Mansion Winata

Karin dibawa ke salah satu toko emas sementara abra dan jay tetap di restoran. Saat ini di depannya bermacam model di cincin pertunangan berjejer dengan rapih, hiasan cantik dan juga elegan seakan mengatakan harga nya yang pasti diembel-embel dengan ratusan juta.

"Karin, ayo pilih yang mana kamu suka sayang" Tutur rose pada karin yang sedari tadi hanya diam.

"Mommy, bukankah aku juga harus memilih dengan jay? bagaimana jika nanti dia tidak suka pilihanku" Ujar karin menatap rose dengan hangat.

"Jay akan suka pilihanmu, sudah kamu pilih yang kamu suka"Balas rose tersenyum.

Karin mengambil sebuah cincin dengan hiasan permata sebesar kacang hijau dan permata kecil yang menghiasinya sehingga berbentuk seperti mahkota sementara cincin prianya tanpa permata hanya zig zag di bagian depan.

"Ini saja mommy" Ucap karin memberikan sepasang cincin kepada rose.

"Baiklah mba tolong dibungkus dan ini" Tutur rose memberikan cincin yang Karin pilih bersama kartu hitam tanpa batas limit ( black card).

"Kamu tidak mau perhiasan yang lain Karin? sepatu kalung?" Tanya rose terdengar seperti sebuah permintaan.

"Tidak mommy, aku tidak terlalu suka memakai banyak perhiasan. Cincin tunangan sudah cukup menghiasi ku" Jawab karin dengan sopan.

"Baiklah sayang terserah padamu saja" balas rose mengelus sayang rambut Karin yang tergerai.

Setelah itu keduanya segera kembali menemui jay dan abra yang masih menunggu mereka di restoran, jay langsung menggandeng tangan karin kala Karin baru membuka pintunya.

"Aku kira kau akan pergi seperti temenku yang lain, tapi ternyata kau sangat baik dan tidak meninggalkan ku"Ucap jayden dengan logat anak kecil.

"Aku tidak akan meninggalkan mu j-jay" balas Karin, ia masih gugup memanggil jay dengan nama.

"Terima kasih" Jay memeluk karin dengan erat membuat karin seperti merasakan sesuatu yang tidak bisa di jelaskan.

"Jay, ayo kita antar Karin pulang" Ajak abra.

"Maksud daddy, karin tidak tinggal denganku?" Tanya jay memiringkan kepalanya tanda dia tidak mengerti ucapan sang papah.

"Untuk saat ini tidak Jay tapi sebentar lagi karin akan tinggal bersama mu selama nya" Jawab rose menyambung perbincangan anak dan suaminya.

"Aku tidak mau karin pergi" Jay memeluk karin lagi dengan erat. "Dia milikku, jadi dia harus tinggal denganku sekarang" Sambung jay mengklaim karin adalah miliknya.

Tenang Karin, kenapa kau jadi gugup begini hanya karena dia mengatakan kau miliknya

"Jay, lepaskan kasihan karin" Tutur abra kemudian jay buru buru melepaskan pelukannya.

"Kau akan ikut denganku ke rumah kan? kau jangan khawatir dirumahku banyak mainan yang bisa kita mainkan bersama" Ujar Jay dengan bahagia.

"Mmmm Jay, maaf tapi untuk sekarang aku tidak bisa ikut dengan mu. Tapi sebentar lagi aku akan tinggal denganmu selamanya" Balas karin gugup, ia takut Jay tidak terima dengan ucapannya.

"Kau jahat" Umpat jay menjauh dari Karin.

mammpus Karin.

"Kau sama dengan teman temanku yang lain, meninggalkan ku dan tidak mau berteman denganku. Aku tidak suka padamu" Sambung jay terus saja berceloteh kepada Karin.

"Bukan begitu Jay, aku..."

"Jangan bicara padaku" Bentak jay memotong ucapan Karin sambil melipat tangan didada.

"Sayang sepertinya kita harus mempercepat pernikahan mereka" ucap rose pada abra.

"Iya sayang, aku akan menghubungi adijaya nanti" Saut abra mengangguk.

"Karin, apa kamu bisa menginap malam ini dirumah mommy??" Tanya rose.

"Asal keluargaku mengizinkan mom, lagipula besok aku tidak ada jadwal kuliah" Jawab karin mengangguk.

"Mommy akan menelpon papahmu" Ujar rose.

"Karin akan ikut kita pulang jay, ayo minta maaf pada karin karena kamu sudah membentaknya" Tutur abra yang dibalas anggukan oleh jay.

"Karin maafkan aku ya, aku senang jika kau mau ikut ke rumah" Ucap jay mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan karin.

"Iya jay tidak apa apa" Balas karin menjabat tangan jay.

Dan ya sudah di putuskan karin ikut dengan jay pulang ke rumahnya, karin sedikit merasa tidak nyaman kala jay terus saja menggenggam tangan nya dan sesekali memeluknya.

"Karin nanti sebelum tidur bacakan aku dongeng ya, uhh dongeng tentang si kancil yang licik" Ucap jay menatap karin sambil nyengir menunjukan deretan giginya.

"Iya" balas karin mengangguk.

Sesampainya di mansion keluarga winata, jay langsung membawa karin dengan terburu-buru masuk ke dalam rumah. Rose dan abra hanya geleng-geleng kepala melihat putra mereka yang sepertinya sangat menyukai Karin.

"Sayang, apa menurutmu Karin nyaman dengan tingkah Jay?" Tanya abra yang sejak tadi memperhatikan Karin.

"Tidak sayang, tapi aku yakin seiring berjalannya waktu karin akan terbiasa dengan tingkah Jay" Jawab rose menyadari bahwa Karin tidak merasa nyaman oleh tingkah Jayden.

Sementara di kamar Jay, 2 pelayan pribadinya tengah mengeluarkan mainan sesuai perintah tuan muda sedangkan Karin menatap kamar jay yang dihias seperti kamar anak anak.

"Karin ayo kita main" Jay meminta karin mendekat.

Karin mendekat dan duduk di lantai bersama jay yang sedang memaju mundurkan mobilan miliknya, Karin melirik pada 2 pelayan yang sedang berdiri di dekat pintu sambil menunduk.

"Permisi" Ucap karin pada lily dan oliv.

"Ya, Nona muda?" Saut keduanya.

"Tidak perlu memanggilku begitu, aku bukan nona kalian" Ujar karin dengan lembut. "Dimana toiletnya" Sambung karin yang berniat bertanya toilet.

"Sebelah sini, mari saya antar" Ajak lily membuka pintu kamar Jay.

"Jay, aku ke toilet sebentar ya" Ucap karin pada jay yang masih asik dengan mainannya.

"Iya, jangan lama lama" Jawab Jay.

Karin bangun, ia menoleh ke kanan dan melihat ada sebuah pintu yang tertutup di kamar Jay.

Bukankah itu toilet? kenapa pelayan membawaku keluar kamar sementara di kamar Jay pun ada toilet.

"Bukankah tadi dikamar Jay itu toilet?" Tanya karin pada lily di depannya.

"Sebelumnya iya nona tapi semenjak kecelakaan yang menimpa tuan muda ruangan itu di..."

"Selamat datang nona muda" Pak ratim datang tiba tiba menyela ucapan lily.

"Terima kasih pak" Balas karin tersenyum.

"Perkenalkan saya pak Ratim, saya ketua pelayan disini" Pak Ratim memperkenalkan diri.

"Saya Karin pak" Balas karin.

"Oh iya tadi kau mau bilang apa?" Tanya karin pada lily yang tadi belum menyelesaikan perkataannya.

"Lily ada pekerjaan untukmu dibawah, pergilah" Potong pak Ratim lagi.

"Nona saya permisi" Lily segara pergi ke lantai bawah sesuai perintah pak ratim.

"Kamar mandi nya di ujung sebelah kiri nona" Ucap pak ratim menunjuk arah lurus.

Bagaimana dia bisa tahu jika aku mencari toilet, apa dia seorang dukun?.

"Iya pak terima kasih" Balas karin.

"Sama sama nona, saya permisi karena masih banyak pekerjaan" Pak ratim pergi meninggalkan karin yang sekarang berdiri di koridor rumah besar itu.

Karin pergi ke toilet yang sudah diberitahu sebelumnya kemudian ia kembali ke kamar jay untuk menemani pria itu bermain.

JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE YA BIAR AKU MAKIN SEMANGAT BUAT UP 😊

BERSAMBUNG......

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

aku pribadi sudah terbiasa berkumpul dengan anak anak berkebutuhan khusus, karena putri ku berkebutuhan khusus, jadi kadang sedih tertawa terharu karena kalau mereka sudah berkumpul rasa empati mereka lebih tinggi daripada kita yang katanya normal, mereka punya rasa setia kawan yang sangat tinggi tapi kalau sudah berantem jangan ditanya, kalau pembaca melihat Poto profil saya itu anak anak ku kembar 3 nah cewek itulah yang berkebutuhan khusus

2023-04-04

2

Suryani

Suryani

ada apa dengan pak Ratim 🤔 ????

2021-08-17

0

Felisha Almaira

Felisha Almaira

hmmm.....ada apa ma pak Ratim?????ada rahasia kah?????🤔🤔🤔

2021-07-26

0

lihat semua
Episodes
1 Sandiwara
2 Keluarga Winata
3 Jayden Winata
4 Pertemuan Jay dan Karin
5 Mansion Winata
6 Tanggal Pernikahan
7 Persiapan pernikahan
8 Hari Pernikahan
9 Kenyataan pahit
10 Kewajiban Baru
11 Salah sangka keluarga
12 Ciuman kedua dari jay
13 Kepergian Rose dan Abra
14 Karin Vs Kakaknya
15 Pimpinan baru
16 Berenang Bersama
17 Tikus Berdasi
18 DATANG KE PESTA
19 Penghinaan terhadap jay
20 Skakmat dari karin
21 Rencana Baru
22 Penculikan Jay
23 Kebenaran yang sesungguhnya
24 Lengkap Sudah
25 Kembali ke rumah Winata
26 Keluarga Mertua
27 Tidur Bersama
28 Mimpi atau kenyataan???
29 Kejutan Lagi
30 Ungkapan hati jay
31 Ucapan Karin
32 Tingkah Jay
33 Terbongkar
34 Pertukaran
35 Penyelamatan dan Penyesalan
36 Kebenaran Lagi
37 Sadar dan mengetahui kenyataan
38 Kembali Ke Rumah
39 Ujian kesabaran paling besar
40 Semakin Romantis
41 Romantis Terosss
42 Kembalinya Rose dan Abra
43 HUKUMAN BAGI PENJAHAT
44 Belum Siap Mendengar Kenyataan
45 PUTUSAN PENGADILAN
46 Mengetahui Semuanya
47 Kondisi Hamdan
48 Kepergian Hamdan
49 Operasi Karin
50 Mengingat Masa Lalu
51 Kembali Melihat
52 Maafkan aku sayang
53 Memulai Semuanya
54 Datang Ke kantor jay
55 Malam Romantis
56 YANG DI NANTIKAN
57 Karin Mengetahui
58 Penjelasan Jay
59 Pergi ke Pesta
60 Istri Pengertian
61 Perjalanan bisnis or Honeymoon
62 Malam indah di Solo
63 Masa lalu Jay
64 Hamil atau tidak???
65 Kehamilan pertama
66 HUKUMAN??
67 Kembali ke Jakarta
68 Jalan jalan ke Dufan
69 SUNSET INDAH
70 Kegilaan Jay
71 Karin Marah
72 Jay Sakit
73 Rencana Licik
74 Istri Manja Suami Siaga
75 Mengetahui
76 Karin Ngambek
77 Ancaman terhadap Karin
78 Karin dan Irfan Hilang
79 Kehilangan Bayi
80 Kehilangan Orang Terkasih
81 Kesedihan yang mendalam
82 Keterkejutan
83 Kembali Lagi
84 Beruntung Saling Memiliki
85 Kesempatan dalam Kesempitan
86 Ada apa dengan Karin?
87 Kejutan Liburan
88 Horang Kaya
89 Tak bisa di ungkapkan
90 Menggoda istri
91 Comeback Jakarta
92 Kelahiran pewaris Winata
93 Cuap Cuap Author
94 Ekstra Part (End)
95 Bukan update (Novel new publish)
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Sandiwara
2
Keluarga Winata
3
Jayden Winata
4
Pertemuan Jay dan Karin
5
Mansion Winata
6
Tanggal Pernikahan
7
Persiapan pernikahan
8
Hari Pernikahan
9
Kenyataan pahit
10
Kewajiban Baru
11
Salah sangka keluarga
12
Ciuman kedua dari jay
13
Kepergian Rose dan Abra
14
Karin Vs Kakaknya
15
Pimpinan baru
16
Berenang Bersama
17
Tikus Berdasi
18
DATANG KE PESTA
19
Penghinaan terhadap jay
20
Skakmat dari karin
21
Rencana Baru
22
Penculikan Jay
23
Kebenaran yang sesungguhnya
24
Lengkap Sudah
25
Kembali ke rumah Winata
26
Keluarga Mertua
27
Tidur Bersama
28
Mimpi atau kenyataan???
29
Kejutan Lagi
30
Ungkapan hati jay
31
Ucapan Karin
32
Tingkah Jay
33
Terbongkar
34
Pertukaran
35
Penyelamatan dan Penyesalan
36
Kebenaran Lagi
37
Sadar dan mengetahui kenyataan
38
Kembali Ke Rumah
39
Ujian kesabaran paling besar
40
Semakin Romantis
41
Romantis Terosss
42
Kembalinya Rose dan Abra
43
HUKUMAN BAGI PENJAHAT
44
Belum Siap Mendengar Kenyataan
45
PUTUSAN PENGADILAN
46
Mengetahui Semuanya
47
Kondisi Hamdan
48
Kepergian Hamdan
49
Operasi Karin
50
Mengingat Masa Lalu
51
Kembali Melihat
52
Maafkan aku sayang
53
Memulai Semuanya
54
Datang Ke kantor jay
55
Malam Romantis
56
YANG DI NANTIKAN
57
Karin Mengetahui
58
Penjelasan Jay
59
Pergi ke Pesta
60
Istri Pengertian
61
Perjalanan bisnis or Honeymoon
62
Malam indah di Solo
63
Masa lalu Jay
64
Hamil atau tidak???
65
Kehamilan pertama
66
HUKUMAN??
67
Kembali ke Jakarta
68
Jalan jalan ke Dufan
69
SUNSET INDAH
70
Kegilaan Jay
71
Karin Marah
72
Jay Sakit
73
Rencana Licik
74
Istri Manja Suami Siaga
75
Mengetahui
76
Karin Ngambek
77
Ancaman terhadap Karin
78
Karin dan Irfan Hilang
79
Kehilangan Bayi
80
Kehilangan Orang Terkasih
81
Kesedihan yang mendalam
82
Keterkejutan
83
Kembali Lagi
84
Beruntung Saling Memiliki
85
Kesempatan dalam Kesempitan
86
Ada apa dengan Karin?
87
Kejutan Liburan
88
Horang Kaya
89
Tak bisa di ungkapkan
90
Menggoda istri
91
Comeback Jakarta
92
Kelahiran pewaris Winata
93
Cuap Cuap Author
94
Ekstra Part (End)
95
Bukan update (Novel new publish)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!