Walau kejadian minggu yang lalu masih menyisakan luka di hati Aditya, bukan berarti ia menarik kembali Hadiah yang sudah ia berikan kepada Putri kesayangan nya dan kedua teman nya itu. Apalagi Keysha sudah memenuhi janji nya, menjadi peraih nilai terbaik di Kota.
Keysha tak keberatan dengan satu syarat yang Aditya berikan, Bi Siti dan suami nya, Pak Mat ikut bukanlah masalah besar bagi Keysha. Malah ia lebih suka bersama Bi Siti dan Pak Mat daripada bersama Ana.
"Bibi sama Pak Mat nanti pakai baju bekas papa sama mama saja. Biar keren! kita liburan habisin uang papa, " ucap Keysha, sambil mengeluarkan beberapa baju dari lemari, sedangkan bi Siti memasukkan nya ke koper
"Non Key jangan gitu, kasian papa kalau dihabisin"
"Biarin! daripada di habisin Nenek lampir itu"
"Husss.. Non, jangan keras-keras. nanti bibi juga kena marah," bisik bi Siti di telinga Keysha.
"Hahaha.. " kemudian mereka berdua tertawa lepas, Keysha sangat nyaman berada bemmrsama bi Siti. Bi Siti sudah 20 tahun melayani keluarga Aditya, Sejak Aditya dan mama Keysha menikah, bi Siti sudah bekerja di sana. Bahkan Keysha juga di asuh oleh bi Siti dari kecil, maka dari itu mereka berdua akrab dan cocok sekali.
Jam 5 sore, Anggita dan Naura datang. Mereka diantar oleh Ayah mereka. Ayah Naura Seorang dokter, Ibu Naura dulu adalah Teman sekolah Aditya, sedangkan Ayah Anggita seorang pengacara dan termasuk pengacara pribadi keluarga Aditya. Jadi keluarga mereka bertiga sudah dekat, maka dari itu mereka sangat lengket dan kompak. Sangking kompak nya, Anggita dan Naura juga tidak menyukai Ana.
"Kalian di kasih uang saku berapa?" tanya Anggita sambil menaik turunkan alis nya
"Taraaa!" ucap Naura dan Keysha
"Kartu Kridit Unlimiteed," teriak mereka bertiga sambil mengangkat kartu berwarna hitam itu ke atas.
"Ssstttt" Ucap Keysha sambil meletakkan jari telunjuknya di depan bibir nya, mata nya melirik ke arah lain.
"Jangan Keras-keras, Nanti ada yang Iri, dengki, sakit hati, bisa-bisa dia stroke gara-gara kita, dosa dong kita"
"Hahahaha...." jawab Anggita dan Naura
Tu kan, mereka benar-benar kompak. Saat Keysha melirik, dengan otomatis Naura dan Anggita mengikuti arah mata Keysha, dan akhirnya mereka tau bahwa Ana mengintip mereka di balik tembok.
Kini, mereka semua berangkat ke bandara di antar oleh Joko supir pribadi papa nya, joko melirik laki-laki paruh baya yang slalu menjadi teman bertengkar nya di pagi hari dengan tatapan kesal.
"Non Keysha, bang Joko gak di ajak?" muka melas penuh permohonan.
"sebenarnya Keysha ingin sekali ngajak Bang joko, lalu ngajak Pak Hadi, Pak No, kalian kan slalu membantu aku kabur dari rumah. tapi, lain kali saja ya"
"Hahaha... " Semua orang tertawa.
Tapi yang membuat Joko semakin kesal adalah, saat Pak Mat ikut ketawa.
"Lumayanlah, Kerja cuma jadi tukang kebon tapi bisa kok pergi ke sinopur" Ucap Pak Mat penuh kebanggaan.
"Astaga Pak Mat, bukan sinopur," Anggita memutar bola nya malas
"Singapura kaleee pak Mat" sahut Naura
"Ihh, bapak malu-maluin ibu saja" kesal bi Siti
"Hahaha... " suara tawa renyah kembali terdengar.
Hidup Keysha sudah lebih dari cukup, ketika berkumpul dengan orang-orang yang bekerja di rumah nya. Ia tak butuh siapapun lagi, terutama ibu tiri nya itu.
...****************...
"Yeaaaahhhh" Anggita, keisya, dan Naura berteriak sambil meloncat kesekian kali nya. Bi Siti berdiri tak jauh dari mereka sambil memegang kamera keluaran terbaru.
Setelah beberapa kali, akhirnya bi Siti berhasil menangkap gambar yang pas dengan icon patung singa yang menjadi ciri khas negara tersebut. Ya, mereka saat ini berada Marlion park, tujuan utama mereka setelah kemarin malam mereka sampai di Singapura.
Masih banyak tempat yang mereka datangi. Universal Studio, Walau bukan anak-anak lagi, mereka masih suka dengan karakter Disney. Lalu Singapore Flyer, mereka naik ke bianglala besar, berburu kuliner di kampung india, dan berburu oleh-oleh di kampung Arab.
"Nona Keisha, kalau gini di pasar juga banyak" Ucap pak Mat sambil memegang sebuah gelang warna-warni plastik.
"Lagian siapa yang mau beli itu pak mat" Keisha menahan tawa nya.
"Lihat itu" Anggota menunjuk ke dalam toko "Kita mau beliin pak Mat itu"
"Akik?" Mata pak Mat berbinar-binar.
"Belilah sebanyak pak Mat mau, jangan lupa beliin juga Bang Joko, Pak Hadi, dan Pak No" Dengan cepat Pak Mat mengangguk dengan mata menatap etalase tang didalam nya terdapat banyak sekali batu Akik ber warna-warni.
Kaisha dan yang lain nya lalu untuk mencari oleh-oleh. Walaupun sudah membeli banyak oleh-oleh barang-barang branded, mulai tas, sepatu dll, tetap saja mereka terus berbelanja. Mereka benar-benar menghabiskan uang papa mereka.
Mata keisha menangkap sebuah toko yang berbeda sekali. Jika yang lain nya berbentuk kedai dengan bangunan depan semi peemanent, tidak dengan toko tersebut, bangunan permanent dengan interior khas timur Tengah.
"Gak usah kesana lah kei, lagian cuma jual Abaya" cegah Naura
"Kalian kesana saja dulu, aku pengen masuk kesana"
Naura dan Anggita pun pergi, meninggalkan Keisha dan Bi siti.
Keisha perlahan melangkahkan kaki nya masuk ke toko tersebut. Ia melihat sekeliling nya, Abaya bergantungan di sana, wana Hitam, Merah, Coklat dan masih banyak lagi.
"Bibi gak suka baju gini non"
"Bukan buat bibi kaleeee" Kaisha memutar bola nya, ko bisa-bisa nya bi siti dengan percaya diri nya bilang seperti itu.
Tanpa bicara lagi, Keisha memilih abaya di sana, memasukkan nya ke tas plastik yang di tenteng bi siti.
Sangking enak nya memilih abaya, tanpa disadari Keisha sudah memborong 10 potong abaya. Mulut Keisha langsung menganga saat ia mengetahui itu di kasir.
Entah kenapa Keisha ingin sekali membeli abaya tersebut. Ia teringat kepada mama nya yang sangat suka memakai Abaya. Meski Keisha juga punya beberapa potong Abaya di rumah, ia tak pernah memakainya dan sekarang malah membeli begitu banyak Abaya. Rasa menyesal dirasakan oleh Keisha setelah sampai di hotel.
...****************...
"Jangan non, biar bibi saja yang turun membeli pizza"
"Tidak bi, bibi disini saja packing kan semua barang-barang ini. Aku beli sendiri"
Keisha turun dari lantai 27 hotel tersebut. Ia berjalan keluar untuk membeli pizza di MC Donald yang tak jauh dari sana.
Jangan takut Keisha, ini singapura, bukan lah Indonesia yang mempunyai banyak sekali macam penjahat.
Setelah beberapa menit Keisha menunggu, 3 box pizza sudah siap dan kini ia jinjing keluar dari restoran cepat saji tersebut.
"Astaga... Kenapa Naura ini sangat cerewet sekali" kesal Keisha karena sejak tadi Naura menelpon nya.
Keisha menolak panggilan dari Naura, lalu mengetik sebuah pesan.
Bukkkk...
Keisha terjatuh saat ia di tabrak oleh seseorang.
"I'm so sorry" Pria itu membantu Keisha berdiri "Are you Okey?" Tanya pria tersebut.
Keisha mengibaskan rambut nya, lalu menatap pria asing di depan nya.
Emosi Keisha langsung padam, saat melihat pria tampan yang terlihat sangat bersalah.
"I'm sorry" Ucapan pria tersebut membuat Keisha tersadar dengan lamunan nya.
"Hmmm.. no problem" jawab Keisha sambil membetulkan baju dan rambut nya
"are you hurt?"
"I wasn't hurt"
"Really?" Tanya pria tersebut dengan menatap Keisha penuh perhatian
"Ya, jangan kha.." Keisha menutup mulut nya, saat ia merasa salah bahasa "Hmmm.."
"Orang indonesia?"
Keisha tersenyum "Iya, kamu juga?"
"Iya aku juga orang Indonesia, lagi kuliah di sini"
"Hmmm" Keisha tersenyum sambil menunduk
"Aku Reihan" pemuda itu mengulurkan tangan nya, Keisha pun langsung mendongak, menatap pemuda tersebut. Ada rasa ragu, tapi pada akhirnya Keisha menjabat tangan Reihan
"Keisha"
"Kamu kuliah juga?" tanya reihan
"Tidak, aku lagi liburan"
"Kamu nginap dimana?"
"Di hotel Harbaour bay situ"
"Tunggulah sebentar, aku akan mengantar mu"
"Tidak, hanya di simpang sana, aku jalan kaki saja" tolak Keisha, jujur ia takut. bagaimana pun juga dia adalah orang asing
"Please, anggap saja aku teman setanah air. Jangan takut, aku bukan penjahat" Reihan tersenyum, sungguh membuat jantung Keisha berdetak kencang.
Keisha membalas sersenyuman Raihan dan mengangguk.
Reihan pun segera masuk untuk membeli sesuatu. Tak lama mereka keluar, dan masuk mobil.
"Thanks Rai"
"Sama-sama Kei" Reihan tersenyum. Keisha pun membuka pintu mobil, lalu keluar.
Setelah dua langkah maju, Keisha berbalik. Ia melihat Raihan melambaikan tangan nya kepada Kaisha.
"See you next time" Teriak Raihan
"See you Rei"
Mobil Reihan perlahan berjalan, keluar dari hotel.
begitu juga Keisha, ia naik lift menuju kamar nya. Bibir nya tak berhenti tersenyum, entah kenapa ia terus mengingat Raihan.
"Kamu kenapa sih Kei? Jangan-jangan kamu kena setan di jalan ya"
"Kamu gak usah ngaco deh Nggi, aku gak papa"
"Aaahh.. sudahlah, ayo makan pizza nya" Ajak Naura, yang seperti nya udah tergoda dengan toping di atas pizza tersebut.
...****************...
Slow Update ya,
yang pengen tau kisah nya, bisa tekan tombol ❤ dulu...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Desi Salimah
aq baru mampir😊 slam thor👋
2021-05-26
1
smile
raihan anak nya nazia bukan thor
2021-04-25
2
Erlinda
Semangat kak 🤗🖤
Salam dari "Untaian Do'a Menjadi Nyata" 🌻
2021-03-31
3