Ziel Kembali Kerumah

Pagi itu dirumah Alma situasi nampak sibuk sekali. Daniel tampak beberapa kali menelpon seseorang guna memastikan Ziel sudah tiba atau belum di Jakarta.

Hari ini dia sengaja tidak pergi ke kantor karena akan membantu Alma membuat pesta kecil-kecilan untuk menyambut kedatangannya.

"Mom....ada kiriman dari mommy Raisa" ucap Axel seraya menunjukkan jalan menuju meja makan pada orang itu yang mengantarkan kiriman tumpeng tersebut.

Taklama kemudian datang juga paket kue-kue dari Nisha untuk Alma.

"Sayang....kamu Tidak usah repot-repot memasak banyak. Itu kiriman sudah over load sayang" ucap Daniel pada istrinya.

"Benar juga bie...banyak banget yang kirimin kita paket. Bantu akulah bie menata ini semua"

"Siyap sayang" jawab Daniel.

Taklama kemudian Daniel memanggil Queen yang sedang berjemur didepan kolam renang sambil memainkan game-nya.

"Queen...bantu mommy-mu stop game-nya sayang" ucap Daniel pada anak gadisnya.

"Ya ampun dad....sibuk amat sih kita?memang mau ada pesta nanti malam?" Tanya Queen penasaran.

"Entahlah ini acara mommy-mu. Daddy hanya membantunya"

Mendengar perkataan ayahnya Queen nampak manggut-manggut dan langsung membantu mommynya.

"Aku heran dad...kenapa banyak yang kirimin kita makanan. Apa sih hebatnya kakak sampai-sampai para ibu-ibu repot-repot ngirimin makanan untuk kakak"

"Itu karena mereka berharap kak Ziel akan berjodoh dengan anak mereka" ucap Axel.

"Hihihi....aku kira kalau punya anak cewek orang tuanya banjir hadiah dari para cowok yang ngelamar ternyata punya anak cowok malah jadi sumber makanan. Kakak nggak tau jika banyak yang ngirimin dia makanan. Yang kenyang adik-adiknya" Axel dan Queen tertawa

"Hai....ada yang bisa aku bantu?" Tanya Earlyn yang datang dengan tergopoh-gopoh.

"Kamu datang sama siapa Lyn?" Tanya Queen

"Aku sendiri karena aku bawa steak tempe spesial buat kak Ziel" jawab Earlyn

"Coba dong aku steak tempenya" pinta Axel

"Itu ada dimeja hidangan Xel. Kata tante Alma disuruh letakkan disitu"

"Celline belum datangkah?" Tanya Axel

"Belum...tadi aku telpon dia katanya aku disuruh jalan duluan karena dia masih repot" Earlyn

"Bikin makanan juga dia?" Tanya Queen

"Sepertinya iya" Earlyn

"Ngapain repot-repot sih itu anak. Aku akan menelponnya" Axel mengeluarkan handphone-nya kemudian langsung menghubungi Celline.

"Iya Xel"

"Cepat kemari atau mau aku jemput sekarang juga?" Tawarnya

"Gak usah...aku bikin tempe goreng buat Ziel gosong aku baru mau mulai goreng lagi"

"Kamu gak usah bikin apa-apa Line, semua makanan udah lengkap disini. Kamu cape-cape bikin ujung-ujungnya gak dimakan sama kakak kan sakit hati nanti kamunya"

"Earlyn bawa makanan gak Xel?" Tanya Celline

"Bawa steak tempe katanya tapi aku belum lihat sih" Axel

Celline nampak menarik nafas dengan berat dia kesal karena tidak bisa bikin apapun untuk Ziel.

"Huh....gimana bisa terlihat sama kakak kalau aku tidak bisa bikin apa-apa. Gimana dia mau bangga melihatku" runtuknya dalam hati.

"Aku mandi dulu Xel habis itu aku meluncur kesana"

"Cepet aku sudah kangen nih ingin meluk kamu"

"Awas kamu macam-macam sama aku, aku kirim ke rumah sakit kamu" ancamnya

Mendengar perkataan Celline malah membuat Axel tertawa

Setengah jam kemudian tampak 3 buah mobil memasuki parkiran rumah Daniel.

Dengan tidak sabar Ziel membuka pintu mobilnya dan berlari keluar untuk menemui orang tuanya.

Sementara Yugho dan pengawal yang lainnya mengantarkan semua peralatan yang dibawa Ziel ke dalam rumahnya.

"I am back" teriak Ziel didepan pintu

Seluruh mata melihat ke arah Ziel.

Pria tampan dengan tubuh jangkungnya merentangkan tangannya menunggu pelukan mommy dan daddy-nya.

"Ziell" teriak Alma kemudian dia berlari ke arah Ziel dan dengan sigap dia menyongsong tubuh mommynya dan memutar-mutarnya. Alma nampak menangis bahagia, karena anak sulungnya sudah kembali kedalam pelukannya.

Daniel menepuk-nepuk pundak anaknya. Kali ini bukan dia yang memeluk Ziel tetapi Ziel yang memeluknya. Karena sekarang Ziel lebih tinggi dari ayahnya. Padahal tinggi Daniel 185cm, kebayang tinggi Ziel yang menyentuh angka 196cm betapa jangkungnya dia.

Queen dan Axel juga segera menghampiri kakaknya dan segera memeluknya.

"Huhuhu...mommy bahagia akhirnya anak mommy telah kembali" Alma tampak tak mau melepaskan tubuh anaknya itu.

"Mom...gantian mom, aku juga ingin memeluk kakak" ujar Queen.

Akhirnya Alma melepaskan pelukannya dan menangis bahagia dipelukan suaminya. Ketiga kakak beradik itu pun saling berpelukan.

Dari arah belakang tampak seorang gadis menarik-narik baju Ziel, akhirnya Ziel menoleh ke arah belakang lalu tersenyum dan langsung menggendong Mikaela.

"Si cantik adik kakak...cup...cup...cup" Ziel menciumi bertubi-tubi adik bungsunya itu.

"Kamu semakin cantik Mikaela, sudah kelas berapa sekarang?" Tanya Ziel.

"Aku kelas 7 kak sekarang"

"Ya ampun terakhir kakak meninggalkan kamu waktu masih TK ya dek. Senengnya memiliki kalian semua" ucap Ziel

"Ehmmm...kak, selamat datang" Earlyn mengulurkan tangannya lalu Ziel segera menjabatnya lalu dia pun memeluknya.

"Tengkiu Earlyn sudah ikut menyambutku" ucap Ziel.

Wajah Earlyn langsung memerah karena bahagia ikut mendapat pelukan dari Ziel, pria yang selama ini selalu hadir di dalam mimpi-mimpinya.

Jasvier, Zoey, Alice dan sikembar zee juga menghampiri Ziel dan mereka saling memeluk.

Akhirnya Alma menyuruh mereka semua bergabung makan siang bersama. Semua sahabat dan kerabat hadir semua tinggal satu orang yang belum hadir yaitu Celline.

"Hay" ucapnya pada semua orang.

"Maaf aku terlambat" lalu dia pun segera membungkukkan badannya.

"Celline" panggil Axel lalu dia pun segera menghampiri Celline dan mengantar ke arah Ziel.

"Hay Celline...kamu sudah dewasa dan cantik" Ziel lalu mengusap-usap rambut Celline.

Earlyn yang melihat kehadiran Celline ikut berdebar saat Axel membawa Celline kepada Ziel. "Ah....sukurlah kak Ziel tidak memeluk Celline" ucap Earlyn dalam hati.

Lalu Ziel menarik bangku makan untuk Celline dan dia mencari bangku lain lalu duduk disebelah Celline. Melihat pemandangan yang tak mengenakkan mata itu membuat Earlyn kesal. Dia sesekali menatap Celline dengan mata kesalnya.

Dan Celline yang mendapat perhatian khusus dari Ziel merasa berbunga-bunga hatinya. Tanpa sengaja matanya beradu pandang dengan mata Earlyn lalu dengan cepat Earlyn membuang muka tak mau melihat lagi ke arah Celline. Mengetahui ada yang tidak beres lalu Celline bangkit dari duduknya dan permisi untuk ke toilet.

Mereka lama menunggu Celline tak muncul-muncul lalu Axel bangkit dan mencari Celline. Yang dicari malah asik mengobrol dengan papanya. Melihat Celline asik tertawa dengan papanya akhirnya Axel pun ikut bergabung dengan mereka.

"Line, makanmu belum kelar loh ayo kita lanjutkan lagi" ajak Axel

"Aku sudah kenyang, apa kamu tidak lihat papa aku bawakan aku nasi tumpeng dan somay sekaligus? Perutku sakit kekenyangan Axel"

"Ya sudah ayo kita kembali ke dalam" lalu Axel menarik tangan Celline dan mengajaknya kembali ke dalam. Mereka semua telah selesai makan dan sedang bercengkrama dengan Ziel.

Axel segera mengambil gitar dan mengajak Celline bernyanyi. Sesekali Celline melirik ke arah Ziel yang sedang tertawa manis bersama Earlyn dan yang lainnya.

Entah kenapa ada perasaan iri dan tak nyaman melihat pemandangan itu. Ingin rasanya ia ikut bergabung namun melihat sorot mata Earlyn, Celline segera mengurungkan niatnya akhirnya dia putuskan ikut bernyanyi bersama Axel lalu Jasvier pun ikut bergabung bersama mereka.

Ziel akhirnya ikut bangkit dan mengambil gitar Axel dia pun memainkannya dan menyuruh Celline untuk bernyanyi. Awalnya Celline malu-malu namun Ziel menyuruhnya untuk bernyanyi akhirnya mau tidak mau Celline bernyanyi bersama Ziel.

"Bagus juga suara kami Line" puji Ziel.

"Biasa aja kak, aku hafal lagu ini karena sering menyanyikannya bersama Axel di karaoke hehehe"

"Oohh... sudah berapa lama kalian menjalin hubungan?" Tanya Ziel.

Mendapat pertanyaan seperti itu malah membuat bingung Celline.

"Maksudnya kak?"

"Kalian sudah jadian berapa lama?" Ziel mengulang pertanyaannya.

"Ohh...kami nggak jadian kak, cuma terkadang kalau aku habis meliput berita Axel suka menjemputku dan mengajak kami karaoke bersama" Celline berusaha menjelaskan bahwa tidak ada hubungan apa-apa antara dia dengan Axel karena dia berharap Ziel tidak salah tangkap dan Ziel harus tau jika dia seorang jomblo, begitu pikir Celline.

"Kamu tidak peka Line sepertinya Jasvier dan Axel tertarik kepada dirimu" Earlyn memulai percakapannya dan tersenyum kepada Celline.

"Hahaha....adikku yang katanya playboy itu ternyata tunduk kepadamu Line" tanya Ziel

Ingin rasanya Celline menyanggah ucapan Ziel tetapi melihat ada Earlyn disamping Ziel dia malas untuk melanjutkan debatnya.

"Iya hanya aku yang bisa menundukkan playboy cap kapak itu" ucap Celline slow

Mendengar perkataan Celline, Earlyn langsung tertawa bersama Ziel sementara Axel malah merengkuh bahu Celline hingga membuat Celline kaget dan mencubit pinggang Axel.

"Ingat ya....kalian jangan mendahului ku" pesan Ziel.

Perkataan Ziel sontak membuat Celline terbatuk-batuk. Dengan sigap Jasvier dan Axel mengambilkan air untuk Celline tetapi Ziel terlebih dahulu memberikan minumannya kepada Celline dan menepuk-nepuk pundaknya dengan lembut. Jasvier dan Axel saling berpandangan dan mengangkat bahu, Earlyn memandang tajam ke arah Celline.

******

Pengen jadi Celline yang selalu diperhatiin pria-pria ganteng itu.🤗

Celline sabar ya

Ziel

Axel😍

Earlyn

Terpopuler

Comments

Nesa Satria

Nesa Satria

ampun ah si lyn🤦🏻‍♀️

2023-03-24

0

Fad Fathoni

Fad Fathoni

jodoh di tangan author 😂

2022-03-30

0

Just Rara

Just Rara

earlyn tu manja dan egois juga ya😁

2021-11-11

0

lihat semua
Episodes
1 Di Kampus
2 Pergi Ke Rumah Queen
3 Menjelang Kedatangan Ziel
4 Ziel Kembali Kerumah
5 Menjemput DiKantor
6 Pergi Bersama
7 Berkemah
8 Menangkap Buruan
9 Membelikanmu Pakaian
10 Diantar Ke Kampus
11 Gosip
12 Earlyn dan Celline
13 Marah
14 Menangis
15 Hatiku
16 Mencoba Menghindarimu
17 Jangan Ganggu aku
18 Club
19 Kedatangan Celline
20 Surprise Untuk Ziel
21 Mencoba Menghibur Earlyn
22 Turnamen
23 Permintaan Earlyn
24 Tugas Wawancara
25 Marah Besar
26 Hukuman
27 Surat Perjanjian
28 Voucher Makan
29 Kamu Ada Di mana-mana
30 Tidak Ingin Melihatmu
31 Ada Apa Denganmu?
32 Kencan Yang Berantakan
33 Bolos
34 Handphone Baru
35 Kamu Dimana
36 Kue Serabi
37 Si Keras Kepala
38 Kamu Jahat Ziel
39 Again
40 Semakin Mendekat
41 Apel Dadakan
42 Dasar Brengsek
43 Amarah Kelly
44 Jadilah Kekasihku
45 Lupakan Aku
46 Buket Bunga
47 Foto
48 Bertemu Kambali
49 Masuk Rumah Sakit
50 Aku Baik-Baik Saja
51 Hilda
52 Handphone
53 Tom n Jerry
54 Foto Itu
55 Kiss
56 Supermarket
57 Kecelakaan
58 Dendam
59 Diantar Pulang Yudha
60 Marah
61 Memaksa Axel
62 Tragedi Kampus
63 Memaksa Liburan
64 Susahnya Berpacaran Dengan Seorang Celline
65 Celline Hilang
66 Tawaran Menjadi Model
67 Make Over
68 Akhirnya Menikah
69 M P
70 mikhaela
71 Hari Yang Bahagia
72 Tamu Spesial
73 Sebuah Rahasia
74 Menemaninya Tidur
75 Sarapan Bersama
76 Mengajaknya Ke Kantor
77 waktu Satu Minggu
78 Pergi Ke Lab
79 Menghilang
80 Akhirnya Pulang Juga
81 Tangkap Mereka
82 Di Suatu Pagi
83 Rapat Senat
84 Hanya Kita Berdua
85 Awal Kehancuran
86 Manis Namun Menyakitkan
87 Mengalah
88 Rusaknya Harga Diri
89 Menunggumu
90 Sakit
91 Perasaan Kacau
92 Jangan Pergi
93 Pengungkapan
94 Meninggalkanmu
95 Menjauh dan Amarah
96 Mulai berkontraksi
97 Melahirkan
98 Komunikasi Pertama
99 Mengunjungimu
100 Memelukmu
101 Kedatangan Mama Firda
102 Cara Memperlakukan Ziel
103 Kembali Pulang
104 Kamu Jahat
105 Kembali Kerumah Mama
106 Tugas Pertama
107 Aku Rindu
108 Membuka Rahasia
109 Berkunjung Ke Rumah Mommy Al
110 Pembalasan
111 Penyesalan
112 Kamu Harus Tenang
113 Pulang
114 porcelain
115 Rumah Sakit
116 Dokter oh Dokter
117 Dokter Frans aku padamu
118 Kekesalan Ziel
119 Aku Akan Mengejarnya
120 Cemburu
121 Ku Turuti Maunya Kamu
122 Hamil Palsu
123 Menyedihkan
124 N A I N A
125 Tidak Ada Jatah Untukmu
126 Persiapan Untuk Besok
127 Celline vs Seyna
128 Bertengkar
129 Kesal
130 Club
131 Pagi itu
132 Hadiah Kecil
133 Darah
134 Positive
135 Kepala Koki
136 Berkumpul
137 Sesama Jomblo
138 Putus
139 Mangga
140 Akibat Istri Hamil Muda
141 Beri Aku Satu Kesempatan
142 Terus Memburumu
143 Bingung Judulnya
144 Melahirkan
145 End
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Di Kampus
2
Pergi Ke Rumah Queen
3
Menjelang Kedatangan Ziel
4
Ziel Kembali Kerumah
5
Menjemput DiKantor
6
Pergi Bersama
7
Berkemah
8
Menangkap Buruan
9
Membelikanmu Pakaian
10
Diantar Ke Kampus
11
Gosip
12
Earlyn dan Celline
13
Marah
14
Menangis
15
Hatiku
16
Mencoba Menghindarimu
17
Jangan Ganggu aku
18
Club
19
Kedatangan Celline
20
Surprise Untuk Ziel
21
Mencoba Menghibur Earlyn
22
Turnamen
23
Permintaan Earlyn
24
Tugas Wawancara
25
Marah Besar
26
Hukuman
27
Surat Perjanjian
28
Voucher Makan
29
Kamu Ada Di mana-mana
30
Tidak Ingin Melihatmu
31
Ada Apa Denganmu?
32
Kencan Yang Berantakan
33
Bolos
34
Handphone Baru
35
Kamu Dimana
36
Kue Serabi
37
Si Keras Kepala
38
Kamu Jahat Ziel
39
Again
40
Semakin Mendekat
41
Apel Dadakan
42
Dasar Brengsek
43
Amarah Kelly
44
Jadilah Kekasihku
45
Lupakan Aku
46
Buket Bunga
47
Foto
48
Bertemu Kambali
49
Masuk Rumah Sakit
50
Aku Baik-Baik Saja
51
Hilda
52
Handphone
53
Tom n Jerry
54
Foto Itu
55
Kiss
56
Supermarket
57
Kecelakaan
58
Dendam
59
Diantar Pulang Yudha
60
Marah
61
Memaksa Axel
62
Tragedi Kampus
63
Memaksa Liburan
64
Susahnya Berpacaran Dengan Seorang Celline
65
Celline Hilang
66
Tawaran Menjadi Model
67
Make Over
68
Akhirnya Menikah
69
M P
70
mikhaela
71
Hari Yang Bahagia
72
Tamu Spesial
73
Sebuah Rahasia
74
Menemaninya Tidur
75
Sarapan Bersama
76
Mengajaknya Ke Kantor
77
waktu Satu Minggu
78
Pergi Ke Lab
79
Menghilang
80
Akhirnya Pulang Juga
81
Tangkap Mereka
82
Di Suatu Pagi
83
Rapat Senat
84
Hanya Kita Berdua
85
Awal Kehancuran
86
Manis Namun Menyakitkan
87
Mengalah
88
Rusaknya Harga Diri
89
Menunggumu
90
Sakit
91
Perasaan Kacau
92
Jangan Pergi
93
Pengungkapan
94
Meninggalkanmu
95
Menjauh dan Amarah
96
Mulai berkontraksi
97
Melahirkan
98
Komunikasi Pertama
99
Mengunjungimu
100
Memelukmu
101
Kedatangan Mama Firda
102
Cara Memperlakukan Ziel
103
Kembali Pulang
104
Kamu Jahat
105
Kembali Kerumah Mama
106
Tugas Pertama
107
Aku Rindu
108
Membuka Rahasia
109
Berkunjung Ke Rumah Mommy Al
110
Pembalasan
111
Penyesalan
112
Kamu Harus Tenang
113
Pulang
114
porcelain
115
Rumah Sakit
116
Dokter oh Dokter
117
Dokter Frans aku padamu
118
Kekesalan Ziel
119
Aku Akan Mengejarnya
120
Cemburu
121
Ku Turuti Maunya Kamu
122
Hamil Palsu
123
Menyedihkan
124
N A I N A
125
Tidak Ada Jatah Untukmu
126
Persiapan Untuk Besok
127
Celline vs Seyna
128
Bertengkar
129
Kesal
130
Club
131
Pagi itu
132
Hadiah Kecil
133
Darah
134
Positive
135
Kepala Koki
136
Berkumpul
137
Sesama Jomblo
138
Putus
139
Mangga
140
Akibat Istri Hamil Muda
141
Beri Aku Satu Kesempatan
142
Terus Memburumu
143
Bingung Judulnya
144
Melahirkan
145
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!