Seharian ini Aya berada di rumah. Hari ini Bi Saroh tidak datang bekerja membantu pekerjaan rumah tangga di rumah Bu Aisyah karena anaknya yang sedang sakit. Aya melakukan pekerjaan rumah tangga mulai dari mencuci pakaian, membantu ibu memasak, menyapu dan mengepel. Sebenarnya pekerjaan rumah tangga seperti ini masih sanggup Aya lakukan setiap hari karena dulu saat masih sekolah Aya sudah terbiasa membantu ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga, lagi pula Aya hanya tinggal berdua bersama ibunya jadi rumah juga tidak terlalu kotor, cucian juga tidak banyak, masak juga hanya untuk dimakan berdua. Ibu memperkerjakan Bi Saroh dengan alasan untuk membantu Bi Saroh yang seorang janda agar bisa menafkahi anaknya. Aya pun menyetujuinya karena dengan adanya Bi Saroh, ia lebih tenang ketika meninggalkan ibunya untuk bekerja.
Malam harinya Aya sedang menonton televisi bersama ibunya, lebih tepatnya menemani ibunya menonton televisi, karena acara yang ditonton adalah acara kontes ajang pencarian bakat penyanyi dangdut acara favorit ibunya, sedangkan Aya kurang minat dengan acara itu. Perutnya yang terasa lapar membuat ia berpikir tentang makanan enak yang ingin dimakannya.
Aya mengambil ponselnya membuka aplikasi ojek online yang menyediakan jasa food delivery, ia merasa malas kalau keluar malam hanya untuk membeli makanan. Martabak telur dan martabak keju menjadi pilihannya, dan ia langsung memesannya menggunakan jasa go food.
Beberapa menit kemudian.
Aya duduk di teras rumahnya menunggu driver ojek yang akan mengantarkan martabak pesanannya. Aya membuka lagi aplikasi ojek, di sana tertulis nama si driver Khairu R. Dari aplikasi tersebut ia bisa melihat si driver sudah jalan menuju rumahnya. Aya merasa heran biasanya driver ojek selalu mengirimkan pesan bertanya tentang titik lokasi pengiriman tapi ini malah tidak ada pesan sama sekali tidak ada chat satu pun dari si driver.
Tidak lama kemudian, sebuah motor yang dikendarai oleh pria berjaket hijau berlogo ojek online berhenti di depan rumahnya. Aya langsung menghampiri driver ojek online tersebut.
"Ini Teh pesanannya," ucap driver ojek online. Aya langsung mengambil martabak pesanannya.
"Iya makasih ya Mas."
"Loh, kamu Rizal yang tadi pagi kesini kan?" awalnya Aya tidak menyadari tapi setelah driver ojek online itu membuka helmnya Aya terkejut ternyata driver ojek online itu adalah Rizal.
"Iya Teh." Rizal menjawab sembari tersenyum.
"Ini udah yang ketiga kalinya kita ketemu nih, kemarin terus tadi pagi terus sekarang ketemu lagi," sahut Aya yang dibalas sebuah senyuman dan tawa kecil dari Rizal.
"Wah ini mah kalau sampai satu kali lagi kita ketemu, yakin dapat hadiah payung cantik," celetuk Aya.
"Iya Teh, sekali lagi dapet gelas hehehe," ucap Rizal sambil tertawa. Hari ini memang Rizal sedang libur dari pekerjaannya sebagai cleaning service. Selain bekerja sebagai cleaning service, ia juga bekerja sebagai driver ojek online. Sejujurnya tadi ia juga terkejut ketika ada orderan go food masuk dan itu ternyata dari Aya.
"Mas Rizal sebentar ya, ayo duduk dulu aja... Oya mau minum ga?"
"Ga usah Teh terima kasih, sudah minum tadi." Aya kemudian masuk ke dalam rumah, tangannya menenteng martabak. Sementara Rizal mengikuti Aya sampai teras, dan ia memilih duduk di kursi teras
Aya membeli tiga jenis martabak, martabak telur, martabak keju, dan martabak coklat kacang. Aya sengaja membeli banyak martabak karena ingin memberikannya pada anak Bi Saroh yang sedang sakit. Aya membagi tiga martabak itu, menjadikan dalam satu karton martabak terdapat tiga jenis martabak maksudnya agar bisa mencicipi semua jenis martabak itu. Kemudian Aya keluar menemui Rizal dengan membawa satu karton martabak untuk diberikan kepada Rizal. Sudah menjadi kebiasaan Aya jika memesan makanan lewat aplikasi go food ia akan membeli lebih agar bisa berbagi dengan si driver.
"Ini untuk kamu." Aya memberikan martabak itu kepada Rizal.
"Ga usah Teh."
"Ga papa ambil aja, biasanya juga aku begini kok, ngapain gitu aku beli martabak banyak, yang makan juga cuma aku sendiri."
"Oh, makasih atuh Teh."
"Eh iya, ini uangnya." Rizal menerima uang yang diberikan Aya.
"Ini kembaliannya Teh."
"Ga usah ambil aja kembaliannya untuk kamu." Aya sengaja melebihkan uangnya.
"Makasih banyak nih Teh, makasih juga martabaknya," ucap Rizal.
"Oh iya mau minum dulu ga?" tanya Aya.
"Ga usah teh, aku permisi dulu udah malam... Sekali lagi makasih banyak ya Teh."
"Iya sama-sama, aku yang makasih banyak yah," ucap Aya diiringi senyuman manisnya.
Rizal berjalan menuju motornya, Aya mengantarnya sampai pintu pagar rumahnya. Rizal tersenyum dan menganggukkan kepalanya sebagai tanda berpamitan dan ia melajukan motornya. Dan Aya kembali masuk ke rumah. Aya bersemangat untuk menikmati martabak kesukaannya. .
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Hari ini Aya beraktivitas seperti biasa. Aya baru saja mengantarkan kacamata ke cabang optiknya di salah satu pusat perbelanjaan di kotanya. Optiknya baru memiliki satu laboratorium jadi semua orderan kacamata akan dikerjakan di lab tersebut dan kemudian diantarkan.
Aya melirik jam di tangannya, waktu menunjukkan pukul 14.20. Aya melajukan motornya di tengah teriknya cuaca hari ini. Lampu lalu lintas berwarna merah, semua kendaraan berhenti begitu pun dengan motor yang dikendarai Aya. Setelah sekitar dua menit lampu berubah menjadi hijau pertanda kendaraan boleh jalan. Aya menyalakan motornya tapi motornya tak bisa menyala, ia berusaha lagi tapi tetap motornya tidak bisa menyala.
Tin.... Tin... Tin...
Bunyi klakson kendaraan di belakangnya bersahutan memerintahkan Aya agar segera melajukan motornya.
"Jalan Neng!!" Perintah seorang bapak yang mobilnya berada di belakang motor Aya.
"Iya Pak, maaf motor saya sepertinya mogok," sahut Aya dengan cemas.
"Ya udah pinggirin aja dulu sana motornya, yang belakang susah mau jalan." Bapak tersebut mengomel.
Hadeuh, udah tahu ada orang lagi kesusahan malah diomelin bukannya dibantuin. Aya merasa kesal dengan si bapak yang tadi. Kemudian Aya membawa motornya ke pinggir jalan.
"Ini juga motor ngapain pake mogok segala."
"Duh, terus gimana nih. Aku harus ngapain nih." Aya merasa bingung tidak tahu apa yang harus dilakukan, ini pertama kali baginya motornya mogok di tengah jalan.
"Duh apes banget sih hari ini panas-panas gini ada di jalanan karena motor mogok, menyedihkan." Aya bergumam sendiri.
Ya Allah datangkanlah seseorang untuk menolongku. Aya berdoa di dalam hatinya.
Beberapa saat kemudian saat Aya sedang berpikir tentang hari ini yang begitu menyedihkan, seorang pria yang sedang melintas mengendarai motor menghampirinya. Pria itu menghentikan motornya lalu turun dan berjalan menghampiri Aya. Aya yang sedang fokus berpikir tidak menyadari akan kedatangan pria itu.
"Kenapa Teh motornya?" tanya pria itu. Aya langsung menoleh menatap pria itu dan seketika ia terperanjat.
"Rizal..."
Aya sungguh terkejut, tercengang, terkesiap, terperangah, tertegun. Ini keempat kalinya Aya bertemu dengan Rizal. Aya termenung, dalam hatinya berkata apakah dia malaikat yang dikirimkan Tuhan untuknya atau ini hanya sekedar kebetulan seperti sebuah sinkronitas yang berulang.
.
.
.
.
Aya... Aya... jangan-jangan itu jodoh kamu.
Ciye....
Ciye....
Ciye....
Jangan lupa Like n komen ya. Love U
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Puput Regina Putri
ciye ....jodoh itu 😁
2024-06-06
0
ik@
ketemu sekali lg berjodoh ya , terus ketemu di KUA deh
2023-12-20
0
Sulaiman Efendy
JODOH TU YA, ALLAH SDH MNGATURNYA...
2023-11-05
0