Suami Bayaran

Suami Bayaran

Pertemuan Pertama

Namanya Cahaya tapi ia lebih suka dipanggil Aya. Wanita imut yang usianya sudah menginjak tiga puluh tahun. Orang-orang pasti tidak akan menyangka jika usianya sudah kepala tiga. Tubuhnya yang mungil ditambah wajah baby face-nya yang imut serta gaya berpakaiannya yang casual membuat dia terlihat sepuluh tahun lebih muda dari usianya.

Saat ini yang ingin dilakukan Aya adalah berteriak sekeras-kerasnya memaki satu nama pria yang sangat dibenci saat ini. Bagaimana tidak, pria itu memutuskan hubungan percintaan sepihak dengannya. Jalinan kasih yang sudah dibina lebih dari sepuluh tahun terputus sudah. Seharusnya tahun ini saat usianya menginjak tiga puluh tahun, ia sudah harus melepas masa lajangnya. Bahkan ini sudah jauh melampaui target usia seorang wanita untuk menikah.

"Aaaaaaaaaaaaaaah...!"

"Dasar jahat!"

"Aku benci kamu. Dasar jelek!"

"Kalau mau putus kenapa ga dari dulu aja! Kenapa justru sekarang!"

Dug ... Dug ... Dug...

Aya memukul tiang jembatan penyeberangan orang tempat dia berdiri sekarang.

Dia mengeluarkan unek-uneknya memaki sesosok pria yang sudah melukai hatinya. Dia melampiaskan rasa kesalnya dengan berteriak di tempat sepi ini di atas jembatan jalan tol.

Jembatan ini menghubungkan suatu perkampungan dengan sebuah Rest Area Tol. Jadi, orang yang memungkinkan menggunakan jembatan ini adalah karyawan Rest Area di jalan tol ini.

Aya tidak menyadari ada satu sosok pria yang berdiri tidak jauh darinya menatapnya dengan penuh kecemasan.

Kenapa perempuan itu. Sedang apa dia. Tunggu,, apa dia akan loncat ke bawah apa dia akan bunuh diri. Gumam si pria.

Ting.... tiba-tiba  cincin yang dipegang Aya terjatuh ke bawah. Cincin pemberian mantan kekasihnya.

Yaaah cincinnya terjatuh ke bawah.

Aya berusaha melongok ke bawah sambil kedua kakinya naik satu level di besi jembatan itu. Jika dilihat memang posisinya seperti gerakan ancang-ancang akan terjun ke bawah.

"Jangan...!!" Seorang pria menarik tangan Aya membuat tubuh Aya limbung ke belakang dan terjatuh dipelukkan pria itu.

Beberapa detik mereka terdiam dengan posisi Aya duduk dalam pangkuan pria itu. Setelah kesadarannya kembali, Aya langsung cepat berdiri. Begitu pun dengan pria itu. Aya merasa kikuk dan malu mengingat adegan yang barusan terjadi.

"Maaf," ucap si pria. Dia merasakan sikap kikuk Aya. Sejujurnya pria ini pun sama merasa kikuk dan malu dengan adegan pangku-pangkuan yang barusan terjadi.

"Maaf bukannya saya mau ikut campur tapi kamu jangan melakukan perbuatan bodoh."

Perbuatan bodoh?? Apa maksudnya sih. Aya bergumam dalam hati.

Aya hanya terdiam sambil kebingungan tidak memahami maksud pembicaraan pria itu.

"Percayalah bahwa setiap masalah itu pasti ada jalan keluarnya. Jangan kamu berfikir untuk mengakhiri hidupmu. Kamu kira setelah mati nanti kamu tidak akan mendapat masalah. Justru masalahnya lebih besar karena kamu akan disidang oleh malaikat. Memangnya kamu sudah siap menjawab pertanyaan malaikat," tutur pria itu.

Apa? Dia pikir aku mau bunuh diri.  Aya masih diam dia hanya bergumam sendiri dalam hati.

"Ayo ikut saya, sepertinya kamu butuh minum agar pikiranmu fresh." Pria itu menuntun Aya sampai di Rest Area dan kemudian mereka duduk di kursi salah satu warung di Rest Area.

"Ini minum dulu," ujar pria itu sambil menyerahkan sebotol minuman dingin.

"Oya, nama saya Rizal... nama kamu siapa?" Pria itu mencoba memelperkenalkan dirinya tanpa mengulurkan tangan.

"Aku Aya," jawab Aya sambil meminum sebotol minuman dingin. Ternyata minuman dingin ini mampu menyegarkan dahaga dan juga pikirannya.

"Ok Aya, dengerin saya yah, kamu jangan berpikir untuk melakukan perbuatan tadi ya. Sebelum kamu melakukan itu coba kamu ingat ibumu atau keluargamu yang pasti akan sedih kalau kamu melakukan perbuatan nekad itu."

Idih ini orang siapa juga yang mau bunuh diri.

Eh, ngomong ngomong dia kok ganteng sih.

"Kamu duduk saja dulu di sini, saya tinggal dulu ya sebentar," Rizal agak berlari meninggalkan Aya, dia ingat bahwa dia harus melanjutkan pekerjaannya setelah tadi dia beristirahat. Jam istirahatnya sudah habis.

Sambil duduk dan meneguk minumannya, pikiran Aya masih tertuju pada cincin itu.

Kenapa cincinnya pake jatuh segala sih padahal mending aku jual aja lumayan buat makan-makan atau beli baju baru.

Eh apa-apaan sih pikiranku ini. Sorry dorry morry ya aku tidak mau memakan atau pun memakai sesuatu yang berhubungan dengan si kampret itu.

Hmmm... Tapi kan kalau dijual uangnya bisa disedekahkan kepada orang yang membutuhkan. Eh, enak saja nanti malah dia yang mendapatkan pahala.

Akhirnya Aya mendamaikan perseteruan hatinya sendiri tentang cincin itu. Memang yang terbaik adalah cincin itu jatuh dan kemudian hancur berkeping-keping terlindas mobil yang melintasi jalan tol itu seperti hancurnya rasa cinta Aya kepada mantannya itu. Hancur berkeping-keping tak tersisa.

Beberapa menit kemudian Rizal datang dengan membawa peralatan kebersihan. Dia harus melanjutkan pekerjaannya sebagai cleaning service di Rest Area tersebut. Hari ini dia ditugaskan membersihkan area rumah makan di Rest Area.

Sebelum melanjutkan pekerjaannya dia menghampiri Aya.

"Maaf yah saya tinggal kerja dulu, saya harus kembali bekerja."  Aya hanya menjawab dengan anggukkan.

Rizal mulai melakukan pekerjaannya menyapu lantai rumah makan di Rest Area ini. Aya terus memperhatikan Rizal yang bekerja dengan telaten.

Pria setampan ini jadi cleaning service. Wah dia pasti cleaning servis terganteng seantero negeri ini.

Aya melirik jam pada ponselnya waktu menunjukkan jam 13.10. Dia harus bergegas melanjutkan agendanya hari ini. Kemudian dia membuka dompetnya mencari uang untuk membayar minumannya.

"Mas Rizal terima kasih ya minumannya... ini untuk bayar minumannya." Aya menyerahkan selembar uang dua puluh ribu rupiah kepada Rizal.

"Tidak usah, itu biar saya yang traktir saja." Rizal berusaha untuk menolaknya. Aya tidak mau berbasa-basi langsung saja menyelipkan uang itu di saku baju Rizal membuat Rizal tak berkutik dan mau tidak mau harus menerimanya.

"Tapi harga minumannya gak segitu, saya gak punya kembaliannya," ucap Rizal ketika tangannya merogoh uang pemberian Aya di kantong saku bajunya.

"Udah ga apa-apa buat kamu aja... By the Way terima kasih ya."

"Iya sama-sama Aya"

Aya sudah berjalan dua langkah meninggalkan Rizal kemudian dia berbalik lagi.

"Oya satu lagi... aku tadi tidak sedang melakukan upaya percobaan bunuh diri. Lain kali jangan pernah mengambil kesimpulan atas perbuatan seseorang jika kamu belum tahu faktanya." Aya langsung melengos pergi meninggalkan Rizal yang masih berdiri mematung menatap Aya dengan gagang sapu masih tergenggam di kedua tangannya.

Apakah di beberapa langkah kedepan Aya akan menengok ke belakang lalu menatap balik Rizal seperti adegan di film percintaan romantis? Ternyata tidak.

Aya terus berjalan cepat agak terburu-buru. Ponselnya berdering dan dia langsung mengangkatnya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikum salam, teh Aya dimana?”

"Ini lagi jalan menuju parkiran... kalian sudah selesai salat dan makannya?"

"Sudah Teh."

"Ya sudah sebentar lagi teteh sampai parkiran kok"

Terpopuler

Comments

Safitri Agus

Safitri Agus

saya hadir disini kak Yeni,😊

2022-12-04

1

roempoet liar soe

roempoet liar soe

😅😅

2022-07-24

0

Supi

Supi

mampir

2022-07-01

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Kehilangan Dompet
3 3. Mengembalikan Dompet
4 4. Tentang Cahaya
5 5. Sinkronitas yang Berulang
6 Pria Multitasking
7 Adik Ketemu Gede
8 Rizki Billar KW
9 Semangat Napik Kendor
10 Golongan Terong Makan Terong
11 Buaya Darat Pemangsa
12 Is Family
13 Undangan Mantan
14 Voucer Traktiran
15 Bakso Tok Tok
16 Menghadiri Undangan
17 Tawaran Gila
18 Rizal POV Part 1
19 Rizal POV Part 2
20 Rizal POV 3
21 Surat Perjanjian
22 Zinnadine Zidane
23 Sebuah Kisah Tentang Ijab Kabul
24 Lamaran
25 Mas Kawin
26 Sah
27 Sah Part 2
28 Tes Jadi Imam
29 Guling Ternyaman
30 Kenapa Gagap??
31 Analisa Wulan
32 Rizal Lee
33 Ulah Zidan
34 Hukuman Absurd
35 Alhamdulillah atau Astagfirullah
36 Jago Bahasa Inggris
37 Kisah Dua Pasang Suami Istri
38 Ngabuburit
39 Saat Mati Lampu
40 Kisah Rudi
41 Kisah Rudi part 2.
42 Kisah Rudi part 3
43 Saat Suami Sakit
44 Saat Suami Sakit part 2
45 Tetangga Baru
46 Kamu Tidak Gagap Lagi
47 Siapakah Rizal??
48 Ciumanku Penawar Gagapmu
49 Istri Sah vs Pelakor
50 Pagi Yang Indah
51 Cemburu
52 Cemburu part 2
53 Malam Yang Menakutkan
54 Malam Yang Menakutkan part 2
55 Barakalllah fii umrik
56 Rindu Berat
57 Ketika Suami Pulang
58 Ehem Ehem Aaaahh
59 Panggilan Sayang dan Cinta
60 Nasib Malang Rudi
61 Pengumuman.
62 Penyesalan Rudi
63 Zonk
64 Kamu Datang di Waktu Yang Tepat
65 Ingin Beli Mobil Apa?
66 Siapa Kamu?
67 Siapa Kamu? Part 2
68 Kamu Seorang Mafia??
69 Menjadi Detektif
70 Siapakah Dia?
71 Ku Menangis....
72 Terungkap
73 Hadiah Untukmu
74 Pengumuman
75 Tentang Rizal
76 Tentang Rizal part 2
77 Keracunan Ular Kasur
78 Manuver Diah
79 Ngidam
80 Bertemu Rudi
81 Aku Tanpamu
82 Diah Melamar Kerja
83 Diah Bekerja Dengan Rizal
84 Masa Lalu Diah
85 Kecelakaan
86 Cemas
87 Koma
88 Penyelidikan Polisi
89 Kondisi Rudi
90 Saya Mohon Berjuanglah Untuk Bangun
91 Kedatangan Ayah Diah
92 Kalian Anakku
93 Maafkan Ayah, Nak.
94 Sadar
95 Sadar part 2
96 Dia Kakakmu
97 Bertemu Ayah Mertua
98 Donor Mata Untuk Rudi
99 Surat Untuk Rudi
100 Akhir Sebuah Cerita
101 Akhir Sebuah Cerita part 2
102 Akhir Sebuah Cerita (TAMAT)
103 Ucapan Terima Kasih
104 Pengumuman
105 Pengumuman
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Kehilangan Dompet
3
3. Mengembalikan Dompet
4
4. Tentang Cahaya
5
5. Sinkronitas yang Berulang
6
Pria Multitasking
7
Adik Ketemu Gede
8
Rizki Billar KW
9
Semangat Napik Kendor
10
Golongan Terong Makan Terong
11
Buaya Darat Pemangsa
12
Is Family
13
Undangan Mantan
14
Voucer Traktiran
15
Bakso Tok Tok
16
Menghadiri Undangan
17
Tawaran Gila
18
Rizal POV Part 1
19
Rizal POV Part 2
20
Rizal POV 3
21
Surat Perjanjian
22
Zinnadine Zidane
23
Sebuah Kisah Tentang Ijab Kabul
24
Lamaran
25
Mas Kawin
26
Sah
27
Sah Part 2
28
Tes Jadi Imam
29
Guling Ternyaman
30
Kenapa Gagap??
31
Analisa Wulan
32
Rizal Lee
33
Ulah Zidan
34
Hukuman Absurd
35
Alhamdulillah atau Astagfirullah
36
Jago Bahasa Inggris
37
Kisah Dua Pasang Suami Istri
38
Ngabuburit
39
Saat Mati Lampu
40
Kisah Rudi
41
Kisah Rudi part 2.
42
Kisah Rudi part 3
43
Saat Suami Sakit
44
Saat Suami Sakit part 2
45
Tetangga Baru
46
Kamu Tidak Gagap Lagi
47
Siapakah Rizal??
48
Ciumanku Penawar Gagapmu
49
Istri Sah vs Pelakor
50
Pagi Yang Indah
51
Cemburu
52
Cemburu part 2
53
Malam Yang Menakutkan
54
Malam Yang Menakutkan part 2
55
Barakalllah fii umrik
56
Rindu Berat
57
Ketika Suami Pulang
58
Ehem Ehem Aaaahh
59
Panggilan Sayang dan Cinta
60
Nasib Malang Rudi
61
Pengumuman.
62
Penyesalan Rudi
63
Zonk
64
Kamu Datang di Waktu Yang Tepat
65
Ingin Beli Mobil Apa?
66
Siapa Kamu?
67
Siapa Kamu? Part 2
68
Kamu Seorang Mafia??
69
Menjadi Detektif
70
Siapakah Dia?
71
Ku Menangis....
72
Terungkap
73
Hadiah Untukmu
74
Pengumuman
75
Tentang Rizal
76
Tentang Rizal part 2
77
Keracunan Ular Kasur
78
Manuver Diah
79
Ngidam
80
Bertemu Rudi
81
Aku Tanpamu
82
Diah Melamar Kerja
83
Diah Bekerja Dengan Rizal
84
Masa Lalu Diah
85
Kecelakaan
86
Cemas
87
Koma
88
Penyelidikan Polisi
89
Kondisi Rudi
90
Saya Mohon Berjuanglah Untuk Bangun
91
Kedatangan Ayah Diah
92
Kalian Anakku
93
Maafkan Ayah, Nak.
94
Sadar
95
Sadar part 2
96
Dia Kakakmu
97
Bertemu Ayah Mertua
98
Donor Mata Untuk Rudi
99
Surat Untuk Rudi
100
Akhir Sebuah Cerita
101
Akhir Sebuah Cerita part 2
102
Akhir Sebuah Cerita (TAMAT)
103
Ucapan Terima Kasih
104
Pengumuman
105
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!