Aya adalah wanita mandiri dan pekerja keras. Dia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Mempunyai tiga kakak laki-laki dan satu kakak perempuan.
Aya tinggal berdua bersama ibunya. Semua kakaknya sudah berkeluarga dan tinggal di luar kota. Ayahnya sudah meninggal sejak dia duduk di kelas satu SMA. Ayahnya dulu memiliki usaha toko grosir sembako. Pada suatu hari musibah menimpa keluarganya. Terjadi kebakaran di toko milik ayahnya. Kebakaran yang terjadi akibat konsleting listrik itu membuat seluruh isi toko ludes dilahap api. Ayah yang sangat kaget mendengar berita itu, seketika jatuh dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Saat itu dokter menjelaskan bahwa ayahnya terkena serangan jantung dan nyawa ayah tidak tertolong.
Bu Aisyah merasa tidak mampu untuk melanjutkan usaha suaminya karena usianya yang sudah tua sedangkan anak-anaknya tinggal di luar kota dan Aya masih sekolah. Lagi pula untuk melanjutkan usaha perlu modal yang besar. Bu Aisyah tidak memiliki modal yang cukup untuk memulai usahanya kembali. Dengan sisa uang yang ada Bu Aisyah merenovasi tokonya. Setelah selesai direnovasi, tokonya disewakan kepada orang lain. Uang sewa tokonya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Setelah ayahnya meninggal, Aya sadar bahwa hidupnya tidak semudah sebelumnya. Dia harus bekerja keras untuk bisa menggapai cita-citanya. Sejak SMA Aya sudah menjadi pribadi yang mandiri, sepulang sekolah dia bekerja di toko baju milik teman ibunya. Kadang-kadang saat sekolah dia membawa donat buatannya sendiri untuk dijual di sekolah. Uang hasil bekerja dan berjualan donat, ia tabung dengan disiplin.
Setelah lulus SMA Aya memilih untuk melamar pekerjaan. Sebenarnya Aya ingin melanjutkan pendidikan seperti teman-temannya tapi karena faktor biaya membuat Aya harus menunda untuk melanjutkan pendidikan. Aya tidak ingin merepotkan ibu dan kakak-kakaknya, dia ingin membiayai kuliah dengan usahanya sendiri.
Aya diterima bekerja di sebuah optik sebagai ASRO (Asisten Refraksionis Optisien). Setelah mengerti dunia optik Aya mencoba untuk menekuni usaha optik keliling dengan modal peralatan optik yang sederhana seperti trial lens dan snellen chart. Aya menjalankan usaha optik keliling di sela waktu luangnya bekerja sebagai ASRO. Di tahun kedua setelah lulus SMA Aya mendaftar kuliah D3 jurusan Refraksi Optisi. Refraksi Optisi adalah bagian dari cabang kesehatan khusus mata yang mencakup segala sesuatu dalam kesehatan mata. Aya kuliah sambil tetap bekerja.
Setelah Aya lulus kuliah ia mencoba untuk membuka optik sendiri dengan modal uang tabungan yang ia miliki dari hasil bekerja dan usaha optik keliling ditambah modal yang ia pinjam dari ibu dan kakak-kakaknya. Sebuah optik kecil yang diberi nama "Kasih Optical" tak disangka usahanya berkembang sangat cepat. Di tahun kedua Aya sudah bisa membuka cabang. Sekarang Aya sudah memiliki empat cabang optik di kota kelahirannya kota S dan juga di kota C di Provinsi Banten.
Ketika usahanya mulai berkembang Aya memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya. Jika dulu dia memilih program pendidikan vokasi yang lebih banyak bermuatan praktik , kali ini ia memilih program pendidikan akademik agar lebih banyak teori dan pemikiran ilmiah yang bisa ia pelajari.
Aya memiliki kekasih bernama Rudi. Rudi adalah teman waktu di SMA. Mereka menjalin hubungan jarak jauh (LDR) karena Rudi kuliah di kota Bandung. Aya justru menyukai hubungan jarak jauh seperti ini karena baginya pacaran bukanlah prioritas hidupnya. Akan sangat mengganggu jika dia memiliki kekasih yang selalu ada di sampingnya. Mereka bertemu hanya ketika Rudi pulang saat libur kuliah, itu pun sangat terbatas karena kesibukan Aya bekerja. Rudi tidak tahu tentang kuliah Aya dan tentang Aya yang telah membuka usaha optik sendiri, yang ia tahu setelah lulus SMA Aya bekerja dan tidak melanjutkan pendidikannya. Aya sengaja menyembunyikan hal itu pada Rudi.
Hubungan Aya dan Rudi terjalin sejak mereka lulus sekolah. Rudi sebenarnya sudah menyukai Aya dari sejak dulu saat masih di bangku kelas satu SMA tapi dia tidak berani untuk mengungkapkannya. Aya memang berbeda dengan teman-temannya dia terlihat sangat sibuk setiap harinya. Saat istirahat sekolah Aya sibuk berjualan donat dan sepulang sekolah Aya langsung buru-buru pulang karena harus bekerja. Sehingga hal yang sulit rasanya bagi Rudi untuk bisa sekedar mengobrol dengan Aya. Suatu hari setelah lulus sekolah Rudi mencoba menelepon Aya ternyata Aya merespons dengan baik. Sejak saat itu mereka intens berkomunikasi dan menjalin hubungan kasih jarak jauh.
Selama delapan tahun Aya dan Rudi menjalani hubungan kasih jarak jauh karena setelah lulus kuliah, Rudi bekerja di kota tempat ia menempuh pendidikannya. Baru sekitar dua tahun terakhir ini Rudi pulang dan bekerja di kota asalnya. Rudi adalah anak pertama di keluarganya, ia memiliki dua orang adik, ayahnya adalah seorang guru dan sudah pensiun saat Rudi lulus kuliah. Itulah yang menyebabkan Rudi tidak berpikir untuk segera menikah karena dia ingin membantu orang tuanya untuk membiayai sekolah kedua adiknya.
Setelah sepuluh tahun menjalin hubungan kasih tiba-tiba Rudi memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan Aya padahal mereka sudah merencanakan untuk menikah tahun ini. Entahlah Aya pun tidak mengetahui alasan Rudi mengakhiri hubungan ini. Padahal dua minggu sebelumnya hubungannya masih baik bahkan Rudi berencana untuk membawa kedua orang tuanya datang melamar Aya. Pada akhirnya rencana itu tidak terlaksana dan berujung luka.
Hati Aya sangat terluka. Lukanya bukan tentang kehilangan cinta tapi tentang perasaan ibu tercinta. Yang membuat sangat pedih adalah ia tidak bisa membayangkan kesedihan ibunya jika mengetahui Aya gagal menikah tahun ini. Ibu pasti akan sangat kecewa. Usia Aya sudah tiga puluh tahun sudah sangat matang bahkan sudah melewati usia kebanyakan wanita menikah. Teman-teman Aya semuanya sudah berkeluarga bahkan sudah ada yang punya anak tiga.
Aya teringat percakapan dengan ibunya dua minggu yang lalu.
"Nong... kamu kapan akan menikah usiamu udah tiga puluh loh," tanya Bu Aisyah, keresahan jelas terpancar di wajahnya.
"Iya Bu... doakan saja ya," jawab Aya dengan santai.
"Ibu sedih Nong karena kamu belum menikah juga. Ibu sedih jika ada yang bilang kamu perawan tua," ibu berkata dengan raut muka sedih.
"Siapa yang bilang begitu Bu... ibu ga usah dengerin orang ngomong... biarkan saja orang mau ngomong apa... kita juga ga minta makan sama mereka kan... biarkan saja kalau digibahin lumayan bisa ngurangin dosa... yang penting kan nong bahagia, Bu."
"Memangnya kamu bahagia seperti ini... kamu ga ingin seperti teman-temanmu menikah dan punya anak."
"Iya mau dong Bu... semua orang pasti ingin menikah tapi jodoh kan Allah yang mengatur, ibu doakan saja ya tahun ini insyaallah nong akan menikah... Oya katanya nanti Rudi akan datang kesini bersama orang tuanya mau melamar nong."
"Beneran Nong." Raut muka Bu Aisyah berubah bahagia.
"He eh, doakan nong yah, Bu." Aya langsung memeluk ibunya.
Bu Aisyah sangat senang mendengar berita Rudi akan datang melamar Aya. Bu Aisyah bahkan sudah keceplosan bicara pada tetangganya saking senangnya. Senang karena perawan pamungkasnya akan segera menikah.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Semoga kisah Cahaya ini bisa menginspirasi kita semua. Kesuksesan karena kerja keras itu bukan hanya dongeng semata. Banyak kisah telah membuktikannya. Teruslah berusaha dan selalu berdoa untuk menggapai kesuksesanmu.
Jangan lupa Like n Komen ya, Like anda sangat berharga buat author agar lebih semangat berkarya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Puput Regina Putri
crita nya lain dri pda yg lain .menarik Thor 👍
2024-06-06
0
roempoet liar soe
kalo mau sukses emang harus tahan banting
2022-07-24
1
Fani Tsao
bner banget thor..pokok nya jangn patah semngat teruslah berusaha bekerjaa keras..
aku sedang dalm masa masa intu
dan aku percaya swatu saat aku akn sukses aamiin
2021-10-06
0