Hai Rider semua... Yuk pencet like dan komen sebelum membaca.
Dina dan Sarah pun kembali ke kafe dan menikmati makanan yang telah mereka pesan. Keduanya begitu asik berbincang.
"Sar, kamu jadi lanjut ke Inggris?"
"Jadi Din. Persiapannya sudah di urus."
"Kita lisah dong yah."
"LDR kita Din."
"Kamu jangan nakal yah disana."
"Hal yang bakal aku kangenin banget pastinya adalah kamu Din."
"Uuu.... So sweet..."
"Udah ah yuk pulang."
Saat keluar dari kafe seseorang menyenggol Dina dengan kencang. Namun orang itu hanya berlalu tanpa mengucapkan apapun. Bahkan sekedar minta maaf pun ngga.
"Astagfirullah."
"Kamu ga apa-apa Din?"
"Ngga apa-apa Sar."
"Songong banget tu cowok."
"Udah ah biarin aja yuk pulang."
Mereka pun pulang bersama. Sarah mengantarkan Dina ke kosannya terlebih dahulu. Sepanjang perjalanan Sarah terus mengumpan cowok yang menabrak Dina tadi. Tapi, Dina acuh saja menanggapi kekesalan Sarah.
"Bye Sar. Makasih ya."
"Bye... Sampai ketemu lagi sayangkuh."
Mobil Sarah melaju perlahan menjauhi Dina. Dina melihat mobil Sarah sampai tak terlihat lagi. Setelah mobil Sarah tak terlihat barulah Dina masuk kedalam kosannya.
Dina merebahkan badannya di kasur yang hanya cukup untuk dirinya sendiri. Fikirannya melayang kemana-mana. Hingga tak terasa Dina pun tertidur dalam lamunannya.
Tok...Tok... "Mba.Dina...." Terdengar suara ketukan dan seseorang memanggil Dina dari luar kamar. Dina pun terperanjat. Degub jantungnya seperti orang baru berlari.
"Eh, Kamu. Ada apa?"
"Eh, Mba lagi tidur ya?"
"Iya. Kenapa?"
"Ada yang nyari mba."
"Siapa?"
"Ga tau katanya temennya mba."
"Bilang aja nda tau aku kemana gitu yah. Makasih dek."
"Owh! Ya sudah. Padahal cowok cakep loh Mba."
"Aaah,,, nda mau."
Teman satu kosannya itu pun berlalu dari kamar Dina dan memberi tau Dodi teman kuliah Dina yang mencari Dina bahwa Dina tak ada.
Dodi sedikit kecewa karena Dina selalu menghindarinya sejak Dodi mengutarakan bahwa dirinya menyukai Dina.
Sementara di tempat lain.
"Hai Do apa kabar nih?"
"Baik Re. Gimana Lu masih betah aja di kota S?"
"Banget lah. Eh, Kartika balik tuh kaya si Anggit."
"Gw ga mau tau."
"Lu harus ati-ati Do sama dia."
"Anggit juga udah ngasih tau ke gw."
"Gw yakin dia masih terobsesi sama Lu."
"Lu kawinin aja dia Re."
"Diiih amit-amit deh."
Keduanya pun tertawa terbahak membahas perempuan yang notabene sahabat mereka sejak kecil.
"Hai... Sori gw telat." Ucap seorang perempuan yang baru saja datang.
"Iya deh bu.dokter mah sibuk."
"Amin..."
"Lu dapet kabar darimana Git kalo si Tika balik?"
"Gw ketemu bokapnya kemarin. Katanya dia kesandung kasus hukum disana makanya di deportasi."
"Serius Lu?"
"Yaelah Re. Mentang-mentang Gw belum naik haji."
"Kalo alesannya itu sih Gw percaya." Ujar Aldo.
"Terus kita mesti gimana nih?" Tanya Rehan.
"Lu mah aman Re. Ngga tinggal sekota. Nah kita. Terutama nih duda satu ini nih."
"Ya Tuhan Git. Teges banget Lu nyebutin dudanya."
"Iya deh yang duda kembang." Jawab Anggit sambil cengengesan.
"Gw ga mau nanggepin dia pokonya itu urusan kalian." Ucap Aldo.
Ketiganya pun asik ngobrol bersama. Sampai tak terasa hari pun mulai gelap. Anggit berpamitan terlebih dahulu karena dia melupakan suaminya.
Sementara Rehan pulang ke rumah Aldo. Karena Rehan dan Aldo sudah seperti saudara semenjak orang tua Rehan meninggal. Orang tua Aldo lah penggantinya.
Walaupun orang tua Aldo sudah memiliki Tiga orang anak lelaki namun mereka tak pernah membedakan Rehan. Orang tua Aldo selalu menerima Rehan dengan hangat.
Tbc...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
susi 2020
🥰🥰🥰😘
2023-07-05
0
susi 2020
🤔🤔😘😍
2023-07-05
0
Dul...😇
🤔
2023-05-21
0