Bab. 4

happy reading💖💖💖

Pagi hari yang cerah, Gladis sarapan dengan penuh semangat meskipun sedikit gugup karena sebentar lagi akan menghadapi ujian tutup.

"Doakan Gladis ya bunda, ayah,,,semoga bisa lulus dengan nilai yang tidak mengecewakan " kata Gladis disela-sela sarapannya

"Insya Allah sayang, kami pasti bisa melewatinya dengan sukses seperti yang lalu-lalu " balas Afiyah tersenyum lembut

Senyum lembut bundanyalah yang selalu menjadikan semangat Gladis tak pernah surut, tak pernah sekalipun bunda Afiyah terdengar berteriak dengan nada marah. Hal inilah yang membuat Gladis tak ingin mengecewakan sang bunda wanita yang sangat berjasa dalam kehidupannya

"Aamiin allahumma Aamiin " timpal Manaf ayah Gladis

Sementara itu waktu yang sama dirumah keluarga Sanjaya, Serena sedang mewanti-wanti kakaknya agar jangan mendekat ketika ujian tutupnya  sedang berlangsung.

"Kak, jangan sekali-sekali mendekati ruangan ujianku sebentar, aku gak bisa konsentrasi jika ada kakak ".kata Serena bergelayut manja dilengan Khalil

"Kayak sama pacar aja, pake gugup segala,,,,justru kamu harus menunjukkan ke kakak gimana hebatnya kamu menjawab semua pertanyaan dosen pengujimu " balas Khalil enteng

"Pokoknya kakak gak boleh mendekat apapun alasannya " kata Serena melotot kearah Khalil

"Emang kamu ujiannya berapa orang sih, dek,,,"tanya Khalil tak memperdulikan pelototan mata adiknya

"5 orang dari jurusan Akuntansi keuangan kak, termasuk aku dan Gladis " jawab Serena

Khalil tersenyum sumringah mendengar Gladis turut serta dalam ujian tutup, itu artinya tak lama lagi Khalil akan meminta papa dan mamanya melamar Gladis untuknya. Khalil memang adalah salah satu laki-laki langkah yang tak ingin berpacaran karena menurutnya hanya akan mendekati zina dan membuang-buang waktu.

Sanjaya dan istrinya Nina memperhatikan Khalil yang tiba-tiba tersenyum lebar mendengar nama Gladis ikut ujian. Hal inilah semakin memantapkan niat mereka untuk segera merealisasikan rencana perjodohan mereka. Tinggal menunggu kabar kesediaan Gladis.

Serena kemudian pamit untuk berangkat ke kampus dan tak lupa meminta doa restu pada papa dan mamanya serta mencium punggung tangan mereka bergantian.

Waktu yang ditunggu-tunggu sekaligus mendebarkan bagi mahasiswa yang sedang bersiap untuk mengikuti ujian tutup bagaimana tidak ujian kali ini yang akan menentukan berhasil tidaknya mereka diwisuda, tanpa contekan atau bisikan dari teman, mereka betul-betul hanya mengandalkan pengetahuan mereka dalam mempertanggung jawabkan skripsi yang mereka buat.

Gladis dan Serena pun nampak diantara mahasiswa dan mahasiswi yang akan mengikuti ujian. Mereka mengenakan kemeja putih dan rok hitam sebagai bawahan melekat dengan sempurna pada badan mereka. Sebagai gadis populer dikampus Darma Persada bukan hanya kecantikan yang mereka miliki tapi juga prestasinya dan kerendahan hati serta keramahan yang mereka miliki yang tak membeda_bedakan dalam berteman.

Sambil menunggu namanya dipanggil, Gladis selalu membolak_balik skripsinya dengan serius tak menyadari jika sepasang mata terus memperhatikannya, sedangkan Serena yang hanya duduk santai tak sengaja melihat kakaknya dan langsung memberikan tatapan tajam tapi dibalas senyuman manis dari Khalil.

Kini giliran nama Gladis yang dipanggil memasuki ruangan untuk mempresentasikan skripsinya, meskipun Gladis terkenal dengan kepintarannya akan tetapi rasa gugup tetap saja membuat dadanya berdebar. duduk didepan dosen yang akan membantainya dengan berbagai pertanyaan membuat tangannya berkeringat dingin, tatapan mengintimidasi dari para dosen seakan memberikan peringatan keras padanya. Apalagi kehadiran dekan muda yang membuatnya kurang nyaman, padahal meskipun kehadirannya ujian tetap akan terlaksana namun siapa yang berani melarangnya.

Gladis akhirnya selesai dan sukses menjawab semua pertanyaan dari tim penguji, dengan tersenyum puas Gladis melangkahkan kakinya dengan santai melenggang keluar ruangan, namun langkahnya harus tertahan didepan pintu karena mendengar perkataan sang dekan yang lebih mirip dengan bisikan dan membuatnya mematung.

"Gimana tagihanku tempo hari ". kata Khalil tersenyum

"Maksud bapak apa ???" tanya balik Gladis kesal

"Biaya ganti kerusakan mobilku " jawab Khalil menatap tajam ke arah Gladis

"Maaf pak, kan sudah kukatakan akan menggantinya dengan kafe milikku, meskipun sebenarnya nominal kafeku lebih besar daripada biaya kerusakan mobil bapak, tapi aku gak masalah daripada memberikan sesuatu yang tak dapat dinilai dengan uang " kata Gladis dengan wajah merah padam menahan amarah

"Sudah kukatakan aku hanya ingin cintamu sebagai bayarannya "balas Khalil ngotot

Gladis hanya mendengus kasar mendengar perkataan dekannya yang terkesan memaksakan kehendaknya, kemudian meninggalkan dekannya itu dengan perasaan kesal. Dan pada waktu bersamaan giliran Serena yang akan melakukan pertarungannya dengan tim penguji, namun langkahnya sejenak terhenti melihat sang kakak berbicara dengan sahabatnya dan berakhir dengan raut wajah kesal Gladis membuatnya penasaran.

"Kakak utang penjelasan padaku". bisik Serena dengan tatapan curiga sambil terus berjalan menuju kursi yang telah disediakan didepan para tim penguji.

Beberapa saat kemudian  terlihat Serena menjawab semua pertanyaan tim penguji dengan lancar dan sukses seperti halnya dengan kesuksesan sahabatnya. Mereka berdua memang terkenal dengan kepintarannya yang dapat dibuktikan dengan masa perkuliahan yang singkat, mereka hanya membutuhkan waktu kurang lebih 3 tahun untuk menyelesaikan semua mata kuliah dan skripsinya.

Setelah keluar ruangan, Serena segera mengambil tempat duduk disamping Gladis yang sibuk dengan ponselnya. Kini mereka harus menunggu pengumuman kelulusan mereka kemudian langsung di yudisium, suatu kebiasaan yang berlaku pada Universitas Darma Persada bahwa setiap mahasiswa selesai ujian tutup dan dinyatakan lulus langsung di yudisium saat itu juga, setelah itu mereka sisa menunggu hari wisuda sebagai acara sakralnya dan sekaligus sebagai acara pelepasan mahasiswa dan mahasiswi untuk mengabdikan atau mengamalkan ilmu yang mereka peroleh.

"Dis,,,,kamu harus menceritakan hubunganmu dengan dekan baru kita ". kata Serena dengan nada menuntut

"Maksudmu hubungan apa ????" tanya Gladis tak mengerti

"Selesai ini kita ke kafe dan ceritakan semuanya tentang dekan kita ". kata Serena memutuskan

"Kok kamu penasaran banget, sih,,,,jangan-jangan kamu naksir ya dengan dekan itu ". tuduh Gladis membuat Serena terkikik geli

"Aku naksir sama dekan itu ??? gak banget, dia bukan tipeku ". balas Serena tertawa lucu

"Pokoknya kamu harus cerita semunya, jangan katakan jika kalian hanya ngobrol biasa mengingat pak dekan itu menjabat ketika kita sudah gak aktif di kampus jadi kalian gak mungkin kenal kan ".kata Serena membuat Gladis tak bisa menghindar

Serena penasaran dengan kelakuan kakaknya yang selama ini terlihat anti pada manusia yang berjenis kelamin wanita dan seingat Serena, antara Gladis dan Khalil tidak saling mengenal.

"Iya nanti di kafe aku ceritakan semuanya. " balas Gladis pasrah

"Dis,,,,tunggu sebentar ya, aku ada urusan penting jangan kemana-mana ". kata Serena sambil berlalu dari hadapan Gladis

"Ok. aku tunggu tapi jangan lama-lama " balas Gladis kembali sibuk dengan ponselnya

"Kakak harus jelaskan kejadian tadi didepan mama dan papa ". kata Serena setelah masuk tanpa mengetuk pintu diruangan dekan sambil mengatur napasnya karena berjalan dengan setengah berlari.

"Kamu kok penasaran banget sih, dek,,,kamu gak takut dituduh menggoda dekan baru yang gagah dan mapan ini, masuk begitu aja,,,sendirian lagi ". balas Khalil tersenyum menggoda

"Ck,,,,makanya aku lari_larian gini, kak,,,takut diliat mahasiswi yang lain, ya udah Rena cuma mau bilang itu aja, siapkan diri kakak ". kata Serena mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum devil

'maaf kak,,,,aku sengaja ingin menjebakmu dengan Gladis, semoga kecurigaanku benar,,,aku hanya ingin jika Gladis yang menjadi kakak iparku. Aku akan berusaha supaya kalian bisa bersama ' batin Serena bertekad

Kemudian Serena keluar dari ruangan dekan setelah keadaa dirasa cukup aman., lalu kembali ke tempat semula untuk menunggu pengumuman dan yudisiumnya.

"Darimana aja,,,pesertanya udah yang terakhir lho,,,," sambut Gladis setelah Serena duduk kembali disampingnya

"Adalah,,,," balas Serena tersenyum misteri

"Oh gitu, ya,,,,kalo aku gak boleh main rahasia-rahasiaan tapi kalo kamu gak apa-apa " kata Gladis dengan wajah cemberut yang dibuat-buat

"Gak usah cemberut gitu, semakin jelek " balas Serena terkekeh

Mereka tak melanjutkan pembicaraan yang tak bermanfaat itu karena panggilan bagi mereka yang dinyatakan lulus ujian agar kembali  memasuki ruangan untuk selanjutnya di yudisium. Mereka tersenyum puas mendengar nilai yang mereka peroleh ketika namanya disebut satu persatu.

...🌾🌾🌾🌾🌾...

terima kasih telah sudi membaca karyaku, semoga menghibur

untuk para reader jangan lupa dukungannya ya,,,agar author semakin semangat berkarya

salam hangat selalu dari author

Terpopuler

Comments

Rezamal Nazriel

Rezamal Nazriel

ayo ayo semangat thor

2023-02-27

0

Kezie Fitri

Kezie Fitri

bagus lloch cerita ny,, ayo like y jangan pelit2,, meskipun keenakan baca nya,, tapii tetep kasih like buat author ny biar tambah semangat bikin novell ny

2021-07-27

1

Sudirman Sudirman

Sudirman Sudirman

modus banget nih si babang dekan 😁😁😁😁😁

2021-06-12

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!