😂😂😂😂😂 naik kuda yang kakinya patah berati gak bisa jalan donk, kalau lumutan bisa di jual tama lumut nya, kan lumayan nambah uang jajan feli

2023-02-04

1

Abie Mas

Abie Mas

feli aja di atas menunggang kuda. tama trima beres

2023-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 S2 : Akibat Sandiwara Tama
2 S2 : Pertempuran
3 S2 : The Fenomenal A New Able
4 S2 : Bian-kerok
5 S2 : Berdebat
6 S2 : Posesifnya Skala
7 S2 : Skala Hilang
8 S2 : The Wolf Geng
9 S2 : Resmi Menjadi Anggota
10 S2 : Akibat Memancing
11 S2 : Diselamatkan Little Peanut
12 S2 : Berbaikan
13 S2 : Side Story : Tama Felisya
14 S2 : Bukan Anak Kandung
15 S2 : Side Story : Tama Felisya
16 S2 : Side Story : Tama Felisya
17 S2 : Permintaan Sulit
18 S2 : Percakapan
19 S2 : Anuable Meresahkan ya Bund
20 S2 : Kuwalat Sama Suami
21 S2 : Bisa Diandalkan
22 S2 : Mulut Mba Barbie
23 S2 : Tetangga Baru Rasa Lama
24 S2 : Kakek!
25 S2 : Tingkah Prawira
26 S2 : Rapat Dadakan
27 S2 : Kebun Binatang
28 S2 : Galau
29 S2 : Informan
30 S2 : Meminta Bantuan Nico
31 S2 : Kan Malu
32 S2 : Mengintimidasi
33 S2 : Razia Narkotika
34 S2 : Perusuh
35 S2 : Madam Zi
36 S2 : Masa Lalu
37 S2 : Shopping
38 S2 : Dua Istri Barbar
39 S2 : Illegal Logging
40 S2 : Ngidam Aneh
41 S2 : 41 Panik
42 S2 : Tidak Marah
43 S2 : Sugar Grandpa
44 S2 : Modus
45 S2 : Amunisi
46 S2 : Sugar Baby
47 S2 : Gara-Gara Melanie
48 S2 : Berdebat
49 S2 : Unboxing
50 S2 : Kejadian Itu
51 S2 : Mencuri Sikat Gigi
52 S2 : Happy Birthday
53 S2 : Satu Bulan Kemudian (1)
54 S2 : Satu Bulan Kemudian (2)
55 S2 : Welcome! Rain
56 S2 : Urutan Berapa?
57 S2 : Syukuran
58 S2 : Novel
59 S2 : Bom
60 S2 : Menghitung Hari
61 S3 : Salon-Salonan
62 S2 : Puber Lagi
63 S2 : Bertemu Keluarga Hana
64 S2 : RaBi - Ravin Bianca
65 S2 : Gagal Tamasya
66 S2 : Brangkas
67 S2 : Pernikahan Batu Bernapas
68 S2 : Pergulatan Ranjang
69 S2 : Vitamin D
70 S2 : Masih Soal Vitamin
71 S2 : Berkeping
72 S2 : Awal dan Akhir Hubungan
73 S2 : Memikirkan
74 S2 : Zumba Petaka Bag 1
75 S2 : Zumba Petaka Bag 2
76 S2 : Kena Skors
77 S2 : Rencana Penjajahan
78 S2 : Selingkuh?
79 S2 : Bekas Lipstik
80 S2 : Libur
81 S2 : Mana Tahan
82 S2 : Korupsi
83 S2 : Pesan Mama
84 S2 : Rasa Cinta
85 S2 : Kenapa?
86 S2 : Medan Pertempuran
87 S2 : Semua Baik-Baik Saja
88 S2 : Papa dan Kakak
89 S2 : Cemburu Pada Tama
90 S2 : Tiga Tahun Kemudian
91 S2 : Pertempuran Lagi
92 S2 : Skala Berulah
93 S2 : Bertemu Titisan Soang
94 S2 : Bahagia
95 Pengumuman
96 S2 : Rain Diculik
97 S2 : Maaf Rain
98 S2 : Nasip
99 S2 : Celana Anuable
100 S2 : Adik Untuk Rain
101 Ai Layang ~ Surat Cinta
102 Bonus Bab 1 : Miskin
103 Bonus Bab 2 : Yoga
104 Bonus Bab 3 : Berpetualang
105 Bonus Bab 4 : PBB - Perserikatan Pembantu Blok
106 Kisah Tama Dan Felisya
Episodes

Updated 106 Episodes

1
S2 : Akibat Sandiwara Tama
2
S2 : Pertempuran
3
S2 : The Fenomenal A New Able
4
S2 : Bian-kerok
5
S2 : Berdebat
6
S2 : Posesifnya Skala
7
S2 : Skala Hilang
8
S2 : The Wolf Geng
9
S2 : Resmi Menjadi Anggota
10
S2 : Akibat Memancing
11
S2 : Diselamatkan Little Peanut
12
S2 : Berbaikan
13
S2 : Side Story : Tama Felisya
14
S2 : Bukan Anak Kandung
15
S2 : Side Story : Tama Felisya
16
S2 : Side Story : Tama Felisya
17
S2 : Permintaan Sulit
18
S2 : Percakapan
19
S2 : Anuable Meresahkan ya Bund
20
S2 : Kuwalat Sama Suami
21
S2 : Bisa Diandalkan
22
S2 : Mulut Mba Barbie
23
S2 : Tetangga Baru Rasa Lama
24
S2 : Kakek!
25
S2 : Tingkah Prawira
26
S2 : Rapat Dadakan
27
S2 : Kebun Binatang
28
S2 : Galau
29
S2 : Informan
30
S2 : Meminta Bantuan Nico
31
S2 : Kan Malu
32
S2 : Mengintimidasi
33
S2 : Razia Narkotika
34
S2 : Perusuh
35
S2 : Madam Zi
36
S2 : Masa Lalu
37
S2 : Shopping
38
S2 : Dua Istri Barbar
39
S2 : Illegal Logging
40
S2 : Ngidam Aneh
41
S2 : 41 Panik
42
S2 : Tidak Marah
43
S2 : Sugar Grandpa
44
S2 : Modus
45
S2 : Amunisi
46
S2 : Sugar Baby
47
S2 : Gara-Gara Melanie
48
S2 : Berdebat
49
S2 : Unboxing
50
S2 : Kejadian Itu
51
S2 : Mencuri Sikat Gigi
52
S2 : Happy Birthday
53
S2 : Satu Bulan Kemudian (1)
54
S2 : Satu Bulan Kemudian (2)
55
S2 : Welcome! Rain
56
S2 : Urutan Berapa?
57
S2 : Syukuran
58
S2 : Novel
59
S2 : Bom
60
S2 : Menghitung Hari
61
S3 : Salon-Salonan
62
S2 : Puber Lagi
63
S2 : Bertemu Keluarga Hana
64
S2 : RaBi - Ravin Bianca
65
S2 : Gagal Tamasya
66
S2 : Brangkas
67
S2 : Pernikahan Batu Bernapas
68
S2 : Pergulatan Ranjang
69
S2 : Vitamin D
70
S2 : Masih Soal Vitamin
71
S2 : Berkeping
72
S2 : Awal dan Akhir Hubungan
73
S2 : Memikirkan
74
S2 : Zumba Petaka Bag 1
75
S2 : Zumba Petaka Bag 2
76
S2 : Kena Skors
77
S2 : Rencana Penjajahan
78
S2 : Selingkuh?
79
S2 : Bekas Lipstik
80
S2 : Libur
81
S2 : Mana Tahan
82
S2 : Korupsi
83
S2 : Pesan Mama
84
S2 : Rasa Cinta
85
S2 : Kenapa?
86
S2 : Medan Pertempuran
87
S2 : Semua Baik-Baik Saja
88
S2 : Papa dan Kakak
89
S2 : Cemburu Pada Tama
90
S2 : Tiga Tahun Kemudian
91
S2 : Pertempuran Lagi
92
S2 : Skala Berulah
93
S2 : Bertemu Titisan Soang
94
S2 : Bahagia
95
Pengumuman
96
S2 : Rain Diculik
97
S2 : Maaf Rain
98
S2 : Nasip
99
S2 : Celana Anuable
100
S2 : Adik Untuk Rain
101
Ai Layang ~ Surat Cinta
102
Bonus Bab 1 : Miskin
103
Bonus Bab 2 : Yoga
104
Bonus Bab 3 : Berpetualang
105
Bonus Bab 4 : PBB - Perserikatan Pembantu Blok
106
Kisah Tama Dan Felisya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!