ANNA-04

...🍁🍁🍁...

"Bagaimana putri kita?" bisik Fred yang saat ini tengah berdiri di depan kamar Anna bersama dengan Maria istrinya.

Sebelumnya, Maria sempat merasa panik melihat kondisi tubuh Anna yang tiba-tiba mengalami goncangan. Tiba-tiba saja emosi Anna berada di luar kendali hingga membuat dirinya pingsan, karena itulah Maria segera menghubungi suaminya yang siang itu masih berada di kantor.

Maria sangat mencemaskan putri angkatnya. Tubuh Anna yang baru saja membaik satu tahun terakhir belum mampu menerima emosi yang tiba-tiba saja meluap. Meskipun selama ini semua berjalan dengan baik, tidak menutup kemungkinan jika tubuh Anna akan kembali dalam bahaya jika kondisi psikisnya terganggu.

Bagaimana pun Anna masih belum sembuh dari trauma masa remajanya dulu, di tambah lagi dengan apa yang Anna alami malam itu. Semuanya mengubah kehidupan Anna dengan begitu tiba-tiba. Bagi seorang gadis muda, tentu saja semua itu tidak bisa di terima dengan mudah. Membayangkannya saja membuat Maria tidak sanggup untuk berkata-kata, apalagi semua itu di alami oleh gadis kecil seperti Anna.

Karena itulah selama ini Fred dan Maria sama-sama melakukan yang terbaik agar Anna bisa menjalani kehidupannya dengan normal kembali. Selama ini mereka juga telah berjuang untuk mempertahankan Anna. Dan gadis kecil itu mulai mau menerima mereka.

Keduanya tak pernah lelah untuk menjaga dan memberikan dukungan, cinta serta perhatian kepada Anna. Terlebih lagi, ketika mereka mengetahui hasil visum Anna beberapa hari setelahnya. Semua laporan medis itu menghancurkan hati Maria. Sebagai seorang wanita dan sebagainya seorang ibu Maria ingin melakukan yang terbaik untuk Anna.

Hati Fred dan Maria sama-sama merasa terluka untuk gadis itu. Karena itulah, meskipun Fred dan Maria merasa kehilangan yang teramat dalam atas kematian putri mereka-Carmella, namun keduanya sepakat untuk menjaga satu kehidupan lagi yaitu kehidupan Anna.

Setelah Anna sadar dari koma selama kurang lebih satu bulan lamanya, Fred dan Maria merasa senang karena Anna bisa berangsur-angsur pulih meskipun memakan waktu yang tidak sebentar. Tapi semua itu sepadan dengan apa yang mereka dapatkan.

Anna seperti sebuah penyemangat baru bagi Fred dan Maria, meskipun begitu semuanya tidak selalu berjalan dengan baik. Mengingat sebelumnya, setelah mereka keluar dari rumah sakit, Fred dan Maria langsung mengadopsi Anna sebagai putri mereka, namun nyatanya; Anna belum bisa menerima hal itu. Anna selalu menutup diri baik kepada Fred maupun Maria.

Bukan karena Anna tidak ingin mendapatkan keluarga yang utuh. Tapi karena ia masih merasa bersalah kepada kedua orang itu. Dan baik Fred maupun Maria tidak mengetahui alasan tersebut. Tapi yang Anna juga tidak tahu adalah, bahwa dirinya juga merupakan alasan terbesar bagi kehidupan Fred dan Maria tetap bertahan.

Tapi bagi Anna, ia selalu saja berpikir sebaliknya. Jika bukan karena dirinya, maka Fred dan Maria tidak akan kehilangan putri semata wayang mereka. Memang tidak ada yang menginginkan hal tersebut. Tapi bagi Anna, dirinya lah yang seharusnya bertanggung jawab.

"Anna baik-baik saja, dokter sudah datang untuk memeriksanya. Setelah di suntik obat, Anna langsung tertidur seperti itu. Lihatlah, bukankah tidurnya begitu damai?" Maria memandangi Anna dengan mata yang berkaca-kaca, sedangkan perasaannya masih setia dengan kegelisahan serta rasa khawatir yang terus meluap.

"Syukurlah jika dia baik-baik saja. Kau sudah melakukan yang terbaik sayang." Fred mencium Maria sebagai dukungan dan juga penghargaan atas usaha istrinya yang tetap sabar menjaga putri angkat mereka.

"Sebaiknya kita juga istirahat. Biarkan putri kita tidur, agar besok dia bisa segera pulih. Kau juga sudah lelah kan sayang? Ayo kita tidur. Putri kita akan baik-baik saja." Fred merangkul istrinya dengan sayang dan juga terimakasih karena selama ini telah bertahan.

"Kau benar sayang, putri kita harus segera pulih.- Apa Kau sudah makan malam? ingin ku panaskan makanan untuk mu?" Maria hampir saja melupakan bahwa suaminya baru saja pulang bekerja. Ia terlalu cemas dengan kondisi Anna.

"Jika kau tidak lelah sayang, aku sangat ingin makan sekarang." Fred tersenyum, lalu menyempatkan diri menutup pintu kamar Anna sebelum mereka kembali ke lantai dasar. Putri mereka akan baik-baik saja. Fred yakin akan hal itu.

...🍁🍁🍁...

"Apa kata dokter tentang perkembangan putri kita? apakah sudah lebih baik dari sebelumnya?" Fred kembali bersuara di tengah-tengah aktivitas mengunyah hidangan makan malamnya.

Maria mengangguk, "Dokter Raka mengatakan jika putri kita akan baik-baik saja selama obatnya di konsumsi dengan rutin, dan lagi Dokter Raka juga mengatakan, jika putri kita sebaiknya kembali meneruskan terapi yang sudah kita hentikan dirumah sakit terdahulu." jelas Maria sambil menghela nafas yang tertahan.

Maria sangat tahu jika terapi yang di jalani Anna selama ini membuat putrinya itu merasa tidak nyaman. Karena itulah Maria menghentikan terapi yang sudah Anna jalani selama satu tahun lamanya setelah kepulangannya dari rumah sakit. Maria ingin membuat Anna merasa lebih baik. Karena itulah Maria membuat keputusan tersebut. Ia tidak tahu jika kondisi putrinya akan kembali seperti ini.

"Apa tidak ada pilihan lain selain terapi sayang? putri kita tidak akan menyukainya. Kau tau bagaimana dia selama ini, apakah bisa kita bicarakan lagi dengan dokter Raka?" Fred mempertimbangkan saran yang di sampaikan melalui istrinya.

Fred juga tidak menginginkan Anna kembali menutup diri seperti dulu. Anna sudah kembali menjadi wanita muda yang cukup ceria dan juga ternyata gadis itu sangat mudah bersosialisasi bahkan dengan orang asing.

Anna juga sudah mulai bisa menerima dirinya yang sekarang meskipun tanpa terapi, dan Fred tidak ingin semua keceriaan Anna yang baru mereka dapatkan kembali sirna hanya karena Anna harus kembali menjalani terapi.

Maria menatap suaminya gelisah, pikiran mereka sama, mereka hanya menginginkan yang terbaik untuk Anna, "Akan ku bicarakan besok dengan dokter Raka, yang jelas kita harus melihat kondisi putri kita besok pagi."

"Kau benar sayang kita harus menunggu."

...🍁🍁🍁...

...Sementara itu di tempat lainnya.....

Sam yang baru saja tiba di rumah langsung melemparkan kunci mobilnya ke atas meja ruang tamu. "Ada apa mom memanggil ku?" Rumah besar itu masih sama di mata Sam. Terlihat suram. Saat ini yang tinggal dirumah itu hanyalah Darco, ayahnya serta Mommy Ivanka-ibu kandung Sam.

Sejak bisa menghasilkan uang sendiri dengan bekerja di SkyLand, Samuel memilih untuk keluar dari rumah dan tinggal di rumah pribadinya. Rumah pertama yang Sam beli dari hasil kerja kerasnya.

Sedangkan rumah dimana ia duduk saat ini, adalah rumah yang sejak beberapa tahun lalu hanya sesekali Sam kunjungi untuk bertemu dengan para penghuninya, tapi tidak lebih. Sam selalu bersikap layaknya seorang tamu. Orang asing.

Selain itu Sam juga akan berkunjung pada hari-hari tertentu. Itupun hanya jika keluarga mereka menggelar acara makan malam untuk merayakan sesuatu atau acara makan malam bersama kolega. Atau bisa juga karena permintaan khusus mommy nya.

"Apa mom harus punya alasan jika ingin bertemu dengan putra mom?" Ivanka bertanya dengan melipat kedua tangannya di dada. "Kau sudah lama tidak mengunjungi mom, Sam. Mom merindukan mu." Hanya alasan yang di buat-buat oleh Ivanka.

Samuel mendelik malas. "Mom, jika rindu padaku seharusnya mom hanya mengatakannya. Tidak perlu memintaku untuk datang ketempat ini." sahut Sam. Percaya atau tidak, Samuel tidak suka berlama-lama berada di rumah ini. Ia tidak suka pada semua kenangan yang di berikan oleh rumah itu.

Terlepas dari keberadaan mommynya, tapi tidak dengan kenangannya, tidak juga dengan penghuni lainnya. Samuel tidak menyukai semua itu.

"Dad juga ingin bicara pada mu sayang." Ah, sepertinya sekarang Samuel tahu alasan sebenarnya. Kata rindu dari mommynya hanyalah kata pembuka untuk tujuan yang sebenarnya.

Sam menatap sinis pada Ivanka, "Pria tua itu mencari ku? kenapa tidak bicara langsung saja. Aku berada di kantor delapan jam bersamanya, kenapa harus meminta bertemu di tempat ini?" Ivanka bisa merasakan ketidaksukaan Sam terhadap suaminya, dan Ivanka pun tidak bisa memaksa putranya untuk memaafkan Daddynya.

Bagaimana pun, dulu Sam pernah tak di akui oleh keluarga besar suaminya itu. Sam juga mendapatkan perlakuan yang buruk di usia muda. Ivanka menjadi saksi bisu atas apa yang sudah mereka alami.

Meskipun pada akhirnya Braska memohon pengampunan pada Ivanka dan membuat Ivanka menjadi istri sah setelah kematian ibu Darco, namun tetap saja tidak akan mudah bagi Sam untuk memberikan pengampunan seperti yang Ivanka lakukan.

Meskipun Sam juga putra kandung Braska, tapi Ivanka tau jika Braska memperlakukan putra mereka dengan berbeda, meskipun begitu tetap saja ia tidak bisa melakukan apapun.

Ivanka tidak ingin membuat putranya menderita dengan membangkang ataupun memprotes perlakuan suaminya pada putra mereka. Karena itulah, ia hanya bisa diam agar putranya bisa menikmati kehidupan seperti yang di inginkan nya sekarang.

Ivanka menghampiri Sam dan memegang tangan putranya itu. Dengan suara yang direndahkan, Ivanka kembali berkata kepada putranya; "Sam, sayang, dengarkan mom. Kau harus bisa menghormati Daddy mu. Meskipun kalian tidak pernah akur jangan pernah lupa jika suami mom adalah Daddy kandung mu." tegur Ivanka.

Sam bisa saja mengatakan apapun tentang Daddy nya, tapi tidak saat mereka sedang berada dirumah. Siapapun bisa saja memanfaatkan apa yang mereka dengarkan dan mengatakannya kepada Braska sehingga menimbulkan perselisihan.

Dirumah itu, semua pelayan masih sangat setia kepada almarhum ibunda Darco. Bahkan dengan berbagai cara, mereka akan berusaha menjatuhkan Ivanka dan Sam agar mereka bisa keluar dari rumah itu.

Selama lima belas tahun terakhir, Ivanka sudah berusaha dengan keras untuk mempertahankan posisinya sebagai nyonya rumah. Ia tidak perduli dengan para pelayan yang hanya patuh di depannya namun diam-diam berkhianat.

Ivanka hanya ingin agar kehidupan putranya baik-baik saja, terlepas dari apapun yang ia terima dan yang ia alami.

"Jangan katakan itu mom jika bukan karena mom yang mencintai pria itu, aku tidak akan pernah mau memanggilnya Daddy. Aku lebih memilih hanya hidup bersamamu dari pada hidup dalam keluarga ini." cibir Sam.

Tanpa bisa di cegah, Ivanka melayangkan tamparan ke wajah Sam.

"Jaga bicara mu Sam. Semua yang kau dapatkan selama ini adalah karena kita menjadi bagian dari keluarga ini. Jangan menganggap rendah hubungan yang mom jalani. Braska adalah Daddy mu, dan juga suami mom. Kau harus menghargainya seperti kau menghargai mom." Ivanka tak berniat ingin menampar putranya.

Hanya saja, kemarahan Sam sangatlah tidak beralasan baginya. Putranya itu terlalu memendam dan tidak bisa bersikap santai jika menyangkut suaminya.

"Lakukan saja apa yang mom mau.- Aku akan bicara pada pria tua itu besok." Sam meninggalkan mommy nya yang masih mematung, Ivanka merasa kesal atas sikap Sam.

Meskipun menyadari perbuatannya tidak benar, tetap saja Sam tidak ingin berlama-lama dirumah itu.

Baru saja Sam keluar, mobil Darco sudah berhenti di depannya. Mau tak mau Sam juga menghentikan langkahnya.

"Hei, mengunjungi mom?" Sapa Darco lalu memeluk Sam. Samuel adalah seseorang yang sangat jujur dengan wajahnya.

Jika ia sedang dalam situasi perasaan yang tidak menyenangkan, maka wajahnya akan menunjukan hal itu dengan jelas.

"Jangan membuat mom kesulitan Sam. Mom sudah cukup merasa tertekan dengan apa yang di rasakan dirumah ini, jangan membuat mom semakin kesulitan dengan berselisih paham dengan mu." Meskipun tau hubungannya dengan Sam semakin renggang, Darco tidak berniat membiarkan saudara satu-satunya itu bersikap acuh pada keluarganya-terlebih ibu mereka.

"Seharusnya kau katakan itu pada pria tua itu kak. Jika pria tua itu memperlakukan mom dengan baik, dan membela mom dengan benar di hadapan keluarga ini, maka mom tidak akan mengalami semua kesulitan yang kau maksudkan tadi. Dan aku? aku bukan siapa-siapa. Aku tidak melakukan apapun yang bisa melukai Mom." sahut Sam, marah.

"Aku pergi." katanya, kemudian berlalu.

Sam meninggalkan Darco begitu saja. Ia tidak berniat mendengarkan ceramah tentang apa yang di lakukan dari siapapun, termasuk Darco.

...🍁🍁🍁...

"Hei, sudah menunggu lama?" Raka menghampiri Sam yang sedang duduk seorang diri di dalam sebuah klub malam terkenal di Florida.

Sam tidak bersuara. Ia hanya menggeser gelas kepada sahabatnya itu agar menemaninya minum dengan tenang.

"Kau lupa jika aku adalah seorang dokter? aku tidak seharusnya meminum ini." Meskipun Raka berkata demikian, tetap saja ia mengambil gelas yang sudah Sam suguhkan padanya lalu meminum habis dalamnya dalam sekali tegukan.

"Apa lagi kali ini? Darco? Uncle, atau.. - Raka tertawa konyol sambil menghalau tangannya. "Sepertinya kau harus segera berkencan bung. Jika tidak, aku jamin jika selamanya kau akan hidup kesepian seperti ini." Raka memberikan penilaian dengan jujur.

"Aku tidak butuh ceramah mu,- habiskan saja minuman mu dengan tenang lalu pulang lah." sahut Sam dengan suara rendah. Entah sudah berapa banyak gelas yang sudah ia habiskan seraya menunggu kedatangan Raka.

Yang jelas saat ini, Sam hanya ingin pulang dan kembali pada kesendiriannya.

"Hei, bung aku baru saja tiba, bagaimana bisa kau langsung memintaku untuk pulang..Sam!" panggil Raka. Namun Sam sudah lebih dulu menghilang di antara kerumunan. Sahabatnya itu benar-benar sulit untuk di tebak. Sekarang ia berperilaku A, hanya dalam hitungan detik ia akan bertingkah. Benar-benar aneh.

Sampai kapan kau akan seperti ini kawan? sesulit itukah bagi mu untuk memulai kehidupan yang baru?

.......

.......

.......

.......

.......

Terpopuler

Comments

Senja Cewen

Senja Cewen

Aku bacanya sampai sini...

The Brides of Alves
Suami Pusaka

2021-03-30

1

@ Teh iim🍒🍒😘

@ Teh iim🍒🍒😘

Sam mualailah buka hatimu, jalani kehidupan dgn ikhlas pasti bebanmu akan berkurang 🤗

2021-01-03

0

Aqila Nur

Aqila Nur

aku kasih like di semua cerita mu kak,ceritanya menarik.aku suka.
karyamu juga banyak,hebat 👍😍

2021-01-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!