Hari pun mulai berganti pagi, warna langit yang biru senja telah menanti Tiffany untuk berangkat ke sekolah, dengan memakai seragam putih abu abu dan ditambah senyuman manis di bibir indah Tiffany yang membuat Tiffany tampak begitu cantik sekali di pagi hari yang cerah ini.
"Hai Fany" sapa Luna dengan ramah ke Tiffany.
"Apa Lun" balas Tiffany dengan tersenyum ramah.
"Kenapa kemarin kamu nggak masuk sekolah, emangnya kamu sakit apa sih Fan" tanya Luna.
"Aku sakit.." jawab Tiffany dengan ragu.
"Sakit apa sih Fan, jangan buat aku khawatir" ujar Luna yang sangat mengkhawatirkan Tiffany.
"Sakit Hati!! " ujar Tiffany dengan bercanda.
"Nggak lah bohong, Sebenarnya aku nggak sakit apa apa Lun, kemarin pagi aku ada sedikit urusan, makanya kemarin aku terpaksa berbohong pura pura sakit supaya diberi izin" jelas Tiffany lagi.
"Oh syukurlah kalau begitu Fan, sepertinya kamu terlihat begitu bahagia di pagi ini Fan, emangnya ada apaan sih Fan" tanya Luna.
"Iya apa Lun, emangnya kelihatan banget ya Lun" ujar Tiffany sambil memegang wajahnya.
"Iya, sungguh terlihat jelas di wajah mu Fan" jawab Luna lagi.
"Masa sih Lun, iya Lun aku tuh hari ini senang banget, soalnya kemarin pagi aku berhasil mendapatkan pekerjaan paruh waktu Lun" ujar Tiffany dengan begitu gembira.
"Pekerjaan ??" Luna sangat terkejut mendengar Tiffany bekerja.
"Kerja apa Fan, sejak kapan kamu kerja Fan" dengan rasa penuh penasaran Luna bertanya ke Tiffany.
"Aku kerja di minimarket Lun, dan hari ini merupakan hari pertama ku bekerja di sana" Tiffany memberi tau kabar bahagianya ke Luna dengan begitu antusias.
Mendengar Tiffany bekerja paruh waktu Luna agak sedikit terkejut, dengan rasa penasaran nya Luna akhirnya bertanya kepada Tiffany.
"Fan aku mau nanya ke kamu, tapi kamu janji ya jangan marah, kenapa kamu tiba tiba memutuskan ingin bekerja sih Fan" tanya Luna.
"Alasan kenapa aku tiba tiba memutuskan ingin bekerja paruh waktu adalah karena aku ingin bantuin Mamaku untuk mencari uang Lun, sekarangkan kamu tau sendiri sekarang kalau Papa aku sudah tiada dan sekarang aku hanya punya Mamaku, Makannya Lun aku harus banget bantuin Mamaku untuk cari uang supaya Mamaku enggak terlalu berat memikirkan masalah ekonomi di rumah Lun" Tiffany menjelaskan semuanya kepada Luna.
"Maafin aku ya Fan, sungguh aku nggak bermaksud menyinggung perasaan Kamu" Luna merasa sangat bersalah atas pertanyaan yang ia berikan kepada Tiffany tadi.
"Iya Luna nggak apa kok, Biasa aja kali" jawab Tiffany dengan tersenyum.
Beberapa jam kemudian...
...
"Kring Kring " Tak terasa suara Lonceng pulang Sekolah telah tiba.
Semua Murid SMA Sint Carolus Berlarian Keluar Melewati Pintu Gerbang Sekolah.
"Yesss...!! akhirnya kita pulang juga" ujar Tiffany & Luna dengan begitu gembira.
"Oh ya fan jam berapa kamu berangkat kerja hari ini " tanya Luna sambil berjalan menuju pulang, melewati pintu gerbang sekolah.
"Jam 4 Sore Lun, kenapa Lun" tanya balik Tiffany.
"Nggak Fan cuma nanya aja, kamu harus semangat ya kerjanya nanti, kalau nanti pas ditempat kerja kamu perlu bantuan langsung hubungi aku ya fan, aku pasti langsung datang " ujar Luna.
"Ok siap lun " Tiffany menjawab dengan tersenyum.
Ketika sedang asik mengobrol dengan Luna tiba tiba Tiffany terkejut melihat beberapa sesosok Pria tampan yang sedang berdiri di samping mobil mewahnya yang sedang parkir tepat di depan pintu gerbang sekolahnya.
"Pria Itu..?? sepertinya aku mengenalnya tapi siapa ya pria tampan itu" ujar Tiffany yang mencoba mengingat ingat siapa pria tampan itu.
Rupanya pria tampan itu adalah sekretaris Jang.
"Astaga itu bukannya sekretaris Jang, sedang apa sekretaris Jang berdiri di depan pintu gerbang sekolahku, hem atau jangan jangan Dia sengaja datang ke sekolah ini untuk mencariku, sepertinya ini bukan hal yang baik, sebaiknya aku harus segera bersembunyi itulah cara yang paling aman untuk ku saat ini" ujar Tiffany di dalam hati.
"Lun kamu duluan aja ya pulangnya" ujar Tiffany.
"Memangnya kenapa Fan" tanya Luna.
"Emm.. Oh ya tadi bukuku tertinggal di kelas jadi aku mau mengambilnya, jadi kamu boleh duluan saja Lun" ujar Tiffany yang terpaksa berbohong kepada sahabatnya itu.
"Oh rupanya begitu ,baiklah fan aku duluan ya" ujar Luna.
Ternyata sekretaris Jang sudah memperhatikan Tiffany dari sajak tadi hanya saja Tiffany tidak menyadarinya.
Sekretaris Jang pun mulai berjalan mendekati Tiffany yang sedang mengobrol dengan Luna.
"Hai Tiffany " sapa Sekretaris Jang.
Spontan Tiffany pun langsung terkejut melihat sekretaris Jang yang tiba tiba telah berada di sampingnya.
"Fany siapa kakak ini " tanya Luna yang saat itu masih berdiri di sampingnya Tiffany dan langsung terpesona melihat ketampanan sekretaris Jang.
"Oh..." Tiffany tampak bingung harus berbuat apa.
"Ini..., Oh ya Dia adalah saudara jauh dari keluarga Papa ku" ujar Tiffany sambil mengedipkan matanya ke arah sekretaris Jang.
"Paman sedang apa paman di sini" ujar Tiffany sambil memberikan kode ke sekretaris Jang.
"Paman " sekretaris Jang sedikit bingung kenapa Tiffany memanggilnya dengan sebutan paman.
"Baiklah saya akan menjadi pamanmu " lanjutnya lagi didalam hatinya.
"Iya paman, paman kamari mau menjemputmu pulang " ujar sekretaris Jang yang berpura pura menjadi Pamannya Tiffany di depan Luna.
"Woww Fany pamanmu benar-benar tampan wajahnya sangat mirip dengan aktor Korea, kenapa kamu nggak pernah cerita jika kamu punya paman setampan ini " ujar Luna yang langsung jatuh cinta pada pandangan pertama kepada sekretaris Jang.
Sekretaris Jang mendengar pujian Luna hanya tersenyum.
"Fany ayo kita pulang, Mamamu sudah menunggumu di rumah" ujar sekretaris Jang.
"Lun aku duluan ya " ujar Tiffany.
"Iya Fan hati hati ya" jawab Luna.
"Oh ya Fan, aku nitip salam ya untuk pamanmu yang tampan ini" Bisik Luna ke Tiffany.
"Heh, Iya iya Lun" jawab Tiffany.
Sekretaris Jang masuk terlebih dahulu ke dalam mobilnya, sedangkan Tiffany masih terdiam kaku di depan mobilnya, terlihat jelas di wajah Tiffany jika dirinya saat ini sedang memikirkan banyak hal yang negatif terhadap sekretaris Jang.
"Nona Tiffany kenapa masih belum masuk" ujar sekretaris Jang sambil membuka jendela mobilnya.
Tiffany masih terdiam, dirinya benar-benar bingung mau berbuat apa, wajahnya terlihat sangat takut dan Tiffany tampak sangat ragu untuk masuk ke dalam mobilnya sekretaris Jang.
"Nona Tiffany ayo cepat masuk " ujar sekretaris Jang yang turun kembali dari mobilnya dan langsung membukakan pintu mobilnya untuk Tiffany.
"Nggak mau ah, sekretaris Jang tidak perlu mengantar saya pulang karna saya bisa pulang sendiri " Tiffany menolak ajakan sekretaris Jang dengan spontan.
"Kalau emang ada yang mau sekretaris Jang bicarakan, sekretaris Jang boleh bicarakan saja disini " ujar Tiffany.
"Maaf nona tapi saya tidak bisa membiarkannya disini jadi saya harap agar nona segera masuk kedalam mobil ini " ujar sekretaris Jang sambil mempersilahkan Tiffany masuk ke dalam mobilnya.
"Kali ini sekretaris Jang ingin membawa saya kemana lagi, saya tidak ingin pergi denganmu, karena saya troma saat Sekretaris Jang meninggalkan saya di hotel One seasons kemarin " ujar Tiffany.
Bersambung..
Assalamualaikum...
Sahabat setia "Mendadak Dinikahi CEO Sombong" terimakasih telah mampir ke cerita ini, jangan pernah bosan untuk terus dukung karya ini dengan cara bantu Like dan tinggalkan komentar yang positif supaya karya ini menjadi lebih baik lagi ya sobat.
Terima kasih 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
IAN🩷heart2heart
senangnya Tiffany cerita ama sahabatnya
2025-03-11
5
al£x~kee¥
bkn bercanda tp beneran itu mah
2025-01-09
0
Jang da ahh
sekretaris jang
2025-01-11
0