happy reading 💖💖💖
Malam Minggu adalah malam yang panjang bagi sebagian anak muda dinegeri ini, malam dimana pasangan muda mudi saling bercengkerama atau hanya nongkrong bareng teman, berbeda halnya dengan adik dan kakak keluarga Sanjaya, mereka hanya menghabiskan malam panjang bersama keluarga.
"Kak,,,gak niat jalan-jalan malam Minggu ????"tanya Serena melihat kakaknya ikut bergabung dengan pakaian santai dan ponsel ditangannya
"Seperti yang kamu liat, dek,,,,,"jawab Khalil sambil duduk dan mulai sibuk dengan ponselnya.
"Ck,,,,sungguh miris hidupmu, kak,,,sudah seminggu menjabat sebagai Dekan tapi masih aja tetap jomblo, padahal banyak lho dosen muda yang cantik-cantik, masa gak ada satupun yang bisa membuat kakak jatuh cinta,,," kata Serena memulai dramanya
Sanjaya dan Nina hanya menyimak pembicaraan kedua anaknya dan saling melempar senyum penuh arti, mereka hanya menunggu momen tepat untuk ikut membicarakan perjodohan putranya.
"Santai aja, dek,,,kakak juga gak buru-buru pengen nikah, semua ada waktunya " balas Khalil enteng
"Tapi kakak normal, kan ???" tanya Serena dengan wajah tak berdosa dan langsung mendapatkan pukulan dilengannya.
plaaaakkkk
"Awww,,,,kakak,,,sakit tau ". kata Serena meringis menahan sakit akibat pukulan Khalil yang agak keras
"Makanya kalo ngomong jangan asal nyablak " balas Khalil tak kalah sewotnya
"Kalian ini baru juga beberapa hari ketemu sudah ribut kayak anak kecil " omel mama Nina
"Ini lho ma, kakak kasar banget, Rena kan cuma nanya doang untuk memastikan aja,,,eh malah dipukul " Serena mengadu sambil mengusap lengannya yang masih sakit
"Salah sendiri, masa aku dibilangin gak normal,,," balas Khalil membela diri.
"Wajar aja boy, jika adikmu bertanya seperti itu, papa juga sebenarnya berpikir seperti Rena, selama ini kamu gak pernah membawa gadis kerumah untuk dikenalkan entah itu sebagai kekasih atau calon istri untuk dikenalkan pada kami " timpal pak Sanjaya
"Khalil normal pa,,,hanya memang gadis yang Khalil suka belum ketemu "balas Khalil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
'kalo aku terus terang bahwa sahabat adikkulah yang aku cintai selama ini, apa kalian akan setuju??? aku belum siap untuk ditentang oleh kalian' batin Khalil bermonolog
"Kamu harus memikirkan umurmu, nak,,,dan kami juga semakin tua entah sampai kapan kami bersamamu, kami akan merasa tenang jika sudah ada istri yang mengurusmu " kata mama Nina dengan wajah memelas yang dibuat-buat.
"Aku laki-laki ma, gampang,,,sabar aja, ya,,,,"balas Khalil menenangkan sang mama tercinta
"Gampang gimana ??? malam Minggu aja mengeram dirumah ditemani ponsel bukannya keluar kencan " kata mama Nina terus memancing emosi putranya
"Gimana kalo kakak dijodohkan aja, ma,,,daripada kakak jadi bujang lapuk, tinggal pilih teman-teman Serena di kampus " timpal Serena tersenyum mengejek
"Emang ada gitu temanmu yang memenuhi kriteria kakak ???" tanya Khalil pura-pura meremehkan, padahal dalam hatinya berharap ada respon persetujuan dari sang papa
"Jangan salah kak,,,aku punya teman yang cantik, putih, tinggi bak model,,,,pokoknya dia istriable, hanya saja Rena ragu apa iyya dia mau sama kakak yang sudah tua,,,,"kata Serena tersenyum membayangkan wajah Gladis dan terkikik geli melihat wajah kakaknya yang masam
"Papa dan mama kasih waktu 1 Minggu untuk dikenalkan seorang gadis sebagai calon mantu pilihanmu " kata pak Sanjaya tak mau dibantah
"Gak bisa gitu dong, pa, ma,,,emangnya segampang itu cari calon istri??? aku gak mau asal ma, pa ". balas Khalil mengusap wajahnya frustasi
"Kalo gak bisa, gimana kalo papa sama mama mengenalkanmu dengan seorang gadis ". kata mama Nina mulai melancarkan rencananya
"Pa, ma,,,Khalil tuh laki-laki,,,masa dijodohkan,,,,ck kayak gak laku aja ". balas Khalil ngotot tak ingin dijodohkan
"Udahlah kak,,,terima aja nasibnya dijodohkan,,,,kakak memang gagah, tajir, mapan,,,tapi gak laku,,,," timpal Serena tertawa puas berhasil menggoda kakaknya
"Kalo papa sama mama kebelet pingin punya mantu, kenapa gak Rena aja dijodohkan, dia kan perempuan takutnya jadi perawan tua ". kata Khalil memberi solusi pada orang tuanya
"Eittss,,,,gaklah ya,,,aku sama Gladis janjian akan melanjutkan S2 bareng " potong Rena secepat kilat karena takut mendengar perkataan kakaknya
Wajah Khalil berubah tegang mendengar penuturan sang adik, dalam hati berdoa semoga bukan diluar negeri
Pak Sanjaya dan istrinya pun perasaannya tak jauh berbeda dengan Khalil yang juga terkejut mendengar penuturan Serena.
"Memangnya kalian mau melanjutkan S2 dimana, sayang ???,"tanya mama Nina setelah terdiam beberapa saat.
"Untuk sementara kami belum memutuskan dimana ma, biarlah kami ujian tutup dulu, tapi dimana pun itu Insya Allah kami pasti diterima ma,,,otak kami kan gak meragukan " jawab Serena bangga dengan kecerdasan yang dimilikinya.
Sanjaya, Nina dan Khalil terdiam dan tenggelam dengan pikiran mereka masing-masing. Serena yang melihat ketiga orang didepannya terdiam hanya mengangkat bahu tak mengerti.
Sementara itu dirumah Gladis tak jauh berbeda dengan keadaan Serena, Gladis pun menghabiskan malam Minggunya bersama keluarga.
"Dis,,,ini kan malam Minggu, tapi kok belajar terus sih,,,," kata Afiyah yang duduk disamping putrinya
"Senin besok kan Gladis ujian tutup bunda, jadi harus mempersiapkan diri saat ujian nanti. "balas Gladis sambil terus membolak_balik skripsinya.
"Rencana setelah ujian, kamu mau ngapain sayang ???" tanya Afiyah hati-hati
"Gladis akan resign dari kantor dan melanjutkan S2, emang kenapa bund ???"tanya balik Gladis
"Gak ada rencana untuk nikah, gitu ???" tanya Afiyah dan diangguki oleh Manaf sang suami tercinta.
"Gladis masih muda, bunda, ayah,,,cita-cita dan impian Gladis masih belum tercapai semuanya, lagian calonnya juga gak ada " jawab Gladis tersenyum kecut
Selama ini memang Gladis tak pernah dekat dengan lawan jenis sebagai pasangan kekasih, bukan karena tidak ada yang mengantri akan tetapi Gladis tidak pernah membuka hati untuk berkomitmen dengan lawan jenis, baginya belajar dan berprestasi lebih bermanfaat dan lebih utama.
"Masa gak ada sih yang mengantri,,,,anak gadis ayah kan cantik dan pintar,,," kata Manaf bersyukur anak gadisnya tak punya pacar.
"Mau gimana lagi, yah,,,itulah kenyataannya daripada menghabiskan waktu pacaran tapi bukan jodoh, kan lebih baik belajar dan berprestasi untuk masa depan " balas Gladis membela diri
"Harusnya kamu mempunyai waktu untuk bersantai menikmati masa mudamu seperti gadis-gadis pada umumnya, toh kamu juga gak kekurangan biaya, semua yang ayah peroleh selama ini hanya untuk menjamin hidupmu " kata Manaf dengan wajah prihatin.
"Ayah jangan seperti itu, Gladis hanya ingin belajar mandiri tapi kalo ayah keberatan, setelah ujian tutup Gladis akan menghabiskan uang ayah, setelah itu jalan-jalan keliling eropa dan mencari calon suami " balas Gladis terkikik geli dengan perkataannya sendiri
"Gimana kalo bunda kenalkan dengan seseorasng yang pas untuk dijadikan suami ???" tanya Afiyah antusias
"Big NO bunda,,,emangnya Gladis gak laku apa pake dijodohkan segala,,Gladis gak punya kekasih karena memang Gladis gak pernah membuka hati untuk seorang pria, Gladis gak mau asal dalam memlih calon suami, takut mereka hanya mencintai harta ayah " kata Gladis mengutarakan kekhawatirannya selama ini.
"Bukannya dijodohkan sayang, hanya kenalan aja".kata Manaf melancarkan rencananya
"Jangan paksa Gladis ayah, bunda,,,,Gladis gak mau dikenalkan dengan siapapun " balas Gladis dengan mata berkaca-kaca
"Kami sudah tua, sayang,,,,kami gak tau sampai kapan kami akan bersamamu, kami hanya ingin tenang jika sudah ada yangbisa kami percaya untuk melindungi dan menyayangimu ". kata Afiyah dengan suara serak
"Bunda, Ayah,,,tolong jangan bebani Gladis dengan persoalan seperti ini dulu, ya,,,,Gladis mau fokus ujian dulu,,, balas Gladis menahan tangisnya
"Ya udah,,,kami gak akan membicarakan hal ini samai Gladis wisuda ". kata Afiyah mengalah
"Gladis istirahat dulu bunda., ayah,,,"balas Gladis memeluk dan mencium pipi ayah dan bundanya bergantian
Didalam kamar, Gladis langsung menghempaskan tubuhnya dikasur empuk miliknya bukannya langsung tidur, matanya hanya terbelalak memandangi langit-langit kamar dan kata-kata bundanya kembali terngiang ditelinganya
'aduhh,,,kenapa bayangan wajah orang asing itu yang berkelabat didalam kepalaku ??? ini semua pasti karena omongan ayah dan bunda, ' batin Gladis.
Entah sampai jam berapa mata Gladis terbuka sempurna, author pun tak tau hingga akhirnya matanya terpejammenembus alam mimpi
...🌾🌾🌾🌾🌾...
selamat menikmati, semoga readers terhibur,,,,,
jangan lupa dukungannya ya
salam hangat dari author
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Rezamal Nazriel
lanjut thor
2023-02-27
1
Nna Rina 💖
emg khalil umurnya brp sih
2021-01-01
1
Silvia
aduhh duhh
2020-12-30
0