"Eh Jo minggir ngapain sih duduk di depan udah tau tinggi gak keliatan nih!"
"Tau nih Jordhi"
Hari ini adalah pelajaran matematika aku merasa harus duduk di depan kalau enggak nanti ngulang pelajaran lagi dari awal apalagi gurunya killer banget bisa mampus aku.
"Iya tenang lah rakyat-rakyatku" Ujarku
"Huuuu"
Entah kenapa kelas jadi ramai
Mohon maaf lahir dan batin
"Hei Jordhi!" Panggil Pak Gumara
"Siap pak!" Ucap Jordhi dengan nada takut
"Ngapain kamu orang lagi pada duduk nyatet kamu malah main-main" Ujar Pak Gumara
"Maaf Pak" Ucap Jordhi
Paling males kalau pelajaran Matematika, udah gurunya terkenal killer otak gue juga gak mampu kayak prosesor komputer.
Btw, dikit lagi juga selesai
Menunggu dengan tidak tenang!
Nguap. . hoahhhhhh!
Ya ampun penjelasan apaan ini gak nyangkut di kepala gue pengen bawa kasur buat tidur nihhh. Ucap Jordhi.
Kemudian Pak Gumara pun menimpuk Jordhi yang tiba-tiba ketiduran dikelas, padahal tadi dia sudah konsentrasi duduk di depan tapi karna terlalu tinggi alhasil di suruh pindah ke belakang.
"Woy siapa tuh?" Jordhi bangun dan kaget
Entah kenapa gue jadi kebangun gara-gara Pak Gumara numpuknya kekencengan coba nimpuk pake batu Pak di jamin saya langsung K.O.
Situasi di kelas jadi makin rame dan temen-temen akhirnya ngetawain gue.
Dan alhasil gue disuruh berdiri di tiang bendera.
Malah panas lagi.
"Eh liat deh itu si Jordhi ya?" Anak kelas lain
"Apaan lagi paling gara-gara ketiduran"
Jordhi paling terkenal yang paling humoris dan juga selalu jadi pusat perhatian karena tanpa dia kelas gak rame apalagi kalau di kelas suka ketiduran ditambah di paling takut sama Pak Gumara.
Hari ini rasanya cuaca sangat panas sekali, pengen minum yang seger dan manis-manis, tetapi....
Gimana ya tiba-tiba Nasya dan Geng Bucin lewat
"Alhamdulillah, jadi seger liat yang manis, pas banget gue lagi haus" Ujar Jordhi
"Eh Jordhi Lo bukannya liat ke atas makah liat kita-kita" Ujar Diana
"Aku nih Jordhi" Ucap Aqila
Ni cewek bala banget ya udah lewat, malah minum es depan gue bikin haus ajah
"Emang enak di setrap guru" Ucap Nasya
"Si Jordhi bukannya berdiri di dekat tiang bendera malah bercanda sama Trio Bucin" Ucap Arsya
Kebetulan ada Arsya dan Ardhi yang juga lewat...
"Eh bagi gue minum Napa!" Ucap Jordhi
"Nih buruan mumpung gak ada guru" Ujar Ardhi
"Oke thanks" Ucap Jordhi
Seperti nya kala itu ada Pak Gumara yang memperhatikan gerak gerik kami bertiga yaitu Trio CoPu (Cowok Populer)
"Hei kalian ngapain kalian bertiga disitu!" Ujar Pak Gumara
Niatnya Aku dan Ardhi ingin menolong Jordhi tapi malah ketahuan Pak Gumara alhasil Aku Jordhi dan Ardhi juga kena deh di semprot Pak Gumara dan ditambahin lagi hukumannya jadi bersihin toilet, ampun deh mau nolongin malah kena karmanya.
Begitulah persahabatan Trio CoPu (Cowok Populer) yang absurd bin aneh, segala sesuatunya memang menjadi keajaiban tersendiri karna sekarng mereka berteman yang padahal dulunya saling bermusuhan di tambah dengan Trio Bucin yaitu Nasya, Diana dan juga Aqila yang kini menjadi sorotan karena mereka juga menjadi salah satu anggota Cherlyder yang terkenal di tambah dengan pasukan cowok-cowok keren para pemain basket alhasil sekolah jadi tambah semarak dan juga ramai. Tapi ditengah-tengah itu ada sebuah kisah asmara serta persahabatan, persaingan serta permusuhan yang terjadi di antara mereka.
"Rasain Trio CoPu (Cowok Populer) akhirnya pada kena hukuman" Ujar Diana
"Tau lagian yang di hukum satu eh kena malah kena semua" Ucap Aqila
"Eh kok kamu diem aja Nasy?" Tanya Aqila
"Tau nih Nasya diem ajah jadi gak seru kan" Ucap Diana
"Kenapa sih?" Tanya Aqila
"Enggak" Jawab Nasya
Nampaknya Nasya masih baper dengan keadaan Tri CoPu (Cowok Populer) apalagi dengan Arsya yang digadang-gadang merupakan calon suami idaman Nasya.
"Pasti karna...." Awalnya Diana mau ngomong pasti karena Arsya tapi dia baru sadar antara Nasya dan Aqila mereka berdua sepertinya memperebutkan Arsya, tapi sikap Nasya yang biasa-biasa ajah sedangkan Aqila juga masa bodo sepertinya ya mungkin karna mereka gak mau hubungan persahabatan mereka berdua hancur hanya karena cowok.
"Ya ampun udah berapa kali gue kena hukuman Pak Gumara" Ucap Jordhi
"Elo sih udah bikin masalah ngajak-ngajak" Ujar Ardhi
"Tau nih giliran hukuman Lo ngajak-ngajak" Ungkap Arsya
"Eh Btw abis pulang kita nongkrong dulu yuk di belakang sekolah!" Ucap Ardhi
Akhirnya sepulang sekolah Trio CoPu (Cowok Populer) memilih untuk bermain dan nongkrong bersama di dekat warung belakang sekolah kebetulan disana merupakan tempat biasa mereka nongkrong.
Enggak tau kenapa kalau bisa melewati hari bareng temen-temen kayak Arsya dan Ardhi rasanya gue seneng banget maklum, gue termasuk anak sulung dan adik-adik gue banyak.
Aku Jordhi aku anak pertama dari tiga bersaudara adikku dua-duanya perempuan wajar rasanya aku aneh berasa sendirian ajah sih karna cowok satu-satunya sedangkan ayah dan ibuku hanya seorang karyawan swasta biasa tapi sekarang ibuku memilih untuk menjadi ibu rumah tangga sajah, ah untungnya ibu sekarang gak kerja lagi aku jadi merasa senang ditambah mungkin kalau aku lulus SMK aku akan langsung bekerja saja, sementara itu aku memang anak yang terkenal bodoh karna aku selalu peringkat terakhir berbeda dengan Arsya dan Ardhi ya mereka lumayanlah gak terlalu payah dari pada aku. Tetapi meski terkenal bodoh aku selalu berusaha menjadi anak yang baik dikelas walaupun ujung-ujungnya pasti aku dihukum guru maklum aku anak yang suka mencontek dan lagi aku memang terkenal gak terlalu suka pelajaran sekolah aku lebih suka dengan olahraga terutama basket, btw aku adalah seorang kapten basket di sekolah kami dan aku merasa bangga dan juga bahagia apalagi ada cewek-cewek yang cakep-cakep maklum JoNes (Jomblo Ngenes). Sebenarnya mudah saja bagiku untuk mempunyai pacar terlebih aku terkenal keren di antara sahabat-sahabatku meski begitu aku juga orang yang payah dalam hal percintaan karena aku memang sedari dulu terkenal suka PHP-in cewek, banyak cewek yang malah jadi berubah dan marah sama aku padahal aku sendiri juga gak ngerti, singkatnya aku memang seorang pencinta wanita namun ku bukan buaya di setiap ada seluruh gadis ku hanya menginginkan dia, entahlah siapa yang bakal menjadi kekasih hatiku aku sendiri bingung memikirkannya. Dan bukannya aku yang tak laku tapi aku hanya tak tahu dan bingung harus memilih yang mana karena di sekolahku memang ceweknya cantik-cantik, tapi sayang belum ada yang nyangkut di aku.
Menyimpan Rasa
"Jangan memendam semuanya sendiri kalau kamu di beri kesempatan untuk berbagi" Kata Arsya, sepasang matanya mengawasi Nasya lekat.
"Orang lain kebanyakan cuma penasaran. Mereka enggak benar-benar peduli, lalu untuk apa aku harus berbagi?" Nasya tersenyum ke arah pemuda itu.
"Tapi kamu tetap butuh pendengarkan? Biar hati kamu lega, aku mau kok menjadi tempat kamu berbagi". Ujar Arsya lelaki itu seperti tak habis-habisnya berupaya untuk mendekati Nasya.
"Aku gak mau berbagi sama kamu" Ucap Nasya polos
Nasya memang sangat manis dan baik meski banyak cowok yang mengejar-ngejar dia tetapi dia masih berupaya tidak larut dan tak mudah begitu saja jatuh cinta.
"Lah kenapa?" Tanya Arsya
Semua yang aku lakukan apa semua gak berarti di mata Nasya, apa gue emang kurang beruntung.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
Tatkala saat aku dan kawan-kawan jalan-jalan di Bandung aku tak sengaja berjumpa dengan Nasya dan aku melihat ada sosok cowok bernama Riki, aku sebenarnya tak tahu dia siapa tapi entah kenapa keberadaan ku merasa di kesampingkan apalagi aku tidak tahu kenapa cowok aneh itu bisa dekat dan akrab dengan Nasya.
Siapa Riki?
Sebenarnya apa yang terjadi kenapa Nasya pulang ke Bandung untuk apa dia tiba-tiba balik ke Bandung, entahlah dengan adanya Nasya hatiku sedikit tenang meski kini ternyata teman-temannya juga ikut bertamasya ke Bandung. Awalnya aku khawatir tetapi aku berusaha mengusir rasa khawatirku dengan tetap tenang meski terkadang temannya Nasya terutama yang cowok-cowok selalu memperhatikan aku rasanya seperti akan di serang para haters ajah padahal aku bukan selebgram.
Aku merindu ku ingin kau tahu tanpa batas waktu, engkau jauh Dimata tapi dekat di doa, aku merindukan mu..
Sulit membayangkan jika kekasih hati yang telah dicintai menjauh dan tiba-tiba mengkhianati, aku tak faham dan takengerti bagaimana ini bisa terjadi andai saja aku bisa mengubah segalanya mungkin apa yang sudah terjadi tidak akan seperti apa yang ada. Egoku berkecamuk antara belajar untuk memahami kondisi saat ini tetapi tetap berusaha bersimpati terhadap hati yang selalu memuja dan memuji dirimu seorang, aku tak kuat dan akupun tak sanggup menahan gejolak asmara yang selalu tersimpan dalam relung hati dan juga jiwaku. Andai saja aku bisa merubah waktu kan ku putar dan ku coba mengganti setiap benih-benih kerinduan meski ku sadar setiap gundah gulana yang ku derita membuat aku tak mampu berfikir dewasa. Coba saja aku bisa bersandar dari setiap emosi jiwa yang melandaku mungkin saya aku mampu menorehkan sejuta manfaat yang baik bagi jiwa. Tetapi aku sadar orang sepertiku tak pantas mendapatkan cahaya terang di jiwa yang mampu menerangi disetiap gelapku.
Aku yanginta maaf kalau kau yang salah akukan menahan walau kau ingin pisah karena kamu penting lebih penting dari semua yang ku punya, jika kamu salah aku akan lupakan walau belum tentu kau lakukan yang sama, karena untukku kamu lebih penting dari egoku.
Saat itu dikeheningan malam aku berada di puncak di mana aku tak sadar siapa aku dan apa yang akan terjadi, aku pernah terguncang, tapi aku juga mencoba memahami apa aku ini pantas dan apa aku bisa.
Riki adalah kawanku sedari kecil, dia sangat baik dan dia juga sudah ku anggap seperti adikku sendiri karena aku adalah anak semata wayang dan Riki pun juga begitu. Aku senang dengan adanya dia, aku jadi ada tempat bernaung dan juga untuk bercerita. Dan meski awalnya ku kira akan jadi seperti apa, tapi ternyata ada teman-teman ku yang sedang tour ke Bandung. Tapi aku bersyukur bisa bertemu dengan kawan-kawan ku lagi terlebi aku sudah dua minggu tidak sekolah.
Disini kita sekarang berdiri di bawah terik mentari, saling bertukar pandang dan melepaskan segala kerinduan.
Aku tak mudah mencintai tak mudah bilang cinta tapi mengapa kini dengan aku jatuh cinta, oh tuhan tolong dengar kan ku beri aku dia tapi jikan belum jodoh aku bisa apa. Dan bosan sudah ku menyimpan rasa kepada mu tapi tak mudah ku berkata di depan mu. Aku bertahan karena ku yakin cintaku kepadamu secepat saat kau melupakan diriku, jalan berliku takkan mengubahku menyerah dalam cinta kita. Aku mencoba bertahan disetiap situasi meski aku tak tahu aku harus berjalan ke arah mana dan tempat mana yang aku tuju, mungkin saja akan banyak hal yang ku terpa dan juga menguji setiap kesetiaanku. Pernah cinta tapi tak pernah sesakit ini karena pernah sayang tapi tak pernah sedalam ini aku rela semua cintaku hanya untukmu meski ku tak rela berbagi hati dengan yang lain, bila aku bertemu dia masih kah kau bagi dengan yang lain ku coba menangiskan kerinduan sampai ku teriakkan sudah tak ada suaranya, bukankah janji yang pernah kau ucap dulu kau berjanji untuk setia kini ku tanya kemana janji itu kau buat.
Mungkin setiap hal itu seperti menguji karena mau bagaimanapun tak ada yang salah mungkin aku saja yang terlalu berlebih-lebihan dalam menghadapi situasi ini, andai saja aku bisa kembali mengulang dan mencoba untuk bertahan walau sebenarnya aku tak mampu.
Gadis Anime
Aku gak tahu kenapa aku bisa jatuh cinta sama Aqila jujur saat ngelihat matanya dia sangat manis dan imut seperti kucing, dan ditambah aku juga suka sama cewek-cewek imut ala-ala Korea gitu, entah kenapa aku bingung saat melihat gadis lugu nan polos utu sendirian rasanya aku ingin melindungi dia, rasanya tak mudah tapi aku merasa juga egois karena aku tak rela jika melihat Arsya yang mudah dengan begitu saja mempermainkan hati gadis yang imut seperti Aqila.
Ya aku memang bukan orang yang baru pertama kali kenal dengan Arsya aku memang bersahabat dengan Arsya tetapi dia sangat berbeda denganku kalau dia memang terkenal tampan dan banyak cewek-cewek naksir sama dia di tambah dia juga agak Playboy sedangkan aku sangat sulit sih kalau di bilang playboy aku cuma punya rasa penasaran yang tinggi makanya rasanya ingin tahu ajah. Di tambah aku seperti memuja gadis imut itu tingginya yang sangat di bawahku membuat aku rasanya ingin memeluk gadis manis itu, saat itu aku melihat dia sedang bersama Arsya sepertinya ada masalah antara Arsya dan Aqila tapi aku berusaha mengintip dan tak mau ketahuan awalnya aku tak berani ikut campur tetapi rasanya dengan sikap Arsya yang keterlaluan ini apa aku bisa tinggal diam begitu saja.
"Aqila kamu, kenapa?" Tanya Jordhi kala itu aku melihatnya sedang di dekat taman dekat sekolah duduk sendirian sementara sekolah hampir sepi, dan gerbang juga hampir di tutup terlihat pak satpam hendak menutup gerbang dan kami di suruh keluar dan pulang.
"Makasih udah mau nganterin aku pulang" Ujar Aqila polos. Dia memang anak yang manis lugu dan polos, entah kenapa perasaanku kenapa Arsya berani melakukan ini, padahal aku sangat mengenal dia, tapi sikapnya tidak seperti biasanya.
Karena aku tidak tega meninggalkan Aqila di depan sekolah sendirian akhirnya aku mengantarkan dia pulang meski begitu awalnya dia tak mau aku antar tapi dia mau juga. Tetapi tiba-tiba ada sosok cowok yang tampang sih dibilang ganteng ya masih Bantengan aku yah tapi ternyata killer juga, dan ternyata dia kakaknya Aqila namanya Egi belum sempat Aqila memperkenalkan Egi ke aku tapi kakaknya Aqila malah memarahi aku.
"Kenapa? Sepertinya adek gue abis nangis Lo apain adek gue?" Bentak Kakak Egi Kakak Aqila, sepertinya kakak Aqila sangat sayang kepada adiknya hingga tak mau kalau Aqila dekat dengan cowok manapun.
"Saya..." Ya ampun ini kenapa gue jadi gagap gini, btw kenapa kakaknya Aqila killer banget bikin gue takut ajah. Ujar Jordhi dalam hati.
"Sudah kak, aku gak apa-apa kok, ini temen sekolah aku, lagian mata aku perih tadi cuma kemasukan debu dikit ." Ucap Aqila seraya mengungkapkan dan menceritakan bahwa tadi dia baik motor dan pulang terlambat.
Aku gak tahu kenapa kakak aku Egi ia selalu mengkhawatirkan aku sampai-sampai banyak temen cowok aku yang takut main kerumah karena ada dia, ditambah lagi dia dengan tampangnya yang sangat garang dan menakutkan.
Gebetan Aqila
Singkat cerita aku pindah ke Jakarta bersama Kakak ku Egi entah kenapa dia selalu mengatur aku, ditambah dia juga mengenal Arsya, awalnya aku gak cerita kalau Jordhi adalah teman Arsya tetapi karena kakakku membahas masalah waktu di Yogya dulu akhirnya aku cerita bahwa Jordhu adalah teman Arsya, alhasil kakakku menyuruhku untuk menjauhi Jordhi. Ya dia memang over protektif terhadap aku, sampai-sampai aku tak ada ruang untuk punya pacar, sementara sekarang teman-teman sebayaku telah punya pacar sedangkan aku masih menjomblo, aku gak tahu rasanya kalau melihat orang pacaran aku jadi merasa iri, mungkin kalau punya pacar enak kali ya, aku jadi gak kesepian kemana-mana ada yang nemenin, dan mungkin bakal jadi teman hidupku nanti di masa tua.
Btw, kakakku sebenarnya juga mengalami guncangan yang hampir sama denganku karena kita berdua terlahir dari kedua orang tua yang kurang harmonis dan selalu berantem alhasil kakakku juga belum menikah juga padahal usianya sudah matang dan waktunya menikah tetapi karena belum ketemu jodoh yang cocok dengannya akhirnya dia juga menjomblo. Entah kenapa jika melihat keluarga yang harmonis aku dan kakakku kita berdua merasa sangat iri karna kita berdua belum pernah merasa bahagia.
Di tambah lagi dengan perasaanku yang berkecamuk aku juga gak ngerti dengan sikap Arsya awalnya aku memang selalu mengejar-ngejar Arsya aku kira dia sahabatku seperti waktu dulu ketika kami di Yogya tapi kini dia telah berubah dan kini sepertinya semua telah kandas mungkin aku memang harus move on dari Arsya dan berhenti mengharapkannya.
"Permisi"
Entah kenapa malam Minggu begini kenapa seperti ada cowok ya?
Ucap Aqila dalam hati, gadis imut nan manis itu setiap malam Minggu memang tak main kemana-mana karena sejak baru pindah dari Yogya ke Jakarta dia memang belum punya teman sama sekali.
"Jordhi kok kamu?" Tanya Aqila dia kaget saat melihat Jordhi yang datang ke rumahnya malam-malam apalagi saat Kakaknya Aqila sedang tak ada dirumah.
"Iya ini aku Qila, aku boleh main?" Tanya Jordhi, dengan sangat sopan di tambah dia bawa bunga dan juga martabak keju kesukaan aku, dia tau aja kalau aku suka martabak keju.
Sungguh ini momen yang sangat menyenangkan ditambah ada Jordhi yang menemani aku, awalnya dia ingin pulang lagi karna dia sebenarnya ingin memberikan martabak juga untuk kakakku sebagai tanda permintaan maafnya tetapi kakakku sedang tidak ada dirumah.
Aku gak tahu kenapa sikap Jordhi sangat baik sekali padaku, dan aku merasa malam Minggu ini sangat indah dan aku jadi bisa ngobrol banyak sama Jordhi dan ditambah dia anak yang lucu dan humoris.
Entah kenapa tiba-tiba ada suara mobil datang dan ternyata itu kakak aku.
Belum juga Jordhi salaman tapi sikap kakakku sangat kaku dan dingin, karna di perlakukan tak enak oleh kakakku akhirnya Jordhi pamit untuk pulang.
"Kamu mau kemana?" Tanya Kakakku
"Mau pulang kak"Jawab Jordhi
"Kalau kamu belum main sama saya, kamu belum boleh jadi pacar Aqila" Ujar Kakakku, sepertinya dia mengajak Jordhi untuk main PS bersama di ruang keluarga kami.
Awalnya aku kira kakak dan Jordhi akan berantem tetapi mereka jadi main bersama di ruang keluarga kami.
"Rasanya aku belum pernah merasa sebahagia ini" Ucap Kakak Egi dalam hati, sebenarnya dia sangat mencintai Aqila makanya dia bersikap over protektif kepadanya meski begitu dia juga tak tega kalau melihat Jirdhi yang sudah bekerja keras malah di salahin mulu, hadeuhhh kakakku ini memang orang yang sangat aneh dan lucu ditambah dengan Jirdhi yang juga sangat absurd menambah suasana indah pada malam Minggu itu.
Denting Piano
Aku ragu dengan semua suara merdu kicauan burung diangkasa sayup terdengar memberikan melodi di jiwa, hanya saja tak sedikit pula siulan dan kicauan burung yang merdu namun tak ku lihat segerombolan burung yang bernyanyi yang menghiasi indahnya pagi itu, mungkin saja pagi telah beranjak siang atau mungkin aku yang bangun terlalu siang. Sementara itu samar terdengar mobil dan juga knalpot kendaraan bermotor yang sedang di panaskan menambah ramainya suasana kala pagi itu. Awalnya aku hampir bangun kesiangan karena lupa menyalakan alarm dan ditambah aku juga lupa bangun subuh, aku gak tahu kenapa hidupku jadi 180° berubah sejak aku mengenal teman-teman ku yaitu Ardhi dan juga Jordhi mereka berdua memang awalnya bukan teman aku tapi entah kenapa sekarang jadi kami dekat dan kini kami terkenal sebagai Trio CoPu singkatan dari Cowok Populer.
Sementara itu di balik indahnya jendela di samping kamarku sudah nampak terlihat sinar dan juga cahaya pagi yang indah, aku menatap di dekat balkon rumahku. Ya aku dan keluargaku mempunyai rumah yang bergaya klasik dan juga terdapat balkon dan tempat duduk yang nyaman untuk melihat indahnya dan sejuknya pemandangan di Jakarta, sedangkan aku tinggal di sebuah komplek perumahan yang mewah dan besar. Seperti biasa Bi Inah sudah menyiapkan sarapan yaitu berupa roti dan selai kacang beserta susu. Ya aku anak kedua dari tiga bersaudara, kakakku yang pertama adalah Malika dia seorang wanita yang cantik dan kini dia sudah berumah tangga dan tinggal bersama dengan suaminya di Amsterdam karna suaminya adalah seorang pengusaha ternama, sedangkan adikku adalah Keisya dia anak bungsu dan oaling bontot dia adalah anak yang manis dan juga imut dia merupakan adikku yang paling lucu tetapi tingkahnya terkadang sangat aneh dan juga dia sedikit pendiam dia sekarang baru masuk Sekolah Menengah Pertama.
Seperti biasanya karena aku telat bangun papaku sudah berangkat kerja dan mama hanya mamaku yang menemani aku sarapan pagi.
"Sayang makannya yang benar dong" Ujar Mama Bianka dia adalah mamaku yang paling cantik diantara ibu-ibu kompleks dan dia juga merupakan sosialita dan dia juga mengkoleksi banyak tas di rumah.
"Iya ma ini aku makan" Ucapku
Aku gak tahu rasanya males sarapan, ditambah aku juga belum ngerjain PR kayaknya harus buru-buru berangkat sekolah.
Sesampainya di sekolah
Entah kenapa aku mendengar suara denting piano di dekat ruang musik, sementara aku belum sampai ke kelas aku jadi kaget dan penasaran dari mana suara piano itu berasal.
Sayup terdengar suara melodi ditambah dengan suara merdu seorang gadis, dengan iringan irama dan lagu klasik di tambah nada serta harmonika yang membawaku terperanjak dan menyihirku untuk melihat siapa si penyanyi itu, dan ternyata itu adalah ......
Suara anak perempuan tapi entah siapa dia kok kayaknya aku gak kenal dia ya?
Apa dia anak baru?
Bel pun berbunyi.
Hadeuh gara-gara tuh cewek jadi telat ngerjain PR, malah harus dikumpulin sekarang lagi.
"Anak-anak hari Pak Gumara tidak hadir dan kini ibu yang mengajar dan menggantikannya" Ucap Bu Salma dia adalah guru IPS
Untung ajah Pak Gumara yang killer gak masuk, padahal udah nyontek dan berusaha supaya nulis cepet tapi gurunya gak masuk, hadeuh bikin gue amsyong ajah.
Waktu kami di kelas, aku yang lagi bengong tanpa aku sadari ternyata ada cewek yang tadi memainkan piano dan bernyanyi di ruang musik dan dia ternyata anak baru.
"Hai semua perkenalkan aku Aisyah" Ucap Aisyah gadis manis dengan menggunakan hijab dia sangat cantik tatapannya sangat sopan di tambah dengan hijabnya dia terlihat sangat alim dan baik, ditambah suaranya merdu sekali.
Aku Aisyah kebetulan aku sedang menjadi murid transfer di SMK ini sementara tadi ya aku sekolah di SMK khusus perempuan. Aku senang bisa pindah ke SMK ini meski begitu aku harus belajar dan juga beradaptasi dengan baik fasalnya aku belum pernah sekolah di sekolah formal.
"Hai Aisyah, aku Aqila, sini duduk sama aku" Ujar Aqila
"Makasih, iya kenalin aku Aisyah" Ucap Aisyah sambil berjabat tangan dengan Aqila mereka berdua tampak bersemangat mengikuti proses belajar mengajar.
"Eh cewek itu cantik banget ya" Ungkap Ardhi
"Iya gila senyumannya manis banget" Ujar Jordhi
"Woy kalian berdua gila ya" Ucap Arsya
Sebenarnya aku sudah bertemu cewek itu, tetapi aku males cerita ke Ardhi dan Jordhi males ah, entar dia berdua malah ngejar-ngejar Aisyah lagi, tapi Aisyah cantik juga sih tapi jarna dia terlihat sangat sopan dan juga terlihat seperti anak yang sangat baik dan juga manis rasanya aku gak pantes kalau dekat sama dia, meski begitu satu sekolah jadi ramai sejak kedatangan Aisyah ditambah lagi kini juga di sediakan rohis dan pengajian setiap hari Sabtu di dekat mushola sekolah, rasanya dengan kedatangan Aisyah sekolah jadi tambah rame.
"Eh buku ku..." Tanpa sengaja di dekat perpustakaan Aisyah menjatuhkan buku.
"Aisyah ni buku nya" Aku pun dengan sigap membantu Aisyah membereskan buku-buku yang jatuh di lantai.
"Makasih" Ucap Aisyah sambil menundukkan pandangannya dari ku
Ya ampun kenapa cewek ini cantik banget ya, hadeuhhh kenapa aku jadi gagal fokus gini niatnya mau bantuin jadi malah ngeliatin dia terus.
"Eh.. kamu..." Ini orang kenapa ya kok ngeliatinnya begitu
"Kamu gak apa-apa kan?" Tanya Aisyah karena dia bingung kenapa cowok yang didepan dia malah gagap dan terdiam saja.
Dan tiba-tiba malah Ardhi dan juga Jordhi datang
"Hai Assalamualaikum Aisyah" Ucap Ardhi
"Wa'alaikum salam" Jawab Aisyah
Jadi males sendiri kenapa di dua bocah malah ngikut-ngikut aku ajah sih, apa mereka berdua ada sensornya ya jadi bisa tau kalau aku ada di mana.
"Eh Arsya ngapain Lo disini?" Tanya Jordhi
"Tau nih udah kayak apaan tau Lo gue sama Jordhi cariin juga dari tadi" Ujar Ardhi
"Lo gak liat gue lagi ngapain" Ucap Arsya sembari memperlihatkan buku-buku yang di bawanya
Sementara itu Aisya pun bergegas membawa buku-buku itu ke perpustakaan, dan dia meninggalkan Ardhi, Jirdhi dan juga Arsya. Seperti biasa mereka bertiga memang konyol dan juga aneh.
"Nah kemana tuh cewek" Tanya Arsya
"Belom juga PDKT tuh cewek dah ngilang ajah" Ujar Arsya
Perkenalan
"Kok tadi kamu main kabur aja sih?" Tanya Arsya
"Owh iya maaf tadi aku buru-buru" Jawab Aisyah
"Btw tadi temen-temen kamu ya?" Tanya Aisyah
"Owh iya" Kala itu aku dan Aisyah sedang istirahat dan kebetulan gak ada orang dikelas dan mumpung ada Aisyah aku jadi kenalan dulu sama dia.
"Eh Arsya kmu ngapain disini?" Tanya Aqila
"Ini kan bangku aku" Ujar Aqila sambil menyuruh Arsya pergi
"Tau nih Arsya" Ucap Diana
Arsya ini memang sifat Playboy nya belum hilang juga di tambah memang dia anak yang terkenal mudah bergaul dengan siapa saja.
"Udah jangan dihiraukan dia itu memang tukang gombal" Ujar Nasya
"Apaan sih kamu Nasy" Ucap Arsya
"Bilang aja kalau kamu cemburu" Ujar Arsya
"Deh siapa lagi yang cemburu, sama cowok kayak kamu, sih amit-amit deh aku" Ucap Nasya
Hadeuh kelas jadi tambah rame karna Arsya dan Nasya bertengkar.
"Hei apa yang kalian lakukan berdua" Bu Jasmin pun masuk dalam kelas
"Bukannya ngerjain soal kalian berdua malah bertengkar, awas ya kalian nanti ibu hukum" Ujar Bu Jasmin
Karena mendengar omelan Bu Jasmin aku dan kawan-kawan akhirnya kembali ketempat duduk masing-masing.
Rasanya hari itu pelajaran di kelas kami entah kenapa terasa panjang waktunya. Entah kenapa aku pun mengantuk dan hampir saja di hukum Bu Jasmin, untung saja mataku kuat.
Kawan Lama
Enggak ada yang berubah tetapi semua memang nampak sama enggak ada yang pasti tapi semua nampak nyata, kisahnya begitu saja terulang kembali setiap kisah menorehkan setiap juta kenangan dan juga sebuah kebahagiaan meski bingung satu saja sebuah kejujuran nampaknya akan memberikan suatu hal yang berharga dan juga penting, aku gak ngerti kenapa di ibu kota Jakarta ini selalu saja macet aku kesana kemari dan juga seperti melintasi waktu, di tambah dengan sepanjang jalanan ibu kota yang trotoar nya harusnya digunakan untuk pejalan kaki tetapi malah di gunakan untuk berdagang untunglah ada Satpol PP yang merapihkan meski begitu masih saja banyak pedagang yang juga nampak bandel dan selalu saja berdagang, dan juga dengan para pengamen jalanan yang menghibur para pengguna jalanan dengan nyanyian dan jerit tangis mereka. Nampaknya jika terus seperti ini aku tidak akan sampai di rumah tepat waktu sementara itu aku harus segera mengerjakan tugas sekolah.
Rasanya gak banyak waktu yang perlu aku lewati, hanya saja dipersimpangan jalan banyak juga hal-hal aneh yang sempat terjadi, perdebatan ini terjadi kala aku dan pak sopir ingin mengganti rute pulang, aku gak ngerti kenapa Pak Ibrahim sopir kami malah dari tadi melanggar lalu lintas dan juga hampir saja menabrak pengemis. Aku hampir saja memecat Pak Ibrahim tetapi dia memang tak asing lagi di keluarga kami karena Pak Ibrahim adalah sopir pribadi papaku. Aku niatnya mau naik motor tapi karna motor sedang di servis akhirnya aku menggunakan mobil pribadi papaku. Belum sampai di sekolah nampaknya aku akan telat kemudian aku memutuskan untuk menggunakan angkutan umum.
"Arsya, kok Lo ada disini?" Bertanya seseorang yang tidak aku kenal di dalam bus kota, nampaknya dia mengenal ku tetapi aku tak kenal dia sama sekali.
"Lo lupa sama Gue?" Tegasnya
"Maaf situ siapa ya?" Dan aku pun menegaskan dengan pertanyaan singkat
"Gue Arjuna teman SMP Lo dulu masa Lo lupa sih" dijelaskan olehnya
"Owh iya, ya ampun udah lama banget kita gak ketemu" aku gak sadar ternyata dia teman SMPku
"Btw kok Lo naik bus sih?" Tanya Arjuna
"Iya gue kejebak macet nih, makanya gue naik busway biar cepet" Ujar Arsya yang sedari tadi buru-buru ke sekolah tetapi bangunnya kesiangan.
Gue gak tau kenapa bisa ketemu saja Arjuna padahal dulunya dia sering banget bully gue karena gue anak orang kaya. Dulu di SMP gue terkenal anak paling ganteng dan juga kaya dan gue sering jadi rebutan sementara itu kala itu sempet gue nyalonin sebagai ketua OSIS tetapi debut gue sebagai ketua OSIS malah berakhir karena Arjuna entah kenapa dia anak yang paling aneh karena dia orangnya selalu aja bikin masalah sama siapapun tapi entah kenapa sekarang dia kayaknya udah tobat kali. Entah gue mau anggap dia temen apa kagak tapi emang dia orangnya suka sok kenal dan sok dekat sama semua orang di tambah dia bikin siapa aja GR sama dia.
"Enak ya yang bisa naik mobil kalau sekolah" Ujar Arjuna
"Ah biasa aja" ucapku
"Gue juga sebenarnya punya motor Ninja di rumah tapi gak gue pake karna lagi di servis" Ujar Arjuna
"Owhhh.." Ucapku
Sebenarnya males juga dengerin omongan dia tapi mau gimana lagi, dia duduk di sebelah gue.
Hadeuh coba aja waktu cepet berlalu biar gue cepat nyampe sekolah, btw kenapa gue gak ketemu cewek cantik aja gitu kek eh ini malah ketemu cowok alien kayak si Arjuna.
"Eh Lo Arsya bagi no hp Lo entar kita chattingan ajah Via WA" Ucap Arjuna
"Owh ok..."
Tak apalah yang penting bisa ketemu temen lama, siapa tau bisa reunian sama temen-temen yang lainnya.
Pagi itu kala aku sendiri....
Sepertinya tidak waktu lagi, ini sama saja aku membuang-buang waktuku hanya sebuah ilusi yang tak bertepi, padahal baru saja kemarin dia bilang akan bertemu di dekat pohon besar di dekat danau, mataku terpaku dan terperanjak dengan indahnya pemandangan sore itu, untung saja cuacanya mendukung untuk aku menciptakan beberapa foto, karena aku sangatlah suka memotret terutama pemandangan. Sore ini entah kenapa sangat indah dan manis cuacanya dan aku juga merasakan betapa indahnya danau di dekat sekolahku, padahal sepmtiap hari sering melewati jalan ini tetapi tak pernah aku melihatnya dengan baik.
Satu demi satu daun berguguran memberikan pancaran aura kebahagiaan di jiwa, sembari semilir angin sore yang memberikan kesejukan kedamaian dan juga ketentraman di hatiku. Aku baru sadar ada beberapa burung camar dan juga sangkarnya yang elok nan rapih membuat sarangnya di sekitar pohon pinggir danau, ditambah dengan panorama kilaunya cahaya dan juga dengan adanya biota air di dalamnya, ahh ingin rasanya berenang dan memancing ikan pasti indah rasanya.
Tak lama kemudian Jordhi datang ditemani dengan Aqila
"Hei Arsya" panggil Jordhi di kejauhan
Tanpa aku sadari Jordhi dan Aqila sudah berpacaran
Dan kemudian di susul oleh Ardhi dan juga Diana
"Kalian lama banget sih!" Seru Aqila
"Tau nih kemana aja lama banget" Ujar Jordhi
Entah kenapa sahabat-sahabat ku ini muncul di waktu yang sangat lama sekali padahal aku sudah menunggu mereka dari tadi.
"Lama amat sih Lo pada" Ujar Arsya
"Biasa macet" Ucap Ardhi
"Ia nih Aqila dandannya lama" Ujar Jordhi
"Apaan sih" Ucap Aqila
"Eh Btw kok Nasya gak ada?" Tanya Diana
Aku sendiri memang sama sekali tidak mengetahui bahwa Nasya belum juga datang ditambah dia tak menginginkan kalau aku jemput.
"Hai" Ujar Nasya yang sangat cantik menggunakan dress berwarna pink dia nampak manis dan cute
"Ihh Nasya kamu cantik banget" Ujar Diana
"Makasih" Ucap Nasya
Tanpa disadari para cowok melihat Nasya dan juga hampir saja mimisan.
"Ihhh kamu ini nakal ya" Ujar Aqila
Entah kenapa hubungan kami berenam jadi bertambah dekat ditambah aku dan Nasya juga telah berpacaran, awalnya sangat susah mendapatkan hati Nasya dan kalau sudah aku dapatkan masa aku sia-siakan begitu saja. Aku tidak mau kehilangan Nasya lagi dan mungkin sampai nanti, karena aku ingin menjadi seorang lelaki sejati yang bertanggungjawab.
Sepasang merpati hinggap di jendela mengusik segala gundah gulana dalam jiwa, aku mencoba meraih harapan di setiap asa yang ku rangkai, rasanya ini tak ubah dengan kisah seorang remaja yang baru pertama kali di mabuk asmara hanya saja ini seperti sebuah keberuntungan ketika kita semua bersama-sama dikumpulkan dalam satu tempat dan juga satu kesamaan yang membuat kami merasa tak asing. Dengan segal problema yang sering kita dapatkan dan juga setiap hal yang kita ingin kita raih seperti itulah persahabatan. Ini seperti cerita petualangan, ketika aku sedang melamun dan sedang membayangkan ketika kita semua beranjak dewasa akankah cerita kita bersama akan menjadi sebuah sejarah dalam kehidupan kita masing-masing, canda tawa dan juga cinta seperti itulah.
Aku bukanlah satu-satunya orang yang merasa dirindukan dengan setiap cerita dalam perjalanan hidup kita masing-masing yang memberikan kebahagiaan dan juga mungkin petualangan hidup yang penuh dengan cobaan, disitulah aku berada dan disinilah kalanya aku meletakkan di setiap pundak dan berusaha meraih setiap cita-cita dan juga keinginan. Kita perlu kecewa untuk tahu bahagia bukankah luka menjadikan kita saling menguatkan, kadang kala tak mengapa setiap perubahan dan juga kegundahan hati mungkin segala sesuatu yang pelik dapat membawa kita pada kedewasaan.
Masa-masa dimana kita berusaha meraih setiap keinginan, masa-masa dimana kita mencoba untuk menjadi diri kita lebih baik lagi. Kadang kala semua membutuhkan proses yang tak mudah, entahlah mungkin karena kita tak sadar dan kurang memahami bahwa segala sesuatunya adalah satu kesatuan bagi hidup kita yang membuatnya saling mengisi dan juga melengkapi segala kekurangan kita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments