Sebuah Ide

Hari ini, Keisha merasa sangat bosan sekali. Tidak ada kegiatan apapun untuk mengisi waktu nya. Jam sudah menunjuk ke angka 11, matahari juga mulai naik dan sinar nya pun sudah mulai terasa membakar kulit.

Keisha yang sejak pagi berada di halaman depan memandangi laptop nya, kini masuk kembali kedalam rumah. Jam makan siang segera tiba, ia ingin mandi setelah itu makan lalu bobo siang. Begitulah rencana Keisha.

Andai saja Naura tidak ke rumah nenek nya, atau Anggita tidak menghadiri acara pernikahan kakak sepupu nya, pasti sejak tadi Keisha tidak sebosan ini berada di rumah.

"Papa?"Ucap Keisha saat ia sedang menyisir rambut nya. Keisha segera turun saat mendengar suara papa nya memanggil nama nya.

Namun saat hampir sampai di pintu, Keisha kembali mengambil beberapa lembar kertas di meja belajar nya. Dia terlihat bersemangat sekali, berlari menghampiri Aditya yang baru saja pulang setelah dua hari berada di luar kota.

"Keisha," Aditya merentangkan tangan nya, menyambut putri tercinta nya yang baru saja turun dari tangga.

"Papa, Keisha kangen sekali" Gadis itu langsung melompat dan memeluk Aditya.

"Papa juga kangen sama kamu sayang, makan siang dulu yuk"

Keisha mengangguk, lalu ia menggandeng tangan Aditya sambil berjalan menuju ke meja makan.

"Pa, lihat ini" Keisha meletakkan beberapa lembar kertas di samping piring Aditya "Tadi udah aku print, enak nya Keisha masuk ke kampus mana?"

Aditya menatap Keisha sejenak, lalu mengambil kertas di hadapan nya. Sekilas, Aditya melihat seksama setiap tulisan di beberapa lembar kertas yang ia pegang.

"Mas," Wanita cantik datang, sungguh itu membuat mood Keisha langsung buruk "Air hangat nya sudah siap" Wanita tersebut memegang pundak Aditya.

"Sebentar, aku makan dulu setelah itu mandi" Jawab Aditya, lalu Ana pun duduk di samping aditya, tepat nya berhadapan langsung dengan Keisha. Namun, seperti biasa, Keisha berusaha tak menghiraukan Ana.

"Kita makan dulu saja, nanti malam kita bahas ini ya sayang," Aditya meletakan kembali kertas tersebut di samping piring nya, sambil menatap dan tersenyum kepada Keisha.

Keisha pun mengangguk, ia pikir papa nya itu mungkin masih capek.

Setelah makan siang, Keisha memilih untuk tidur siang. Ya begitulah seorang tuan putri, dia tak pernah menyapu atau bahkan merapikan tempat tidur saja dia tidak bisa.

Di sisi lain, Aditya baru saja selesai mandi. Aditya duduk di sebuah sofa, lalu Ana juga duduk di samping nya.

"Aku takut sekali, kejadian kemarin membuat ku trauma" Aditya merubah posisi duduk nya, kaki nya ja angkat dan di letakan di atas paha Ana.

"Lalu gimana mas?" Ana memijat kaki aditya yang berada di pangkuan nya.

"Aku tak tau harus bagaimana An, Proyek ku banyak sekali dan aku akan sering ke luar kota bahkan ke luar pulau satu tahun ke depan ini. Aku sangat tau bagaimana Keisha, dia sudah dewasa dan tak akan mau mendengarkan mu"

"Aku punya ide mas"

Aditya pun menoleh, menatap wanita di depan nya yang sudah senyum sumringah kepada nya.

"Bagaimana kalau Keisha kita masukan ke pesantren saja. Kan di pesantren tempat mas kemarin nyumbangin dana ada kampus nya juga"

Aditya diam, ia menatap Ana.

"Aku hanya kasih ide saja mas" Suara Ana melembek, karena tatapan Aditya

"Keisha gak akan mau, dia kan suka kebebasan"

"Ngomong saja dulu sama Keisha mas, siapa tau dia mau"

Aditya kembali diam, ia memikirkan lagi ide istri nya itu. Tak ada salah nya di coba dulu, atau di paksa saja sekalian, batin Aditya. Dia benar-benar sudah sangat takut dengan pergaulan anak jaman sekarang. Bukan Aditya tak percaya dengan putri nya itu, tapi ia takut Keisha masuk kedalam lingkungan yang salah dan hal-hal kemarin terjadi lagi.

...****************...

Jam lima sore, Keisha turun dari lantai dua rumah nya dengan badan segar dan wangi. Seperti nya dia baru saja selesai mandi.

Rumah nya sepi, seperti rumah hantu, umpat Keisha dalam hati.

"Kei"

Keisha langsung menoleh saat seseorang memanggilnya.

"Papa?"

Aditya menghampiri putrinya itu yang masih diam, ia langsung merangkuh keisha dan membawa nya ke keluar rumah.

"Mau kemana sih pa?" tanya Keisha saat Aditya membuka kan pintu mobil

"Udah, ayo ikut saja"

Keisha pun masuk ke dalam mobil, begitu juga Aditya.

Mobil pun berjalan, membelah jalan raya yang tak terlalu padat. Keisha terus saja bertanya kemana tujuan Aditya membawa nya. Namun, Aditya hanya menjawab nya dengan senyuman.

Mobil yang di kendarai Aditya berhenti di sebuah Bangunan berlantai dua dengan interior minimalis modern. Di atas gedung tersebut, terdapat sebuah tulisan PT. Samudra Word. Ya, itulah kantor sederhana namun terlihat begitu sangat epic sekali. Kantor milik Aditya, yang berhasil ia kembangkan nya begitu pesat.

"Ngapain ke sini pa? Aku sekarang pakai kaos" Omel Kaisha saat ia tau papa nya itu membawa nya ke kantor.

"Calon CEO Samudra word bebas dong pakai apapun"

"Bener sih, tapi kan malu pa" Keisha sibuk membenarkan rambut nya, mengoreksi tatanan wajah nya.

"Sudah, ayo turun" titah Aditya sambil membuka belt, lalu turun dari mobil.

Mau tak mau, Keisha juga turun dari mobil. Lalu mengikuti langkah kaki Aditya. Keisha melingkarkan tangan nya di lengan Aditya, lalu berjalan beriringan dengan Aditya.

"Selamat sore Pak, Nona Keisha" Sapa seorang satpam.

"Selamat sore" Jawab Keisha ramah, ya begitulah Keisha.

Semua karyawan menyapa Aditya dan juga Keisha, mereka berdua terus berjalan, terus berjalan dan menaiki tangga menuju ke lantai 2. Tepat nya menuju ke ruangan Aditya.

"Silahkan masuk bos besar" Ucap Aditya, sambil membuka kan pintu ruangan nya.

"Terima kasih" Keisha berjalan melewati Aditya dengan mengangkat sedikit dagu nya.

"Hahaha.. " setelah menutup pintu nya, Aditya dan Keisha tertawa bersama.

Keisha melangkah kan kaki nya ke sebuah sofa berwarna hijau tua di sebuah sudut ruangan.

"Tunggu" cegah Aditya, sehingga Keisha mengurungkan niat nya yang hampir saja menjatuhkan tubuh nya ke sofa.

"Kenapa duduk di sana? duduklah disini" Aditya memutar kursi kebesaran nya, lalu menepuk nya sambil melihat Keisha dengan senyuman penuh kasih sayang.

Keisha pun dengan senyuman merekah berjalan menghampiri Aditya. Aditya pun menarik kursi nya kebelakang, lalu Keisha mendaratkan tubuh nya di atas kursi kebesaran PT. Samudra Word.

setelah itu, Aditya duduk di kursi depan meja yang memiliki ukuran lumayan besar, ia tersenyum bahagia melihat anak semata wayang nya yang seperti nya sangat bahagia itu.

Hati Aditya mulai bergemuruh, dada nya sesak. Sungguh kebingungan sedang melanda diri nya saat ini.

Terpopuler

Comments

bunda syifa

bunda syifa

bagus ceritanya kayak nya ka'aothor, meskipun keysya sering kabur dn berontak tapi dia sangat menghormati ayahnya, dn kasih sayang antara ayah sama anak nya masih begitu erat 💪💪💪

2021-07-07

0

we

we

lanjut ...

2021-05-17

0

Erlinda

Erlinda

Semangat terus kakak🖤

2021-04-09

3

lihat semua
Episodes
1 Kantor Polisi
2 Singapore
3 Sebuah Ide
4 Bintang
5 Seperti mama?
6 Bukan Drama Korea!
7 Baiklah
8 Teman Sejati
9 Kuliah
10 Menyembunyikan Kesalahan
11 Lelah sekali
12 Pertemuan
13 Antara Cinta dan Ambisi
14 Bahagia
15 Kerupuk
16 Yakin
17 Kena Marah
18 Lamaran
19 Drama
20 Melihat Nya
21 Background Biru
22 Katahuan
23 Terpesona
24 Malam Pertama
25 Memaksa
26 Menyebalkan Sekali
27 Wangi
28 Jangan Sakiti Dia
29 Cubit
30 Lebih Cantik
31 Sakit
32 Rumah Sendiri
33 Keluh Kesah
34 Berbelanja
35 Sarapan Pagi
36 Salah Paham
37 Salah Paham 2
38 Tidak Boleh
39 Makanan Favorit
40 Merusak Mood
41 Tidak Seperti Biasanya
42 "Mas"
43 Di Balik Jendela
44 Hadeh...
45 Melirik
46 Istri Saya
47 Mengigau
48 Sulit Sekali Di Mengerti
49 Seharusnya Aku Percaya
50 Sedih
51 Kei,
52 Kanapa Aku Yang Di Salahkan?
53 Mbak Keisha
54 Buka Puasa
55 Maaf
56 TUMBLR LIGHT
57 Anak-Anak Nakal
58 Hamil
59 Kaget
60 Berubah
61 Gaun Merah
62 Jangan Menangis, Kei.
63 Posesif
64 Diam Di Rumah
65 Gara-gara tongkol
66 Gak Mau!
67 Gendut
68 Kok Makan?
69 Tukang Ceramah
70 Pergi
71 Maaf
72 Malu-maluin Saja
73 Pengumuman
74 Hari Raya Pertama
75 Mencium Tangan
76 Makan Banyak
77 Kartu ATM
78 Elusin Perut
79 Pulang
80 Tidak Bisa Tidur
81 Gym
82 Hamil?
83 Malam Menjelang Pagi
84 Orang Yang Paling Bersalah
85 Akhi-Ukhti
86 Surah Maryam
87 Anak Cewek
88 Tidak Mau Kehilangan
89 Pacaran?
90 Menolak
91 RSJ
92 Nikah Lagi
93 Hibah
94 Marah
95 Menguping
96 Capek
97 Terbongkar
98 Menyesal
99 Tertawa kembali
100 Tidak Datang
101 Hilang Sebagian
102 Undangan
103 Keributan
104 Jangan Berubah
105 Masih Kepikiran
106 Hilang
107 Cemburu
108 Trauma
109 Lucu
110 Iya Cantik!
111 Om Hello Kitty
112 Maaf
113 Menyenangkan
114 Terpojok
115 Mengganggu
116 Mengganggu terus
117 Gak Salah!
118 Menangis
119 Ulang Tahun
120 Cemburu
121 Kerupuk
122 Lapar
123 Selingkuhan
124 Shopping
125 Toko Coklat
126 Berbincang
127 Menangis
128 Sakit Gigi
129 Kencan Berbeda
130 Merawat
131 Merawat 2
132 Masih Merawat
133 Raja Fir'aun
134 Mencuci
135 Pulang ke Jogja
136 Kisah
137 Lamar
138 Putri Kesayangan
139 Menguping
140 Lamborghini
141 Lagu Cinta Mix Religi
142 Sudah tau
143 Jangan Panggil Mama
144 Durhaka
145 Ikut Pulang!
146 Tidak Merayu
147 Moment
148 Kangen
149 Sayang banget
150 Melahirkan
151 TAMAT
152 pengumuman
153 HALLO
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Kantor Polisi
2
Singapore
3
Sebuah Ide
4
Bintang
5
Seperti mama?
6
Bukan Drama Korea!
7
Baiklah
8
Teman Sejati
9
Kuliah
10
Menyembunyikan Kesalahan
11
Lelah sekali
12
Pertemuan
13
Antara Cinta dan Ambisi
14
Bahagia
15
Kerupuk
16
Yakin
17
Kena Marah
18
Lamaran
19
Drama
20
Melihat Nya
21
Background Biru
22
Katahuan
23
Terpesona
24
Malam Pertama
25
Memaksa
26
Menyebalkan Sekali
27
Wangi
28
Jangan Sakiti Dia
29
Cubit
30
Lebih Cantik
31
Sakit
32
Rumah Sendiri
33
Keluh Kesah
34
Berbelanja
35
Sarapan Pagi
36
Salah Paham
37
Salah Paham 2
38
Tidak Boleh
39
Makanan Favorit
40
Merusak Mood
41
Tidak Seperti Biasanya
42
"Mas"
43
Di Balik Jendela
44
Hadeh...
45
Melirik
46
Istri Saya
47
Mengigau
48
Sulit Sekali Di Mengerti
49
Seharusnya Aku Percaya
50
Sedih
51
Kei,
52
Kanapa Aku Yang Di Salahkan?
53
Mbak Keisha
54
Buka Puasa
55
Maaf
56
TUMBLR LIGHT
57
Anak-Anak Nakal
58
Hamil
59
Kaget
60
Berubah
61
Gaun Merah
62
Jangan Menangis, Kei.
63
Posesif
64
Diam Di Rumah
65
Gara-gara tongkol
66
Gak Mau!
67
Gendut
68
Kok Makan?
69
Tukang Ceramah
70
Pergi
71
Maaf
72
Malu-maluin Saja
73
Pengumuman
74
Hari Raya Pertama
75
Mencium Tangan
76
Makan Banyak
77
Kartu ATM
78
Elusin Perut
79
Pulang
80
Tidak Bisa Tidur
81
Gym
82
Hamil?
83
Malam Menjelang Pagi
84
Orang Yang Paling Bersalah
85
Akhi-Ukhti
86
Surah Maryam
87
Anak Cewek
88
Tidak Mau Kehilangan
89
Pacaran?
90
Menolak
91
RSJ
92
Nikah Lagi
93
Hibah
94
Marah
95
Menguping
96
Capek
97
Terbongkar
98
Menyesal
99
Tertawa kembali
100
Tidak Datang
101
Hilang Sebagian
102
Undangan
103
Keributan
104
Jangan Berubah
105
Masih Kepikiran
106
Hilang
107
Cemburu
108
Trauma
109
Lucu
110
Iya Cantik!
111
Om Hello Kitty
112
Maaf
113
Menyenangkan
114
Terpojok
115
Mengganggu
116
Mengganggu terus
117
Gak Salah!
118
Menangis
119
Ulang Tahun
120
Cemburu
121
Kerupuk
122
Lapar
123
Selingkuhan
124
Shopping
125
Toko Coklat
126
Berbincang
127
Menangis
128
Sakit Gigi
129
Kencan Berbeda
130
Merawat
131
Merawat 2
132
Masih Merawat
133
Raja Fir'aun
134
Mencuci
135
Pulang ke Jogja
136
Kisah
137
Lamar
138
Putri Kesayangan
139
Menguping
140
Lamborghini
141
Lagu Cinta Mix Religi
142
Sudah tau
143
Jangan Panggil Mama
144
Durhaka
145
Ikut Pulang!
146
Tidak Merayu
147
Moment
148
Kangen
149
Sayang banget
150
Melahirkan
151
TAMAT
152
pengumuman
153
HALLO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!