3. Mengembalikan Dompet

Suasana malam dihiasi sinar bulan dan kerlip bintang di sebuah rumah yang sederhana. Rizal sedang berada di kamarnya, dia baru saja pulang dari masjid melaksanakan salat Isya berjamaah.

Rizal duduk di kursi kamarnya, tangannya sedang memeriksa dompet yang ia temukan tadi siang. Di dalam dompet itu terdapat KTP, tiga kartu ATM, beberapa kartu nama, foto serta sejumlah uang. Rizal menghitung uang yang ada di dompet itu, ada banyak uang ratusan ribu dan beberapa uang pecahan kecil lainnya. Jumlah semuanya, Empat Juta Delapan Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Rupiah.

*Kenapa dia membawa uang banyak sekali, bukannya di zaman sekarang semuanya lebih mudah, ketika membeli sesuatu kita tinggal menggesek kartu tidak perlu membawa banyak uang*. Gumam Rizal. Kemudian dia membaca KTP untuk mengetahui alamat pemilik dompet tersebut.

"Namanya Cahaya... Hmmm... nama yang indah."

"Hah! kelahiran tahun 19XX berarti usianya 30 tahun. Aku pikir tadi usianya di bawah aku." Rizal tercengang melihat tahun lahir Aya.

"Tapi kok sudah umur segitu belum menikah." Rizal membaca status perkawinan di KTP Aya.

Rizal tersenyum sendiri mengingat kejadian tadi siang, dia mengira Aya adalah anak remaja yang sedang putus cinta lalu nekat mau bunuh diri. Harusnya tadi dia memanggil "Teteh" karena usianya tujuh tahun di atas Rizal, begitu pikirnya.

Sebenarnya Rizal ingin mengantarkan dompet itu malam ini tapi karena motornya sedang dipinjam oleh kakak iparnya, maka ia memutuskan untuk mengembalikan dompet itu besok pagi saja sekalian mengantar adiknya berangkat kerja. \=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Keesokan harinya Aya bangun dari tidurnya, seperti biasa dia bangun ketika suara azan berkumandang. Aya langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi wajib karena telah selesai dari haid. Setelahnya Aya berwudu dan melaksanakan salat Subuh. Selepas salat dia ingin merebahkan badannya sebentar karena badannya terasa lelah, semalam dia pulang sampai rumah sekitar jam sebelas malam.

Hari ini Aya memutuskan untuk di rumah saja, dia tidak akan pergi bekerja karena badannya terasa sangat lelah. Sejurus kemudian Aya teringat akan dompetnya yang hilang. Rencana hari ini untuk diam di rumah sepertinya dibatalkan, nanti siang Aya harus pergi ke kantor polisi untuk membuat surat laporan kehilangan. Matanya tidak bisa ditahan, rasa kantuk yang hebat dan rasa letih yang sangat membuat Aya langsung tertidur kembali.

“Nong... bangun ada yang nyariin Nong tuh!" Bu Aisyah membangunkan Aya. Bu Aisyah selalu memanggil Aya dengan panggilan "Nong". Nong adalah sebutan sayang untuk anak perempuan. Biasanya anak perempuan paling kecil di keluarga dipanggil "Nong".

"Hmmmm...." Aya hanya bergumam dengan mata masih terpejam.

"Lagian ini anak perawan ga baik loh pagi-pagi tidur," ucap ibu sambil membelai rambut Aya.

"Pasti takut rezekinya dipatok ayam yah Bu... tapi kan anak ibu yang manis ini alhamdulillah rezekinya bagus kan, Bu, " jawab Aya sambil mengucek-ngucek matanya. Dilihatnya jam dinding di kamarnya ternyata masih jam tujuh pagi.

"Siapa yang nyari aku sepagi ini sih!" Aya mendengus sembari bangun lalu duduk.

“Ibu juga ga tahu, ibu baru kali ini melihatnya."

Aya melangkah keluar kamar dan hendak ke ruang tamu.

"Nong mau ke mana?" ibu menarik tangan Aya dan menghentikan langkah Aya.

"Cuci muka dulu sana atau mandi dulu sana nanti kamu akan menyesal kalau kamu langsung menemuinya dengan keadaan kucel seperti ini," ucap ibu memberi saran.

"Memangnya siapa sih tamunya, kok ibu ngomongnya gitu." Aya berbalik arah ke kamar mandi.

"Tapi jangan lama-lama mandinya kasihan tamunya kalau kelamaan nunggu."

“Iya Bu... nong udah mandi kok tadi subuh."

Sepuluh menit kemudian Aya sudah rapi, tadi dia hanya mencuci muka untuk menghilangkan muka bantalnya. Aya tidak berlama-lama di kamar mandi karena dia merasa penasaran dengan tamu yang mencarinya pagi-pagi begini. Aya bergegas ke ruang tamu. Rupanya ibu sedang menemani tamunya. Saat Aya di kamar mandi, ibu menyuguhkan teh hangat dan cemilan untuk Rizal.

Dan Aya terkejut ketika melihat tamunya.

"Loh, kamu kan yang kemarin ketemu di Rest Area!" Rizal yang sedang meminum teh yang di suguhkan ibu jadi tersedak karena kaget.

"Uhuk.. Uhuk... Uhuk" Rizal terbatuk karena tersedak minuman.

"Nong kamu itu ngagetin aja, kasian tuh Nak Rizal sampai tersedak," ibu berkata sambil berdiri bangun dari duduknya.

"Hehe... Iya maaf ga sengaja," jawab Aya sambil nyengir.

"Ya sudah ibu tinggal dulu ya Nak Rizal, mau ke tukang sayur dulu." Ibu melangkah meninggalkan ruang tamu.

"Iya Bu... terima kasih tehnya," jawab Rizal sopan.

Kemudian Aya duduk di tempat tadi ibunya duduk.

"Teh, saya mau mengembalikan ini. Dompet Teteh tertinggal di meja tempat duduk Rest Area kemarin." Rizal menyerahkan dompet milik Aya.

"Ya Allah alhamdulillah... kamu yang menemukan dompet aku ya. Terima kasih banyak ya." Aya senang sekali dompetnya kembali, karena dia  membayangkan kerepotan yang akan dia jalani kalau sampai dompet itu hilang. Mulai dari mengurus ke kantor polisi, mengurus ke Bank, membuat KTP baru dan sebagainya.

"Iya Teh, maaf baru sempat dikembalikan sekarang, tadinya mau tadi malam diantarkan ke sini tapi ga ada motor," ucap Rizal

"Gak papa, aku malah berterima kasih banyak, tadinya aku pikir kalaupun ada yang menemukan dompet aku pasti ga akan dibalikin sama orangnya." Sebenarnya Aya tadi sudah pasrah kehilangan dompet.

"Diperiksa dulu Teh isinya takut ada yang hilang, uangnya juga dihitung dulu takut ada yang kurang!"

"Aku ga masalah kok sama uangnya, yang aku khawatirkan justru yang lainnya seperti KTP dan ATM ribet ngurus-ngurusnya."

"Oya nama Mas siapa tuh?” Aya ingat bawa mereka sudah berkenalan tapi ia lupa dengan nama Rizal.

"Saya Rizal, Teh.”

"Mas Rizal, terima kasih banyak ya, aku ga menyangka dompetnya bakal kembali sama aku."

“Iya sama-sama Teh... panggil Rizal saja Teh biar enak, lagi pula usia saya di bawah Teteh.”

"Oh gitu, baiklah... Oya Rizal tunggu sebentar ya!" Aya berdiri dan melangkah ke kamarnya. Dia mengambil beberapa lembar uang ratusan ribu dan memasukkannya ke dalam amplop putih. Aya kembali ke ruang tamu menemui Rizal.

“Rizal, ini sebagai ucapan terima kasih aku tolong diterima ya." Aya menyodorkan amplop putih berisi uang yang tadi disiapkan.

"Tidak usah, Teh... maaf bukannya ga sopan tapi saya ga bisa menerimanya, saya ikhlas Teh. " Tolak Rizal dengan halus.

"Ya sudah Teh saya permisi pulang, titip salam buat ibu." Rizal berpamitan pulang.

“Sekali lagi terima kasih ya Rizal, aku berhutang nih sama kamu."

"Iya teh, nyantai aja," ucap Rizal sambil berjalan keluar.

Aya mengantar Rizal keluar hingga Rizal menyalakan motornya dan pergi menjauh bersama motornya.

“Memang tadi itu siapa nong?" tiba-tiba Bu Aisyah sudah ada di belakang Aya.

“Jadi gini bu, kemarin dompet nong hilang sepertinya ketinggalan atau terjatuh di Rest Area... nah laki-laki tadi ke sini mengembalikan dompet nong... Dia yang menemukan dompet nong." Aya menjelaskan pada ibunya.

"Wah, untung yang menemukan dompet kamu itu orang baik ya... jarang loh ada orang baik seperti itu udah gitu ganteng lagi."

"Ih ibu ini tau ganteng segala, jangan-jangan ibu naksir ya." Aya malah menggoda ibunya.

"Ih kamu ini ya malah menggoda ibu. Sudah sana sarapan dulu"

"Siap, Bu!" seru Aya tangannya memeragakan gerakan hormat. Aya langsung melangkah ke dapur hendak sarapan. Menikmati nasi uduk dengan toping tempe orek, kerupuk dan sambal goreng ditambah gorengan bontot kesukaannya. Bontot adalah gorengan berbahan dasar tepung sagu, masih saudara dengan cireng.

Bangun tidur kedatangan tamu pria tampan dan dompetnya kembali. Aya tersenyum sendiri. Pagi yang sangat indah.

Terpopuler

Comments

haka🐾

haka🐾

suka thor..

apalagi sama yang ganteng, eh🤭

2022-02-12

1

Ram ram imoet

Ram ram imoet

duluan baca gadis Berkerudung Merah walau masih up. Ternyata novelmu yg satu ini juga enak dibaca thor

2021-11-01

0

Reyns

Reyns

Natural....sederhana dan mangandung syi'ar kerrren....

2021-08-31

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Kehilangan Dompet
3 3. Mengembalikan Dompet
4 4. Tentang Cahaya
5 5. Sinkronitas yang Berulang
6 Pria Multitasking
7 Adik Ketemu Gede
8 Rizki Billar KW
9 Semangat Napik Kendor
10 Golongan Terong Makan Terong
11 Buaya Darat Pemangsa
12 Is Family
13 Undangan Mantan
14 Voucer Traktiran
15 Bakso Tok Tok
16 Menghadiri Undangan
17 Tawaran Gila
18 Rizal POV Part 1
19 Rizal POV Part 2
20 Rizal POV 3
21 Surat Perjanjian
22 Zinnadine Zidane
23 Sebuah Kisah Tentang Ijab Kabul
24 Lamaran
25 Mas Kawin
26 Sah
27 Sah Part 2
28 Tes Jadi Imam
29 Guling Ternyaman
30 Kenapa Gagap??
31 Analisa Wulan
32 Rizal Lee
33 Ulah Zidan
34 Hukuman Absurd
35 Alhamdulillah atau Astagfirullah
36 Jago Bahasa Inggris
37 Kisah Dua Pasang Suami Istri
38 Ngabuburit
39 Saat Mati Lampu
40 Kisah Rudi
41 Kisah Rudi part 2.
42 Kisah Rudi part 3
43 Saat Suami Sakit
44 Saat Suami Sakit part 2
45 Tetangga Baru
46 Kamu Tidak Gagap Lagi
47 Siapakah Rizal??
48 Ciumanku Penawar Gagapmu
49 Istri Sah vs Pelakor
50 Pagi Yang Indah
51 Cemburu
52 Cemburu part 2
53 Malam Yang Menakutkan
54 Malam Yang Menakutkan part 2
55 Barakalllah fii umrik
56 Rindu Berat
57 Ketika Suami Pulang
58 Ehem Ehem Aaaahh
59 Panggilan Sayang dan Cinta
60 Nasib Malang Rudi
61 Pengumuman.
62 Penyesalan Rudi
63 Zonk
64 Kamu Datang di Waktu Yang Tepat
65 Ingin Beli Mobil Apa?
66 Siapa Kamu?
67 Siapa Kamu? Part 2
68 Kamu Seorang Mafia??
69 Menjadi Detektif
70 Siapakah Dia?
71 Ku Menangis....
72 Terungkap
73 Hadiah Untukmu
74 Pengumuman
75 Tentang Rizal
76 Tentang Rizal part 2
77 Keracunan Ular Kasur
78 Manuver Diah
79 Ngidam
80 Bertemu Rudi
81 Aku Tanpamu
82 Diah Melamar Kerja
83 Diah Bekerja Dengan Rizal
84 Masa Lalu Diah
85 Kecelakaan
86 Cemas
87 Koma
88 Penyelidikan Polisi
89 Kondisi Rudi
90 Saya Mohon Berjuanglah Untuk Bangun
91 Kedatangan Ayah Diah
92 Kalian Anakku
93 Maafkan Ayah, Nak.
94 Sadar
95 Sadar part 2
96 Dia Kakakmu
97 Bertemu Ayah Mertua
98 Donor Mata Untuk Rudi
99 Surat Untuk Rudi
100 Akhir Sebuah Cerita
101 Akhir Sebuah Cerita part 2
102 Akhir Sebuah Cerita (TAMAT)
103 Ucapan Terima Kasih
104 Pengumuman
105 Pengumuman
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Kehilangan Dompet
3
3. Mengembalikan Dompet
4
4. Tentang Cahaya
5
5. Sinkronitas yang Berulang
6
Pria Multitasking
7
Adik Ketemu Gede
8
Rizki Billar KW
9
Semangat Napik Kendor
10
Golongan Terong Makan Terong
11
Buaya Darat Pemangsa
12
Is Family
13
Undangan Mantan
14
Voucer Traktiran
15
Bakso Tok Tok
16
Menghadiri Undangan
17
Tawaran Gila
18
Rizal POV Part 1
19
Rizal POV Part 2
20
Rizal POV 3
21
Surat Perjanjian
22
Zinnadine Zidane
23
Sebuah Kisah Tentang Ijab Kabul
24
Lamaran
25
Mas Kawin
26
Sah
27
Sah Part 2
28
Tes Jadi Imam
29
Guling Ternyaman
30
Kenapa Gagap??
31
Analisa Wulan
32
Rizal Lee
33
Ulah Zidan
34
Hukuman Absurd
35
Alhamdulillah atau Astagfirullah
36
Jago Bahasa Inggris
37
Kisah Dua Pasang Suami Istri
38
Ngabuburit
39
Saat Mati Lampu
40
Kisah Rudi
41
Kisah Rudi part 2.
42
Kisah Rudi part 3
43
Saat Suami Sakit
44
Saat Suami Sakit part 2
45
Tetangga Baru
46
Kamu Tidak Gagap Lagi
47
Siapakah Rizal??
48
Ciumanku Penawar Gagapmu
49
Istri Sah vs Pelakor
50
Pagi Yang Indah
51
Cemburu
52
Cemburu part 2
53
Malam Yang Menakutkan
54
Malam Yang Menakutkan part 2
55
Barakalllah fii umrik
56
Rindu Berat
57
Ketika Suami Pulang
58
Ehem Ehem Aaaahh
59
Panggilan Sayang dan Cinta
60
Nasib Malang Rudi
61
Pengumuman.
62
Penyesalan Rudi
63
Zonk
64
Kamu Datang di Waktu Yang Tepat
65
Ingin Beli Mobil Apa?
66
Siapa Kamu?
67
Siapa Kamu? Part 2
68
Kamu Seorang Mafia??
69
Menjadi Detektif
70
Siapakah Dia?
71
Ku Menangis....
72
Terungkap
73
Hadiah Untukmu
74
Pengumuman
75
Tentang Rizal
76
Tentang Rizal part 2
77
Keracunan Ular Kasur
78
Manuver Diah
79
Ngidam
80
Bertemu Rudi
81
Aku Tanpamu
82
Diah Melamar Kerja
83
Diah Bekerja Dengan Rizal
84
Masa Lalu Diah
85
Kecelakaan
86
Cemas
87
Koma
88
Penyelidikan Polisi
89
Kondisi Rudi
90
Saya Mohon Berjuanglah Untuk Bangun
91
Kedatangan Ayah Diah
92
Kalian Anakku
93
Maafkan Ayah, Nak.
94
Sadar
95
Sadar part 2
96
Dia Kakakmu
97
Bertemu Ayah Mertua
98
Donor Mata Untuk Rudi
99
Surat Untuk Rudi
100
Akhir Sebuah Cerita
101
Akhir Sebuah Cerita part 2
102
Akhir Sebuah Cerita (TAMAT)
103
Ucapan Terima Kasih
104
Pengumuman
105
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!