"Siapa Kamu?"
Dina hanya diam mematung melihat keindahan ciptaan Tuhan.
"Hei." Teriak Aldo si pengendara mobil. Namun Dina hanya diam mematung.
Bu.Lastri segera keluar mendengar teriakan anaknya.
"Aldo! Siapa?"
"Ga tau ni Mih. Ditanya malah diem aja."
"Dina! Ya Allah. Sini masuk Nak."
Dina pun terperanjat dan tersenyum kepada Bu.Lastri dan menghiraukan Aldo kembali.
"Mamih kenal?"
"Iya. Sudah sana kamu masuk dulu. Mami udah siapin makan siangnya." Aldo pun masuk kedalam dan langsung menuju meja makan. Disana sudah ada semua keluarganya lengkap.
"Siang semuanya."
"Siang."
"Tumben telat Al?" Tanya Valdi Kaka tertua Aldo.
"Tadi rapat di luar jalanan macet."
"Mau makan sama apa Dek?" Tanya Anggun istri dari Valdi.
"Sama Rendang aja Mba."
"Cari istri Mas. Biar kaya Mas.Valdi." Ledek Rian adik Aldo.
"Berisik Lu."
Ibu pun datang ikut bergabung membawa Dina masuk. "Ayo sini Nak. Jangan sungkan."
"Waaah... Siapa Bu? Cantik banget." Seloroh Rian.
"Hush kamu itu. Sini Nak duduk disini." Ajak Papih.
Dina hanya tersenyum ramah kepada semua yang ada di meja makan. "Kita makan aja dulu ya. Perkenalannya nanti aja biar penasaran dulu." Goda Ibu.
Dina pun makan bersama dengan keluarga Bu Lastri. Dina merasa kagum kepada keluarga ini. Dina melihat tiga orang lelaki memakai kemeja rapih saat makan. Mungkin mereka istirahat makan siang dirumah fikir Dina.
Selesai makan Dina hanya diam menundukan pandangannya. Sampai semua menyelesaikan makannya.
"Nah, semua sudah selesai makan. Semuanya kenalkan ini Dina yang Mamih ceritain tempo hari.
"Dina."
"Saya Harun." Jawab Papih. Dina tersenyum kearah Pa.Harun.
"Saya Rian Mba. Cowok paling imut dan keren di rumah ini."
Dina pun hanya tersenyum ke arah Rian.
"Saya Valdi anak tertua Mamih dan Ini Anggun istri saya."
"Al." Panggil Ibu.Lastri.
"Aldo."
"Nah, ini keluarga Ibu Nak. Terima kasih ya sudah mau datang kesini."
"Iya Bu. Terima Kasih sudah mengundang saya."
"Sering-seringlah datang kesini Nak." Titah Pa.Harun. Dina pun hanya tersenyum pada Pa.Harun.
"Iya Dek. Biar Mba sama Ibu ada teman. Jadi kan tambah rame rumahnya." Seloroh Anggun.
"Pih,Mih Al berangkat lagi."
"Al, Mamih minta tolong boleh?"
"Apa Mih?"
"Tolong sekalian antar Dina yah."
"Dia kan datang sendiri masa pulang harus diantar."
"Aldo." Bentak Papi.
"Tidak usah Bu. Saya minta ojeknya jemput saya lagi tadi."
"Tuh. Denger sendiri kan semuanya."
"Ngga Nak. Ibu yang minta kamu kesini."
"Udah Rian aja yang nganter Mih."
"Modus aja Lu. Ya udah ayok." Jawab Aldo.
"Ya sudah kamu di antar Mas.Aldo yah."
Dina hanya mengangguk. Menyalami semua yang ada disitu untuk berpamitan. Dina pun mengekor Aldo.
"Lu masih mau berdiri di situ?"
"Mm.. Iya Mas."
Dina pun masuk kedalam mobil. Duduk di samping kemudi. Dan hanya diam menunduk.
"Diantar kemana?"
"Ke jalan A."
Hanya itu percakapan diantara keduanya. Setelah sampai di jalan A. Aldo menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
"Ko berhenti?" Tanya Dina.
"Sudah sampai."
"Owh! Terima kasih Mas." Dina pun turun dari mobil tanpa menunggu jawaban dari Aldo.
Dina langsung saja berjalan masuk kedalam gang kecil menuju rumah kostnya. Aldo masih memperhatikan Dina sampai Dina tak terlihat lagi. Aldo melanjutkan perjalanannya ke kantor. Sepanjang perjalanan Aldo terus berfikir kenapa dirinya biasa saja dekat dengan Dina.
Sampai disini dulu ya Rider.
Author usahain Up cepet ya 🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments